Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
DEBORAH ARSITA PURBA 120522066
PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI. ... I
KATA PENGANTAR………ii
ABSTRAK………..iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Corporate Social Responsibility 2.1.1 Teori Dasar Corporate Social Responsibility ... 8
2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility ... 10
2.1.3 Komponen Dasar Corporate Social Responsibility ... 12
2.1.4 Tujuan Corporate Social Responsibility ... 14
2.1.5 Faktor –faktor yang menpengaruhi Corporate Social Responsibility...16
2.1.6 Manfaat Corporate Social Responsibility...17
2.2 Nilai Perusahaan... 18
2.3 Firm SIZE ... 19
2.4 Growth Opportunity ... 20
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21
2.6 Kerangka Konseptual ... 22
2.7 Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 24
3.2 Batasan Operasional dan Defenisi Variabel ... 25
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 26
3.4 Jenis Dan Sumber Data ... 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik... 31
3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 34
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 37
4.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas ... 38
(3)
4.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 41
4.2.3 Uji Auto Korelasi... 43
4.2.4 Uji Multikolinearitas ... 44
4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Uji Koefisien Determinasi ... 45
4.3.2 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 46
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Keterbatasan ... 51
5.3 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kekuatan, dan kebijaksanaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan
judul: “PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” ini dengan baik guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara pada Program Studi Akuntansi.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan doa dan semangat terkhususnya dari orang tua tercinta, Marlina Hutagalung, Spd dan pengarahan, bimbingan, bantuan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen
dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi., Ak selaku pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi petunjuk, dan
(5)
pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Arifin Lubis MM, Ak dan Ibu Dra. Sri Mulyani MBA, Ak selaku Dosen Penguji dan Dosen Pembanding penulis yang banyak membantu dan memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Teman-teman khususnya S1 Akuntansi Ekstensi stambuk 2012 yang telah memberikan dukungan moril, doa, dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan mungkin skripsi ini banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membaca.
Medan,
Deborah Arsita Purba NIM 120522066 .
(6)
ABSTRAK
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility dan Size Firm dan Opportunity Growth
sebagai variabel kontrol serta variabel independen diproksikan dengan Tobin’s Q.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan 2013 serta menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah di publikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan total sampel yang di peroleh per tahun sebanyak 20 perusahaan. Metode analisis dari penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji T, dan uji Determinan (R2) dimana data tersebut dianalisis menggunakan software SPSS versi 21.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility, Growth Opportunity memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Size tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci : Corporate Social responsibility, Nilai Perusahaan, Tobin’s Q , Size, Growth Opportunity
(7)
ABSTRACT
EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FOR FIRM VALUE IN MANUFACTURING COMPANY
LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
The purpose of this research is to test the influence of Corporate Social Responsibility to firm value. Corporate Social Responsibility is independent variables in this study, Firm Size and Growth Opportunity as control variables and
the firm value as dependent variables which is proxied by Tobin’s Q.
The population of this research are manufacture companies that listed in the year 2012 up to 2013, which publishes an annual report and audited on the Indonesia Stock Exchange (BEI). By using purposive sampling method and obtained a total sample of 20 companies per year. Methods of analysis of this research include test classic assumptions, hypothesis testing, the t test, and determinant test so the data could analyzed by using SPSS software version 21.
Results from this study indicate that the Corporate Social Responsibility, Growth Opoportunity has a positive and significant effect on firm value. Meanwhile, Size members has no effect on firm value.
Keyword: Corporate Social responsibility, Firm Value, Tobin’s Q , Size, Growth Opportunity
(8)
BAB I PENDAHULUAN
1.1latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat dan mendorong perusahaan mengejar keuntungan sebesar – besarnya tanpa memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. Adanya ketidak seimbangan anatara perusahaan, karyawan, lingkungan dan ekosistem yang merupakan suatu kesatuan pendukung eksistensi perusahaan dapat merusak keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan adanya tanggung jawab sosial.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep terintegrasi yang menghubungkan aspek bisnis dan sosial selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Tripple Bottom Lines, yaitu : Profit (Keuntungan), People (Masyarakat), dan Planet (Lingkungan).
Kegiatan CSR diindonesia didasari oleh undang – undang No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang intinya menyatakan bahwa perusahaan yang melaksanakan kegiatan dibidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini
(9)
menunjukkan bahwa keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat luas. Dengan adanya Undang – Undang tersebut diharapkan CSR bukan hanya menjadi kesukarelaan perusahaan melainkan menjadi kewajiban setiap perusahaan.
Banyak peristiwa yang ikut menyadarkan pentingnya penerapan tanngung jawab sosial perusahaan khusunya didukung oleh semakin besarnya kepedulian masyarakat global terhadap produk – produk yang ramah lingkungan. Kasus Lumpur Lapindo merupakan contoh paling nyata yang menyadarkan bahwa konsep Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial) perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan . Dampak yang ditimbulkan sangat luas mulai dari kerusakan sarana pabrik, infrastuktur, jalan tol Surabaya – Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan yang tergolong kecil menengah dan industri besar ikut terkena dampaknya. Ditambah lagi dengan korban jiwa baik yang tewas maupun dinyatakan hilang. Fenomena tersebut menunjukan dampak yang negatiof terhadap kinerja operasional dan citra PT. Lapindo Brantas Sidoarjo karena kurangnya kesadaran tanggung jawab sosialnya. Contoh lainnya PT. Petrokimia Gresik terpaksa menghentikan operasi pabrik ammonia dan ureanya untuk beberapa bulan, serta PLN yang terpaksa menurunkan dayanya dan mensubstitusi bahan bakarnya dengan solar yang mana biayanya empat kali lipat dibandingkan dengan gas.
` Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Tidak hanya alas an tersebut diatas yang mendukung perlunya penerapan program CSR oleh perusahaan, terlebih – lebih
(10)
stelah disahkannya Undang – Undang Perseroan Terbatas (UUPT) terutama pasal 74 Tahun 2007. Beberapa contoh perusahaan yang telah menerapkan program Tanggung Jawab Sosial antara lain :
PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Salah satu Program CSR yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah Gerakan Jakarta Green and cleen (JGC) yang kegiatannya adalah mengelola sampah menjadi komoditi yang lebih produktif, misalnya sampah basah yang dahulu tidak berguna dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sendiri atau dapat dijual, sampah kering dapat diolah menjadi barang kerajinan. Melalui program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengelola sampah dengan baik, tidak hanya terkait dengan aspek lingkungan saja tetapi dapat mengangkat ekonomi masyarakat kecil. Program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sangat memperhatikan dan sangat perduli terhadap kesehatan serta kebersihan masyarakat Indonesia. Dan dengan diadakannya program tersebut terciptanya tali silaturrahmi antar warga serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Diharapkan program ini bisa terus berlanjut bahkan lebih baik lagi. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap PT Unilever semakin tinggi. PT Astra Internasional, Tbk
PT. Astra International, Tbk melakukan Kunjungan lapangan pada lokasi binaan PT Astra International Tbk untuk program kesehatan (kader kesehatan, penanganan kesehatan ibu hamil dan balita) dan pada program penghijauan
(11)
dan konservasi lingkungan serta sanitasi berbasis masyarakat di DAS Ciliwung, hasil penilaian memuaskan.
Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Dewasa ini, masyarakat lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung memilih produksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau yang melaksanakan CSR. Banyak manfaat yang didapat perusahaan dalam melakukan CSR, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan semakin diminati investor.
Corporate Social Responsibility diharapkan akan mampu menaikkan nilai perusahaan. Karena kegiatan CSR merupakan keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat. Sehinggan masyarakat akan lebih mampu memilih produk yang baik yang dinilai tidak hanya barangnya saja, tetapi juga melalui tata kelola perusahaannya. Kegiatan CSR merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Pada saat masyarakat yang menjadi pelanggan memiliki penilaian positif terhadap perusahaan, maka mereka akan loyal terhadap produk yang dihasilkan sehingga hal ini akan mampu menaikkan citra perusahaan yang direfleksikan melalui harga saham yang meningkat.
Penelitian tentang penerapan program CSR dan pengaruhnya serta hubungannya dengan nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dari hasil penelitian Kusumadilaga (2010) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara Corporate Social Responsibilitydengan nilai
(12)
perusahaan. Nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan merupakan rasio yang menggambarkan profit manajemen. Apabila performa manajemen baik, maka ini akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas perusahaan.
Shinta (2010) dalam penelitiannya pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan menyatakan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh CSR disclousure pada tahun pengungkapan dan satu tahun setelah pengungkapan dan variabel kontrol yang berpengaruh hanya tipe perusahaan.
Hasil penelitian terdahulu Ramadhani (2012) menyatakan bahwaCorporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan dan interaksinya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi secara parsial hanya interaksi antara Corporate Social Responsibility dan prosentase kepemilikan manajemen yang memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan.
Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahan. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol untuk mengendalikan agar pengaruh Corporate Social responsibility terhadap nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh faktor- faktor eksternal ataupun lainnya. Penelitian ini menggunakan varibel kontrol yaitu size dan opportunity Growth yang dilakukan pada lebih dari satu perusahaan, yakni perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012 – 2013.
(13)
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan CSR dengan nilai perusahaan dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Corporate Social Responsibility perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, laporan keuangan tahun 2012
– 2013.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari bidang yang diteliti dan hasil penelitian
(14)
2. Bagi Perusahan
Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kepedulian pada lingkungan sosial.
3. Bagi Akademis
Memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi bagi penelitian selanjutnya.
(15)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Corporate Social Responsibility
2.1.1 Teori Dasar Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR), pada dasarnya sudah diperkenalkan oleh Andrew Carniegie (1835 – 1919) dalam bukunya yang
berjudul “The Gospel of Wealth” (1899). Perusahaan USA merumuskan
konsepsi CSR nerdasarkan 2 prinsip dasar antara lain : (1) Prinsip kemurahan hati (charity principle) dan (2) Prinsip melayani sesama (stewardship principle).Charity Principle, menuntut para anggota masyarakat lebih beruntung membantu para anggota masyarakat yang kurang beruntung. Sementara Stewardship principle, menuntut para pebisnis dan individu – individu yang mampu untuk memperlakukan diri mereka sebagai stewards (pelayan) atas kekayaan yang, mereka miliki untuk masyarakat lain.
Seiring dengan krisis keuangan yang menimpa perisahaan di USA tahun 1940-an hingga 1960-an prinsip Carnegie ditinggalkan dan dikritik oleh Ekonom Milton Friedman peraih hadiah nobel Bidang Ekonomi tahun 1976. Dengan
mengajukan konsepsi baru tentang CSR dalam bukunya “Capitalism and Freedom” (1963) dan dipertegas lagi awal tahun 1970 – an yang intinya menyatakan bahwa adanya kemajuan dalam perolehan profit dari sebuah perusahaan dengan sendirinya akan terjadi penciptaan lapangan kerja baru yang dapat menampung para pencari kerja.
(16)
CSR pertama kali muncul dalam diskursus resmi akademok sejak Howard S Bowen menerbitkan bukunya berjudul Social Responsibility of the Bussinesman pada tahun 1953. Ide dasar CSR yang dikemukakan Bowen mengacu pada kewajiban pelaku bisnis untuk menjalankan usahanya sejalan dengan nilai – nilai dan tujuan yang hendak dicapai mayarakat di tempat perusahaan beroperasi. Ia menggunakan istilah sejalan dalam konteks meyakinkan dunia usaha tentang perlunya mereka memiliki visi melampui kinerja finansial perusahaan. Ia mengemukakan prinsip – prinsip tanggung jawab sosial perusahaan (budi untung,2008:37). Prinsip – prinsip yang dikemukakannya mendapatkan pengakuan publik dan akademisi sehingga Howard R Bowen dinobatkan sebagai
“Bapak CSR”.
Bibit CSR berawal dari semangat filantropik (kedermawanan) perusahaan namun karena adanya tekanana yang kuat dari masyarakat, terutama di tengah masyarakat yang kritis seperti masyarakat Eropa, CSR menjadi seperti social licensi to operation bagi sebuah perusahaan. CSR mengandung pengertian yang lebih luas daripada sekedar menyisihkan dana untuk kegiatan sosial. Awalnya CSR memang lebih banyak diwujudkan dalam bentuk karitas dan filantropi perusahaan. Kini mulai ada upaya untuk mendorong agar CSR bergeser dari filantropi menjadi corporate citizenship yang berarti terdapat rekonsiliasi dengna ketertiban sosial dan lebih memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Selanjutnya menurut John Elkington (1977), agar tumbuh secara berkelanjutan hanya ada satu pilihan yakni menyelaraskan pencapaian kinerja
(17)
laba (profit) dengan kinerja sosial (people) dan kinerja lingkungan (planet) secara berkesinambungan.
2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan anatar perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (budi untung, 2008 : 1). Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak tahun 1979 secara umum dapat diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder nilai – nilai pemenuhan hukum, penghargaan masyarakat terhadap lingkungan serta komitmen dunia usaha. CSR bukan hanya kegiatan karikatif perusahaan dan kegiatannya tidak bertujuan untuk memenuhi hukum dan aturan yang berlaku. Lebih dari itu CSR diharapkan memberikan manfaat dan nilai guna bagi pihak – pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.
Corporate Social Responsibility dapat dikatakan juga sebagai komitmenperusahaan dalam pengembangan ekonomi dengan tetap memperhatikan pada keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di indonesia telah diatur dalam Undang – Undang Perseroan Terbatas No. 40 Pasal 74 tahun 2007 yang terdiri dari 4 (empat) yaitu :
(18)
Ayat 1 : Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Ayat 2 : Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajibanperseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Ayat 3 : Perseroan yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Ayat 4 : ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
Pelaporan CSR terbagi menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, dan kinerja sosial. Kinerja sosial didalamnya termasuk kepuasan pelanggan, karyawan, penyedia modal dan sektor publik. Kinerja lingkungan didalamnya termasuk bahan baku, energi, air keragaman hayati, emisi sungai, sampah, pemasok dan jasa, pelaksana dan angkutan. Kinerja sosial dibagi lagi menjadi empat kategori yaitu :
A. Praktik kerja yang terdiri dari keamanan dan keselamatan tenaga kerja, pendidikan dan training, kesempatan kerja.
B. Hak manusia yang terdiri dari strategi dan manjemen, non diskriminasi, kebebasan berserikat dan berkumpul, tenaga kerja dibawah umur, kedisiplinan dan keamanan.
(19)
C. Sosial terdiri dari komunitas, korupsi kompetisi dan penetapan harga D. Tanggung jawab terhadap produk terdiri dari kesehatan dan keamanan
pelanggan, iklan yang peduli terhadap hak pribadi.
2.1.3 Komponen Dasar Corporate Social Responsibility
John Elkingkton(1997) yang dikutip oleh Hasibuan dan sedyono (2006), menyatakan bahwa corporate social responsibility dibagi menjadi 3 komponen utama yaitu : people, profit dan planet. Ketiga komponen inilah yang dijadikan sebagai dasar perencanaan dan implementasi dan evaluasi program corporate social responsibility yang kemudian dikenal dengan Triple Bottom line
Tabel 2.1
The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility
People Profit Planet
Defenisi Sebuah bisnis harus bertanggung jawab untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat sosial serta seluruh stakeholdernya
Perusahaan tidak boleh memiliki keuntungan bagi organisasinya saja, tetapi harus dapat memberikan
kesempatan kemajuan ekonomi bagi para stakeholdernya.
Perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya alam dengan sangat bertanggung jwab dan menjaga keadaan lingkungan serta memperkecil jumlah limbah produksi. Jenis kegiatann ya Kegiatan kedermawanan yang dilakukan secara tulus untuk membangun masyarakat dan sumber daya manusia. Tindakan perusahaannuntuk terjun langsung di dalam masyarakat.
Penerapan proses produksi yang bersih, aman dan bertanggung jawab.
(20)
Contoh a. Beasiswa pendidikan b. Sumbangan
bencana alam
a. Bantuan modal kredit
b. Pemberdayaan tenaga lokal
a. Pengelolaan limbah b. Kampanye
lingkungan hidup. Sumber : CSR Communication : A challange On Its Own, Economics Business
Accounting Review
Triple bottom line merupakan sinergi dari tiga elemen yang merupakan komponen dasar dari pelaksanaan dasar corporate social responsibility. Triple bottom line sering dijadikan acuan dalam program corporate social responsibility. Program – program Corporate Social Responsibility dapat dikelompokkan atas tiga aspek yaitu :
A. Program sosial
Program sosial merupakan program perusahaan yang melakukan kegiatan kedermawanan untuk membangun masyarakat dan meningkatkan taraf hidup manusia. Didalam program sosial ada berbagai program yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya : sumbangan kepada korban bencana alam, beasiswa pendidikan, dan pelayanan kesehatan umum. B. Program lingkungan
Program lingkungan merupakan program perusahaan yang bertujuan untuk menjaga ekosistem dan lingkungan agar terjaga dari kerusakan dan meminimalisir terjadinya polusi akibat dari aktivitas perusahaan. Program lingkungan memiliki bernagai program yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu penanaman pohon, kampanye lingkungan hidup dan menghasil produk ramah lingkungan.
(21)
C. Program ekonomi
Pada ssat ini, prusahaan pada aktivitasnya tidak lagi berusaha untuk meningkatkan nilai keuntungan sebesar – besarnya, akan tetapi harus dapat memberikan kemajuan ekonomi bagi para stakeholdernya. Program ekonomi merupakan program perusahaan yang melakukan tindakan untuk terjun langsung didalam masyarakat yang mandiri.
2.1.4 Tujuan Corporate Social Responsibility
Pada dasarnya tujuan dari Tanggung Jawab Sosial ( Corporate Social Responsibility) perusahaan adalah untuk menyediakan informasi mengenai kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh perusahaan yang berguna bagi masyarakat. Pengaruh kegiatan perusahaan ini bisa negatif, yang berarti menimbulkan biaya sosial pada masyarakat atau positif yang menimbukan manfaat sosial pada masyarakat.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR, yaitu :
1. Keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapat citra (image) yang positif dari masyarakat luas.
2. Perusahaan dapat lebih mudah memperoleh akses kapital (modal)
3. Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas.
(22)
4. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal – hal yang kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen resiko (risk management)
Dengan demikian konsep tanggung jawab sosial lebih menekankan pada tanggung jwab perusahaan atas tindakan dan kegiatan usahanya yang berdampak pada orang – orang tertentu, masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan – perusahaan melakukan aktivitas usahanya sedemikian rupa, sehingga tidak berdampak negatif pada pihak – pihak tertentu dalam masyarakat. Sedangkan secara positif hal ini mengandung makna bahwa perusahaan harus menjalankan kegiatannya sedemikian rupa, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
Selain manfaat, terdapat juga beberapa faktor beberapa faktor yang dapat menghambat perusahaan dalam menjalankan tanggungjawab sosial perusahaan. Beberapa faktor penghambat tersebut seperti kualitas sumber daya manusia yang rendah, jumlah staf yang kurang memadai, kurangnya dukungan pemerintahan dan perbedaan persepsi di internal perusahaan dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek tanggung jawab sosial perusahaan (Rudito,2007 : 240)
(23)
2.1.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility Perusahaan
1) Komitmen Kepemimpinan Perusahaan
Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan mempedulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya meyakini bahwa program tanggung jawab sosial merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
2) Ukuran dan Kematangan Perusahaan
Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari mayarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta harminisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.
3) Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah
Regulasi dan penataan sistem pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahaan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.
(24)
2.1.6 Manfaat Program Corporate Social Responsibility Perusahaan 1) Manfaat bagi individu karyawan
Manfaat Corporate social Responsibility bagi individu yang bekerja di perusahaan adalah :
a. Belajar metode alternatif dalam berbisnis
b. Menghadapi tantangan pengembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru
c. Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru d. Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan
memberi kontribusi bagi komunitas lokal e. Mendapatkan persepsi baru atas bisnis 2) Manfaat bagi Penerima Program
Dengan adanya program Corporate social Responsibilitymanfaat yang dapat dirasakan oleh penerima program adalah :
a. Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya. b. Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan
yang segar dan kreatif dalam memecahkan masalah.
c. Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan bisnis.
3) Manfaat bagi Perusahaan
(25)
a. Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja sama komunitas
b. Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas. c. Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal
d. Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar bagi karyawan. (wibisono, 2007 : 132)
2.2 Nilai Perusahaan
Tujuan utama suat perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (salvatore, 2005). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap keberhasilan perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan dan kinerja manjemen dalam mengelola perusahaan serta prospek perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan haraga saham (sujoko dan soebintoro, 2007). Harga saham yang tinggi mengindikasikan nilai perusahaan yang tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan dimasa depan (Hardiyanti, 2012).
Indikator Rasio yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah Tobins Q. Rasio Tobins Q dikembangkan oleh James Tobin pada Tahun 1967. Sukamalja (2004) dan Irnila (2012 :9) menyatakan bahwa
(26)
Tobins’Q dinilai dapat memberikan informasi yang paling baik karena dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan perusahaan.
Tobins’Q dapat diukur dengan Rumus :
Q =
Dimana :
Q : Nilai Perusahaan
EMV (Equity Market Value) : Closing Price x jumlah saham yang beredar D : Nilai buku dari total hutang
EBV(Equity Book Value) : Total Aset – Total Kewajiban
2.3 F irm Size (Ukuran Perusahaan)
Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki. penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur dengan Log of total assets. Log of total assets digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil, maka total nilai asset dibentik menjadi liogaritma natural.
Size = Log Of total assets
Kartika (2009 : 112) menyatakan bahwa “perusahaan – perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan – perusahaan kecil dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil tentunya menyiaratkan akan nilai perusahaan yang lebih baik.
(27)
Selain itu juga perusahaan memiliki total assets yang besar, maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam mempergunakan asset yang ada di perusahaan tersebut. Kebiasaan itu tentunya dimanfaatkan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, meningkatkan kegiatan operasional perusahaan dan tentu saja untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut.
2.4 Growth Opportunity
Kesempatan yang dimiliki untuk berkembang melakukan investasi pada masa mendatang menyebabkan niali perusahaan akan meningkat, perusahaan dengan tingkat pertmbuhan potensial yang tinggi tentunya memiliki tingkat kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi dimasa yang akan datang sehigga memungkinkan perusahaan memiliki biaya modal rendah.
Perusahaan yang mempunyai growth opportunity yang tinggi akan menghadapi kesenjangan informasi yang tinggi antara merger dan investor tentang kualitas proyek investasi perusahaan (seftianne dan handayani , 2011). Adanya kesenjangan informasi tersebut menyebabkan biaya modal ekuitas saham dibandingkan biaya modal karena dipandang dari sudut investor, modal saham dipandang lebih beresiko dibandingkan utang. Kesenjangan informasi tersebut akan membuat para investor bersyarat negatif tentang prospek perusahaan dimasa mendatang.
Growth Opportunity =
(28)
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
NO Nama Penelitian Judul penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian 1 Shinta Nugraeni
Universitas Sebelas Maret (2010)
Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel
Independen : Corporate Social Responsibility Variabel
dependen : Nilai Perusahan Variabel kontrol Tipe Industri dan size
Nilai perusahaan dipengaruhi oleh Corporate Social Responsibility pada tahun pengungkapan dan satu tahun setelah
pengungkapan. Variabel kontrol yang berpengaruh hanya tipe industri
2 Reny Dyah Retno Universitas Negeri Yokyakarta
(2012)
Pengaruh Good Corporate Social Responsibility dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan (Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2010) Variabel Independen : Good Corporate Social Responsibility dan Pengungkapan Corporate Social Responsibilit Variabel
Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Kontrol : Ukuran perusahaan, jenis industri, Leverage dan profitabilitas GCG berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan dengan variabel kontrol ukuran perusahaan dan leverage.
CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Nilai perusahaan dengan variabel kontrol ukuran perusahaan, jenis industri,
profitabilitas dan leverage
3 Rimba
Kusumadilaga Universitas Diponegoo (2010)
Pengaaruh
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas
sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada perusahaan Variabel Independen : Corporate social Responsibility Variabel
Dependen : Nilai Perusahaan. Variabel Moderating : Profitabilitas Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai
moderating tidak dapat
mempengaruhi hubungan
(29)
2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual memberikan dasar konseptual bagi penelitian yang mengidentifikasi hubungan antara variabel yang dianggap penting bagi penelitian yang akan dilakukan.
Dengan memperhatikan variabel – variabel baik variabel dependen, independen maupun kontrol yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka kerangka pemikiran yang dapat dikembangkan sebagai berikut :
manufaktur yang terdapat di BEI)
pengungkapan CSR dan Nilai perusahaan. 4 Ramadhani
Universitas Diponegoro (2012)
Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan persentase
kepemilikan
manajemen sebagai variabel
moderating pada perusahaan
manufaktur yang terdapat di BEI
Variabel Independen : Corporate Social Responsibility Variabel
Dependen : Nilai Perusahaan Variabel Moderating : Kepemilikan Manajemen
CSR, prosentase kepemilikan dan interaksinya secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan tetapi secara parsial hanya interaksi antara CSR dan perosentase kepemilikan manajemen yang memiliki
pengaruh sebagai variabel moderasi yang memperkuat hubungan antara CSR dan Nialai perusahaan.
(30)
Variabel Independen Variabel Dependen
Corporate Social Nilai Perusahaan
Responsibility *Tobins Q
Variabel Kontrol : Size
Oppourtunity Growth
Gambar 2.1
Skema Kerangka Konseptual Sumber : diolah penulis, 2014
2.7 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Hipotesis : Corporate Social Responsibility perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
(31)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplantif asosiatif, dimana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya. Hubungan antar variabelnya bersifat kausalitas. Desain kasual berguna untuk menganalisis hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. (Husein 2008 : 35)
3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel independen
Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus, variabel predictor. Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen lainnya. (Erlina 2011 : 37).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Pengukurannya dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan perusahaan mengenai CSR perusahaan, apabila item informasi tidak dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan maka
(32)
diberi skor nol. Dan jika item informasi yang ditentukan dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan maka diberi skor 1.
b. Variabel dependen
Variabel ini sering juga disebut variabel terikat atau variabel tidak bebas. Variabel ini dijelaskan atau dipegaruhi oleh variabel independen. (Erlina 2011 : 36) .
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol ialah variabel yang ditetapkan peneliti untuk mengontrol supaya variabel diluar yang diteliti tidak mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen. (Sugiyono 2006 : 35)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Size dan Opportunity Growth.
TABEL 3.1
Batasan, Defenisi dan Skala Operasional Jenis
Variabel
Nama Variabel
Defenisi Pengukuran Skala
Variabel Independen
Corporate Social Responsibil
ity (CSR)
Variabel dimana pengukurannya dilakukan
dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu
item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan perusahaan tentang
CSR Rasio Variabel Dependen Nilai Perusahaan
Menggunakan Tobins’Q
dengan membandingkan nilai Q =
(33)
pasar ekuitas dan nilai buku dari total hutang dengan niali buku dari total aktiva dan total hutang.
Variabel Kontrol
Ukuran Perusahaan
Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki
Size = Ln (Total Aktiva)
Rasio
Growth Opportunit
y
Kesempatan yang dimiliki
perusahaan untuk
berkembang dan melakukan investasi
Opportunity Growth =
S
t–
s
t-1S
t-1Rasio
3.3 Populasi dan Sample Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan telekomunikasi yang ada di indonesia.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sample yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan kriteria tertentu (Kuncoro 2003 : 107)
Pertimbangan sebagai kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan tidak sedang dalam proses
delisting dari BEI pada tahun 2012 – 2013.
2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan audited yang lengkap pada tahun 2012 – 2013.
3. Perusahaan yang menyediakan informasi mengenai pelaksanaan CSR dalam laporan tahunannya pada tahun 2012 - 2013
(34)
Berdasarkan kriteria diatas maka didapatlah perusahaan sebagai sampel untuk 5 tahun pengamatan sebagaimana tercantum pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Daftar Populasi Perusahaan
No Nama perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3
1 Akasha Wira International, Tbk ADES √ √ √ Sample 1 2 Alam Karya Unggul, Tbk AKKU √ √ -
3 Alaska Industrindo Tbk ALKA √ √ - 4 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI √ - - 5 Apac Citra Centertex, Tbk MYTX √ √ - 6 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI √ - -
7 Argo Pantes Tbk ARGO √ - -
8 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ - - 9 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ - 10 Asia Pasific Fibers Tbk POLY √ √ - 11 Asiaplast Industries Tbk APLI √ - - 12 Astra Auto Part Tbk AUTO √ - √
13 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ Sample 2 14 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO √ √ √ Sample 3 15 Astra Graphia Tbk ASGR √ √ √ Sample 4 16 Astra International Tbk ASII √ √ √ Sample 5 17 Barito Pasific Tbk BRPT √ - -
18 Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ √ Sample 6 19 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA √ √ √ Sample 7
20 Berlina Tbk BRNA √ √ -
21 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON √ - - 22 Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ - -
23 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ - -
24 Centex Tbk CNTX √ - -
25 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR √ - - 26 Chandra Asri Petrochemical IGAR √ √ - 27 Citra Turbindo Tbk CTBN √ - - 28 Darya Varia Labolatoria Tbk DVLA √ - -
29 Davomas Abadi Tbk DAVO √ - -
30 Gudang Garam Tbk GGRM √ √ √ Sample 8
31 Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ - - 32 Ekadharma International Tbk EKAD √ - -
(35)
No Nama Perusahaan Kode Kriteria Sample
1 2 3
34 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP √ √ √ Sample 9 35 Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI √ √ -
36 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ -
37 Gajah Tunggal Tbk GTJL √ - -
38 Goodyear Indonesia Tbk GDYR √ √ - 39 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST √ - - 40 Hanson International Tbk MYRX √ - - 41 Holcim Indonesia Tbk SMCB √ - - 42 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP √ - - 43 Indal Aluminium Industry Tbk INAI √ - -
44 Indo Acitama Tbk SRSN √ √ -
45 Indo Rama Synthetic Tbk INDR √ - - 46 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP √ - -
47 Indofarma Tbk INAF √ - -
48 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP √ - - 49 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF √ - -
50 Indomobil Sukses International Tbk IMAS √ √ √ Sample 10 51 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL √ √ -
52 Indospring Tbk INDS √ √ -
53 Intan wijaya International Tbk INCI √ √ - 54 Inti Keramik Alam Asri Tbk IKAI √ - -
55 Itamaraya Tbk ITMA √ - -
56 Jakarta Kyoei Steel Work LTD, Tbk JKSW √ - - 57 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA √ - - 58 Jaya Pari Steel Tbk JPRS √ √ - 59 Jembo Cable Company Tbk JECC √ √ - 60 Kabelindo Murni Tbk KBLM √ √ -
61 Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √ Sample 11
62 Karwell Indonesia Tbk KARW √ - - 63 Kedawung Setia Industrial KDSI √ - - 64 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS √ - - 65 Kertas Basuki Rachmat Indonesia KBRI √ √ -
66 Kimia Farma Tbk KAEF √ - -
67 KMI Wire and Cable KBLI √ - -
68 Krakatau Steel Tbk KRAS √ √ -
69 Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI √ √ -
70 Lautan Luas Tbk LTLS √ √ -
71 Lion Metal Works Tbk LION √ √ √ Sample 12
72 Lionmesh Prima Tbk LMSH √ - √
73 Malindo Feedmil Tbk MAIN √ - -
74 Multipolar Tbk MLPL √ √ √ Sample 13
(36)
No Nama Perusahaan Kode Kriteria Sample
1 2 3
76 Mayora Indah TBK MYOR √ - -
77 Merck Tbk MERK √ - -
78 Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ - 79 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI √ √ - 80 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN √ √ - 81 Multistrada Arah Sarana Tbk MASA √ √ -
82 Mustika Ratu Tbk MRAT √ - -
83 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI √ - -
84 Samindo Resorces Tbk MYOH √ √ √ Sample 14
85 Nipress Tbk NIPS √ √ √ Sample 15
86 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM √ - - 87 Pan Asia Filament Inti Tbk PAFI √ - - 88 Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX √ - -
89 Pan Brothers Tbk PBRX √ - √
90 Pelangi Indah Canindo Tbk PICO √ √ - 91 Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL √ - - 92 Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI √ √ -
93 Pionerindo Gourmet International, Tbk PTSP √ √ √ Sample 16 94 Polychem Indonesia Tbk VOKS √ - -
95 Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN √ - - 96 Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS √ √ - 97 Primarindo Asia Infrastucture Tbk BIMA √ √ -
98 Pyridam Farma Tbk PYFA √ - -
99 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY √ - - 100 Sat Nusa Persada Tbk PTSN √ √ - 101 Sehering Plough Indonesia Tbk SCPI √ - -
102 Sekar Laut Tbk SKLT √ √ -
103 Sekawan Intipratama Tbk SIAP √ - -
104 Bentoel International Investama Tbk RMBA √ √ √ Sample 17 105 Selamat Sempurna Tbk SMSM √ √ √ Sample 18
106 Semen Gresik Tbk SMGR √ √ -
107 Siantar Top Tbk STTP √ - -
108 Siearad Produce Tbk SIPD √ √ - 109 Siwani Makmur Tbk SIMA √ - - 110 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI √ - - 111 Sumanindo Lestari Jaya Tbk SULI √ - - 112 Sumi Indo Kabel Tbk IKBI √ - - 113 Sunson Textile Manufacture Tbk SSTM √ - -
114 Suparma Tbk SPMA √ - -
115 Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
SCCO √ √ -
116 Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk
(37)
No Nama Perusahaan Kode Kriteria Sample
1 2 3
117 Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM √ - - 118 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO √ - - 119 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI √ - - 120 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS √ - - 121 Tempo Scan Pasific Tbk TSPC √ - -
122 Mandom Indonesia TCID √ √ √ Sample 19 123 Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI √ √ -
124 Toba Pulp Lestari Tbk INRU √ √ -
125 Trias Sentosa Tbk TRST √ √ -
126 Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
ULTJ √ √ √ Sample 20
127 Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC √ √ - 128 Unilever Indonesia Tbk UNVR √ - -
129 Unitex Tbk UNTX √ √ -
130 Voksel Electric Tbk VOKS √ - - 131 Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS √ - - 132 Semen Batu Raja Persero TBK SMBR √ - - 133 Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk ISSP √ - -
134 Grand Kartech Tbk KRAH √ √ -
135 Sri Rejeki Usman Tbk SRIL √ - - 136 Industri Jamu dan Farmasi Sodo
Muncul, Tbk
SIDO √ √ -
137 Pan Asia Filament Inti Tbk PAFI √ √ - Sumber Peneliti 2014
3.4Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan data sekunder. Data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik ( Kuncoro 2003 : 124) dan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang dikumpulkan dari sumber – sumber tercetak dimana data itu telah dikumpulkan oleh pihak – pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder misalnya buku, laporan perusahaan, jurnal, dan sebagainya.
(38)
diunduh dari situs http://www.idx.co.id/. Data yang diperlukan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel – variabel penelitian ini yaitu :
1. Informasi mengenai Corporate Social Responsibility 2. Informasi mengenai ukuran perusahaan
3. Informasi mengenai nilai perusahaan 4. Informasi mengenai Growth opportunity
3.5Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder laporan keuangan, dokumen – dokumen, catatan – catatan dan informasi lainnya yang diunduh dengan menggunakan media internet, yaitu dengan mengakses situs http://www.idx.co.id/.
3.6Metode Analisis Data
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan SPSS. Peneliti melakukan Uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2007 : 100 ) “ Tujuan uji normalitas adalah ingin
(39)
residual memiliki distribusi normal”. Uji normalitas menguji apakah
dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan untuk menentukan alat staatistik yang digunakan sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak adalah desain grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Selain itu dapat digunakan uji statistik Kolmogorov – Smirnov (K-S) yang dijelaskan oleh Ghozali (2013). Bila nilai signifikan > 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nanti signifikan < 0,05 berarti distribusi data normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, normal probability plot, dan uji Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari suatu pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas. Dan jika varian dan residual dari satu
(40)
pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Salah satu cara mendeteksi terjadinya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter-Plot. Dasar analisis menurut Ghozali (2013) adalah :
1. Jika pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013 : 110), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya). Auto korelasi ini muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu (Time series) karena “gangguan” pada seorang
individu/ kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada
(41)
Penggunaan program SPSS bertujuan untuk mendeteksi adanya problen autokorelasi dengan melihat DURBIN – WATSON yaitu panduan mengenai angka D-W (Durbin – Watson) pada tabel D-X.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Angka D-W dibawah -2 berarti autokorelasi positif
b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D-W diatas +2 berarti autokorelasi positif
Autokorelasi bisa diatasi dengan berbagai cara misalnya dengan melakukan transformasi data dan menambah data observasi.
d. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolienaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam (VIF), serta dengan menganalisa matrik korelasi variabel – variable independen. Nilai Cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolinearitas dapat dilihat jika diantara variable independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90.
(42)
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen yaitu Corporate Social Responsibility perusahaan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinasi R2 berkisar antara nol sampai dengan satu. Hal ini berarti bila koefisien determinasi R2 sama dengan nol, menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadapan variabel dependen. Dan bila koefisien R2 semakin kecil mendekati nol, maka dapattg dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Model yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah model regresi linear sederhana sebagai berikut :
Model : Tobins Q = a + b1CSR + b2SIZE + b3GO + e
Keterangan :
Tobins Q = Nilai Perusahaan
CSR = PenerapanCorporate social responsibility
(43)
GO = Growth Opportunity a = konstanta
b = Koefisien Regresi e = error (tingkat kesalahan) b. Uji Signifikan Parsial (T-test)
Pengujian t – test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Hipotesa yang digunakan :
H0 : b1 = b2 = b3 = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
H1 : b1 = b2 = b3 ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Penelitian ini menggunakan level signifikan 95% atau α = 5%
H0 ditolak bila : probabilitas nilai t hitung < probabilitas nilai t tabel
(44)
BAB IV
ANALISI HASIL PENELITIAN
4.1Deskripsi Data Penelitian
Populasi dalam sample penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012 – 2013 dimana jumlah populasi penelitian berjumlah 131 perusahaan. Jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 perusahaan. Berikut ini merupakan statistic secara umum dari seluruh data yang digunakan :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Corporate Social Responsibility
40 .33 1.00 .6508 .15898
Size 40 10.80 18.02 13.7250 1.83548
Growth Opportunity 40 -.40 .89 .3333 .41275 Nilai Perusahaan 40 419.25 5978.76 1098.9120 1078.71608 Valid N (listwise) 40
Sumber : Output SPSS, 2015
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel Corporate Social Responsibility memiliki nilai minimum 0.33, nilai maksimum 1.00, nilai mean (nilai rata – rata) 0,6508, dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 0.15898. Variabel Size memiliki nilai minimum 10.80, nilai maksimum 18.02, nilai mean (nilai rata – rata) 13.7250, dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 1.83548.
(45)
Variabel Growth Opportunity memiliki nilai minimum -0.40, nilai maksimum 0.89, nilai mean (nilai rata – rata) 0.3333, dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 0.41275. Variabel Nilai Perusahan memiliki nilai minimum 419.25, nilai maksimum 5978.76, nilai mean (nilai rata – rata) 1098.9120, dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 1078. 71608.
4.2Pengujian Asumsi Klasik
Analisa dilakukan dengan metode analisi linear berganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian sudah normal, serta bebas dari segala multikolinearitas, heterokedastisitas serta autokorelasi. Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah berdidtribusi normal. Non-multikolinearitas, artinya antara variable independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, non – autokorelasi, artinyakesalahn pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, homokesdastisitas, artinya Variance Variabel Independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
4.2.1 Uji Normalitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Adapun uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan statistic.
(46)
Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.1
Uji Normalitas Histogram
Gambar 4.2
(47)
Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat yaitu grafik histogram dan grafik P-Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tiak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar disekitar garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik.
Degan melihat tampilan grafik histogram pada gambar 4.1 diatas kita dapat melihat bahwa gambar grafik berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri dan ke kanan yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot pada gambar 4.2 di atas terlihat titik-titik menyebar disepanjang garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.
Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov (1 sampel KS) dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Pengujian normalitas dengan metode statistik ini dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut
(48)
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1012.07766573
Most Extreme Differences
Absolute .193
Positive .193
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z 1.218
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : output spss, 2015
Hasil uji Kolmogrov-Smirnov pada tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikan 0.103. Nilai ini > 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal.
4.2.2 Uji Heterokedastisidas
Uji Heterokedastisidas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance Residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain (Ghozali 2013 : 139). Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisidas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala hetero kedastisidas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data
(49)
menggunakan program software statistic. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali (2013 : 139) adalah sebagai berikut :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar dibawah angka o dan y, maka tidak heterokedastisitas.
Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 4.3
(50)
Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot diatas dapat terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibwah angka nol 0 pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
4.2.3 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokolrelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelsi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Waston. Mengacu kepada pendapat Suntoyo (2009:91), pengambilan kepada keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :
a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .346a .120 .146 1053.40383 1.900
a. Predictors: (Constant), Growth Opportunity, Corporate Social Responsibility, Size b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
(51)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1652.303 1344.703 1.229 .227
Corporate Social Responsibility
307.929 1086.931 .045 2.283 .029 .953 1.049
Size -46.994 94.187 -.080 -.499 .621 .952 1.050
Growth Opportunity
876.174 409.004 .335 2.142 .039 .998 1.002
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber ; Output Spss, 2015
Tabel 4.3 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1.900. Angka ini terletak diantara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
4.2.4. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu : Tolerance > 0,10 dan VIP < 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIP menunjukkan hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas
(52)
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut memperlihatkan bahwa penelitian ini bebas adanya multikolinearitas, hal ini dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu Corporate Social Responsibility memiliki nilai tolerance 0.953, Size memiliki nilai tolerance 0.952. Growth Opportunity nilai tolerance 0.998. Jika dilihat VIP-nya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10 yaitu untuk VIF Corporate Social Responsibility 1.049, VIF Size Firm 1.050, VIF Growth Opportunity 1002. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada variabel bebas.
4.3 Pengujian Hipotesis
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai Adjusted R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini Adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel perubahan laba akuntansi dan perubahan arus kas operasi terhadap perubahan
harga saham. “Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 kerena nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan kedalam
(53)
Tabel 4.5 Adjusted R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .346a .120 .146 1053.40383 1.900
a. Predictors: (Constant), Growth Opportunity, Corporate Social Responsibility, Size b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
SUmber : Output SPss, 2015
Besar nya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan software statistic diperoleh sebesar 0,146. Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan Corporate Social Responsibility, Size, Growth Opportunity terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 14,6 %. Sedangkan sisanya sebesar 85,4 % adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3.2Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu). Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nila P-value dari t dengan α. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini adalah :
a. Bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen ≥ α = 5%, artinya secara individual variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Sebaliknya bila P value dari t masing-masing variabel independen < α artinya secara individual masing-masing variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
(54)
Hasil uji parsial ini dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Sumber : Output SPss 2015
Pada tabel 4.6 berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.
Corporate Social Responsibility memiliki nilai P value (sig) sebesar 0.29. (lebih kecil dari 0,05) dan dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai thitung >
ttabel ( 2.283 > 2.0227). Nilai tersebut menyimpulkan bahwa perubahan
Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan .
2. Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan.
Nilai P value variabel Size adalah sebasar 0.621 (lebih besar dari 0,05) dan dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel (-0.429 < 2,032), hal
ini menyimpulkan bahwa Size tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1652.303 1344.703 1.229 .227
Corporate Social Responsibility
307.929 1086.931 .045 2.283 .029
Size -46.994 94.187 -.080 -.499 .621
Growth Opportunity 876.174 409.004 .335 2.142 .039
(55)
3. Pengaruh Growth Opportunity terhadap nilai perusahaan.
Nilai P value variabel Growth Opportunity adalah sebasar 0.39 (lebih kecil dari 0,05) dan dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel
(2.142 < 2,032), hal ini menyimpulkan bahwa Growth Opportunity berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility serta variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan dan varibel control dalam penelitian ini adalah Size dan Opportunity Growth.. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 137 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 20 sampel dengan 40 (20x2) data amatan. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (normalitas, heterokedastisitas, autokorelasi dan multikolinearitas) dan uji hipotesis (uji t, dan uji determinasi).
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.146. hal ini berarti besarnya pengaruh yang diberikan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 14,6 %.
(56)
Sedangkan sisanya sebesar 85,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Reny (2012) yang menunjukkan tidak signifikansi terhadap CSR. Nilai signifikansi Size adalah sebasar 0.621 (lebih besar dari 0,05). Ini menunjukkan bahwa Size tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai perusahaan. Dan berdasarkan hasil pengujian variable Growth Opportunity terhadap Nilai perusahaan , Growth Opportunity adalah sebasar 0.39 (lebih kecil dari 0,05) hal ini menyimpulkan bahwa Growth Opportunity berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
(57)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Corporate Social Responsibility berpengaruh signifkan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Variabel Size tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Variabel Opportunity Growth berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur tang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0.146. Hal ini berarti bahwa 14,6% variabel dependen, yaitu Nilai Perusahaan dipengaruhi oleh variabel independen Corporate Social Responsibility dengan Variabel control SIze dan Opportunity Growth.. Sisanya 85,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
(58)
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki memiliki berbagai keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan pembangunan dalam penelitian penelitian berikutnya. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian terhadap nilai perusahaan hanya dengan CSR serta ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
2. Periode pengamatan yang singkat selama dua tahun yaitu 2012 dan 2013. 3. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya
menganalisis perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah populasi 137 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 20 perusahaan dengan N observasi sebanyak 40.
5.3 Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar dalam melakukan penelitian sejenis peneliti sebaiknya menambah jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian sejenis sehingga penelitian dapat lebih generalisasi.
2. Penulis menyarankan peneliti berikutnya untuk dapat menambah jumlah periode yang yang digunakan untuk lebih meningkatkan nilai hasil penelitian dengan penelitian terdahulu.
(59)
3. Penulis menyarankan agar peneliti berikutnya untuk memperbesar jumlah sampel yang digunakan dengan tidak memperbesar jumlah kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel sehinga hasil penelitian lebih menunjukkan keadaan perusahaan khususnya perusahaan manufaktur secara keseluruhan.
(60)
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Kedua, Penerbit USU PRESS, Medan.
Husein, Umar. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada , Jakarta.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumater Utara, Departemen Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Multivariant dengan Program IBM SPSS 21, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Murtanto, 2006. “Menciptakan Nilai Tambah Melalui Corporate Social Responsibility”, Media Akuntansi, Edisi 53.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2007.Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Indonesia, Rekayasa Sains, Bandung.
Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Edisi Pertama, Media Pressindo, Yogyakarta.
Solihin, Ismail, 2009. Corporate Social Responsibility : from Charity to Sustainability, Salemba Empat, Jakarta.
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah, 2005. Pengantar Manajemen, Edisi ke-1, Fajar Interpratama Offset, Jakarta.
Susanto, A.B. 2007. Corporate Social Responsibility. The Jakarta Consulting Group Partner In Change. Jakarta. The World Business Council for Sustainable
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta : Salemba Empat.
Untung, Hendrik Budi Untung, 2008. Corporate Social Responsibility, Sinar Grafika, Jakarta
(61)
Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Fasco Publishing, Gresik.
Skripsi & Jurnal
Anggraini, Fr. Reni Retno, 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahan
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Dyah, Retno. 2012. “Pengaruh Good Governance Corporate dan Pengungkapan CSR Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007 – 2010)
Kusumadilaga, Rimba, 2010. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating.”Skripsi, Fakultas Ekonomi ,Universitas Diponegoro.
Kartika, Andi. 2009. “Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada
perusahaan manufaktur yang go public di BEI.” Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 1 No.2, Agustus 2009, Hal. 105-122.
Nurlela dan Islahuddin. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Peusahaan dengan Presentase Kepemilikan Manajemen
sebagai Variabel Moderating”. Simposium Nasional Akuntansi XI.
Nuerahaeni, Shinta. 2010. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”.Skripsi Universitas Sebelas Maret
Ramadhani. 2012. “Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan dengan Persentase kepemilikan sebagai variable moderating pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI”.Universitas Diponegoro
Seftianne dan Ratih Handayani, 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 13 Nomor 1 halaman 39-56.
Website
www.idx.co.id www.sahamok.com
(62)
LAMPIRAN
Lampiran i Daftar Perusahaan Manufaktur
(Populasi dan Sample)
No Nama perusahaan Kode Kriteria Sampel 1 2 3
1 Akasha Wira International, Tbk ADES √ √ √ Sample 1 2 Alam Karya Unggul, Tbk AKKU √ √ -
3 Alaska Industrindo Tbk ALKA √ √ - 4 Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI √ - - 5 Apac Citra Centertex, Tbk MYTX √ √ - 6 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI √ - -
7 Argo Pantes Tbk ARGO √ - -
8 Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ - - 9 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ - 10 Asia Pasific Fibers Tbk POLY √ √ - 11 Asiaplast Industries Tbk APLI √ - - 12 Astra Auto Part Tbk AUTO √ - √
13 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA √ √ √ Sample 2 14 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO √ √ √ Sample 3 15 Astra Graphia Tbk ASGR √ √ √ Sample 4 16 Astra International Tbk ASII √ √ √ Sample 5 17 Barito Pasific Tbk BRPT √ - -
18 Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ √ Sample 6 19 Eterindo Wahanatama Tbk ETWA √ √ √ Sample 7
20 Berlina Tbk BRNA √ √ -
21 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON √ - - 22 Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ - -
23 Cahaya Kalbar Tbk CEKA √ - -
24 Centex Tbk CNTX √ - -
25 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR √ - - 26 Chandra Asri Petrochemical IGAR √ √ - 27 Citra Turbindo Tbk CTBN √ - - 28 Darya Varia Labolatoria Tbk DVLA √ - -
29 Davomas Abadi Tbk DAVO √ - -
30 Gudang Garam Tbk GGRM √ √ √ Sample 8
31 Duta Pertiwi Nusantara DPNS √ - - 32 Ekadharma International Tbk EKAD √ - -
(1)
10 IMAS
-0.04
0.78
11 KLBF
-0.1
-0.09
12 LION
0.74
0.64
13 MLPL
0.89
0.66
14 MYOH
-0.4
0.67
15 NIPS
0.78
0.75
16 PTSP
-0.1
-0.13
17 RMBA
-0.07
-0.1
18 SMSM
0.12
-0.04
19 TCID
0.14
-0.1
20 ULTJ
-0.1
-0.07
NO
Kode Perusahaan
Size Firm
2012
2013
1 ADES
11.66
11.87
2 AISA
14.09
14.16
3 ALTO
11.26
11.69
4 ASGR
12.93
13.03
5 ASII
17.85
18.02
6 DLTA
12.45
12.52
7 ETWA
12.33
12.77
8 GGRM
16.48
16.54
9 HMSP
15.77
16.08
10 IMAS
15.37
15.68
11 KLBF
14.92
15.05
12 LION
12.8
11.97
13 MLPL
15.47
15.46
14 MYOH
12.59
13.07
15 NIPS
12
12.17
16 PTSP
10.8
11.22
17 RMBA
14.66
14.75
18 SMSM
13.09
13.18
(2)
NO
Kode Perusahaan
Nilai Perusahaan
2012
2013
1 ADES
2031.5
4046.51
2 AISA
656.3
737.18
3 ALTO
575.55
451.93
4 ASGR
845.39
750.46
5 ASII
1028.14
1078.02
6 DLTA
3064.72
5978.76
7 ETWA
835.47
623.21
8 GGRM
2027.25
1798.17
9 HMSP
1384.48
1485.51
10 IMAS
843.06
706.82
11 KLBF
541.43
555.29
12 LION
803.3
856.92
13 MLPL
419.25
531.23
14 MYOH
469.63
563.53
15 NIPS
452.85
541.88
16 PTSP
703.3
626.45
17 RMBA
545.68
431.41
18 SMSM
647.54
742.31
19 TCID
1184.23
1076.31
(3)
Lampiran iii
HASIL OUTPUT DATA
Statistik Deskriptif
Sumber :
Output
SPSS, 2014
Uji Normalitas
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation Corporate Social
Responsibility
40 .33 1.00 .6508 .15898
Size 40 10.80 18.02 13.7250 1.83548
Growth Opportunity 40 -.40 .89 .3333 .41275 Nilai Perusahaan 40 419.25 5978.76 1098.9120 1078.71608 Valid N (listwise) 40
(4)
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1012.07766573
Most Extreme Differences
Absolute .193
Positive .193
Negative -.125
Kolmogorov-Smirnov Z 1.218
Asymp. Sig. (2-tailed) .103
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(5)
Uji Heterokesdastisitas
Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .346a .120 .146 1053.40383 1.900
a. Predictors: (Constant), Growth Opportunity, Corporate Social Responsibility, Size b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber Output SPSS, 2015
Adjusted R
2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error of the Estimate
(6)
Multikolineritas
CoefficientsaModel Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1652.303 1344.703 1.229 .227 Corporate Social
Responsibility
307.929 1086.931 .045 2.283 .029 .953 1.049
Size -46.994 94.187 -.080 -.499 .621 .952 1.050 Growth
Opportunity
876.174 409.004 .335 2.142 .039 .998 1.002
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Uji t (Signifikan Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1652.303 1344.703 1.229 .227
Corporate Social Responsibility
307.929 1086.931 .045 2.283 .029
Size -46.994 94.187 -.080 -.499 .621
Growth Opportunity 876.174 409.004 .335 2.142 .039