39 hal keyakinan, kepercayaan dan keterbukaan merupa-
kan pertimbangan mendasar dan memberikan hasil. Lebih jauh Sumamora menjelaskan bahwa iklim
organisasi seperti diungkapkan di atas dianggap seja- lan dengan produktivitas yang tinggi dan implementasi
strategi organisasi yang efektif. Jika iklim organisasi sebagai iklim terbuka dan memancing karyawan
untuk mengutarakan ketidakpuasan dan kepentingan- nya tanpa rasa takut akan adanya pembalasan, maka
ketidakpuasan dan perhatian seperti itu dapat di- tangani dengan cara yang positif. Iklim keterbukaan
tercipta bilamana karyawan memiliki keyakinan yang tinggi dan percaya pada keadilan keputusan dan
tindakan pimpinan. Uraian di atas, variabel iklim kerja dalam
penelitian ini dimaknai tentang komunikasi, kerja- sama, suasana kerja, sikap karyawan dan iklim kerja.
2.2.3 Etos Kerja
Kata etos kerja merupakan gabungan dari dua
kata etos dan kerja, yang masing-masing memiliki
pengertian yang cukup luas. Kata etos berasal dari kata ethos, yang dalam bahasa Yunani mengandung
pengertian bagian dari filsafat yang menilai perilaku manusia menurut tolok ukur tertentu sehingga tidak
mudah untuk dirumuskan dalam kalimat yang opera- sional. Tetapi sebagai gambaran awal dapat diungkap-
40 kan mengandung makna watak, semangat dan karak-
ter Ananta, 1994: 13.
Kata kerja mengandung makna melakukan
sesuatu tugas yang diakhiri dengan buah yang dapat dinikmati oleh yang bersangkutan maupun orang lain.
Untuk membuahkan karya yang dapat dinikmati di- perlukan semangat watak, dan karakter.
Lichert dan Willts dalam Vroom 2006: 45 mem- berikan batasan pengertian tentang etos kerja sebagai
sikap mental dalam mengerjakan atau menghadapi segala hal atau sesuatu yang berhubungan dengan
kerja. Cherington 1980: 269 mengemukakan ciri-ciri
orang yang yang memiliki etos kerja yaitu:
a. ada usaha yang keras sebagai kewajiban moral dan religius bagi setiap orang untuk menguji-
nya, b. menghargai waktu kerja,
c. bertanggung jawab dalam melakukan perkerja- annya,
d. menginginkan produktivitastinya yang tinggi, e. merasa bangga terhadap profesi dan lembaga-
nya, f. loyal terhadap profesi dan lembaganya,
g. selalu ingin berprestasi, h. bersifat jujur
Ciri-ciri yang dikemukakan oleh Cherington ini dapat dijelaskan bahwa etos kerja mencakup keselu-
ruhan proses kerja dari partisipasi kerja, hingga kualitas hasil kerja. Etos kerja adalah pandangan dan
sikap orang bahwa bekerja adalah sesuatu yang
41 sangat penting dalam hidup, mereka cenderung me-
nyukai kerja dan memperoleh kepuasan dari pekerja- annya. Mereka mempunyai komitmen terhadap orang
dan tujuannya. Untuk mengembangkan etos kerja perlu ditekan-
kan pentingnya disiplin, kerja keras. Pandangan bekerja adalah sesuatu analisa, efisiensi, kejujuran,
loyalitas, tanggung jawab, kerja sama, hidup hemat, integritas, mandiri, kreativitas inovasi dan menghargai
waktu. Mengamati etos kerja dapat dilakukan kepada
semua objek manusia, baik individual maupun kelom- pok yang terlibat di dalam proses produksi, baik
barang maupun jasa. Sejalan dengan pendapat di atas maka etos kerja siswa adalah identifikasi dari aktivitas
siswa dalam memanfaatkan metode dan teknik sarana dan prasarana, alat bantu media belajar selama
melaksanakan belajar hingga pencapaian hasil belajar- nya di sekolah. Aktivitas dalam melaksanakan kegiat-
an belajar dapat memberikan makna positif jika di dalam aspek sikap dan tanggung jawab profesional
mencakup disiplin kerja, semangat kerja, kerja sama, efektif dan efisien dalam kerja dan mandiri.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disim- pulkan bahwa etos kerja pada guru adalah pandang-
an, sikap dan komitmen guru terhadap bidang peker- jaan yang menjadi tanggung jawab, baik itu praktik di
sekolah maupun teori, yang meliputi disiplin, kerja
42 sama, efektif dan efisien serta kemandirian siswa di
dalam, melaksanakan pekerjaan. Dalam penelitian ini etos kerja dimaknai: disi-
plin kerja, kerja-sama kelompok, semangat kerja, efektivitas dan efisiensi kerja dan mampu mandiri.
2.2.4 Persepsi