digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Ketika keduanya bertemu terjadilah dialog di antara mereka berdua. Jalut menghina Dawud karena hanya membawa ketapel, yang biasanya untuk mengusir
anjing, sementara yang dia bawa adalah pedang yang sempurna. Dawud membalas penghinaan tersebut dengan menyebut bahwa Jalut lebih buruk daripada anjing.
Kemarahan Jalut memuncak dan bersumpah akan mencincang tubuh Dawud kemudian akan menyabarkannya di bumi dan langit. Sementara Dawud dengan
tenang menjawabnya dengan pertanyaan bagaimana jika Allah yang akan menceraiberaikan tubuh Jalut. Memulai penyerangan, Dawud pun mengucap dengan
nama Tuhannya Ibrahim seraya mengeluarkan satu batu, dengan nama Tuhannya Ish}a
q seraya mengeluarkan satu batu, dan dengan nama Tuhannya Ya‘qub seraya mengeluarkan satu batu. Ia meletakkan ketiga batu tersebut menjadi satu pada ketapel
yang ia pegang. Ketika Dawud melepas ketapelnya, dengan izin Allah, batu tersebut seperti dihempaskan oleh angin dengan keras menimpa ujung perisai dan mengenai
kepala Jalut hingga tembus sampai tengkuknya, terbunuhlah Jalut. Selain itu terbunuh juga tiga puluh orang dibelakangnya.
50
Kemudian Allah Memberinya Daud kerajaan, dan hikmah yakni Allah menggabungkan untuk Dawud kenabian dan kerajaan yang sebelumnya belum pernah
terjadi demikian. Masa sebelumnya hanya terdapat keturunan masing-masing dari kenabian dan kerajaan. Adapun hikmah adalah ilmu yang diamalkan. Dan
Mengajarinya apa yang Dia Kehendaki yakni kemampuan untuk membuat dan
50
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
membentuk baja dan ia tidak pernah makan kecuali dari hasil jerih payahnya. Ia juga diberi keistimewaan dapat berbicara dengan burung, ilmu tentang Zabur, dan suara
yang sangat merdu yang tidak diberikan Allah kepada siapapun. Hingga dikatakan bahwa ketika ia mebaca Zabur binatang liar akan berhenti untuk menyimak, burung-
burung akan terbang menaunginya untuk melihatnya, air sungai berhenti mengalir, dan angin berhenti berhembus ketika ia tengah membaca. Ia juga diajarkan tentang
politik dan keterampilan di dalamnya, karena ia bukanlah keturunan raja.
51
Al-Razi menambahkan bahwa didahulukannya kata al-mulk daripada al-hikmah menunjukkan
bahwa kenabian adalah hal yang lebih mulia daripada kerajaan.
52
Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain yakni Allah tentu akan melindung sebagian golongan manusia yaitu orang-
orang yang beriman dan taat, dari golongan yang lain yaitu orang-orang kafir dan pelaku maksiat. Niscaya rusaklah bumi ini yakni hancurlah orang-orang yang berada
di bumi. Tetapi Allah Mempunyai karunia yang Dilimpahkan-Nya atas seluruh alam yakni menolak keburukan dengan jalan seperti ini adalah untuk kebaikan dan
keutamaan seluruh umat manusia.
53
51
Ibid., 186.
52
Al-Razi,
Mafatih} al-Ghaib
., 200.
53
Al-Khazin,
Lubab al- Ta’wil
., 186.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kisah konflik Bani Israil pada surat al-Baqarah ayat 243-252 merupakan
sebuah gambaran tentang perbedaan pandangan antar mereka seperti lazimnya perbedaan yang terjadi secara umum pada umat manusia. Di awal mayoritas
mereka memilih jalan yang salah. Akan tetapi pada masa setelahnya mereka menginsafi hal tersebut dan mau untuk berubah. Meskipun perubahan mereka
tidak menafikan adanya sebuah perbedaan. Pada masa ini mayoritas mereka masih membangkang, akan tetapi dari sedikit orang yang taat di antara mereka
adalah mereka yang berhasil menduduki jabatan strategis. Di mana jabatan strategis tersebut dapat digunakan untuk menundukkan mereka yang
membangakang. Sedikit orang taat di sini adalah gambaran ayat laisu sawa’a
yang mampu menakhlukkan kebanyakan orang fasik dalam kaumnya. 2.
Sebuah keniscayaan jika suatu bangsa memiliki seorang pemimpin. Kisah ini menginspirasi bangsa akan pentingnya pemimpin yang kompeten dan pejabat
yang tidak silau akan harta. Suksesi kepemimpinan yang tidak disebutkan secara tersurat dalam al-
Qur’an disebut secara tersirat dalam kisah ini. Penyebutan secara tersirat dalam hal ini memungkinkan umat manusia untuk
berinovasi berkenaan dengan hal ini selama hal tersebut tidak menyimpang dari hukum yang telah tetap dalam Islam.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
B. Saran
1. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak hal yang mungkin
terlewat atau tidak memungkinkan untuk dimuat. Hal ini sebagai konsekuensi dari metode analisis yang sebisa mungkin mendekati metode tahlili. Telah
diketahui bahwa metode tahlili mencakup berbagai macam kaidah yang ada dala disiplin ilmu al-
Qur’an. Sementara yang diperlukan dalam mengungkap ibrah adalah subtansi ayat tersebut dalam konteks kekinian. Penelitian ini
pada dasarnya berasal dari satu tema ini yang mana ayat-ayat yang dikaji saling berurutan. Idealnya sebuah tema akan lebih tepat jika metode analisis
yang digunakan mengacu pada metode maudhu‘i. Akan tetapi di sini ayat-ayat
yang saling berurutan hanya memungkinkan didekati dengan mengacu pada metode tahlili. Untuk itu diperlukan metode yang lebih genuine yang mungkin
akan tercipta dari persilangan antara metode tahlili, metode yang banyak digunakan ulama tafsir klasik, dengan metode
maudhu‘i yang diklaim oleh sementara kalangan merupakan metode terbaik dalam menafsirkan al-
Qur’an. 2.
Penulis berharap kajian berkenaan dengan tema yang diangkat ini dapat dikaji lebih lanjut tentunya dengan tema yang memunyai subtansinya lebih dalam
dan kekinian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Abd Al-Baqi, Muhammad Fuad. 1945. al- Mu‘jam al-Mufahras li al-Faz} al-Qur’an.
Cairo: Dar al-Kutub al-Mishriyah ‘Abd al-H}akim, Mans}ur. 2015. Bangsa Ke-13 Sang Penguasa Dunia: Mengungkap
Misteri Bangsa yang Hilang, terj. Gina Najjah Hajidah. Bandung: Mizania Achfama, Durarin Nuha. 2014. “Wa’d Allah ‘ala Bani Isra’il fi Wirathat al-Ardh: al-
Dirasat al-Tahliliat min Tafsir Surat al- A‘raf ayat 127”. Skripsi—UIN Sunan
Ampel, Surabaya Aizid, Rizem. 2015. Al-
Qur’an Mengungkap Tentang Yahudi. Yogyakarta: Diva Press al-Alusi, Syihab al-Din al-Sayyid Mahmud al-Baghdadi. 2003. Ru
h} al- Ma‘ani fi Tafsir
al-Qura n al-
‘Adhim wa al-Sab‘ al-Matsani, vol 7. Beirut: Dar al-Fikr Amstrong, Karen. 2007. Perang Suci: Kisah Detail Perang Salib, Akar Pemicunya,
dan Dampaknya Terhadap Zaman Sekarang, terj. Hikamt Darmawan. Jakarta: Serambi
Aziz, Moh Ali. 2012. Mengenal Tuntas al- Qur’an. Surabaya: Imtiyaz
al-Barusawi. 2006. Tafsi r Ruh} al-Bayan. vol 2. Beirut: Dar al-Fikr
Al- Biqa’i, Burhanuddin Abi al-Hasan Ibrahim bin ‘Umar. 1971. Naz}m al-Durar fi
Tanasub al-ayat wa al-Suwar. Beirut: Dar al-Fikr Boulatta, Issa J. Al-
Qur’an yang Menakjubkan: Bacaan Terpilih dalam Tafsir Klasik Hingga Modern dari Seorang Ilmuan Katolik, terj. Bachrum B. Dkk.
Jakarta: Lentera Hati Departemen Agama RI. 2012. Al-
Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro al-Dhahabi, Muhammad H{usain. 2007.
al-Tafsir wa al-Mufassirun. Cairo: Maktabah Wahbah
Fakhr al-Din, Muh}ammad al-Razi. 1981. Mafa tih} al-Ghaib, vol 7. Beirut: Dar al-Fikr
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Fatoohi, Louay dan Shetha al-Dargazelli. 2008. Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan al-
Qur’an, terj. Munir A. Mu’im. Bandung: Mizania al-Ghazali, Muhammad. 2008. Al-
Qur’an Kitab Zaman Kita: Mengaplikasikan Kitab Suci dalam Konteks Masa Kini, terj. Masykur Hakim . Bandung: Mizan
Pustaka Hamka, 1982. Tafsir al-Azhar, vol. 1. Jakarta: Pustaka Panjimas
HS Dillon. 2013. Prisma vol 32, No. 2 3. Soekarno: Membongkar Sisi-sisi Hidup
Putra Sang Fajar. Ibn Kathi
r, ‘Imad al-Din Abi al-Fida’ Ismail al-Dimashqi. 2000. Tafsir al-Qur’an al- ‘Az}im. Cairo: Mu’assasat Qurt}ubat
Ibn ‘Asyur, Muhammad al-Tahir. 1984. al-Tah}rir wa al-Tanwir. Tunisia: Dar al- Tunisiah
Kahmad, Dadang. 2009. Sosiologi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya Al-Khazin, 2004.
Lubab al- Ta’wil fi Ma‘ani al-Tanzil. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah
Kuncahyono, Trias. 2014. Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Terakhir. Jakarta: Kompas
al-Mawardi, Abi al- Hasan ‘Ali bin Muh}ammad bin Hubaib. 1996. al-Nukat wa al-
‘Uyun Tafsir al-Mawardi, vol 1. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah Muslim , Abu Husain al-Nasaibury. 1998. al-
Jami’ al-Shahih juz 9 Beirut: Dar al- Fikr, 1998
Mustaqim, Abdul. 2014. Metode Penelitian al- Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea
Pres Al-Qurtubi, 1998.
al- Jami‘ li Ahkam al-Qur’an . Beirut: Dar al-Fikr
al-Qat}t}an, Manna’ Khalil. 2009. Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an, terj. Mudzakir AS. Bogor:
PustakaLitera AntarNusa Raho, Bernard. 2013. Agama dalam Perspektif Sosiologi. Jakarta: Obor
Al-Razi, Muh}ammad Fakhruddin. 1981. Mafatih} al-Ghaib. Beirut: Dar al-Fikr
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Ridha, Muha}mmad Rasyid . 2011. Tafsi r al-
Qur’an al-H}akim Tafsir al-Manar. Beirut: Dar al-Kutub al-
‘Ilmiah Scheiner, Marc 2014. Anak-anak Ibrahim: Dialog Terbuka Mengenai Isu-isu yang
Memisahkan dan Menyatukan Muslim-Yahudi, terj Khairi Rumantati. Jakarta: Mizan Publika
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsi r Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian al-
Qur’an, vol. 1. Jakarta: Lentera Hati . 2015. Kaidah al-
Qur’an: Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami al-
Qur’an. Tangerang: Lentera Hati Susan, Novri. 2014. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta: Kencana
al-T{abari, Abu Ja‘far Muh}ammad bin Jarir. 2001. Jami‘ al-Bayan ‘an Ta’wil Ay al-
Qur’an. vol 2. Cairo: Hajar al-T{aba T{abai, Muh}ammad H{ayyan. 1997.
al-Mizan fi Tafsir al- Qur’an. Beirut:
Mu’assasah al-A‘lami Taufikulhadi, 2000. Ironi Satu Kota Tiga Tuhan:Deskripsi Jurnalistik di Yerussalem.
Jakarta: Paramadina Tualeka, Hamzah. 2011. Sosiologi Agama. Surabaya: IAIN SA Press
Al-Zamakhsyari, Abu al- Qasim Mah}mud bin ‘Umar. 2009. Tafsir al-Kasyaf. Beirut:
Dar al- Ma‘rifah