Karakteristik Media Pembelajaran Media Pembelajaran

c. Ketahanan yang cukup, sistem pengapian harus memiliki ketahanan yang cukup untuk menahan getaran dan panas yang dibangkitkan oleh mesin, demikian juga tegangan tinggi yang dibangkitkan oleh sistem pengapian itu sendiri agar sistem pengapian terus bekerja sehingga mesin tidak akan mati Anonim, 2001 Menurut Wardan Suyanto 1989:266, sistem pengapian terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah jenis sistem pengapian yang menggunakan kontak platina yang biasa disebut dengan sistem penyalaan konvensional, ada yang menggunakan sistem penyalaan elektronik dan ada yang menggunakan sistem pengapian yang tidak menggunakan distributor yang biasa disebut dengan “Distributorless Ignition System”. Dari ketiga jenis sistem pengapian tersebut sebenarnya tugasnya sama hanya saja cara pengaturan arusnya berbeda, akan tetapi untuk menghasilkan tegangan yang tinggi yang nantinya dapat menimbulkan loncatan bunga api pada busi tetap menggunakan alat yang sama yaitu coil.

1. Sistem pengapian konvensional

Sistem pengapian konvensional merupakan sistem pengapian yang timming atau waktu penyalaannya diatur oleh alat yang disebut platina. Sistem ini menggunakan baterai sebagai sumber arus. Ciri khusus pengapian platina ini adalah proses pemutusan arus primer dilakukan secara mekanik, yaitu dengan proses membuka dan menutupnya kontak pemutus. Pada sistem pengapian konvensional penyetelan berkala harus dilakukan karena pada saat mesin bekerja terjadi gesekan pada bagian platina dan loncatan bunga api pada platina. Hal tersebut dapat membuat aus pada platina sehingga kerenggangan platina dapat berubah. Akibat dari ausnya platina dapat berpengaruh terhadap tegangan tinggi pada busi yang seharusnya tegangan tinggi busi 10.000-30.000 volt, tidak dapat terpenuhi. Hal ini berdampak busi hanya meloncatkan arus listrik diantara elektroda tengah dengan elektroda massa berupa arus listrik yang kecil. Akibat dari busi hanya meloncatkan arus yang kecil bahan bakar di dalam ruang bakar tidak akan bisa terbakar semua. Gambar 3. Wiring diagram sistem pengapian konvensional Buntarto, 2015:13

2. Sistem Pengapian Tanpa Distributor

Sistem pengapian tanpa distributor merupakan pengembangan dari sistem pengapian elektronik, karena sistem ini memang menggunakan peralatan elektronik untuk menjamin sistem agar dapat bekerja. Sistem pengapian ini biasa disebut dengan “Distributorless Ignition System” atau disingkat dengan DIS yang biasanya juga dikenal dengan nama “Computer Controlled Ignition CCI”. Cara kerja dari pengapian ini hampir sama