Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

40 a. Koding terbuka Open Coding: secara ringkas dapat disimpulkan bahwa koding terbuka memungkinkan kita mengidentifikasi kategori- kategori, properti-properti dan dimensi-dimensinya. b. Koding aksial Axial Coding: mengorganisasikan data dengan cara baru melalui dikembangkannya hubungan-hubungan koneksi diantara kategori-kategori, atau diantara kategori dengan sub kategori-sub kategori dibawahnya. c. Koding selektif Selective Coding: yakni melalui mana peneliti menyeleksi ketegori yang paling mendasar, secara sistematis menghubungkannya dengan kategori-kategori yang lain, dan menvalidasi hubungan tersebut. 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Narasumber

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam rangka proses pengumpulan data, guna memperoleh data dan informasi yang selengkap-lengkapnya, peneliti melakukan wawancara dan pengamatan dengan berbagai pihak yang terkait dengan pengembangan profesi guru PJOK. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 3 orang guru PJOK, dengan harapan mampu mewakili semua data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Adapun data ketiga informan tersebut antara lain: a. Firdaus Sulkhani, S.Pd.Kor. A1 Firdaus Sulkhani, S.Pd.Kor adalah satu dari guru PJOK di SD Muhammadiyah Wirobrajan III yang sudah memiliki akreditasi sekolah A. Firdaus lahir di Yogyakarta pada tanggal 22 Juli 1987 dan status pegawai merupakan guru tetap yayasan atau GTY. Lulus dengan baik pada tahun 2005 dari MAN Yogyakarta II menyakinkan dirinya masuk ke Fakultas Ilmu Keolahragaan, jurusan Pendidikan kepelatihan Olahraga PKO di Universitas Negeri Yogyakarta. Lima tahun menempuh bangku kuliah akhirnya mendapatkan gelar sarjananya. Masa kerja Firdaus Sulkhani sebagai guru PJOK yaitu 5 42 tahun 3 bulan dan sekarang bertempat tinggal di Jln. Rotowiyajan No.8 Yogyakarta. b. Bandiyah, S.Pd. A2 Merupakan guru PJOK di SD Muhammadiyah Tegalrejo dengan masa kerja selama 11 tahun 10 bulan. Usia beliau 49 tahun dan lahir di Bantul, tanggal 6 Juli 1967. Pada tahun 1985 lulus dari SLTP Imogiri dengan sempurna membuat Bandiyah melanjutkan sekolahnya di Sekolah Guru Olahraga SGO Yogyakarta. Setelah lulus SGO pada tahun 1988, Bandiyah melamar menjadi seorang guru. Karena semangat belajarnya tinggi maka pada tahun 2008 Bandiyah menempuh D II di jurusan Pendidikan Olahraga, Universitas Terbuka hingga 2011. Tidak puas dengan gelar diploma Bandiyah melanjutkan studinya di FIK UNY demi gelar sarjana pendidikannya di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani PGSD Penjas dan pada tahun 2014 Bandiyah mendapat gelar sarjananya. Status pegawai merupakan PNS golongan IIIa. Tempat tinggal beliau di Ngentak Gong RT.5, Sriharjo. c. Sri Wahyuni, S.Pd. A3 Sri Wahyuni lahir di Bantul, tanggal 13 Agustus 1968 dan sekarang berusia 48 tahun. Beliau merupakan guru PJOK di SD Muhammadiyah Purwodiningratan II dengan lama kerja 11 tahun 4 bulan dan status pegawai adalah PNS. Sri Wahyuni yang akrab dipanggil Bu Yuni ini merupakan teman seangkatan Bandiyah di SGO 43 Yogyakarta. Di tahun 2000 Bu Yuni melanjutkan studinya di D II FIK UNY dengan jurusan PGSD Penjas. Karena tuntutan pendidikan yang semakin baik maka Bu Yuni mengambil Program Kelanjutan Studi di FIK UNY untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada tahun 2009. Semangat untuk mencerdaskan anak bangsa menjadikan motivasinya untuk menempuh gelar magister di Pasca Sarjana UNY, Hingga saat ini Bu Yuni masih menempuh S2nya. Alamat tinggal beliau di Telan, Trimulyo, Jetis, Bantul.

B. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada identifikasi pola pengembangan profesi guru PJOK Sekolah Dasar Muhammadiyah di UPT Yogyakarta Barat, DIY. Pola pengembangan guru PJOK, strategi pengembangan pengembangan kompetensi utama guru dapat diidentifikasi dari jawaban langsung guru PJOK. Berikut merupakan hasil penelitian berdasarkan wawancara dengan informan.

1. Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru

Pembinaan dan pengembangan profesi guru dimaksud dilakukan melalui jabatan fungsional. Dengan demikian, fokus Pembinaan dan pengembangan profesi guru terkait dengan empat kompetensi utama yang harus dimilikinya Sudarwan Danim, 2010: 30 Menurut Syaiful Sagala 2009: 31-41 empat kompetensi utama yang harus dimiliki guru diantaranya adalah: 44 a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Hasil wawancara dengan informan A1 berkaitan dengan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik seorang guru, “kompetensi pedagogik yaitu kompetensi yang dimiliki oleh guru bagaimana mengajar dan mengevaluasi siswa”. Pendapat tersebut didukung oleh oleh pernyataan dari informan A2 yang mengemukakan “pada dasarnya kemampuan seorang guru dalam pengelolaan kelas saat mengajar ”. Serta di perkuat oleh informan A3 yang mengungkapkan “bagaimana saat mengajar, merencanakan, melaksanakan, menilai, dan mengevaluasi”. Ketiga informan mengungkapkan pendapat yang sama maknanya. Dengan begitu maka informan sudah memahami mengenai kompetensi pedagogik. Pengembangan kompetensi pedagogik yang dilakukan oleh guru PJOK masih terbatas. Belum adanya jadwal secara rutin yang dilaksanakan oleh majelis pendidikan dasar dan menengah dikdasmen. Seperti yang dikemukakan oleh informan A2 yang mengemukakan “selama ini belum ada kegiatan yang mengarah kompetensi pedagogik” dan pendapat yang dikemukakan oleh A3 “jarang tapi ada, masih belum terjadwal secara rutin”. Kedua