11
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah saat ini sebagai muatan lokal kurang efektif dan mendalam karena waktu pembelajaran kurang, apalagi dengan
dihapus dari kurikulum yang terbaru yaitu 2013. 2. Guru sebagai fasilitator masih menggunakan metode yang konvensional
berupa buku dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan berkreasi dalam mengajar di dalam kelas, sehingga membosankan bagi siswa.
3. Siswa ibarat gelas kosong yang tidak diberi kesempatan berfikir, mengolah atau mencerna apalagi berkreasi, mereka pasif dan reseptif saja. Sehingga
kelas bahasa Inggris di Indonesia lebih banyak menekankan pada “learning about English” bukan “learning how to use English”.
4. Banyak siswa yang masih belum mampu bercakap-cakap dalam bahasa Inggris dikarenakan motivasi belajar siswa kurang saat proses pelaksanaan
pembelajaran bahasa Inggris. 5. Musik dan lagu hanya berperan sebagai media hiburan atau pun sekedar
kegiatan mengisi luang. Pembelajaran melalui lirik lagu yang memiliki banyak keuntungan pun belum dimaksimalkan
6. Pemanfaatan smartphone dan tablet PC berbasis Android yang dimiliki oleh siswa masih belum maksimal. Masih sekedar sebagai hiburan entertainment
dan belum dimaksimalkan untuk menunjang pendidikan education, khususnya pembelajaran vocabulary di sekolah dasar.
12 7. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan interaktif belum diterapkan
dalam mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. 8. Aplikasi-aplikasi di bidang pendidikan yang sudah ada, selain data lagu yang
digunakan statis tidak bisa diganti-ganti, lirik yang digunakan hanya menggunakan satu bahasa. Padahal pembelajaran menggunakan terjemahan
sangat penting dalam proses pembelajaran kosa kata vocabulary bagi siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa pokok permasalahan yang telah diuraikan pada identifikasi masalah di atas, karena keterbatasan peneliti maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut: 1. Musik dan lagu yang dipakai dalam pengembangan Fun Lyrics FL terbatas
pada lagu-lagu bergenre anak pop , seperti “Kring-kring Ada Sepeda”,
“Lihat Kebunku”, “Disini Senang, Disana Senang”, “Twinkle”, dan sebagainya.
2. Platform yang dipakai dalam penelitian ini adalah berbasis Android, sehingga apabila media Fun Lyrics FL diputar pada platform lain, hasil, kinerja
fungsi dimungkinkan hasilnya tidak sempurna. 3. Fun Lyrics FL untuk media pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SD
khususnya kelas 4 – 6 dengan pembagian materi berdasarkan tema theme.
Sehingga apabila dipergunakan untuk grade di atas di bawah, maka keefektifan hasil belajar siswa tidak dapat dipertanggungjawabkan.
13 4. Media Fun Lyrics FL terbatas untuk belajar bahasa Inggris bagi siswa
berlatar belakang bahasa Indonesia karena hanya dibatasi untuk lagu-lagu Indonesia dan Inggris dan bersifat dinamis dapat diganti-ganti.
D. Perumusan Masalah