Tinjauan Mengenai Perlindungan Hukum Atas Hak Kekayaan

9 tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek meliputi Merek Dagang dan Merek Jasa. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dari barang-barang sejenis lainnya. Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk membedakan dari jasa-jasa sejenis lainnya.

C. Tinjauan Mengenai Perlindungan Hukum Atas Hak Kekayaan

Intelektual Prinsip utama dari Hak Kekayaan Intelektual adalah bahwa hasil kreasi dari pekerjaan dengan memakai kemampuan intelektual maka individu yang menghasilkannya memperoleh hak kepemilikkan berupa Hak Alamiah natural right. Dengan demikian berdasarkan prinsip ini terdapat sifat eksklusif bagi pencipta. Namun, pada tingkatan paling tinggi dari hubungan kepemilikan, hukum bertindak lebih jauh dan menjamin perlindungan bagi setiap manusia terhadap penguasaan dan penikmatan eksklusif atas benda atau ciptaannya tersebut dengan bantuan negara. Jaminan terpeliharanya kepentingan perorangan dan kepentingan masyarakat tercermin dalam sistem Hak Kekayaan Intelektual sebagai cara untuk menyeimbangkan kepentingan antara peranan pribadi individu dengan 10 kepentingan masyarakat, maka sistem Hak Kekayaan Intelektual didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 16 1. Prinsip Keadilan the principle of natural justice Berdasarkan prinsip ini maka pencipta sebuah karya atau orang lain yang bekerja membuahkan hasil dari kemampuan intelektualnya dianggap wajar menerima imbalan. 2. Prinsip Ekonomi the economic argument Dalam prinsip ini suatu kepemilikan adalah wajar karena sifat ekonomis manusia yang menjadikan hal itu satu keharusan untuk menunjang kehidupannya di dalam masyarakat. 3. Prinsip Kebudayaan the culture argument Pada hakikatnya karya manusia bertujuan untuk memungkinkan hidup dan selanjutnya dari karya itu akan timbul pula suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan karya manusia sangat besar artinya bagi peningkatan taraf kehidupan, peradaban, dan martabat manusia. 4. Prinsip Sosial the social argument Pemberian hak oleh hukum tidak boleh diberikan semata-mata untuk memenuhi kepentingan perseorangan, akan tetapi harus memenuhi kepentingan seluruh masyarakat. Pasal 27 ayat 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menetapkan bahwa: 16 Andriana Krisnawati dan Ghazalba Shaleh, Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman dalam Perspektif Hak Paten dan Hak Pemulia, Jakarta: Penerbit: Radja Grafindo Persada, 2004, hal. 13-14. 11 “Setiap orang mempunyai hak sebagai pencipta untuk mendapat perlindungan atas kepentingan-kepentingan moral dan material yang merupakan hasil dari ciptaannya dibidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni”. 17 Melalui pengakuan secara universal tersebut, maka sudah tidak diragukan lagi bahwa suatu ciptaan mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia dan mempunyai nilai ekonomi sehingga menimbulkan 3 tiga macam konsepsi, yang menimbulkan kebutuhan adanya pembangunan hukum dalam Hak Kekayaan Intelektual, yaitu: 18 1. Konsepsi Kekayaan; 2. Konsepsi Hak; 3. Konsepsi Perlindungan Hukum. Hak Kekayaan Intelektual senantiasa terkait dengan persoalan perekonomian suatu negara. Pada negara-negara maju, kesadaran akan manfaat Hak Kekayaan Intelektual dari sudut ekonomi telah tertanam dengan kuat. Beberapa studi ekonomi yang dilakukan di negara-negara maju membuktikan produk yang dilindungi dengan Hak Kekayaan Intelektual mampu meningkatkan pendapatan nasional suatu negara serta menambah angka angkatan kerja nasional. 19 Manfaat ekonomi yang demikian besar dari Hak Kekayaan Intelektual menjadikan suatu negara dapat peka terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum Hak Kekayaan Intelektual oleh negara lain. 20 Bahkan tidak mustahil akan timbul 17 Lihat Pasal 27 ayat 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. 18 Eddy Damian, Hukum Hak Cipta Menurut Beberapa Konvensi Internasional, Undang- Undang Hak Cipta 1997 dan Perlindungan Terhadap Buku serta Perjanjian Penerbitannya, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1997, hal. 18. 19 Ibid, hal 2. 20 Ibid. 12 berbagai ketegangan dalam hubungan Internasional apabila terjadi pelanggaran- pelanggaran semacam itu. Dalam UU Hak Kekayaan Intelektual, hanya UU Hak Cipta yang menerapkan batasan pidana minimum dan maksimum sekaligus, baik pada pidana penjara maupun denda. Sedangkan dalam UU Hak Kekayaan Intelektual yang lain hanya dikenakan batas pidana maksimum pada pidana penjara maupun pidana denda. Aspek-aspek pidana dalam UU Terkait Hak Kekayaan Intelektual dapat dilihat dalam Tabel 1. 32 Tabel 1 Pidana Dalam UU Terkait Hak Kekayaan Intelektual No Aspek Pidana UU Hak Cipta UU Perlindungan Varietas Tanaman UU Rahasia Dagang UU Desain Industri UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu UU Paten UU Merek 1 Penyidikan BAB XII Pasal 72 BAB X Pasal 69 BAB VIII Pasal 16 BAB X Pasal 53 BAB VIII Pasal 41 BAB XIV Pasal 129 BAB XIII Pasal 94 2 Ketentuan Pidana BAB XIII Pasal 72 BAB XI Pasal 70-Pasal 75 BAB IX Pasal 17 BAB XI Pasal 54 BAB IX Pasal 42 BAB XV Pasal 130- Pasal135 BAB XIV Pasal 90-Pasal 95 3 Batas Minimum Penjara 1 bulan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 4 Batas Maksimal Penjara 7 tahun 5 tahun 2 tahun 4 tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun 5 Batas Minimum Denda 1 Milyar Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 6 Batas Maksimum Denda 5 Milyar 1 Milyar 300 juta 300 juta 300 juta 500 juta 1 Milyar Sumber: UU Terkait Hak Kekayaan Intelektual. 33

D. Tinjauan Mengenai Hak Cipta

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Eksistensi Asas Yurisdiksi Universal dalam Hukum Pidana Internasional dan Hukum Pidana Nasional T1 312011605 BAB II

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Spesies Langka Flora dan Fauna Liar dalam Ranah Hukum Internasional dan Hukum Nasional T1 312007058 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum Terhadap Folklore dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual Indonesia dan Hukum Internasional T1 312006046 BAB I

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum Terhadap Folklore dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual Indonesia dan Hukum Internasional T1 312006046 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum Terhadap Folklore dalam Hukum Hak Kekayaan Intelektual Indonesia dan Hukum Internasional

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perspektif Hukum Nasional Indonesia dan Hukum Internasional Mengenai Kebebasan Beragama T1 312008032 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perspektif Hukum Nasional Indonesia dan Hukum Internasional Mengenai Kebebasan Beragama T1 312008032 BAB II

0 0 44

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Standar Perlindungan Hak – Hak Tersangka atau Terdakwa Menurut Hukum Nasional dan Hukum Internasional T1 312008059 BAB I

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Standar Perlindungan Hak – Hak Tersangka atau Terdakwa Menurut Hukum Nasional dan Hukum Internasional T1 312008059 BAB II

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Standar Perlindungan Hak – Hak Tersangka atau Terdakwa Menurut Hukum Nasional dan Hukum Internasional T1 312008059 BAB IV

0 0 6