Karakteristik Siswa Sekolah BTC DIY

30

6. Karakteristik Siswa Sekolah BTC DIY

Menurut Syamsu Yusuf 2006: 20 fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Aristoteles dalam Syamsu Yusuf 2006: 20 menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu ke dalam tiga tahapan. Setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu: Tahap I : dari 0,0 tahun sampai 7,0 tahun masa anak kecil atau masa bermain. Tahap II : dari 7,0 sampai 14,0 tahun masa anak, masa sekolah rendah. Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun masa remajapubertas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa. Berikut adalah masa-masa dan perkembangan mulai dari anak-anak sampai remaja akhir Syamsu Yusuf, 2006: 24: 1 Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain seperti berikut: a Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh. b Adanya kecenderungan menuju diri sendiri menyebut nama sendiri. c Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain. d Pada masa ini terutama usia 6,0- 8,0 tahun anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah prestasiya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2 Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai umur 12,0 atau 13,0 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah: a Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. 31 c Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal yang khusus, oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor bakat-bakat khusus. d Anak-anak pada masa usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk bermain bersama-sama. 3 Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat- sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat diperinci menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut: a Masa praremaja remaja awal Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pesimistik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut dapat diringkas, yaitu: a negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan b negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat. b Masa remaja remaja madya Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka duka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja mendewa-dewakan, yaitu sebagai gejala remaja. c Masa remaja akhir Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah teracapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa. Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa sekolah Bantul Tenis Camp DIY berkisar sekitar usia 8-17 tahun. Dalam bertumbuh kembang setiap anak berbeda-beda baik dari segi faktor psikis, motorik, dan sosial. Usia-usia berikut waktu yang dinanti anak- anak yaitu mengembangkan potensi, minat, bakat, dan melakukan aktivitas yang dianggapnya mampu untuk dilakukan dan ditekuni sesuai minat dan 32 bakat anak. Dalam masa usia tersebut sedang mencoba mencari jati dirinya sendiri, belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat ini untuk masa depannya nanti. Oleh karena itu, dorongan dan nasehat dari orang tua dan pelatih itu sendiri harus diberikan agar tetap dalam proses perkembangan yang wajar pada usianya. Karena setiap usia anak tersebut memiliki porsi pertumbuhan dan perkembangan masing-masing dalam mengembangkan minat dan bakatnya.

7. Sekolah Bantul Tenis Camp DIY

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN GROUNDSTROKE BOLA KEDINDING DENGAN LATIHAN SERVIS GROUNDSTROKE TERHADAP PENINGKATAN HASIL PUKULAN FOREHAND DRIVE DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA SISWA USIA 10-16 TAHUN CLUB BNI TENIS USU 2015.

0 3 23

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND PADA CABANG OLAHRAGA TENIS.

0 9 38

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN BERBASIS SIRKUIT UNTUK PEMULA.

0 1 2

FAKTOR BIOMOTOR DAN PSIKOMOTOR PENENTU KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN (Analisis Faktor Dominan Penentu Kemampuan Groundstroke Forehand Tenis Lapangan Pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan FKIP UNS).

0 1 17

TINGKAT KETERAMPILAN GROUNDSTROKE FOREHAND DRIVE DAN GROUNDSTROKE BACKHAND DRIVE SISWA SEKOLAH TENIS NEW ARMADA MAGELANG.

2 8 83

TINGKAT KEMAMPUAN FOREHAND GROUNDSTROKES DAN BACKHAND GROUNDSTROKES SISWA SEKOLAH TENIS MENOREH TENNIS CLUB, HANDAYANI TENNIS CLUB DAN BANTUL TENNIS CAMP.

0 2 79

SUMBANGAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN TENIS MEJA ANGGOTA UKM TENIS MEJA UNY 2014.

0 1 97

KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRAPYAK KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN.

0 13 96

PENGARUH LATIHAN STRENGTH ENDURANCE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN

0 0 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KOMBINASI VOLLEY-GROUNDSTROKE DAN GROUNDSTROKE FOREHAND TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA UNIT KEGIATAN MAHASISWA TENIS LAPANGAN UNS 2018

0 0 12