digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan dengan jelas dan hati-hati sehingga dapat dipertanggung jawabkan segala tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan.
3
Pengawasan
Pengawasan controling bagi suatu organisasi sangat penting. Pengawasan dilakukan oleh manajemen puncak
top management sebagai penanggung jawab suatu organisasi.
Pengawasan dapat meliputi kegiatan penelitian, pengamatan, pengukuran berdasarkan tugas yang telah diberikan.
2. Pengertian Risiko
Pengertian risiko menurut PBI No. 1323PBI2011 tentang penerapan manajemen risiko bagi BUS dan UUS adalah potensi kerugian
akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu.
11
Dapat diartikan risiko adalah suatu kemungkinan yang dapat timbul dari kegiatan usaha yang dapat
berdampak kerugian usaha yang berlangsung. Penerapan manajemen risiko di Bank Syariah wajib disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan, usaha, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank. Kompleksitas usaha adalah keragaman dalam jenis
transaksijasa dan jaringan usaha. Sementara itu, kemampuan bank meliputi kemampuan keuangan, infrastruktur pendukung, dan
kemampuan sumber daya insani. Menurut PBI No.1323PBI2011 Pasal 5 ayat 1 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
11
Bambang Rianto Rustan,
Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia
, Jakarta: Salemba Empat, 2013, 30.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Syariah dalam kegiatan pendanaan di Bank Syariah, terdapat jenis-jenis risiko antara lain:
12
a. Risiko Kredit, adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Risiko pasar, adalah risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
c. Risiko likuiditas, adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. d.
Risiko operasional, adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian- kejadian eksternal yang memengaruhi operasional bank.
e. Risiko hukum, adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau
kelemahan aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.
12
PBI No.13PBI2011 Pasal 5 ayat 1
Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
f. Risiko reputasi, adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
para pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
g. Risiko strategis, adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
h. Risiko kepatuhan, adalah risiko akibat bank tidak mematuhi danatau
tidak melaksankan peraturan perundang-undangan dan ketentuan berlaku serta Prinsip Syariah.
i. Risiko imbal hasil rate of return risk, adalah risiko akibat perubahan
tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari
penyaluran dana, yang dapat memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga.
j. Risiko investasi equity investment risk, adalah risiko akbiat bank
ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil.
13
3. Pengertian Manajemen Risiko