91
4.2 Pembahasan
Dari keseluruhan 187 sampel yang valid untuk digunakan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah wanita sebesar 56,1 persen; mahasiswa dengan umur 20-
22 tahun sebesar 73,8 persen; mahasiswa dari universitas negeri sebesar 50,8 persen; uang saku perbulan antara Rp. 500.100-Rp. 1.000.000 sebesar 55,1 persen;
mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman kerja sebesar 86,1 persen. Analisis faktor dilakukan untuk melihat validitas faktorial dari kuisioner yang
digunakan. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 3 butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid dan dieliminasi untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1. Butir pernyataan kk8 Saya ingin mengetahui siapa saja yang keluarganya kaya. 2. Butir pernyataan kpk1 Mempelajari cara mengelola uang dapat menolong anda
untuk menghemat uang. Koefisien Cronbach Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas dari jawaban seluruh
responden. Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil sautu pengukuran dapat dipercaya. Hasil reliabilitas penelitian ini menunjukkan
Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel-variabel instrumen penelitian ini memiliki tingkat konsistensi yang relatif tinggi dan reliabel.
Analisis one way ANOVA dan independen sampel t-test dilakukan dalam penelitian ini untuk melihat ada atau tidak perbedaan persepsi dilihat karakteristik
responden. Dari hasil analisis diperoleh:
92
1. Terdapat perbedaan persepsi untuk keseluruhan variabel perilaku terhadap uang ditinjau
dari segi
uang saku
perbulan, ada
perbedaan persepsi
pada ketidakpercayaan ditinjau dari segi umur mahasiswa, terdapat perbedaan pada
ketidakpercayaan, kegelisahan, kualitas ditinjau dari jenis kelamin, dan terdapat perbedaan persepsi untuk kekuasaan, kegelisahan, kualitas ditinjau dari
pengalaman kerja yang dimiliki sekarang. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam perilaku terhadap uang pada mahasiswa dipengaruhi oleh uang saku perbulan,
umur, jenis kelamin, dan pengalaman kerja yang dimiliki masing-masing mahasiswa.
2. Terdapat perbedaan pada penghargaan terhadap nilai ditinjau dari segi umur mahasiswa, terdapat perbedaan persepsi untuk tabungan, kesadaran akan resiko,
pencegahan terhadap jebakan ditinjau dari segi uang saku perbulan; terdapat perbedaan pandangan untuk kesadaran akan resiko, perencanaan hidup,
perkembangan hidup ditinjau dari pengalaman kerja yang dimiliki. Dapat disimpulkan bahwa untuk pendidikan keuangan pribadi mahasiswa dipengaruhi
oleh umur, uang saku perbulan, dan pengalaman kerja yang dimiliki. Uji beda yang dilakukan memperlihatkan bahwa hanya terjadi perbedaan pada
empat atribut dari keseluruhan lima atribut yang dimasukkan dalam penelitian ini yang menandakan bahwa hipotesis H-1: Berbagai atribut jenis kelamin, umur, jenis
universitas, uang saku, dan pengalaman kerja pada mahasiswa menyebabkan perbedaan pada perilaku terhadap uang dan pendidikan keuangan pribadi, tidak
diterima karena masih ada satu atribut yaitu jenis universitas yang tidak berbeda
93
secara signifikan. Analisis korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan
antara 5 faktor dari perilaku terhadap uang dan 7 faktor pada pendidikan keuangan pribadi. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa sebagian besar faktor pada perilaku
terhadap uang berhubungan baik secara positif maupun negatif dengan faktor pada pendidikan keuangan pribadi sehingga analisis regresi berganda dilakukan untuk
melihat pengaruh dari variabel-variabel perilaku terhadap uang terhadap pendidikan keuangan pribadi dan akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Semakin kuat kecenderungan dalam variabel penganggaran dan kualitas akan semakin tinggi kesadaran penghargaan terhadap nilai namun kekuasaan yang tinggi
akan mengurangi penghargaan terhadap nilai. 2. Semakin tinggi kecenderungan pada variabel kualitas maka akan semakin tinggi
ketertarikan pada
kebutuhan pendidikan
keuangan pribadi
dan sebaliknya
penganggaran semakin tinggi menyebabkan berkurangnya kebutuhan pendidikan keuangan pribadi.
3. Semakin kuat ketidakpercayaan akan semakin banyak tabungan. 4. Semakin kuat faktor penganggaran dan kualitas pada mahasiswa akan semakin
tinggi tingkat kesadaran akan resiko dan semakin tinggi tingkat kekuasaan dan kegelisahan akan mengurangi tingkat kesadaran akan resiko.
5. Semakin besar tingkat ketidakpercayaan dan kualitas mahasiswa akan semakin tinggi tingkat pencegahan terhadap jebakan dan semakin tinggi kekuasaan dan
kegelisahan akan mengurangi pencegahan terhadap jebakan pada mahasiswa.
94
6. Semakin kuat kecenderungan variabel penganggaran dan ketidakpercayaan akan menyebabkan semakin kuat keyakinan mahasiswa untuk melakukan perencanaan
hidup. 7. Semakin kuat kecenderungan pada variabel penganggaran, ketidakpercayaan,
kegelisahan, dan kualitas akan menyebabkan semakin kuatnya tujuan untuk perkembangan hidup.
Penjabaran diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar faktor pada perilaku terhadap uang dan pendidikan keuangan pribadi pada mahasiswa saling berpengaruh
baik secara positif maupun negatif yang menandakan bahwa hipotesis H-2: perilaku mahasiswa terhadap uang berpengaruh terhadap pendidikan keuangan pribadi, dapat
diterima.
95
4.3 Perbandingan Dengan Hasil Penelitian Sebelumnya