Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi Struktur Distribusi Tenaga Listrik

6

BAB II LANDASAN TEORI MENGENAI EFISIENSI BIAYA PEMBANGUNAN

SISTEM KELISTRIKAN PUSAT PERBELANJAAN MENGGUNAKAN VALUE ENGINEERING

2.1. Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi

Secara sederhana “Sistem Distribusi Tenaga Listrik” dapat diartikan sebagai sistem sarana penyampaian tenaga listrik dari sumber ke pusat beban. Sementara untuk “Sistem Instalasi” adalah cara pemasangan penyalur tenaga listrik atau peralatan listrik untuk semua barang yang memerlukan tenaga listrik, dimana pemasangannya harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL. Oleh karena sumber tenaga listrik untuk beban memiliki kondisi dan persyaratan-persyaratan tertentu, maka saran penyampaiannya pun dikehendaki memenuhi persyaratan tertentu pula. Kondisi dan persyaratan yang dimaksudkan tersebut antara lain : 1. Setiap peralatan listrik dirancang memiliki rating tegangan, frekuensi dan daya nominal tertentu. 2. Letak titik sumber Pembangkit dengan titik beban tidak selalu berdekatan. 3. Pada pengoperasian peralatan listrik perlu dijamin keamanan bagi peralatan itu sendiri, bagi manusia pengguna, dan bagi lingkungannya. Dalam upaya antisipasi ketiga hal tersebut, maka untuk sistem penyampaian tenaga listrik dituntut berapa kriteria : Universitas Sumatera Utara 7 1. Diperlukan saluran daya tenaga yang handal, efektif, ekonomis dan efisien. 2. Diperlukan tersedianya daya tenaga listrik dengan kapasitas yang cukup memenuhi, tegangan dan frekuensi yang stabil pada harga nominal tertentu, sesuai design peralatan. Singkatnya diperlukan penyediaan daya dengan kualitas yang baik. 3. Diperlukan sarana sistem pengaman yang baik, sesuai dengan persyaratan pengamanan cepat kerja, peka, selektif, handal dan ekonomis.

2.2. Sumber Tenaga Listrik

Pada masa sekarang ini di negara-negara berkembang seperti di negara kita ini kebutuhan akan energi listrik semakin hari semakin meningkat, terutama dengan berkembangnya sektor industri, pendidikan, telekomunikasi, teknologi dan lain sebagainya. Sumber energi listrik tersebut dapat diperoleh pengubahan suatu energi primer menjadi bentuk energi lainnya secara langsung ataupun tidak langsung. Sistem langsung atau biasa disebut sistem konvensional energi dimana energi primer dikonversikan menjadi energi listrik dengan mediator perantara, seperti turbin, motor bakar, dan lain sebagainya. Pada sistem tidak langsung atau sistem non konvensional disini energi primer di konversikan menjadi energi listrik tanpa mediator atau perantara, sebagai contohnya adalah solar cell, fotosintesis, dan sebagainya. Pada sistem konvensional banyak macam atau tipe pembangkitan tenaga listrik yang digunakan untuk menunjang serta menyediakan tenaga listrik, antara lain pembangkit listrik tenaga air PLTA, pembangkit listrik tenaga uap PLTU, Universitas Sumatera Utara 8 pembangkit listrik tenaga diesel PLTD, pembangkit tenaga listrik tenaga gas PLTG, pembangkit listrik tenaga nuklir PLTN, pembangkit listrik tenaga panas bumi PLTPB, dan pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan sustu sistem pembangkitan listrik adalah : 1. Jenis pembangkit 2. Daya yang dibutuhkan 3. Biaya operasional dan perawatan serta biaya pembangunan 4. Lokasi pusat pembangkit 5. Keuntungan dan kerugian sistem pembangkitan Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dalam sektor industri banyak digunakan pembangkit energi listrik tenaga diesel sebagai penambah daya listrik ataupun sebagai backup power. Kebutuhan tenaga listrik pada suatu industri harus disesuaikan dengan keadaan produktivitas perusahaan itu sendiri, yang paling penting adalah kontinuitas dan keandalan yang tinggi dalam pelayanannya. Mengingat bahwa tenaga listrik sangat penting dalam proses produksi, maka sumber tenaga listrik ini harus dijaga dari adanya berbagai macam gangguan. Adapun suplai daya listrik digunakan pada pusat perbelanjaan ini adalah sebagai berikut : a. Sulplai jaringan dari PLN b. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTDGENSET Suplay PLN dipakai sebagai main supply untuk memenuhi kebutuhan listrik di bisnis ini. Sedangkan untuk emergency backup power listrik menggunakan Universitas Sumatera Utara 9 dari pembangkit listrik tenaga diesel PLTD Genset. Kedua sumber tenaga listrik tersebut tidak dapat bekerja bersama-sama melainkan bergantian. Bila suplay PLN down atau mengalami gannguan maka Genset akan bertindak sebagai main supply. Sedangkan bila keadaan kembali normal maka PLN akan bertindak sebagai main supply dan genset akan off.

2.2.1. Sumber Tenaga Listrik Tenaga PLN

Untuk menyalurkan tenaga listrik ke konsumen, PLN membangun gardu distribusi di pusat-pusat beban. Di gardu distribusi ini terjadi penurunan tegangan dari tegangan transmisi ketegangan menengah distribusi. Dalam ketentuan pelanggan atau konsumen itu harus memiliki gardu distribusi sendiri.

2.2.2. Sumber Tenaga Listrik Diesel PLTD Genset

Untuk menjaga kemungkinan terjadi pemutusan atau semacam gangguan aliran listrik dari PLN, maka suatu industri menyediakan pembangkit listrik sendiri sebagai back-up, biasanya digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTDGENSET. Namun ada juga suatu industri yang tidak mempergunakan suplai daya dari PLN, tapi hanya tergantung pada Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel PLTD GENSET. Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel PLTDGENSET lebih cocok digunakan untuk industri dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lain, seperti pembangkit listrik tenaga uap, gas dan sebagainya karena pemeliharaannya dan perawatannya lebih mudah dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Universitas Sumatera Utara 10

2.2.3. Perbandingan antara PLN dan Genset

Perbandingan dalam skripsi ini dapat diartikan yaitu membandingkan antara efisiensi penggunaan listrik dari Genset dengan listrik PLN. Sedangkan efisiensi itu sendiri mempunyai arti penggunaan listrik. Tabel 2.1 Perbandingan Perawatan PLN dan Genset PLN GENSET 1. Perawawatan Instalasi a. Pembersihan kabel tray saluran kabel b. Perbersihan Panel Utama Tegangan Rendah PUTR 2. Perawatan Power Station a. Furifikasi Trafo b. Penggantian Oli Trafo 3. Pembersihan Panel Distribusi a. Pengecekan terhadap peralatan yang ada pada panel distribusi 4. Pengecekan Oli OCB 1. Perawatan instalasi a. Perawatan pipa injector 2. Sistem kelistrikan a. Generator kontrol komutator b. Cek baterai ganti baterai 3. Sistem Udara a. Saringan udara minyak b. Saringan udara kertas c. Sistem pendingin 4. Sistem Pendingin a. Radiator kontrol air pendingin, ganti air, dan cuci radiator b. Kipas udara 5. Sistem bahan bakar a. Filter bahan bakar Rakor b. Pompa bahan bakar 6. Pemeriksaan mesin diesel a. Overhoule b. Pelumasan ganti pelumas dan saringan pelumas. Penggunaan energi listrik genset lebih membutuhkan operator atau divisi teknik didalam pengoperasian serta perawatan. Akan tetapi didalam pengunaan listrik PLN tidak memerlukan operator atau divisi untuk pengoperasian maupun perawatan. Sedangkan untuk pengecekan dilakukan oleh maintenance. Didalam segi waktu, penggunaan energi listrik genset dapat dilakukan sewaktu-waktu Universitas Sumatera Utara 11 tanpa harus memikirkan gangguan akibat adanya beban puncak. Sedangkan dari PLN harus memikirkan apabila terjadi gangguan baik berupa listrik padam maupun beban puncak.

2.3. Struktur Distribusi Tenaga Listrik

Gardu tiang PLN memberikan suplai tenaga listrik ke jaringan distribusi. Tegangan suplai 7020 kv dari gardu tiang PLN merupakan jaringa tegangan menengah primer JTM, yang menggunakan tiga kawat atau empat kawat untuk tiga fasa. Selanjutnya menuju trafo disribusi gedung befungsi sebagai mentrasformasikan tenaga listrik tegangan tinggi ke tegangan rendah JTR dengan tegangan 380 220 volt, yaitu ke Panel Utama Tegangan Rendah PUTR. Gambar 2.1 Gardu Tiang PLN Universitas Sumatera Utara 12 Sistem distribusi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik PLN dan atau Genset sampai ke beban-bebannya merupakan sistem model radial.

2.4. Value Engineering