114
Hal ini dapat kita lihat adanya revolusi setelah kematian Kim Jong Un. Ini mungkin bukan keinginan rakyat Korea Utara namun keinginan Amerika Serikat
agar ideologi Komunis berkurang dari dunia ini. Selain itu juga, Ameriak Serikat bisa menanamkan pengaruhnya pada Korea Utara dan ideologi demokrasi bisa
masuk ke negara tersebut. Impian yang diciptakan oleh Amerika Serikat ini ditandai dengan adanya film the interview ini. Semua dikemas sedemikian rupa
sehingga membawa penonton membantu Amerika Serikat menyebarkan betapa berbahayanya Kim Jong Un dan dia harus dimusnahkan dari muka bumi ini.
Sehingga, dunia aman dan tak ada lagi ketakutan negara-negara yang terancama oleh rudal Korea Utara.
3. 2 Peristiwa Penting Dalam Film The Interview
Film The Interview adalah film yang akan dirilis 25 Desember 2014. Namun ketika ancaman dan teror yang datang kepada pihak Sony Pictures
datang membuat pihak Sony Pictures serta sejumlah bioskop yang membatalkan penanyangan film The Interview di bioskop mereka. Sebagai informasi, sejumlah
rantai bioskop besar di Amerika Serikat seperti AMC Entertainment, Regal Entertainment, dan Cinemark memilih untuk tidak memutar film The Interview
setelah diancam oleh hacker.
Sebenarnya, Sony Pictures tidak berencana untuk membatalkan perilisan The Interview. Mereka akan tetap merilis film tersebut sesuai jadwal pada tanggal
25 Desember 2014. Namun akhirnya Sony Pictures memutuskan untuk
Universitas Sumatera Utara
115
membatalkan perilisan film tersebut. Sejumlah bioskop datang kepada kami satu per satu dalam rentan waktu yang sangat singkat. Kami sangat terkejut, dan
mereka memutuskan untuk tidak menayangkan film itu. Kami pun tak punya pilihan selain membatalkan pemutarannya tambah Lynton.
44
Meskipun demikian, Lynton berencana untuk merilis film The Interview lewat jalur video-on-demand VOD. Namun sayangnya, belum ada distributor
VOD yang berminat untuk memutar The Intreview. The Interview sendiri adalah sebuah film komedi yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen.
Keduanya diceritakan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan mencoba membunuh Kim Jong Un. Korea Utara mengkritik film itu dan menyebutnya
sebagai aksi terorisme
45
44
. Film The Interview bermula ketika presiden Korea Utara Kim Jong Un diketahui menyukai acara Dave Skylark yaitu Skylark
Tonight. Dave merasa bangga dan menyuruh produsernya Aaron Rapaport untuk mengundang Kim Jong Un ke acara Dave. Akhirnya, Kim Jong Un pun mau
untuk diwawancarai oleh Dave Skylark dengan syarat semua pertanyaan yang akan diajukan berasal dari Korea Utara. Dave dan Aaron setuju. Mereka berangkat
ke Korea Utara untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Kim Jong Un dan juga misi dari CIA badan intelijin Amerika Serikat untuk membunuh Kim Jong
Un.
http:tekno.liputan6.comread2150396alasan-bos-sony-pictures-batal-rilis-film-the- interview
diakses pada tanggal 05 Agustus 2016 pada pukul 10.43 Wib
45
http:www.republika.co.idberitasenggangfilm140710n8hrhy-korea-utara-bawa-kasus- film-the-interview-ke-pbb
diakses pada tanggal 05 Agustus 2016 pada pukul 11.05 Wib
Universitas Sumatera Utara
116
Korea Utara protes kepada dewan PBB terkait film komedi terbaru yang dibintangi oleh Seth Rogen dan James Franco berjudul The Interview Mereka
tidak terima karena film tersebut menceritakan upaya pembunuhan pemimpin Kim Jong-Un yang dikemas dalam bentuk komedi. Mereka pun meminta agar
peluncuran film tersebut diblokir. Duta Besar PBB untuk Korea Utara, Ja Song Nam telah mengirimkan surat kepada Sekjen PBB, Ban Ki-moon. Dalam surat
tersebut tertulis bahwa alur cerita The Interview telah menghina dan membunuh pemimpin tertinggi mereka.
“Pihak berwenang Amerika Serikat seharusnya segera mengambil tindakan yang tepat untuk melarang produksi dan pendistribusian
film tersebut. Jika tidak Washington akan bertanggung jawab penuh karena mendorong dan mensponsori tindakan terorime dan
perang”.
46
Korea Utara meminta surat tersebut dapat diedarkan sebagai dokumen resmi kepada anggota Majelis Umum dan Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menjadi bahan pertimbangan mereka. Barrack Hussein Obama presiden Amerika Serikat tidak peduli dengan
laporan Korea Utara pada pihak PBB. Obama merasa film The Interview tidak boleh dibatalkan periliisannya dengan alasan telah mengekang
46
http:www.cnnindonesia.comhiburan20141224090331-220-20213amerika-bersorak-sony- jadi-tayangkan-the-interview
diakses pada tanggal 06 Agustus 2016 pada pukul 01.04 WIB
Universitas Sumatera Utara
117
kebebasan mayarakat Amerika dalam berkarya. Hal ini juga berlaku pada beberapa artis Amerika Serikat yang memberikan komentar terhadap film
The Interview.
Kita tidak bisa memiliki masyarakat di mana seorang diktator dari suatu tempat bisa mulai penyensoran di sini, Amerika Serikat,
47
47
Publik Amerika masih bereaksi terhadap dibatalkannya penayangan film The Interview. Diduga kuat, Sony Pictures
membatalkannya terkait ancaman peretasan yang kabarnya dilakukan Korea Utara. Keputusan Hollywood untuk tunduk pada Nazi, seperti
halnya Sony Pictures yang tak berdaya melawan Korea Utara, juga didasari ancaman terorisme. Tentu, kala itu bukan peretasan siber. Sekitar
5 Desember 1930, kelompok yang berisi 300 pasukan Nazi dan dipimpin oleh Goebbels melempar bom dan bubuk bersin ke kerumunan orang di
teater di Berlin. Itu dilakukan sebagai wujud protes untuk film All Quiet on the Western Front. Beberapa bulan kemudian, Universal Pictures,
studio besar di Hollywood yang memproduksi film itu melakukan sembilan pemotongan penting untuk menyenangkan pemerintah Jerman.
Pemotongan itu tak hanya di Jerman, tapi juga seluruh dunia. Sejak itu, kekuatan Jerman semakin bercokol di industri perfilman Amerika.
http:www.usatoday.comstorynews20141219sony-the-interview-hackers- gop20635449
diakses pada tanggal 06 Agustus 2016 pada pukul 03.16 WIB
Universitas Sumatera Utara
118
Perwakilan Nazi di Los Angeles bisa seenak hati mendatangi studio-studio Hollywood dan menentukan adegan mana saja yang
boleh tayang dan tidak. Ironisnya, Hollywood menurut. Penyebab dari permasalahan ini adalah karena pertimbangan bisnis. Studio-
studio besar seperti Universal Pictures, Warner Bros, atau 20th Century Fox tidak mau mengambil risiko kehilangan penonton di
Jerman. Mereka ingin melanggengkan bisnis di negara Nazi. Mengingat itu, tak heran bagaimana film-film Hollywood sekarang
merepresentasikan Jerman. Konsekuensi dari tunduknya dunia perfilman Amerika pada Jerman kala itu, mengerikan.
Kemerdekaan Amerika bagai hal semu. Mereka tak bisa menyuarakan fakta tentang Adolf Hitler, pemimpin Nazi. Waktu
itu, tidak ada satu pun film tentang Nazi membantai bangsa Yahudi. Tahun 1993, Hollywood membatalkan penayangan The
Mad Dog of Europe. Film tentang pembantaian ras itu ditulis oleh Herman J. Mankiewicz, yang juga penulis skenario untuk Citizen
Kane. Meski tidak menyebut Nazi, tetap dilarang. Hollywood masih terjajah selama bertahun-tahun
kemudian. Sekitar tahun 1936, Metro Goldwyn Mayer MGM Studios membatalkan penayangan It Cant Happen Here, yang
mengisahkan kemungkinan masuknya fasisme ala Nazi ke Amerika. Film itu diadaptasi dari novel karya Sinclair Lewis.
Universitas Sumatera Utara
119
Kontrol ketat di dunia film masih berlanjut. Tahun 1937, Universal memunculkan sekuel All Quiet on the Western Front. Perwakilan
Nazi di Los Angeles langsung mengirimkan surat ancaman ke 60 kru dan pemain yang terlibat proses produksi. Bahkan, termasuk
bagian wardrobe. Karena terintimidasi, film itu lagi-lagi disunting dengan sangat dramatis. Pemotongan ekstrem dilakukan di sana-
sini. Franklin D. Roosevelt yang kala itu menjabat sebagai presiden pun tak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya bisa mendukung dengan
penuh hati saat Charlie Chaplin membuat The Great Dictator, komedi satire untuk Hitler. Namun itu disampaikan secara
personal, bukan di depan publik seperti apa yang dilakukan Obama. Kini, hampir satu abad kemudian, pengontrolan terhadap
Hollywood kembali terjadi. Subjeknya bukan Nazi, melainkan Korea Utara. Yang juga membedakan, adalah pemberontakan
rakyat Amerika. Kali ini hampir semua masyarakat bersuara menentang keputusan Sony. Selebriti menyayangkan The Interview
dibatalkan. Dan, Sang Presiden pun bersuara lantang.
48
Berdaarkan keterangan diatas dapat kita lihat bahwa sebenarnya film propaganda bukan hanya sekali ini aja dilakukan Amerika Serikat, hal
ini juga seharunya bahan pertimbangan Obama sebelum memberikan
48
http:www.cnnindonesia.comhiburan20141223193558-220-20133sejarah-panjang-film- amerika-dalam-cengkeraman-diktator
diakses pada tanggal 07 Agustus 2016 pada pukul 22.34 WIB
Universitas Sumatera Utara
120
pendapatnya, sehingga tidak ada celah bagi pihak oposii menyerang Obama, seperti yang sekarang dilakukan oleh Korea Utara. Serangan kata-
kata dari Pyongyang ini dilancarkan di tengah konfrontasi kedua negara terkait The Interview, film parodi pembunuhan pemimpin Korea Utara,
Kim Jong-un. Sony, yang memproduksi The Interview, sempat mengumumkan pembatalan pemutaran film ini setelah menjadi korban
peretasan, namun kemudian memutuskan mengedarkan film tersebut.Korea Utara mengatakan perubahan sikap Sony ini atas campur
tangan presiden AS.
Obama selalu sembrono ketika berbicara dan bertindak seperti monyet di hutan tropis, kata seorang juru bicara Komisi
Pertahanan Nasional, lembaga negara di Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong-un,
49
Ini bukan untuk pertama kalinya pemerintah di Pyongyang mengeluarkan komentar yang dinilai rasis dan merendahkan.Korea Utara pernah menyebut
Menteri Luar Negeri AS John Kerry sebagai serigala, sementara Presiden Korea Selatan Park Geun-hye disamakan dengan pekerja seks komersial. Tindakan
Korea Utara yang menghina dan melecehkan pemimpin-pemimpin barat terutama Amerika dapat menjadi batu sandungan terhadap kedua negara. Hubungan kedua
49
http:www.bbc.comindonesiadunia201412141227_koreautara_obama diakses pada
tanggal 08 Agustus 2016 pada pukul 00.19 WIB
Universitas Sumatera Utara
121
negara yang selama ini juga tidak baik. Obama sebagai pemimpin negara yang memiliki martabat yang tinggi lihai dalam mengambil strategi untuk membalas
Korea Utara. Amerika Presiden AS Barack Obama telah menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan pemberian sanksi terhadap tiga organisasi serta 10
warga Korut pada Gedung Putih mengatakan langkah itu diambil menyusul tindakan Korut yang dianggap provokatif dan mengganggu keamanan.
50
Sebelumnya, AS telah memberikan sanksi kepada Korut terkait program nuklirnya. Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan menyatakan
sanksi-sanksi baru itu semakin mempersulit Korut. Sanksi ini dengan tegas melarang orang-orang tertentu memperoleh akses ke sistem keuangan AS dan
tidak memperbolehkan warga AS berhubungan dengan Korut. Ketiga badan yang dikenai sanksi ialah badan intelijen utama Korut, badan yang memperdagangkan
senjata Korut dan badan riset ilmiah Korut. Pada Desember lalu, Obama bersumpah bahwa negaranya akan menjawab respon secara proporsional terkait
serangan hacker terhadap Sony Pictures. Serangan ini ditengarai atas film produksi Sony yang menggambarkan pembunuhan pemimpin Korut Kim Jong-
Un. Meski sempat dibatalkan, Sony akhirnya merilis The Interview secara online. FBI terus melakukan penyelidikan terkait serangan hacker yang menurutnya
mengancam keamanan nasional AS. Sebuah pernyataan terpisah dari Gedung Putih menambahkan, AS menganggap serius serangan Korut yang dinilai
50
http:www.republika.co.idberitainternasionalglobal150103nhlfc3-garagara-emthe- interviewem-korut-kena-sanksi-baru-as
diakses pada tanggal 08 Agustus pukul 10.00 wib
Universitas Sumatera Utara
122
bertujuan untuk merusak keuangan perusahaan AS dan mengancam kebebasan berekspresi seniman atau warganya.
Dalam kasus Amerika dan Korea Utara kita tidak dapat membela yang benar dan yang salah, alasannya adalah kedua negara memiliki ideologi dan sudut
pandang yang berbeda dalam melihat persoalan. Amerika yang meyakini hak individu dan kebebasan individu adalah yang utama sedangkan Korea Utara
menganggap kesetaraan kelas adalah yang utama. Jadi, pada intinya Amerika dan Korea Utara tidak akan pernah memiliki satu pandangan dalam hal apapun juga.
Sekarang, yang menjadi persoalan Korea Utara dan Amerika adalah ketika Korea Utara mengancam akan mengirimkan nuklirnya ke pantai bagian barat Amerika.
Ancaman yang keras dan tak dapat dianggap main-main oleh Amerika, mengingat memang nuklir Korea Utara memang hebat. Perilisan film The Interviewini bisa
jadi salah satu cara Amerika Serikat dalam hal mencegah tindakan yang akan dilakukan Korea Utara terhadap Amerika. Penjelasan lebih lanjut akan diuraikan
pada sub judul selanjutnya.
3.3 Analisis Wacana Kritis Sara Mills Dalam Film The Interview