Intensitas Hujan Jam-Jaman Koefisien Pengaliran

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat disimpulkan metode distribusi Log Normal dan Log Person III dapat diterima untuk menganalisis frekuensi curah hujan maksimum, sementara metode distribusi Normal dan E.J. Gumbel I tidak dapat diterima.

4.4.3 Intensitas Hujan Jam-Jaman

Berdasarkan perhitungan Tabel 4.8 besar hujan rancangan untuk kala ulang 5 tahun: � 5 ��ℎ�� = 147.37 �� Untuk perhitungan Tc waktu Konsentrasi : �� = ����� ����� + ����� ������� Dimana : Tc = Waktu Konsentrasi jam waktu inlet = 5 menit untuk daerah permukaan diperkeras = 0,083 jam waktu saluran = Dihitung menggunakan persamaan Kraven � ������� = � � Dimana: W untuk saluran cabang = ambil 0.9 mdetik W untuk saluran utama = ambil 1 mdetik � ������� ������ = 1400 0.9 = 30 ����� = 0.4321 ��� � ������� ����� = 1000 1 = 1000 ����� = 0.277 ��� � ����� = � ������� ������ + � ������� ����� = 0.4321 + 0.277 = 0.7091 ��� �� = 0.083 + 0.7091 = 0.7921 Degan menggunakan Rumus Mononobe dapat dicari intensitas hujan jam-jaman sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara � � = � � 24 24 � × [ 24 � ] 2 3 � Dimana : I t = Intensitas hujan jam-jaman mmjam I 24 = Hujan harian rencana mm t = Lama hujan jam � 0.7921 = � 147.37 24 � × � 24 0.7921 � 2 3 � = 59.6784 ����� Perhitungan intensitas hujan jam-jaman disajikan pada Tabel 4.18 berikut: Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan Jam-Jaman T jam I t mmjam 1 51.0903 2 32.1849 3 24.5617 4 20.2752 5 17.4726 6 15.4729 7 13.9618 8 12.7726 9 11.8080 10 11.0071 11 10.3294 12 9.7473 13 9.2408 14 8.7954 15 8.3999 16 8.0462 17 7.7275 18 7.4386 19 7.1752 20 6.9340 21 6.7121 22 6.5071 23 6.3171 24 6.1404 Sumber: Hasil Perhitungan Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan kemudian dinyatakan dalam grafik seperti pada Gambar 4.6 berikut Gambar 4.6Hubungan Intensitas Hujan Untuk Lama Hujan I t Dengan Waktu t

4.4.4 Koefisien Pengaliran

Koefisien pengaliran adalah suatu variabel yang didasarkan pada kondisidaerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut. Adapun kondisi dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: • Kondisi hujan • Luas dan bentuk daerah pengaliran • Kemiringan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai • Daya infiltrasi dan perkolasi tanah • Kebasahan tanah • Suhu udara dan angin serta evaporasi • Tata guna lahan 10 20 30 40 50 60 4 8 12 16 20 24 In te n si ta s H u ja n m m j a m Waktu jam Universitas Sumatera Utara Berdasarkan keadaan di atas maka besarnya angka koefisien pengaliran pada suatu daerah adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Koefisien Pengaliran C Keadaan Daerah Pengaliran Koefisien Tidak begitu rapat 20 rumahha 0.250 – 0.400 Kerapatan sedang 20-60 rumahha 0.400 – 0.700 Sangant rapat 60-160 rumahha 0.700 – 0.800 Taman dan daerah rekreasi 0.201 – 0.300 Daerah industry 0.801 – 0.900 Daerah perniagaan 0.901 – 0.950 Sumber: Soewarno, 1991 Berdasarkan Tabel 4.19 di atas maka daerah Lingkungan III Pasar III memiliki koefisien pengaliran sebesar 0.750 untuk daerah sangat rapat. Namun dalam penerapannya, penentuan nilai koefisien pengaliran memiliki beberapa kriteria. Berikut penentuan koefisien pengaliran yang digunakan pada daerah studi. 1. Koefisie pengaliran Total Luas total area pemukiman 5.260 Ha Luas total area permukiman: 5.260 Ha = 52,600 m 2 Luas atap: 2.457 Ha = 24,570 m 2 C a =0.95 Luas halaman: 1.053 Ha = 10,530 m 2 C h =0.17 Luas jalan: 1.2 Ha = 12,000 m 2 C j =0.95 Luas tanah kosong: 0.55 Ha = 5,500 m 2 C t =0.20 �̅ = ∑ �� ∑ � = 24750 × 0.95 + 10530 × 0.17 + 12000 × 0.95 + 5500 × 0.20 52600 = 0.720 2. Koefisien pengaliran halaman terbuka Luas halaman terbuka: 1.75 Ha = 17,500 m 2 Luas jalan: 1.2 Ha = 12,000 m 2 C j =0.95 Universitas Sumatera Utara Luas tanah kosong: 0.55 Ha = 5,500 m 2 C t =0.20 �̅ = ∑ �� ∑ � = 12000 × 0.95 + 5500 × 0.20 17500 = 0.715 3. Koefisien pengaliran rumah Luas rata-rata rumah :100 m 2 Luas rata-rata atap : 60 m 2 C a = 0.95 Luas rata-rata halaman : 40 m 2 C h =0.17 �̅ = ∑ �� ∑ � = 60 × 0.95 + 40 × 0.17 100 = 0.638

4.4.5 Analisis Debit Banjir Rencana