setinggi 1-10cm dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin Depkes, 1995.
3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80 Depkes,2008. Sebanyak 500 g serbuk simplisia daun jambu mete
dimaserasi dengan pelarut etanol 80 sampai seluruh serbuk terendam, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk.
Campuran tersebut diserkai setelah 5 hari, kemudian ampasnya dicuci dengan etanol, filtrat dimasukkan dalam bejana dan disimpan di tempat yang terlindung
dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienap tuangkan Depkes, 1979. Seluruh maserat digabung dan dipekatkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada
temperatur tidak lebih dari 40ºC sampai diperoleh ekstrak kental, kemudian dikeringkan dengan freeze dryer. Bagan pembuatan ekstrak dan fraksinasi dapat
dilihat pada Lampiran 4, halaman 46.
3.7 Pembuatan Fraksi n-Heksan, Kloroform Dan Etilasetat Daun Jambu Mete
Sebanyak 20 g ekstrak etanol ditambahkan 20 ml pelarut etanol 80 sambil diaduk sampai homogen, dipindahkan ke dalam corong pisah dan
ditambahkan akuades sebanyak 20 ml dan n-heksan 50 ml, dikocok dan dibiarkan sampai memisah, selanjutnya difraksinasi dengan pelarut n-heksan beberapa kali
hingga diperoleh fraksi n-heksan yang jernih tidak memberikan reaksi positif dengan pereaksi Liebermann-Burchard, kemudian kepada fraksi etanol sisa,
ditambahkan 50 ml pelarut kloroform beberapa kali hingga diperoleh fraksi kloroform yang jernih, kemudian kepada fraksi etanol sisa ditambahkan pelarut
etilasetat 50 ml, kemudian dilakukan pemisahan sesuai dengan prosedur fraksinasi diatas sampai diperoleh fraksi etilasetat yang jernih.Hasil fraksinasi n-heksan,
kloroform dan etilasetat masing-masing di rotary evaporator selanjutnya di freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi
etilasetat.
3.8 Sterilisasi Alat
Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antimikroba ini, disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan didalam oven pada
suhu 170ºC selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121ºC selama 15 menit. Jarum ose dan pinset dipijar dengan lampu bunsen Lay, 1994.
3.9Pembuatan Media 3.9.1 Media nutrient agar NA
Komposisi: Lab-lemco powder
1 g Yeast extract
2 g peptone
5 g sodium chloride
5 g Agar
15 g Cara pembuatan:
Sebanyak 28 g serbuk Nutrient Agar NA yang sudah jadi ditimbang, dilarutkan dalam air suling steril sedikit demi sedikit kemudian volumenya
dicukupkan hingga 1 L dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna, kemudian disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Oxoid, 1982.
3.9.2 Media nutrien broth NB
Komposisi : Lab-lemco powder 1 g
Yeast extract 2 g
peptone 5 g
sodium chloride 5 g
Cara pembuatan: Sebanyak 13 g serbuk Nutrient Broth NB yang sudah jadi ditimbang,
dilarutkan dalam air suling steril sedikit demi sedikit kemudian volumenya dicukupkan hingga 1 L dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut
sempurna, kemudian disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit Oxoid, 1982.
3.10 Pembuatan Agar Miring
Ke dalam tabung reaksi steril dimasukkan 3 ml media nutrient agar steril, didiamkan pada temperatur kamar sampai sediaan membeku pada posisi miring
kira-kira 45º. Kemudian disimpan dalam lemari pendingin Lay, 1994.
3.11 Pembuatan Stok Kultur Bakteri