Fungsi dan Unsur Bahasa

302 kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi. Manusia dapat melalui bahasa menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Untuk dapat mewujudkan semua itu maka penutur harus pandai menggunakan bahasa, sehingga harus selalu belajar bahasa dan memikirkan dengan baik apa yang akan disampaikan. Dengan demikian tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

b. Fungsi dan Unsur Bahasa

Bahasa pada hakekatnya mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai sarana komunikasi antar manusia dan sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang menggunakan bahasa tersebut. Fungsi yang pertama dapat kita sebut sebagai fungsi komunikasi dan fungsi yang kedua sebagai fungsi kohesif atau integrative. Pengembangan fungsi bahasa harus memperhatikan kedua fungsi ini agar terjadi keseimbangan yang saling menunjang dalam pertumbuhannya. Seperti manusia yang menggunakannya bahasa harus terus tumbuh dan berkembang seiring dengan pergantian zaman. Hal tersebut menjadikan motivasi bagi pemakai bahasa terus belajar dan berpikir untuk menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara befungsi sebagai berikut. Pertama, sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, 303 peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis. Kedua, sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa bahasa untuk menunjang proses belajar. Ketiga, sebagai bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Keempat, sebagai bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi modern. Sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga- lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Selain fungsi-fungsi tersebut, Keraf 1995:3 juga berpendapat bahwa di era globalisasi bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi, dll. Konsep- konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek 304 secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan tanpa adanya bahasa termasuk bahasa Indonesia iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda. Peran ganda tersebut yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar pikiran. Menurut Halliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah dalam Bakhtiar 2007:181 bahwa fungsi bahasa adalah 1 fungsi Instrumental : penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat materi seperti makan, minum, dan sebagainya, 2 fungsi regulatoris : penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku, 3 fungsi Interaksional : penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan pemikiran antara seseorang dan orang lain; 4 fungsi personal : seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan dan pikiran, 5 fungsi heuristik : penggunaan bahasa untuk mengungkap tabir fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya, 6 fungsi Imajinatif : penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan realita dunia nyata, dan 7 fungsi representasional : penggunaan bahasa 305 untuk menggambarkan pemikiran dan wawasan serta menyampaikannya pada orang. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi komunikasi bahasa dapat diperinci lebih lanjut menjadi fungsi emotif, afektif dan penalaran. Perkembangan bahasa pada dasarnya adalah perkembangan dari ketiga fungsi tersebut agar dapat mencerminkan perasaan, sikap dan pikiran suatu kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut. Kalau kita ambil sebagai contoh dua unsur kebudayaan dari suatu bangsa umpamanya seni dan ilmu, maka secara teoritis dapat dikatakan, bahwa kemajuan dibidang seni terkait dalam perkembangan bahasa dalam fungsi emotif dan afektif, sedangkan dibidang keilmuan terkait dengan perkembangan bahasa dalam fungsi penalaran. Seni juga dipengaruhi fungsi penalaran bahasa, dan sebaliknya ilmu diperkaya oleh perkembangan fungsi emotif dan afektif dari bahasa. Dari argumentasi tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa perkembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang modern haruslah memperhatikan ketiga unsur tadi secara seimbang. Untuk itu perlu dipikirkan dan dikaji secara integral dan menyeluruh. Pengembangan bahasa dalam fungsi penalaran perlu kita perhatikan untuk menunjang kemajuan pendidikan keilmuan, namun upaya itu hendaknya juga tidak melupakan perkembangan bahasa dari segi emotif dan afektif. . Selaku alat komunikasi menurut Alwi 1993:57 pada pokoknya bahasa mencakup tiga unsure, yaitu seperti yang tersebut dibawah ini 1. Bahasa selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang berkonotasi perasaan emotif; 306 2. Bahasa selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang berkonotasi sikap afektif, dan 3. Bahasa selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang berkonotasi pikiran penalaran.

c. Bahasa Sebagai Sarana Berpikir Ilmiah