VI-10
Fasilitas Terapi Bayanan Dengan Aplikasi Konsep
Therapeutic Environment
Tugas Akhir Widi Widyastuti_I0204120
Perpaduan material batu alam dinding bagian bawah dengan kayu dinding bagian atas pada dinding bangunan.
Pelubangan lebar dengan penutup kaca pada ruang-ruang terapi.
6.3.5. Konsep Karakter Ruang Utama 1. Ruang Tunggu
Karakter ruang yang ingin dtampilkan yaitu hangat, santai, rileks dan terbuka. Penerapan konsep Therapeutic Environment pada ruang tunggu dapat diwujudkan melalui
indera: a. Penglihatan
- Adanya bukaan-bukaan lebar. - Perwujudan view alam melalui taman indoor maupun outdoor.
- Penggunaan warna-warna alami hijau, coklat, biru, pada dinding ruang. - Pencahayaan alami pada siang hari dan pencahayaan buatan ekspresi natural pada
malam hari. b. Penciuman
- Peletakan tanaman-tanaman yang menimbulkan bau seperti mawar, melati, kenanga, rosemary pada taman outdoor
– indoor. - Penggunaan furnitur dari kayu cendana.
c. Peraba - Penerapan material dengan beragam tekstur sesuai dengan fungsi.
d. Pendengaran - Penerapan kolam air terjun untuk menimbulkan suara gemericik.
2. Ruang Hidroterapi
Karakter ruang yang ingin dtampilkan yaitu hangat, santai, rileks dan berprivasi. Penerapan konsep Therapeutic Environment pada ruang hidroterapi dapat diwujudkan
melalui : a. Penglihatan
- Adanya bukaan-bukaan lebar yang menghadap ke luar bangunan. - Perwujudan view alam melalui taman outdoor.
- Penggunaan warna-warna alami pada dinding ruang. - Pencahayaan alami pada siang hari dan pencahayaan buatan ekspresi natural pada
malam hari yang memiliki kualitas yang sama.
VI-11
Fasilitas Terapi Bayanan Dengan Aplikasi Konsep
Therapeutic Environment
Tugas Akhir Widi Widyastuti_I0204120
b. Penciuman - Peletakan tanaman-tanaman yang menimbulkan bau seperti mawar, melati,
kamboja, kenanga pada taman outdoor. - Penggunaan furnitur dari kayu cendana.
c. Peraba - Penerapan material kayu bertekstur halus yang memberikan kesan hangat serta
penggunaan material batu coral untuk penutup lantai. d. Pendengaran
- Penerapan kolam air terjun. - Suara-suara gemericik air dan burung berkicau yang diperdengarkan melalui cd
maupun melalui burung yang sengaja dipelihara.
3. Ruang Aromaterapi
a. Penglihatan - Adanya bukaan-bukaan lebar yang mengarah ke luar bangunan.
- Perwujudan view alam melalui taman outdoor maupun indoor. - Penggunaan warna-warna alami pada dinding ruang.
b. Penciuman - Peletakan bunga-bunga aromatik yang menimbulkan bau seperti mawar, melati,
kenanga, rosemary pada taman outdoor. - Penggunaan furnitur dari kayu cendana.
c. Peraba - Penerapan material kayu bertekstur halus yang memberikan kesan hangat pada inti
ruang massage dan penggunaan material batu coral sebagai penutup lantai pada selasar masuk ruang aromaterapi.
d. Pendengaran - Penerapan kolam air terjun.
- Suara-suara gemericik air dan burung berkicu yang diperdengarkan melalui cd maupun melalui burung yang sengaja dipelihara.
6.4. Konsep Lansekap A. Vegetasi