U iversitas Su atera Utara
BAB V GIVING ALTERATION
Sebuah kalimat yang tepat untuk judul perencanaan rancangan dan konsep untuk bentukan massa perencanaan disekitar tapak yang digunakan oleh
perancang adalah kalimat “ Solace Paradise “. Kata ‘Solace’ memiliki arti dalam bahasa Indonesia adalah ‘kenyamanan’ atau sesuatu yang menghibur. Sedangkan
kata ‘Paradise’ memiliki arti dalam bahasa indonesia adalah ‘Surga’. Jadi apabila kedua kata tersebut digabung akan menjadi ‘Solace Paradise’ yang memiliki
sebuah pengertian yaitu sesuatu tempat yang nyaman dan menghibur seperti di surga.
Ide konsep dari kalimat tersebut berawal dari tujuan perencanaan pembangunan fasilitas tambahan pada lokasi Royale Heritage. Tentunya tujuan
dari perencanaan agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan sebuah hunian ekslusif di tengah perkotaan dengan ruang terbuka hijau yang
nyaman. Tujuan lain dari perencanaan pembangunan, agar lokasi Royale Heritage menjadi salah satu daerah yang sangat komersial dan menjadi salah satu daerah
ruang terbuka publik dengan kaya akan sejarahnya bagi kota Medan. Sehingga sejarah yang terdapat pada lokasi tidak akan dilupakan dan dapat menjadi salah
satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung serta untuk melihat bangunan bersejarah yang menjadi kebanggan kota Medan.
Tentunya tujuan dari perencanaan ini agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke
40
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Royale Heritage, secara tidak langsung dengan penambahan fasilitas apartemen menjadi daya tarik tersendiri pada lokasi, sekaligus untuk memberikan kebutuhan
akan hunian nyaman yang berada di kehidupan perkotaan kota Medan. Tujuan lain dari perencanaan pembangunan apartemen agar lokasi Royale Heritage
semakin bernilai. Pendekatan teori arsitektur yang digunakan dalam konsep perancangan
bangunan pada lokasi Royale Heritage adalah arsitektur organik. Menurut Johnson 1991 dalam bukunya “The Theory of Architecture” mengatakan bahwa
“arsitektur organik merupakan arsitektur yang dilihat bagaikan atau seperti alam dalam hal kemiripannya dengan organisme baik dari segi harmoni, karakter, dan
kesatuan, atau karena wujud dan strukturnya berasal dari bentuk-bentuk alam dan berpadu dengan alam, atau meniru proses-proses atau hasil keluaran alam dalam
hal ini alam dapat mengatur sesuatu, bereaksi dengan gaya-gaya lingkungan, gaya gravitasi, mengalami proses yang disebut dengan bertumbuh, berbunga, dan
berbiji, kemudian pada akhirnya mengalami kematian dan dapat memulai segalanya kembali” Johnson, 1991.
Arsitektur organik terinspirasi dari ketidaklurusan organisme biologis. Bentuk bentuk organisme tidak ada yang lurus di alam ini. Arsitektur organik
dapat terlihat puitis, radikal, istimewa dan peduli akan lingkungan. Oleh karena itu, arsitektur organik terlihat unik. Arsitektur organik membubuhkan harmoni
antara tempat, manusia dan material. Dari segi bentuk, arsitektur organik menekankan pada keindahan dan harmoni pada bentuk bebas yang mengalir
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
dengan bentuk bentuk ekspresif yang berpengaruh pada psikologi manusia Pearson, 2009.
Menurut Ganguly 2008 dalam artikelnya yang berjudul “What is Organic in Architecture” mendefinisikan arsitektur organik merupakan hasil dari
perasaan akan kehidupan, seperti integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni, keindahan, kegembiraan dan cinta. Arsitektur organik merupakan sebuah filosofi
arsitektur yang menjunjung harmoni antara lingkungan hidup manusia dan dunia alam melalui pendekatan desain. Arsitektur organik terintegrasi dengan baik
dengan tapak dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi yang saling berkaitan, berisi bangunan-bangunan dan lingkungan sekitarnya. Arsitektur organik
mendeskripsikan ekspresi individualitas serta mengeksplorasi kebutuhan kita agar selalu terhubung dengan alam. Arsitektur organik merupakan sebuah interpretasi
prinsip-prinsip alam yang dijadikan bentuk. Arsitektur organik biasanya puitis, radikal, aneh dan secara lingkungan dapat dikenali, banyak segi, fleksibel dan
mengejutkan. Arsitektur organik mengharmonisasikan antara ruang luar dan ruang dalam Ganguly, 2008.
Istilah arsitektur organik terlihat dalam berbagai keragaman pendekatan dan ekspresi arsitektural yang dikembangkan di berbagai tempat di awal abad ke-
20. Pelopor-pelopor arsitektur organik antara lain Frank Lloyd Wright, Antoni Gaudi dan Rudolf Steiner, menggambarkan inspirasi prinsip-prinsip organik
dengan caranya masing-masing Ganguly, 2008. Seringkali kesan organik yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif. Bukan
berarti sebagai imitasi terhadap alam, tetapi lebih dimaksudkan untuk mendukung
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
manusia sebagai makhluk yang hidup dan kreatif What is Organic Architecture, n.d..
Dalam arsitektur organik, arsitektur tidak hanya dilihat sebagai ekspresi dari kehidupan budaya dan sosial, tetapi juga dilihat sebagai sesuatu yang
mempengaruhi kehidupan dalam dan luar dari manusia. Dalam pengertian ini, manusia dilihat sebagai sesuatu yang memiliki fisik, psikologi dan spiritual,
terhubungi oleh lingkungannya. Di kala arsitektur secara garis besar didominasi oleh ekonomi, teknik dan peraturan-peraturan, arsitektur organik berjuang untuk
pendekatan menyeluruh yang juga terdiri dari aspek ekologis, budaya dan aspek spiritual What is Organic Architecture, n.d..
Frank Lloyd Wright 1869-1959 yang disebut sebagai bapak arsitektur organik , menulis essai pertama tentang subyek ini sekitar tahun 1910 Pearson,
2009. Frank Lloyd Wright mendeskripsikan apa yang ia maksud dengan arsitektur organik dalam essainya yang berjudul “In the Cause of Architecture”
pada tahun 1914, “...by organic architecture I mean an architecture that develops from within outward in harmony with the conditions of its being as distinguished
from one that is applied from without” Collins, 1998, p. 152. Arsitektur biomorfik merupakan salah satu pemaknaan dari arsitektur
organik. Biomorfik berasal dari dua kata, yakni ‘bio’ dan ‘morfik’. ‘Bio’ dalam bahasa Yunani berasal dari kata bios, yang berarti kehidupan manusia, namun
pengertiannya di dunia ilmiah diperluas sehingga memiliki pengertian kehidupan organik. Sedangkan kata ‘morfik’ yang juga berasal dari bahasa Yunani, morphe,
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
memiliki pengertian yaitu bentuk. Jika mengacu pada kedua kata tersebut, maka penggabungan kata antara bio dan morph menghasilkan pengertian yaitu bentuk
kehidupan, atau tepatnya, bentuk kehidupan organik. Pengertian biomorfik sendiri adalah sebuah bentuk atau objek dekoratif yang berdasarkan atau menyerupai
organisme hidup. Lebih jauh lagi, biomorfik merupakan sebuah representasi grafis dari organisme yang dihasilkan oleh komputer Concise Oxford English
Dictionary. Dapat dikatakan bahwa arsitektur biomorfik merupakan arsitektur organik
yang lebih menitikberatkan pada sisi bentuk yang merujuk pada bentuk-bentuk alam, dapat berupa peniruan bentuk secara eksplisit atau berupa abstraksi dari
bentuk-bentuk alam. Karakteristik arsitektur biomorfik yang paling nyata yaitu adanya penggunaan garis tidak lurus, dengan argumen yang diucapkan oleh
Gaudi, bahwa tidak ada garis lurus di alam ini Gaudi, 2008. Jadi definisi arsitektur organik adalah penggabungan intisari dari definisi-
definisi yang dideskripsikan oleh tiga sumber pertama. Arsitektur organik adalah sebuah pendekatan dalam perancangan arsitektur yang diaplikasikan pada bagian
atau keseluruhan bangunan yang merupakan hasil analogi biologi. Secara visual arsitektur ini dilihat bagaikan atau seperti alam dalam hal kemiripannya dengan
organisme baik dari segi harmoni, karakter, dan kesatuan, atau karena wujud dan strukturnya berasal dari bentuk-bentuk alam dan berpadu dengan alam, atau
meniru proses-proses atau hasil keluaran alam. Arsitektur organik terinspirasi dari ketidaklurusan, radikal, istimewa dan unik. Arsitektur organik memiliki
keharmonisan dengan tapak dan peduli akan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Konsep bentuk pada arsitektur organik bisa jadi merupakan sebuah menerapan arsitektur metafora. Salah satu konsep yang muncul pada arsitektur
organik yaitu keyakinan bahwa bentuk-bentuk organik adalah bentuk yang paling ideal untuk sebuah bangunan “green” Edwards, 2001. Hampir semua bangunan
hingga hari ini memiliki bentuk linear, padahal hukum fisika yang menentukan kedinamisan dari cairan, panas, cahaya, suara dan gaya tekanan kebanyakan
bekerja secara non-linear. Sementara bangunan dengan bentuk kurvilinear dapat menyesuaikan dengan hukum alam tersebut dan memberikan wujud atau bentuk
optimum yang lebih efisien, ekonomis, dan sesuai untuk iklim lokal dan kondisi lingkungan Pearson, 2009.
Sebuah bentuk atau objek dekoratif yang digunakan untuk perencanaan pada bentuk bangunan, perancang terinspirasi dari bentuk sebuah “pulau”.
Penggambaran pada sebuah pulau memiliki tiga komponen utama yang sangat penting yaitu laut, pantai dan tumbuhan. Tentunya tumbuhan yang tumbuh pada
sebuah pulau kebanyakan berupa pohon kelapa. Analogi yang dipakai untuk bentuk bangunan adalah sebuah pulau ditengah perkotaan yang mempunyai
berbagai permasalahan lingkungan dan padatnya aktifitas perkotaan yang dilambangkan sebagai laut yang luas dimana didalamnya terdapat kehidupan biota
laut. Bentuk massa bangunan yang dilambangkan sebagai pantai dan pohon kelapa, dimana sebuah pantai dan pohon akan memberikan dampak positif bagi
lingkungan perkotaan gambar 5.1. Perkotaan yang sangat padat membuat sebuah Kenyamanan dan sesuatu
yang menghibur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan lokasi site yang berada pada pusat perkotaan, minim akan ruang terbuka hijau dan tingkat polusi udara yang lumayan tinggi. Bangunan ini
nantinya akan menjadi salah satu ruang terbuka hijau di kota Medan, Serta dapat memberikan efek “green” dan dapat mengurangi polusi udara bagi lingkungan
sekitarnya.
Gambar 5.1 inspirasi analogi bentuk pada bangunan Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan oleh perancang dalam
perencanaan siteplan yaitu tahap awal adalah pembagian zoning. Pada tahap ini perancang melihat kondisi lokasi yang berada diantara dua bangunan bersejarah
yaitu Gedung Nasional dan Gedung Olahraga. Sehingga peletakkan area apartemen berada dibelakang kedua bangunan bersejerah tersebut. Perancang
memutuskan pembagian zoning secara vertikal dimana semakin keatas semakin private. Pada lantai ground dijadikan sebagai ruang publik yang dapat dinikmati
oleh pengunjung. Karena pada lantai ini terdapat area taman, pasar tradisional dengan konsep modern, area parkir convention dan pasar, Gedung Olahraga yang
Universitas Sumatera Utara
dijadikan sebagai convention hall dan gedung nasional yang dijadikan sebagai museum dan restaurant. Dikarenakan apartemen memiliki sebuah kehidupan dan
lingkungan yang lebih ekslusif, maka podium apartemen dinaikkan ke lantai 3 yang bersifat semi publik. Sehingga dapat diakses oleh kendaraan langsung dari
lantai ground. Pada lantai ini terdapat beberapa fasilitas pendukung kebutuhan apartemen. Kemudian semakin keatas terdapat unit hunian apartemen yang
bersifat private dan Area parkir khusus apartemen diletakkan pada bagian basement gambar 5.2 dan gambar 5.3.
Gambar 5.2 Penzoningan pada tapak
Gambar 5.3 Penzoningan vertikal pada tapak
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Setelah pembagian zona pada tapak, tahap selanjutnya adalah penerapan teori arsitektur kepada bentuk bangunan. Objek atau bentuk yang digunakan oleh
perancang adalah sebuah pulau dengan pohon kelapa. Pulau dengan pohon kelapa sebagai analogi yang digunakan untuk pendekatan arsitektur organik gambar
5.4. jika dilihat secara seksama pada gambar, pulau yang dimaksud merupakan letak podium yang berada pada bagian atas sehingga bentuk podium seakan
melayang dan pohon kelapa dilambangkan pada kedua tower apartemen. Nantinya apartemen memberikan sebuah oase ditengah perkotaan dan memberikan hunian
bagi masyarakat kota dengan suasana kesegaran ruang hijau. Serta Royale Heritage akan memberikan sebuah ruang publik dan ruang terbuka hijau bagi
kehidupan di perkotaan. Sehingga bangunan bersejarah yang berada pada lokasi akan mejadi lebih bernilai dan masyarakat wisatawan akan tertarik untuk
berkunjung ke Royale heritage.
Gambar 5.4 Ide atau konsep bentuk dasar bangunan
Universitas Sumatera Utara
Perancang merencanakan ruang terbuka hijau pada lokasi tapak. Tempat yang cocok dijadikan untuk ruang terbuka hijau adalah pada bagian depan gedung
nasional, berada diantara Gedung Nasional, Gedung Olahraga dan pasar yang menjadi ruang publik. Serta berada pada lingkungan apartemen yang berada di
lantai 3 gambar 5.5 Sehingga pada lantai ground hampir seluruhnya dijadikan sebagai ruang publik, hal ini bertujuan agar bangunan-bangunan bersejarah dan
ruang publik yang nantinya akan direncanakan pada siteplan akan lebih menyatu gambar 5.6.
Gambar 5.5 Blockplan apartemen
TOWER A
TOWER B
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.6 Siteplan
Pada area publik yang berada pada lantai ground dapat dinikmati oleh seluruh kalangan karena nantinya ruang terbuka hijau yang berada didepan
Gedung Nasional akan menyambung mengikuti pola landscape dengan seluruh ruang terbuka hijau yang ada di lantai ground gambar 5.7. Sedangkan, untuk
area apartemen yang berada dilantai 3 gambar 5.5 juga akan tersedia ruang terbuka hijau yang bertujuan untuk penunjang fasilitas dan aktifitas para penghuni
apartemen.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.7 Denah lantai Ground Jika dikaitkan dengan penambahan fasilitas apartemen pada lokasi Royale
heritage. Serta dikaitkan dengan analogi yang digunakan, maka seluruh pengunjung yang akan berkunjung pada lokasi Royale Heritage secara tidak
langsung akan merasa lebih nyaman dan tenang dengan hamparan taman-taman hijau yang meberikan nuansa alami. Bentuk bangunan yang terinspirasi dari
bentuk-bentuk alam yaitu pengambaran dari sebuah pulau yang membuat pengunjung dan penghuni apartemen akan dimanjakan secara visual. Pada
lingkungan sekitar perancang memberikan jalur pedestrian yang bertujuan untuk pengurangan pemakaian kendaraan bermotor dan jalur sepeda yang lebih
mendukung konsep green pada sebuah kota.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Sehingga lokasi Royale heritage dan beberapa penambahan fasilitas didalamnya memiliki keharmonisan dengan tapak dan memberikan sebuah area hijau di
sebuah perkotaan yang juga peduli akan lingkungan Kendaraan pengunjung Royale Heritage, tamu hotel dan tamu apartemen
akan masuk melalui satu pintu masuk utama. Tetapi yang membedakannya untuk tamu hotel dan apartemen dari pintu masuk utama akan langsung menuju ke lantai
3 untuk drop off, sehingga sirkulasi kendaraannya tidak bergabung dengan pengunjung yang pasar dan ruang publik yang ada di lantai ground gambar 5.7.
Kendaraan untuk penghuni apartemen akan langsung masuk melalui satu pintu masuk basement melalui Jalan Sutomo yang hanya digunakan bagi penghuni
apartemen. Perancang ingin memberikan kenyaman yang akan diberikan nantinya kepada pemilik hunian apartemen, sehingga lebih aman dan bersifat private
gambar 5.5. Stuktur bangunan yang digunakan untuk apartemen adalah sistem struktur
rangka kaku Rigid frames. Apartemen direncanakan akan memiliki dua tower. Dimana setiap tower akan diletakkan inti bangunan, sehingga pengguna bangunan
atau pemilik hunian apartemen dengan mudah dapat mengakses keseluruhan bangunan gambar 5.8.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.8 Konsep sistem struktur bangunan Konsep untuk tampak bangunan apartemen akan mengikuti teori
arsitektural yaitu berasal dari analogi bentuk sebuah pulau, sehingga bentuk podium akan berbentuk seperti sebuah pulau dimana akan terdapat banyak
perpohonan dan tumbuh-tumbuhan. Bentukan massa Kedua tower apartemen berasal dari bentuk pohon kelapa, dimana setiap sisi pada tower menggunakan
kantilever yang akan berbentuk melengkung seperti daun pada pohon kelapa. Perancang ingin menciptakan suatu kesan “menyatu dengan alam dan kenyaman
seperti disebuah pulau yang ditumbuhi banyak perpohonan” sehingga orang awam melihat bangunan yang dirancang dapat dirasakan secara visual gambar 5.9.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.9 Blok massa bagunan Selanjutnya mengelaborasikan tema dan kebutuhan ruang pada apartemen
dalam perencanaan ruang setiap lantai atau denah skematik. Agar area apartement lebih ekslusif dan lebih private demi kenyamanan pemilik hunian apartemen.
Perancang merencanakan peletakkan bangunan apartemen berada di lantai 3, sehingga pada pintu masuk utama terdapat dua jalur dimana satu jalur untuk
pengunjung yang akan menggunakan fasilitas pada lantai ground dan satu jalur lagi langsung naik ke lantai 3 yang diggunakan untuk drop off apartemen.
Berikut merupakan pembagian zona area publik kuning dan zona area private merah. Pada zona private merupakan unit hunian apartemen gambar
5.10. Serta pembagian zona garden atau ruang terbuka hijau gambar 5.11 dan Pembagian zona secara vertikal warna kuning = zona publik, warna merah =
zona private, dan warna ungu = sirkulasi gambar 5.12.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.10 Pembagian zona apartemen
Gambar 5.11 Pembagian zona garden
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.12 Pembagian zona secara vertikal Groundplan dari perencanaan penambahan fasilitas bangunan apartement
di lantai 3 pada lokasi Royale Heritage gambar 5.13. Pada bagian lantai 3 merupakan bangunan apartemen dan pada bagian lantai ground merupakan ruang
publik dan pasar. Perancang merencanakan lantai 3 area apartemen terdapat beberapa landscape taman dan ruang terbuka hijau yang seakan menyatu dengan
bangunan. Dilengkapi juga dengan jalur pejalan kaki dan beberapa street furniture seperti kolam, tempat duduk, lampu taman dan perpohonan yang sejuk gambar
5.14. Pada setiap lantai unit hunian apartemen dapat menikmati pemandangan seluruh taman dan bangunan bersejarah yang berada di lantai ground, serta
pemandangan perkotaan kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.13 Denah podium
Gambar 5.14 Jalur pejalan kaki area apartemen Pembahasan mengenai perencanaan tata letak ruang apartemen pada lokasi
Royale Heritage. Untuk kendaraan, perancang membagi dalam 2 bagian yaitu untuk kendaraan pengunjung tamu apartemen dapat melalui Jalan Veteran dan
langsung naik ke lantai 3. Untuk kendaraan servis dan penghuni apartemen dapat
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
melalui Jalan Sutomo dan langsung menuju basement yang bersifat private. Pada lantai podium apartemen yang berada dilantai 3 direncanakan ketika pengunjung
tamu apartemen masuk melalui pintu utama pada jalan veteran maka pengunjung langsung naik ke lantai 3 dan akan berhenti pada tempat yang telah disediakan
drop off dan terdapat plaza. Kemudian pengunjung akan memasuki bangunan, ketika pengujung masuk ke lantai podium bangunan, perancang merencanakan
akan terdapat hall yang memiliki satu receptionist utama. Pada lantai 1 podium apartemen gambar 5.15 perancang membagi zona
menjadi dua bagian yaitu pada bagian yang masih dapat diakses area publik akan diletakkan restoran, multifunction room, dan beberapa retail shop seperti
mini market, bookstore, salon, coffee shop, bistro dan lainnya yang dapat diakses langsung dari ruang publik. Bagian depan bangunan pengunjung tamu dan
penghuni apartemen akan dimanjakan dengan pemandangan taman dan kolam air. Pada bagian yang berdekatan dengan receptionist merupakan area private yang
hanya dapat diakses oleh penghuni apartemen dan beberapa staff apartemen. Antara area publik dan area private hanya dibatasi dengan pintu kaca yang
menggunakan sistem private card. Sehingga pengunjung tidak dapat masuk tanpa persetujuan dari pemilik hunian apartemen. Pada area private direncanakan untuk
meletakkan private lobby, kantor pengelola dan lobby lift pada setiap towernya. Peletakkan private lobby berdekatan dengan receptionist dan pintu masuk khusus.
Hal ini bertujuan apabila pemilik hunian apartemen ingin bertemu dengan tamunya dapat langsung bertemu di private lobby, tentunya harus persetujuan dari
receptionist dan pemiliki hunian apartemen.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.15 Denah podium lantai 1 apartemen Bangunan yang dikelilingi oleh taman membuat suasana apartemen
menjadi lebih sejuk dan tenang. Pada bagian luar berdekatan dengan pintu masuk terdapat fasilitas lapangan tenis yang merupakan salah satu fasilitas yang
diberikan untuk penghuni apartemen. Serta pada bagian kiri bangunan terdapat taman yang juga sebagai penghubung ke area hotel. Inti bangunan diletakkan pada
setiap tower apartemen, pada inti bangunan terdapat 2 lift untuk pemilik hunian apartemen, 1 lift servis, shaft elektrikal, shaft sampah, shaft AHU, shaft air dan
tangga darurat. Ketiga lift dapat diakses melalui lantai basement dan tidak dapat diakses melalui lantai ground. Apabila penghuni apartemen ini mengakses ke
ruang publik yang berada di lantai ground, perancang merencanakan pemberian eskalator yang bertujuan untuk penghubung antara lantai 1 podium apartemen
dengan ruang publik lantai ground. Perancang merencanakan ruang-ruang yang ada pada lantai 2 podium
apartemen lebih bersifat private yang hanya dapat digunakan bagi penghuni apartemen gambar 5.16. Perancang membagi menjadi dua bagian yang
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
dibedakan dengan perbedaan elevasi lantai. Pada bagian yang lebih tinggi diletakkan Area barbeque, bar, fitness center yang menghadap ke swimming pool,
kids pool, sauna dan spa yang menghadap pemandangan kolam air dan taman. Sedangkan pada bagian yang sedikit lebih rendah yang dapat diakses dengan
tangga direncanakan peletakkan taman, jogging track dan area bermain anak.
Gambar 5.16 Denah podium lantai 2 apartemen Untuk unit hunian apartemen memiliki 4 tipe unit hunian. Perancang
meletakkan seluruh unit hunian apartemen dari lantai 3 hingga lantai 18 di setiap towernya, dimana lantai paling atas merupakan tipe unit hunian terbesar.
dikarenakan tipe hunian yang terbesar memiliki fasilitas yang lebih ekslusif. Dikarenakan massa tower semakin ke atas semakin mengecil, Pada setiap tujuh
dan 5 lantai bangunan denah lantai akan berbeda gambar 5.17. Setiap tower memiliki roof garden yang berada pada lantai 9, lantai 14 dan lantai 18.
Penyediaan fasilitas ini dikarenakan agar penghuni apartemen dapat lebih menikmati suasana alam dengan nuansa perpohonan dan konsep Solace Paradise
lebih terwujudkan. Pada area koridor setiap lantai memiliki bukaan jendela, sehingga koridor mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.17 Denah tipikal unit hunian apartemen Pada setiap unit hunian apartemen terdapat balkon sehingga pemilik
hunian dapat menikamti suasana luar dari bangunan. Sistem pengkondisian udara untuk apartemen adalah AC split. Denah arsitektural pada bangunan apartemen
yaitu 4 tipe unit hunian apartemen yaitu 1 bedroom gambar 5.18, 2 bedroom gambar 5.19, dan 3 bedroom gambar 5.20.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.18 Denah arsitektural dan interior Tipe 1 bedroom
Gambar 5.19 Denah arsitektural dan interior Tipe 2 bedroom
Gambar 5.20 Denah arsitektural dan interior Tipe 3 bedroom Setiap tipe unit hunian apartemen memiliki design interior yang berbeda-
beda gambar 5.18, gambar 5.19, dan gambar 5.20. perancang bertujuan calon penghuni akan merasa tertarik dengan tipe unit hunian apartemen yang
ditawarkan. Pada potongan site A-A gambar 5.21, dapat dikatakan sebagai tampak
site dari Jalan Sutomo. Sehingga pada potongan dapat terlihat dari terdapat
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
tanaman hijau, Bangunan hotel dan pintu masuk basement apartemen. Bangunan yang terlihat pada potongan A-A merupakan bangunan hotel yang memiliki
ketinggian sekitar 88 meter 20 lantai dan beberapa pertokoan yang memiliki ketinggian 2 lantai warna biru dan 3 lantai warna ungu.
Gambar 5.21 Potongan site A-A Pada potongan site B-B gambar 5.22, dapat dikatakan sebagai tampak
site dari depan Jalan Veteran. Dimana pada Jalan ini merupakan pintu masuk utama ke Royale Heritage. Bangunan yang dapat terlihat dari potongan B-B yaitu
landscape taman, Gedung Nasional dan Gedung Olahraga. Serta Tampak samping hotel dan tampak depan apartemen yang memiliki ketinggian sekitar 20 lantai.
Gambar 5.22 Potongan site B-B
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Pada potongan site C-C gambar 5.23, dapat dikatakan sebagai tampak site dari Jalan Martinus Lubis. Pendekatan arsitektural yang digunakan untuk
bangunan apartemen merupakan pendekatan arsitektur organik, sehingga perancang ingin menciptakan secara visual bahwa bangunan apartemen terlihat
seperti pohon yang tumbuh pada ruang hijau yang menyatu dengan alam dan bangunan bersejarah disekitarnya menjadi lebih hidup, serta meningkatkan jumlah
penghuni apartemen dan pengunjung Royale Heritage.
Gambar 5.23 Potongan site C-C Letak bangunan apartemen yang berada pada lantai 3. Perancang membuat
ramp untuk kendaraan dapat langsung naik ke lantai 3. Ramp dengan perbandingan 1:8 sehingga panjang ramp yang diperlukan 28 meter. Pada area
basement yang digunakan sebagai daerah untuk servis seperti parkir kendaraan penghuni apartemen dan ruang generator tangki air, ruang genset, sampah, car
wash dan beberapa ruang servis lainnya.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Tanpak bangunan merupakan unsur terpenting dalam suatu perancangan, dikarenakan tampak dari suatu bangunan akan mencerminkan apa yang
diinginkan atau yang dimaksud oleh perancang kepada orang yang melihat dan menikmati bangunan secara visual. Menurut perancang, apabila bangunan yang
dirancang memiliki sebuah tema, maka perancang harus mengaplikasikan tema arsitektur yang dipilih untuk proyek yang sedang dikerjakan dan harus
memperhatikan latar belakang proyek yang sedang ditangani agar pengguna bangunan dapat merasakan apa yang telah direncanakan oleh perancang. Seperti
tapak, tampak bangunan, sistem penataan ruang dalam bangunan dan lainnya. Arsitektur organik adalah sebuah pendekatan dalam perancangan arsitektur
yang diaplikasikan pada bagian atau keseluruhan bangunan yang merupakan hasil analogi biologi. Secara visual arsitektur ini dilihat bagaikan atau seperti alam
dalam hal kemiripannya dengan organisme baik dari segi harmoni, karakter, dan kesatuan, atau karena wujud dan strukturnya berasal dari bentuk-bentuk alam dan
berpadu dengan alam, atau meniru proses-proses atau hasil keluaran alam. Arsitektur organik terinspirasi dari ketidaklurusan, radikal, istimewa dan unik.
Arsitektur organik memiliki keharmonisan dengan tapak dan peduli akan lingkungan Gaudi, 2008. Analogi yang digunakan oleh perancang untuk
menyelesaikan tampak bangunan adalah sebuah pulau. Dimana bangunan apartemen menjadi sebuah pohon pada area hijau yang menyatu dengan dengan
gedung nasional dan gedung olah raga, serta peduli akan lingkungan dan memberikan sebuah ruang terbuka hijau untuk kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Pada pembahasan sebelumnya mengenai bentuk dasar bangunan yang telah direncanakan oleh perancang gambar 5.9. Perancang kemudian
mengembangkan bentuk dasar bangunan yang telah ada dan lebih memperkuat tampak dengan analogi yang digunakan sebagai dasar perancangan. Pada ide
bentuk sebuah pulau yang mempunyai daratan yang melengkung secara tidak beraturan, perancang menerapkan bentuk pada sisi bangunan podium. Sebuah
pulau tentunya mempunyai daratan yang ditumbuhi oleh perpohonan dan tumbuhan hijau salah satunya pohon kelapa, perancang menerapakan analogi
bentuk dari pohon kelapa kepada dua tower bangunan. Perancang menganalogikan daun pohon kelapa Pada sisi-sisi tower memiliki kantilever yang
berfungsi sebagai roof garden gambar 5.24 dan perancang menganalogikan batang pohon kelapa pada sisi belakang tower gambar 5.25.
Gambar 5.24 bentuk massa bangunan
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.25 bentuk massa bangunan Tampak depan bangunan dilihat dari Jalan Veteran gambar 5.26 dan
tampak belakang bangunan dilihat dari Jalan Seram gambar 5.27, bangunan apartemen memiliki jumlah 20 lantai yang menggunakan pendekatan arsitektur
organik pada tema arsitektur.
Gambar 5.26 Tampak depan bangunan apartemen
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.27 Tampak belakang bangunan apartemen Tampak samping kiri dilihat dari Jalan Sutomo gambar 5.28 dan tampak
samping kanan dilihat dari Jalan Martinus Lubis gambar 5.29, bangunan apartemen yang memiliki jumlah 20 lantai yang menggunakan pendekatan
arsitektur organik pada tema arsitektur.
Gambar 5.28 Tampak samping kiri bangunan apartemen
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.29 Tampak samping kanan bangunan apartemen Pada potongan bangunan apartemen A-A dan potongan bangunan
apartemen B-B gambar 5.30 dan 5.31, pada lantai 1 podium apartemen ketika masuk terdapat main lobby yang bersifat publik.
Gambar 5.30 Potongan A-A bangunan apartemen
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.31 Potongan B-B bangunan apartemen Pada lantai 1 podium juga terdapat area private yang digunakan untuk
penghuni apartemen, pada area private ini terdapat Private lobby gambar 5.32 dan kantor pengelola apartemen. Untuk memasuki area ini hanya penghuni dan
staff apartemen yang memiliki private card.
Gambar 5.32 Interior private lobby apartemen Pada bagian depan bangunan terdapat pedestrian untuk pejalan kaki yang
terhubung dengan taman dan lapangan tenis serta kolam air. Apabila peghuni dan
Universitas Sumatera Utara
pengunjung apartemen berjalan-jalan disekitar bangunan akan merasakan suasana alami dengan perpohonan dan tumbuhan hijau gambar 5.33.
Gambar 5.33 Suasana sekitar bangunan Secara visual bangunan terlihat seperti hamparan ruang terbuka hijau yang
ditumbuhi oleh perpohonan dan tumbuhan hijau. Perspektif eksterior bangunan apartemen gambar 5.34, gambar 5.35, gambar 5.36, gambar 5.37 dan gambar
5.38.
Gambar 5.34 Perspektif eksterior bangunan
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.35 Perspektif eksterior bangunan
Gambar 5.36 Pespektif eksterior bangunan
Gambar 5.37 Perspektif eksterior bangunan
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
Gambar 5.38 Perspektif eksterior bangunan Material yang digunakan perancang untuk tampak pada bangunan adalah
semen ekspose. Pemilihan semen ekspose sebagai material tampak bangunan karena material ini tidak begitu menonjol warnanya. Serta double skin facade
yang transparan seperti kaca digunakan juga untuk material pada tampak bangunan.
Universitas Sumatera Utara
U iversitas Su atera Utara
BAB VI CONFLICT AND TOLERANCE