Pengertian dan Manfaat Anggaran

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat Anggaran

Penganggaran merupakan proses penyusunan anggaran, yang diawali dari pembuatan panitia, pengumpulan dan mengklasifikasikan data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan di laksanakan. Anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan dan pengendalian. Penganggaran budgeting adalah proses penerjemahan rencana aktivitas kedalam rencana keuangan budget. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan unit moneter, dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang Munandar, 2007. Dengan terencananya anggaran yang baik, maka suatu perusahaan dapat mengambil manfaat antara lain: 1. Sebagai pedoman kerja dengan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat dai dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 3. Sebagai alat pengawasan kerja dengan membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, sehingga dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kurang sukses bekerja munandar, 2007. Disamping mempunyai manfaat, anggaran juga memiliki beberapakelemahan-kelemahan antara lain: 1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian. 2. Menyusun aanggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkapkomprehensif dan akurat. 3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapa menjadi kurang efektif Nafarin, 2007. Pada intinya anggaran merupakan alat manajemen yang digunakan untuk keperluan perencanaan dan pengawasan kerja instansi. Selain alat perencanaan dan pengawasan kerja, anggaran juga merupakan alat pengkoodinasian semua kegiatan-kegiatan instansi. Gambar 3.1 Proses Penyusunan Anggaran Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah Kepala Badan Sekretaris Kasubbid keungan Universitas Sumatera Utara Staf bagian keuangan menyusun rencana anggaran belanja yang diperlukan, yaitu Anggaran Belanja Pegawai, Anggaran Belanja Barang, dan Anggaran Belanja modal. Setelah selesai meyusun rencana anggaran belanja bagianya masing-masing, kemudian rencana anggaran tersebut disusun secara keseluruhan untuk diserahkan kepada Sekretaris. Sekretaris memeriksa keseluruhan rencana anggaran tersebut untuk kemudian meminta persetujuan Kepala Bidang. Kepala Bidang kemudian memeriksa rencana anggaran tersebut, dan apabila telah sesuai dengan apa yang diharapkan, Kepala Bidang memberikan persetujuan atas rencana anggaran tersebu, jika tidak terjadi kesesuaian antara yang diharapkan dengan rencana anggaran maka Kepala Bidang harus melakukan koreksi kembali. Anggaran penerimaan, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah disajikan pada Tabel 3.1: Tabel 3.1 Jumlah Penerimaan Anggaran Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah Jenis Penerimaan Instansi Luncuran Tahun 2010 1,894,423,375 Jumlah Penerimaan 1,894,423,375 Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Tengah, 2013 Anggaran belanja Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah merupakan rencana kegiatan belanja yang disusun berdasarkan keputusan perencanaan terbaik. Anggaran ini Universitas Sumatera Utara disusun secara bersama-sama oleh Bagian Keuangan beserta Sekretaris untuk kemudian disetujui oleh Kepala Bidang. Tabel 3.2 Anggaran Belanja Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah No. Urut Mata Anggaran Anggaran Dana Rp Penggunaan Dana Rp Surplus Rp Defisit Rp 1 2 3 4 3-4 3-4 1 BELANJA HONORARIUM 1.1 Belanja Uang Honor Tetap 49,000,000 49,000,000 1.2 Belanja Uang Honor Tidak Tetap 385,620,000 385,620,000 1.4 Belanja Uang Honorium Tenaga Honorer Tidak Tetap 50,660,000 50,660,000 2 BELANJA BARANG 2.1 Belanja Keperluan Perkantoran 85,000,000 17,197,300 67,802,700 2.2 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Surat 2,000,000 750,000 1,250,000 2.3 Belanja Barang Operasional Lainnya 142,500,000 - 142,500,000 2.4 Belanja Bahan 25,000,000 2,243,400 22,756,600 Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.2 No. Urut Mata Anggaran Anggaran Dana Rp Penggunaan Dana Rp Surplus Rp Defisit Rp 1 2 3 4 3-4 3-4 2.5 Belanja Langganan Daya dan Jasa - 2,056,603 2,056,603 2.7 Belanja Sewa 15,000,000 - 15,000,000 2.9 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung Bangunan 119,000,000 122,941,000 3,941,000 2.10 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan Mesin 17,500,000 990,000 16,510,000 2.11 Belanja Perjalanan Biasa Dalam Negeri 20,000,000 - 20,000,000 3 BELANJA MODAL 3.1 Belanja Modal Peralatan Mesin 75,000,000 - 75,000,000 JUMLAH 986,280,000 631,458,303 360,819,300 5,997,603 SURPLUS 3-4 354,821,697 Sumber: Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah, 2013 Seluruh anggaran yang berupa rencana tersebut disusun berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah didiskusikan bersama oleh tim penyusun anggaran, termasuk staf bagian keuangan instansi beserta Sekretaris dan Kepala Bidang sebagai penyetuju akhir rencana anggaran di Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah. Universitas Sumatera Utara

B. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan