Asuhan Keperawatan Kasus Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

tubuh. 3. Auskultasi bunyi usus. 4. Ketahui makanan kesukaan klien. 5. Berikan informasi tentang nutrisi. 6. Anjurkan untuk menjaga kebersihan oral. 7. Ajarkan klienkeluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. 8. Ubah posisi semi fowler atau fowler tinggi saat makan. 9. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake Fe, protein dan vitamin C. 10. Menganjurkan klien sering makan dalam porsi kecil tetapi sering makanan lembek. berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi. 3. Penurunan hipoaktif bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster dan konstipasi 4. Meningkatkan selera makan klien. 5. Menambah wawasan klien tentang nutrisi. 6. Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makan. 7. Menjaga keadekuatan asupan nutrisi yang dibutuhkan. 8. Untuk memudahkan menelan. 9. Merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. 10. Makan dalam frekuensi sering dapat mempertahankan status nutrisi.

B. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian I. Identitas Nama : Tn.R Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln. Panca, Kelurahan Harjosari II,Kec.Medan Amplas Golongan Darah : O Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2015 II.Keluhan utama Tn. R mengatakan bahwa Tn. R nafsu makan menurun, pola makan hanya sekali sehari. III. Riwayat kesehatan sekarang Tn. R mengatakan bahwa Tn. R baru saja menjalani operasikanker prostat, klien juga mengatakan nafsu makan menurun. IV. Riwayat kesehatan masa lalu A. Penyakit yang pernah dialami Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah kanker prostat. B. Pengobatan tindakan yang dilakukan Klien mengatakan pernah dilakukan prostatectomy. C. Pernah dirawat dioperasi Klien mengatakan dirawat di Rs.Pirngadi,Sembiring dan Imelda D. Lama dirawat Klien mengatakan dirawat selama 2 minggu. E. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi F. Imunisasi Klien mengatakan tidak mendapat imunisasi. V.Riwayat kesehatan keluarga A. Orang tua Klien mengatakan orang tuanya tidak ada yang menderita penyakit keturunan. B. Saudara kandung Klien mengatakan saudaranya tidak menderita penyakit keturunan. C. Penyakit keturunan yang ada Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan di keluarganya. D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal Kedua orangtua dari klien sudah meninggal,dan 2 orang anak. F. Penyebab meninggal Klien mengatakan anggota keluarganya meninggal karna mengalami penyakit komplikasi. VI.Riwayat keadaan psikososial Keadaan emosi Tn. R saat ini stabil. Orang yang berarti saat ini bagi Tn. R adalah istri dan anak-anaknya. Tn.R mengatakan hubungan dengan keluarganya baik. Tn. R juga mengatakan hubungannya dengan orang lain baik. Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain. Tn. R menganut agama Islam dan mengatakan rajin melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan membaca Al qur’an VII.Status mental - Tingkat Kesadaran : Kompos mentis. - Penampilan : Klien tampak kurang rapi. - Pembicaraan : Lambat. - Alam perasaan : Sedih. - Afek : Datar. - Interaksi saat wawancara : Kontak mata kurang. - Memori : Gangguan daya ingat jangka panjang. VIII.Pemeriksaan Fisik A. Keadaan Umum Tn. Rlemah, sadar dan kesulitan melakukan aktivitas sehingga pasien terbaring di tempat tidur dan aktivitasnya dibantu oleh keluarganya. B. Tanda-tanda vital - Suhu tubuh : 37ºC - Tekanan darah : 12070 mmHg - Nadi : 55 x menit - Pernafasan : 28x menit - TB : 150 cm - BB : 30 Kg C. Pemeriksaan Head to toe a. Kepala dan rambut 1. Bentuk : Oval dan simetris. 2. Ubun-ubun : Tepat di tengah dan tidak ada benjolan 3. Kulit Kepala : Bersih, tidak ada bekas trauma. b. Rambut 1. Penyebaran rambut : Rambut rontok dan tidak merata. 2. Bau : Rambut tidak berbau.. 3. Warna kulit : Sawo matang c. Wajah 1. Warna Kulit : Sawo matang. 2. Struktur wajah : Oval, simetris kiri dan kanan. d. Mata 1. Kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris 2. Palpebra : Merah muda, lembab. 3. Konjungtiva dan sklera: Konjungtiva merah muda dan sklera putih 4. Pupil : Isokor, reflex terhadap cahaya. 5. Cornea dan iris : Bening. 6. Visus : Ketajaman penglihatan sudah mulai menurun. e. Hidung 1. Tulang hidung : Tulang hidung simetris dan tepat di medial. 2. Lubang hidung : Lubang hidung normal, bersih. 3. Cuping hidung : Tidak menggunakan pernafasan cuping hidung e.Telinga 1. Bentuk telinga : Daun telinga normal dan simetris. 2. Ukuran telinga : Normal dan simetris kiri dan kanan. 3. Lubang telinga : Lubang telinga normal dan bersih. 4. Ketajaman pendengaran:Tidak mampu mendengar dengan jelas pada jarak 5 meter f. Mulut dan faring 1. Keadaan bibir : Kering dan pucat, simetris. 2. Keadaan gusi dan gigi : Keadaan gusi pucat dan gigi tinggal 28. 3. Keadaan lidah : Lidah kurang bersih dan pucat. 4. Orofaring : Pita suara baik. g. Leher 1. Posisi trachea : Posisi trachea medial. 2. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid. 3. Suara : Suara normal. 4. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe. 5. Vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis. 6. Denyut nadi karotis : Denyut nadi teraba namun lemah. h. Pemeriksaan integumen 1. Kebersihan : Kulit tampak kurang bersih. 2. Kehangatan : Akral hangat. 3. Warna : Warna kulit kuning sawo matang. 4. Turgor : Turgor kulit jelek, CRT 2 detik. 5. Kelembaban : Kelembaban kulit baik. 6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit. i. Pemeriksaan payudara dan ketiak 1. Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan pemeriksaan 2. Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan pemeriksaam 3. Kondisi payudara dan putting : Tidak dilakukan pemeriksaan 4. Produksi ASI : Tidak ada. 5. Aksilla dan calvicula : Tidak dilakukan pemeriksaan j. Pemeriksaan thoraks dada 1. Inspeksi thoraks : Normal, simetris. 2. Pernafasan frekuensi, irama : 28 kali menit, irama tidak teratur. 3. Tanda kesulitan bernafas : Tidak adatanda kesulitan bernafas. k. Pemeriksaan paru 1. Palpasi getaran suara : Getaran dada klien normal. 2. Perkusi : Didapati suara resonan. 3. Auskultasi : Suara nafas vesikuler. Pemeriksaan jantung 1. Inspeksi : Tidak ada sianosis. 2. Palpasi : Pulsasi teraba. 3. Perkusi : Suara dullness saat perkusi. 4. Auskultasi : Bunyi jantung normal. l. Pemeriksaan abdomen 1. Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, terdapat bekas luka operasi di area suprapubic. 2. Auskultasi : Peristaltik usus 12xmenit. 3. Palpasi : Ada nyeri tekan pada area suprapubis, tidak ada benjolan dan ascites. 4. Perkusi : Tympani. m. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya 1. Genitalia rambut pubis, lubang uretra : Tidak ada kelainan. 2. Anus dan perineum : Tidak ada kelainan. n. Pemeriksaan Muskulokletal 1. Kesimetrisan otot : Simetris antara ekstremitas atas dextra dan sinistra, serta ekstremitas bawah dextradan sinistra. 2. Pemeriksaan edema : Tidak terdapat edema pada ekstremitas klien 3. Kekuatan otot : Kekuatan otot ekstremitas atas dextra dan sinistra bernilai 4 yaitu rentang gerak lengkap terhadap gravitasi dengan beberapa tahanan. o. Pemeriksaan neurologi Nervus cranialis 1. Nervus olfaktorius N I Klien tidak dapat membedakan bau-bauan dengan jelas dan baik. 2. Nervus optikus N II Lapangan pandang klien sedikit mengalami gangguan, visus mata terganggu pada jarak 2 meter. 3. Nervus okulomotorius N III, Trochealis N IV, Abdusen N VI Tidak rerdapat edema pada kelopak mata, tidak terdapat hiperemi konjungtiva, kelopak mata tidak jatuhpitosis, reaksi pupil terhadap cahaya normal, ukuran mata kanan dan kiri normal, tidak ada tanda perdarahan, gerakan bola mata normal kesegala arah. 4. Nervus trigeminus N V Klien tidak dapat merasakan dengan baik rasa raba di kulit wajah pada bagian maxilla dan mandibulla kiri dan kanan serta bagian frontal klien, klien bisa merasakan nyeri, sentuhan panas dan dingin serta getatan yang diberikan di kulit klien, reflek berkedip dan menutup mata normal, kekuatan otot masester dan temporalis kiri dan kanan baik, gerakakan mandibulla simetris. 5. Nervus fasialis N VII Identifikasi terhadap rasa asam, pahit, dan asin baik. Kekuatan otot wajah atas dan bawah baik. 6. Nervus vestibulocochlearis N VIII Keseimbangan klien masih baik. Klien masih dapat berdiri dengan normal. 7. Nervus glossopharingeus N IX. Vagus N X Gerakan palatum dan vulva normal, palatum lunak dan sedikit terangkat, letak uvula ditengah, gag reflek pasien normal, gerakan menelan pasien kurang baik, dan vocal suara pasien jelas. 8. Nervus assesoris N XI Gerakan bahu tidak simetris kiri dan kanan, rentang gerak sendi servikal normal, kekuatan daya dorong di sisi bahu pasien baik, kekuatan otot sternokledomastoideus klien kurang baik. 9. Nervus hipoglosus N XII Gerakan lidah pasien normal dan baik, kekuatan otot lidah baik. p. Fungsi motorik 1. Cara berjalan Tn.R mampu bejalan normal. 2. Romberg tes Tn.R dapat berdiri tegak. 3. Pronasi-supinasi tes Pronasi tes klien tampak baik. Klien dapat melakukan posisi telungkup secara mandiri. Supinasi test klien tampak baik. Klien saat berbaring dapat meluruskan kakinya. q. Fungsi sensorik 1. Identifikasi sentuhan ringan Klien dapat mengetahui area kulit tubuhnya yang disentuh. 2. Test tajam-tumpul Klien dapat mengidentifikasi barang tajam dan tumpul yang disentuhkan kekulitnya. 3. Test panas dingin Klien dapat mengidentifikasi rasa panas dan dingin yang disentuhkan kekulitnya. 4. Test getaran Klien dapat merasakan getaran dengan baik yang disentuhkan di area wajahnya. r. Refleks 1. Reflek bisep Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan kiri. 2. Reflek trisep Terangsang dengan baik pada motorik atas sebelah kanan dan sebelahkiri. 3. Reflek patelar Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri. 4. Reflek tendon achiles Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri. 5. Reflek plantar Terangsang dengan baik pada motorik bawah sebelah kanan dan sebelah kiri. IX.Pola kebiasaan sehari-hari I.Pola makan dan minum a. Frekuensi makanhari : kali hari tekadang 2 kali hari.. b. Nafsu makan : berkurang. c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati. d. Alergi : tidak ada alergi. e. Mual dan muntah : tidak ada mual muntah . f. Waktu pemberian makan : pagi dan malam. g. Jumlah dan jenis makanan : 12 piring nasi,makanan padat. h. Masalah makan dan minum : klien mengatakan nafsu makan berkurang ditandai dengan klien tidak menghabiskan porsi makanan yang disediakan, klien juga mengatakan kesulitan unutuk menelan, tidak ada masalah minum. II. Perawatan diri 1. Kebersihan tubuh : Klien tampak kurang bersih. 2. Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut klien tampak kotor. 3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan tampak kotor. III. Pola kegiatanaktivitas Klien kadang dimandikan oleh keluarga di atas tempat tidur, makan secara mandiri, eliminasi dilakukan secara mandiri, ganti pakaian dilakukan secara mandiri. a. Klien mengatakan masih melaksanakan sholat, namun untuk sholat jum’at, klien tidak dapat melaksanakan dikarenakan klien kesulitan untuk berjalan terlalu jauh. b. Klien mengatakan mengalami kesulitan saat melakukan aktivitas, nafas pendek, peningkatan frekuensi nafas, nadi melemah,dan tekanan darah meningkat 15 Mmhg. IV. Pola eliminasi 1. BAB a. Pola BAB : Teratur,2xhari. b. Karakter feses : Lembek. c. Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan d. BAB terakhir : 17 mei 2015. e. Diare : Klien tidak mengalami diare. f. Penggunaan laksatif : Klien tidak menggunakan laksatif. 2. Analisa Data Data Etiologi Masalah Keperawatan 1. DS: 1. Tn.R mengatakan tidak nafsu makan sejak 2 bulan yang lalu dan kesulitan untuk mengunyah dan menelan makanan. 2. Tn.R mengatakan bosan dengan makanan yang terus sama, frekuensi makan hanya 1x sehari dan terkadang dua kali sehari. DO: 1. Tn.R tampak kurus 2. Bibir kering dan pecah-pecah. Faktor usia Ketidakmampuan menelan makanan Makan 1 x sehari BB menurun Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan menelan makanan . 3. Mulut tampak kotor dan gigi tinggal 28. 4. TB: 150 cm,BB: 30 kg, IMT : 13,33 underweight 2. DS: Klien mengatakan mengalami kelelahan saat melakukan aktivitas DO: 1. RR: 30xisebelum melakukan aktivitas, dan 35xi sesudah melakukan aktivitas. 2. Nadi melemah dan menurun sesudah melakukan Faktor usia Penurunan kekuatan otot pengunyah Penurunan kekuatan otot menelan Makan 1 x sehari BB menurun Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Kelemahan Intoleransi aktivitas bd kelemahan sekunder akibat malnutrisi aktivitas sebelum: 65xi, sesudah: 55xi. 3. TD sebelum aktivitas 12080 mmHg ,sesudah aktivitas 140100 mmHg. Intoleransi aktivitas 3. Rumusan Masalah 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan kekuatan otot menelan ditandai dengan badan dibawah berat badan ideal, berat badan: 30 kg, tinggi badan: 150 cm dan IMT Tn. R 13,33 underweight. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan sekunder akibat nutrisi ditandai dengan kelemahan dan kelelahan saat melakukan aktivitas, nafas pendek dan frekuensi nafas meningkat. 4. Perencanaan No. Dx INTERVENSI RASIONAL 1. Tujuan : Memperlihatka n status Gizi : Asupan makanan dan cairan yang dibuktikan oleh indikator : tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, adekuat, sangat adekuat. Kriteria hasil : peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan. 1 Berat badan ideal sesuai 1. Kaji kebiasaan diet, status nutrisi klien,serta catat turgor kulit, masukan makanan saat ini. 2. Evaluasi berat badan dan ukuran tubuh. 3. Auskultasi bunyi usus. 4. Ketahui makanan kesukaan klien. 5. Berikan informasi tentang nutrisi. 6. Anjurkan untuk menjaga kebersihan oral. 7. Ajarkan klienkeluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. 8. Ubah posisi semi 1 Turgor yang jelek menunjukkan nutrisi yang jelek. 2 Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun tujuan berat badan, dan evaluasi keadekuatan rencana nutrisi. 3 Penurunanhipoaktif bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster dan konstipasi komplikasi umum yang berhubungan dengan pembatasan pemasukan cairan, pilihan makanan buruk, penurunan aktivitas, dan hipoksemia. dengan tinggi badan. 2 Tidak ada tanda malnutrisi. 3 Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti. fowler atau fowler tinggi saat makan. 9. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake Fe, protein dan vitamin C. 10. Menganjurkan klien sering makan dalam porsi kecil tetapi sering makanan lembek. 4 Meningkatkan selera makan klien. 5 Menambah wawasan klien tentang nutrisi. 6 Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makan. 7 Menjaga keadekuatan asupan nutrisi yang dibutuhkan. 8 Untuk memudahkan menelan. 9 Protein, Fe dan vit.c merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. 2. TujuanKriteri a hasil : Menoleransi aktivitas yang bias dilakukan yang dibuktikan 1 Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas normal,catat laporan kelelahan,keletihan,dan kesulitan melakukan aktivitas. 1 Mempengaruhi pilihan intervensibantuan. 2 Menunjukkan perubahan neurologi karena defisiensi vit. B12 mempengaruhi keamanan klienresiko cidera. oleh toleransi aktivitas, ketahanan, penghematan energy,kebuga ran fisik dan perawatan diri. 2 Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya jalan,kelemahan otot. 3 Awasi tekanan darah,nadi,pernafasan,s elama dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap tingkat aktivitasmis:peningkat an denyut jantungTD,disritmia,p using,dispneu,takipneu . 4 Ajarkan klien untuk menggunakan teknik penghematan energi,mis: mandi dengan duduk,duduk untuk melakukan aktivitas. 5 Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi,nyeri 3 Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk mebawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan. 4 Mendorong klien melakukan banyak dengan membatasi penyimpangan energi dan mencegah kelemahan. 5 Reganganstress kardiopulmonal berlebihan dapat menimbulkan dekompensasi atau kegagalan. 6 Dapat mengurangi energi klien yang keluar saat melakukan aktivitas. 7 Ansietas mungkin akan terjadi oleh sebab itu beri dukungan terhadap aktivitas yang dilakukan dada,nafas pendek,kelemahan,atau pusing terjadi. 6 Bantu dengan aktivitas fisik teratur misalnya, ambulasi,berpindah,me ngubah posisi, dan perawatan personal. 7 Evaluasi respon emosional terhadap situasiberikan dukungan klien. 5. Implementasi dan Evaluasi No.Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi I 1 Mengkaji kebiasaan diet, status nutrisi klien,serta mencatat turgor kulit, masukan makanan saat ini. 2 Menimbang berat badan dan ukuran tubuh. 3 Mengauskultasi bunyi usus. 4 Menanyakan makanan kesukaan klien. 5 Memberikan informasi tentang nutrisi. menjelaskan definisi, manfaat, dan sumber nutrisi 6 Menganjurkan untuk menjaga kebersihan oral. 7 Mengajarkan klienkeluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal. 8 Menganjurkan mengubah posisi semi fowler atau fowler tinggi saat makan. 9 Menganjurkan klien untuk S: Klien mengatakan nafsu makan menurun. Klien mengatakan tidak memiliki makanan kesukaan. O: 1 Turgor kulit jelek 2 detik. 2 Bunyi usus 12xmenit. 3 Klien tampak kurus BB 30 kg, TB 150 cm, IMT 13,33. A : Masalah belum teratasi : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. P : Intervensi dilanjutkan: 1 mengkaji turgor kulit. 2 mengauskultasi bunyi usus. 3 menganjurkan mengubah posisi semi fowler atau fowler tinggi saat makan. meningkatkan intake Fe, protein dan vitamin C. Misalnya, jeruk pepaya, pisang, jambu, singkong. 10 Menganjurkan klien sering makan dalam porsi kecil tetapi sering makanan lembek II 1. Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitas normal, sepertimencatat laporan kelelahan,keletihan,dan kesulitan melakukan aktivitas. 2. Mengkaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya jalan,kelemahan otot. 3. Mengawasi tekanan darah,nadi,pernafasan,selam a dan sesudah aktivitas. Catat respon terhadap tingkat S: Klien mengatakan kesulitan dan kelelahan saat melakukan aktivitas. O: 1 Klien tampak lemah. 2 Frekuensi nafas sebelum aktivitas 28xi, sesudah aktivitas 32xi. 3 TD sebelum aktivitas 10070 mmHg, sesudah 12080 mmHg. A: Masalah belum teratasi : intoleransi aktivitas. P : Intervensi dilanjutkan: 1 Mengkaji kemampuan klien aktivitasmis:peningkatan denyut jantungTD,disritmia,pusing ,dispnea, takipnea. 4. Mengajarkan keluarga untuk menggunakan teknik penghematan energi,mis: mandi dengan duduk,duduk untuk melakukan aktivitas. 5. Menganjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi,nyeri dada,nafas pendek,kelemahan,atau pusing terjadi. 6. Membantu dengan aktivitas fisik teratur misalnya, ambulasi,berpindah,mengub ah posisi, dan perawatan personal. 7. Mengevaluasi respon emosional terhadap situasiberikan dukungan untuk melakukan aktivitas normal, catat laporan kelelahan, keletihan, dan kesulitan melakukan aktivitas. 2 Mengawasi tekanan darah, nadi, pernafasan, selama dan sesudah aktivitas. . BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 20 44

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 5

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 10

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 7

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 5

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 11