tiap provinsi terdapat perwakilan Badan Pusat Statistik dengan nama kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik.
Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti undang – undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 juni 1998 dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur Organisasi Badan Pusat Statistik yang baru.
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik mempunyai misi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas,
ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. Dalam nenunjang pembangunan nasional Badan Pusat statistik mengemban misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan Badan Pusat Statitik dan
pengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan masyarakat.
3.3 Gambaran Tentang Kabupaten Mandailing Natal 1 Geografi
Kabupaten Mandailing Natal secara geografis terletak antara 00.10 - 10
50 Lintang Utara dan 98
50 – 100 10 Bujur Timur. Wilayah administrasi Mandailing Natal dibagi atas 17
Kecamatan dan 392 desakelurahan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1998 pada tanggal 23 November 1998. Namun
sampai pada tahun 2009, setelah terjadi pemekaran, maka jumlah kecamatan menjadi 23 Kecamatan dan 395 desakelurahan.
Universitas Sumatera Utara
Daerah Kabupaten Mandailing Natal secara geografis terletak paling selatan dan propinsi Sumatera Utara dengan batas-batas sebagai berkut:
a Sebelah Utara dengan Kabupaten Padang Lawas
b Sebelah Sedlatandengan Propinsi Sumatera Barat
c SebelahTimur dengan Propinsi Sumatera Barat
d Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia
2 Topografi
Daerah Kabupaten Mandailing Natal dibedakanatas 3 bagian: -
Dataran rendahmerupakandaerah pesisir dengan kemiringan 0 – 2
dengan daerahnya sekitar 160.500 ha 24,24.
- Daerahdataran landai dengan kemiringan 2
– 15 . Luas daerahnya 36.385 ha 5,49.
- Dataran tinggi dengan kemiringan 15 - 40. Dataran tinggi dibedakan atas 2 jenis:
a. Daerah perbukitan dengan luasnya 112.00 ha 16,91 dengan kemiringan 15
- 20 b.
Daerah pegunungan dengan luas 353.185 ha 53.34 dengan kemiringan20 -40
3 Iklim
Wilayah Mandailing Natal mempunyai iklim yang hampir sama dengan sebagian besar Kabupaten Kota yang ada di Indonesia. Hanya dikenal dua musim yaitu musim hujan dan
kemarau. Musim kemarau terjadi antara bulan Juni sampai bulan September. Arus angina berasal dari
Australia yang tidak mengandung uap air, sebaliknya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret karena arus angin banyak mengandung uap air yang berasal
dari Asia dan Samudera Pasifik. Keadaanini seperti silih berganti setiap tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober-November. Frekuensi curah
hujan tahun 2009 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2008.
4 Penduduk dan Ketenagakerjaan
Universitas Sumatera Utara
4.1.Penduduk
Kabupaten yang terdiri dari 17 kecamatan dengan kepadatannya yakni 62 jiwakm
2
. Kepadatan tertinggi di kecamatan Lembah Sorik Merapi yaitu 499 jiwakm
2
dan terkecil di kecamatan Muara Batang Gadis 10 jiwakm
2
. Sesuai dengan nama daerahnya, penduduk mayoritas adalah Mandailing juga dihuni oleh suku-suku lainnya seperti, Batak, Jawa, Melayu,
Minag dan lainnya. Pemerintah daerah merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dalam rangka
pelaksanaan otonomi daerah, diharapkan dapat memecahkan masalah kependudukan di daerah, dengan cara pemindahan penduduk dari Pulau Jawa melalui program transmigrasi yang terdapat
di Kecamatan Natal dan Batang Natal berjalan sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah serta Program KB yang dimulai pada awal tahun 1970-an dapat menekan laju penduduk di wilayah
Kabupaten Mandailing Natal.
4.2. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk