Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
62
ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi r=0 Ha : ada autokorelasi r
Tabel 3.8 Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision
dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi
negatif Tolak
4 – dl d 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak Tolak du d 4 – du
Sumber: Ghozali 2013, hlm. 111
4. Uji Linearitas
Asumsi linearitas merupakan asumsi terakhir dari analisis regresi sederhana yang peneliti bahas. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Menurut Purbayu Budi Santosa dan Ashari 2005, hlm. 244
asumsi ini menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel independen dan dependen harus linear.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 dengan Test for Linearity dengan taraf sigifikansi 0,05. Dasar pengambilan keputusan
dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang linear bila signifikansi linearity kurang dari 0,05.
J. Analisis Regresi Linier Sederhana
Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
63
Analisis regresi digunakan untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan
variabel independen atau tidak.. Analisis regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2012, hlm. 160- 161. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Dimana: Y
= Variabel Kinerja X
= Variabel Insentif a
= Nilai Y bila X = 0 harga konstanta b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka pada peningkatan atau pun penurunan variabel dependen. Bila b +
maka naik, dan bila b - maka terjadi penurunan Dengan persamaan regresi linier tersebut kita bisa memprediksi
nilai Y jika nilai X diketahui.
K. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada
fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik Sugiyono, 2014, hlm.
64.
Berdasarkan uraian hipotesis menurut Sugiyono, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
H
o
: secara parsial variabel kompensasi X tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel kinerja Y. Y = a + bX
Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
64
H
a
: secara parsial variabel kompensasi X berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel kinerja Y.
Selanjutnya uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik analisis koefisien determinasi, uji f dan uji t sebagai berikut:
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefesien determinasi untuk mengetahui besarnya presentase variabel kompensasi X terhadap variabel kinerja Y dengan rumus
koefisien determinasi kd yaitu:
Dimana: KD
= koefesien determinasi r
= koefesien kolerasi
Simbol r
2
merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel insentif X dan variabel kinerja Y. Oleh
karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel kompensasi X
terhadap variabel kinerja Y, mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Semakin besar n ukuran sampel maka nilai
r
2
cenderung makin kecil. Sebaliknya dimana peneliti mengamati hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis perusahaan maka
r
2
akan cenderung besar.
Tabel 3.9 Pedoman Koefisien Korelasi Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0 - 19,99 Sangat Lemah
20 - 39,99 Lemah
40 - 59,99 Cukup Kuat
60 - 79,99 Kuat
2
100 KD r
Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
65
80 - 100 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2012, hlm. 231
b. Uji F
Uji keberartian model regresi atau disebut uji F uji Anova. Uji F merupakan uji simultan secara bersama
– sama untuk melihat pengaruh variabel kompensasi X terhadap variabel kinerja karyawan Y. Tujuan
dari uji F adalah model kelayakan. Jika hasil uji F tidak signifikan, maka tidak bisa dilanjutkan ke tahap uji T. Berikut rumusan persamaan untuk uji
F menurut Sugiyono 2013, hlm. 235 yaitu :
Dimana: R = Korelasi ganda
K = Variabel independen n = Jumlah sampel
Adapun hipotesis yang akan diuji F adalah sebagai berikut: Ho :
= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi X terhadap variabel kinerja karyawan Y.
Ha : ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kompensasi X terhadap variabel kinerja karyawan Y.
c. Uji t
Uji koefisien untuk menguji signifikansi koefiesien korelasi antara variabel X dan variabel Y yang dilakukan dengan membandingkan
dan yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student menurut
Sugiyono 2012, hlm. 250 yaitu:
Fh =
k 1 -
n – k – 1
√ t = r
√
Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
66
Keterangan: t =
yang selanjutnya dikonsultasikan dengan r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika maka Ho ditolak Ha diterima signifikan.
Jika maka Ho ditolak Ha diterima tidak signifikan.
Secara statistik hipotesis yang akan dibagi dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis
sebagai berikut: Ho :
= 0 ; korelasi tidak berarti, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi X terhadap variabel kinerja
karyawan Y. Ha :
= 0 ; korelasi berarti, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi X terhadap variabel kinerja karyawan Y.
Kintan Fadllika Utami, 2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis teliti mengenai “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di Kebun Begonia
Glory Kabupaten Bandung Barat” pada bab sebelumnya dan juga
pembahasan yang disertai dengan teori – teori yang mendukung, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pemberian kompensasi pada karyawan di Kebun Begonia Glory yang dihitung dengan garis kontinum berdasarkan hasil tanggapan
responden berada pada kategori cukup baik. Artinya kompensasi yang diberikan oleh pengelola kepada karyawan belum secara merata,
mayoritas karyawan merasa bahwa pekerjaan yang mereka lakukan lebih besar dibandingkan dengan kompensasi yang mereka terima
meskipun gaji diterima rutin setiap bulannya, selain itu mengenai kesejahteraan karyawan menunjukan masih kurang dalam segi asuransi
karyawan dan program rekreasi masih belum terpenuhi dan kurang diperhatikan oleh pengelola.
2. Tingkat kinerja karyawan di Kebun Begonia Glory yang dihitung
dengan garis kontinum berdasarkan hasil tanggapan responden berada pada kategori cukup baik. Artinya tingkat kinerja karyawan yang ada
di Kebun Begonia Glory bisa penulis katakan cukup baik namun belum maksimal sesuai yang diinginkan perusahaan karena karyawan
masih perlu pengawasan dalam melakukan semua pekerjaannya, karyawan kurang memiliki inisiatif dalam bekerja, sikap yang dimiliki
karyawan kurang baik, baik sikap terhadap rekan kerja atau atasan. Selain itu dalam segi disiplin dalam melakukan pekerjaan masih perlu
ditingkatkan terutama dalam disiplin akan absensikehadiran yang menunjukan hasil kurang baik. Hal tersebut tidak dapat dibiarkan
begitu saja, karena akan berpengaruh kurang baik terhadap tingkat kinerja karyawan.