BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian lapangan dilakukan di Desa Sawur Kecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo sedangkan destilasi dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Uji kadar
alkohol dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan
Februari 2009.
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Alat yang digunakan untuk membuat tepung dan fermentasi antara lain
pisau, tampah, mesin penggiling tepung, kompor, baskom, panci, sendok, gelas ukur, timbangan analitik, penyaring, toples, plastik.
b. Alat untuk mengukur kadar alkohol antara lain tabung reaksi, spektrofotometer, waterbath, pipet volume, gelas ukur, alat destilasi, tiang
statis, labu ukur 100 mL dan 250 ml, termometer. 2. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
a. Bahan yang digunakan untuk pembuatan fermentasi antara lain tepung ketela pohon, ragi jenis NKL, H
2
SO
4
, dan air.
b. Bahan yang digunakan untuk uji etanol antara lain limbah padat tapioka kering dihaluskan hasil fermentasi dan alkohol hasil destilasi, kalium
karbonat K
2
CO
3
, alkohol 90 dan kalium dikarbonat K
2
CO
3 2.
C. Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Fermentasi Ketela Pohon a. Menyiapkan ampas umbi ketela pohon, kemudian mengeringkan ampas
umbi ketela pohon. b. Menggiling ampas umbi ketela pohon yang telah kering untuk dijadikan
tepung dan ditimbang masing-masing 500 gr. Untuk masing-masing perlakuan ada 12 perlakuan, jadi ampas yang dibutuhkan ada 6.000 gr.
c. Mencampurkan limbah tapioka padat kering dihaluskan dengan perbandingan 1 : 5 dan menambahkan H
2
SO
4
8. d. Merebus campuran pada panci dengan api sedang dan mengaduknya
secara terus menerus sampai campuran berwarna kecoklatan. e. Membiarkan limbah tapioka padat kering dihaluskan yang telah direbus
tadi selama 1-2 jam hingga benar-benar dingin. f. Setelah dingin, sebelumnya pH dari bahan dinetralkan dengan
penambahan NaOH, setelah itu pH diturunkan kembali dengan menggunakan H
2
SO
4
sampai pH menjadi 4,5 – 5,5. g. Membuat starter, yaitu menggunakan air gula sebanyak 16 dari dosis
ragi, lalu dicampurkan pada ragi.
h. Mencampur bahan ragi NKL yang sudah dibuat starter, masing-masing dengan dosis yang telah ditentukan
gr gr
gr gr
gr gr
500 75
, 500
50 ,
500 25
i. Memasukkan bahan ke dalam toples, lalu menutup toples dengan plastik. j. Menginkubasi bahan masing-masing selama 5, 7 dan 9 hari.
2. Destilasi alkohol a. Mengambil sampel atau bahan hasil fermentasi lalu memasukkan ke
dalam alat destilasi alkohol. b. Mendestilasi alkohol dengan cara memanaskan masing-masing bahan
hasil fermentasi sampai mendidih pada suhu 70-80 C.
c. Mengembunkan uap hasil destilasi tersebut dan menampungnya dalam tabung penampung.
d. Apabila uap sudah tidak menetes lagi, kemudian mengambil hasil destilasi tersebut dan menyimpannya dalam botol.
3. Analisis Kadar Alkohol a. Menyiapkan larutan dari hasil destilasi fermentasi limbah tapioka padat
kering dihaluskan. b. Menuang alkohol pada tabung reaksi dan mengukurnya dengan
alokolmeter. c. Memasukkan larutan alkohol tersebut sebanyak 1mL kedalam tabung
reaksi yang telah diberi kalium karbonat, kalium dikarbonat dan etanol. d. Memasukkan tabung reaksi tersebut kedalam waterbath selama 2 jam
untuk menginkubasi larutan alkohol tersebut.
e. Setelah diinkubasi
selama 2
jam kemudian
diujikan pada
spektrofotometer dan membaca kadar alkohol yang tertera.
D. Rancangan Percobaan