3. Sintetik yaitu melakukan penggabungan kembali pada bentuk struktural
semula. Penggunaan metode SAS dalam pelaksanaannya dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Guru bercerita atau berdialog dengan siswa. 2.
Memperlihatkan gambar yang berhubungan dengan isi cerita. 3.
Menulis beberapa kalimat sebagi kesimpulan dari isi cerita. 4.
Menulis satu kalimat yang diambil dari isi cerita. 5.
Menulis kata-kata sebagai uraian dari kalimat. 6.
Menulis suku-suku kata sebagai uraian dari kata. 7.
Menulis huruf-huruf sebagai uraian dari suku-suku kata. 8.
Mensintesis huruf-huruf menjadi suku-suku kata. 9.
Menyatukan kata-kata menjadi kalimat
3. Kelebihan Metode SAS
Metode SAS mempunyai kelebihan, antara lain : - Metode ini dapat sebagai landasan berpikir analisis
- Anak mudah mengikuti prosedur dan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya.
- Dapat membantu anak menguasai bacaan dengan lancar.
Kelemahan Metode SAS -
Metode SAS mempunyai kesan bahwa guru harus kreatif dan terampil serta sabar
- Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini
untuk sekolah-sekolah tertentu dirasa sulit. -
Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar diperkotaan dan tidak di pedesaan
- Oleh karena agar sulit mengajarkannya para pengajar metode SAS
maka disana-sini metode ini tidak dilaksanakan. 4.
Alasan Penggunaan Metode SAS
- Menyenangkan siswa.
- Mempermudah siswa untuk menyerapnya. - Lebih efektif dan efisien.
- Tidak memerlukan fasilitas dan sarana yang lebih rumit. 5.
Tujuan Penggunaan Metode SAS
Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan
C. METODE PENELITIAN
1. Setting penelitian
a. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas I di SD Negeri
Bendar Kecamatan Juwana Kabupaten Pati b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2013
2. Jenis Penelitian
Didalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK .
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas I berjumlah 20 orang. 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Siswa kelas I SD Negeri Bendar memiliki kecerdasan
menengah dengan rata-rata kelas 60 untuk pelajaran Bahasa Indonesia dan kurangnya minat belajar terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Latar
belakang ekonomi orang tua siswa pada umumnya menengah keatas. Karena desa Bendar berada didaerah pantai dan sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan. 4. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 4 empat fase kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan dalam penelitian ini meliputi a.
Menyusun rencana pembelajaran yang didalamnya mencakup tujuan pembelajaran.
b. Menyusun lembar observasi untuk mengetahui proses pembelajaran
yang sedang berlangsung. c.
Menyusun kartu kata. d.
Menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar setelah tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan ini dilakukan pada jam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan dua siklus :
a. Siklus I : memberikan kartu kata kemudian, anak merangkai huruf
menjadi suku kata kemudian pada jam matadisintesa lagi menjadi katakalimat
b. Siklus II : pada siklus yang ke II guru memberikan dikte
3. Observasi
Peneliti melakukan observasi guna mengamati proses pembelajaran pada siswa kelas I SDN Bendar Juwana Pati
4. Refleksi
Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan kekurangan- kekurangan yaitu hendak diperbaiki di siklus berikutnya. Refleksi diambil
berdasarkan evaluasi dan observasi yang telah dilakukan
5. Jenis dan Sumber Data