tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Pada uji F secara simultan variabel
tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham. Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh signifikan antara tingkat inflasi, suku bunga dan nilai kurs
rupiah terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 2.
Diduga ada pengaruh signifikan antara tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan nilai kurs rupiah terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 secara
simultan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
Lokasi dalam Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia tahun 2009- 2013 dengan melihat tingkat inflasi, nilai kurs rupiah, dan tingkat suku bunga. Dalam
penelitian ini hanya menggunakan sebagian dari data perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Mengingat terlalu banyaknya perusahaan yang terdaftar di BEI
yaitu sekitar ± 400 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling
yaitu saampel yang diambil sesuai dengan kebutuhan. dalam pengumpulan data, ada metode yang digunakan adalah :
1. Metode dokumentasi
Yaitu data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan yang dibukukan oleh perusahaan manufaktur.
2. Metode perpustakaan
Yaitu data yang diperoleh menggunakan rujukan yang tersedia di perpustakaan sebagai bahan pembuatan penelitian.
Metode Analisis Data
1. Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen Ghozali, 2009: 13. Persamaan regresi yang diharapkan
dengan rumus sebagai berikut: Y
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan:
Y = Harga Saham
X
ı
= Tingkat Inflasi
2
= Nilai Kurs Rupiah X
3
= Tingkat Suku Bunga a
= Konstanta b
1
; b
2
; = Koefisien regresi
e = Penggangguerror
2. Uji Asumsi Klasik
a Uji Normalitas
Menurut Gentro Wiyono 2011: 177 uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas menggunakan
uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunkan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi 0,05 atau 5.
b Uji Multikolinieritas
Menurut Gentro Wiyono 2011: 157 Uji multikolinearitras digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu
adanya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Didalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dengan melihat nilai Inflation
Factor VIF dan Tolerance.
c Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gentro Wiyono 2011: 160 uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tetapi dalam penelitian ini menggunakan metode Lagrang Multiplier LM.
d Uji Autokorelasi
Menurut Gentro Wiyono 2011: 165 uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson uji DW.
e Uji t
Uji t untuk mengetahui semua variabel independen terhadap dependen dalam penelitian yang disajikan dalam bentuk model ekonometrika yang dilakukan secara
terpisah. H
: ß = 0 = berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen. H
1
: ß ≠ 0 = berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen. f
Uji F Uji F untuk mengetahui model ekonometrika yaitu lebih dari 2 variabel
independen yang dilakukan secara bersamaan terhadap dependen. H
: ß = 0 = berarti tidak ada pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel dependen.
H
1
: ß ≠ 0 = berarti ada pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
g Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur berapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai keyakinan koefisien
determinasi antara 0 R
2
1.
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN