Gambaran diri wanita karir yang belum menikah

GAMBARAN DIRI WANITA KARIR Y,A.NG BELUM
MEN IKAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh

ERSYAU SAPTIANISARI

103070028991

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

1428H/2007M

GAl\l1BARAN DIRI WANITA KARIR YANG BElUM·
MENIKAH
SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi sebagian
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikc>logi (S.Psi)

Oleh
ERSYALI SAPTIANISARI.

"

103070028991
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I

Pembimbing II

Yufl Adriani, M.Psi,Psi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


1428H/2007M

PENGESAHAN PANITIA UJIA.N
Skripsi yang berjudul GAMBARAN DIRI WANITA KARIR YANG BELUM
MENIKAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27
Desember 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 27 Desember 2007

Sidang Munaqasyah
Sekretaris Merangkap Anggota

M.Si

M.Si
NIP. 150 238 773

Anggota:
Penguji I


Penguji II

M.Si

セᄋ@

Neneng Tati Sumiati. M.Si
NIP. 150 300 679

エセァNms[@

Pembimbing I

Pembimbing II

セ@

Yufi Adriani . M.Psi. Psi
NIP. 150 215 283


MOTTO

Kebutuhan pribadi yang mendasar dari setiap orang adalah untuk
menganggap dirinya sebagai pribadi yang berharga.
(Lawrence J. Crabb Jr)

Kualitas kehidupan kita 10% ditentukan oleh apa yang 1'erjadi pada diri
kita, dan 90'/'o ditentukan oleh bagaimana kita mencmggapi kejadiankejadian tersebut.
(Andrias Harefa)

Allah tak pernah menjanjikan langit senantiasa biru, seluruh jalan hidup
dipenuhi bunga-bunga. Allah tidak menjanjikan matahc1ri tanpa hujan;
kebahagiaan tanpa kesedihan, kedamaian tanpa penderitaan. Tapi
percayalah bahwa Allah memberikan kita kekuatan setillp hari, cita-cita
dan cinta untuk menjalani hidup dan kerja keras untUJk selalu maju.
(Pepatah Lama)

SR,_,ripsi ini セーLャヲ・、ゥサ。ウAァョ@


untul(,

Papa, :Mama/(,u tersaya11{]

serta }'ldi/(,l(,u j'l nnisaa

ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(8) Desember 2007
(C) Ersyali Saptianisari
(D) Gambaran Diri Wanita Karir yang Belum Menikah
(E) xiv + 83 halaman
(F) Latar belakang:
Dari tahun ke tahun semakin meningkat wanita tidak menikah di
Indonesia. lni disebabkan oleh tingkat pendidikan yang tinggi, dan
lapangan pekerjaan yang luas dari tahun sebelumnya. Kesempatan
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan meniti karir pada
wanita perkotaan membuat mereka tidak tergesa-gesa dalam
menentukan pilihan untuk berumah tangga. Bagi sebagian
masyarakat, wanita yang berusia 30 tahun atau lebih dan belum

menikah, akan diberi label yang kurang enak, seperti tidak laku,
perawan tua, sibuk mengejar karir dan sebagainya. Terkadang orang
tua pun turut merasa malu kalau putri mereka belum menikah. Adanya
masyarakat yang cenderung memberikan penilaian yang negatif
terhadap wanita yang belum menikah, dapat menyebabkan wanita ini
juga memiliki pikiran yang negatif terhadap dirinya. Dari sinilah muncul
problem kurang percaya diri, dan hobi mengkritik diri sendiri. Dari
penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa pada wanita karir yang
belum menikah biasanya memiliki perasaan dan pikiran negatif, seperti
menjaga jarak dengan lingkungan sekitar, kurang percaya diri. Untuk
itulah seringkali akan muncul masalah yang berkaitan dengan
gambaran diri yang tidak benar. Namun, di lain pihak banyak pula
masyarakat ataupun orang tua yang menganggap wanita yang belum
menikah sebagai hal yang biasa saja, sehingga wanita yang belum
menikah tersebut tetap memiliki rasa percaya diri.
Gambaran diri adalah penjelasan akan keadaan diri sendiri maupun
pikiran kita tentang pandangan orang lain terhadap diri kita. Definisi
sederhana atas gambaran diri adalah jawaban individu atas
pertanyaan berikut "what do you believe people think about you?"
Faktor yang mempengaruhi gambaran diri adalah interaksi dengan

orang lain, self talk, dan kemampuan berpikir. Gambaran dari sumbersumber tersebut diatas akan menciptakan kepercayaan yang benar
atau justru tidak benar di dalam diri kita, dan akhirnya yang mengontrol
hidup kita. Gambaran diri yang tidak benar akan ュ・セ「オ。エ@
kita menjadi
manusia yang tidak utuh serta menghambat hubun!Jan kita dengan

sesama. Sebaliknya, dengan memiliki gambaran diri yang baik,
seseorang memberi nilai yang tinggi kepada dirinya sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan penjelasan
mendalam mengenai gambaran diri wanita karir yang belum menikah.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan metode studi kasus. Subyel< penelitian dipilih dengan
menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan). Peneliti memilih
3 wanita karir berusia madya dan belum menikah. Teknik
pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Peneliti juga
menggunakan alat bantu berupa tape recorder dan alat tulis. Setelah
data dianalisa dan diinterpretasi, hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa 2 dari 3 subyek memiliki gambaran diri yang baik. Sementara 1
subyek lainnya memiliki gambaran diri yang tidak benar. Karena
memiliki gambaran diri yang tidak benar ini hubungannya dengan

sesama akan terhambat.
Bagi wanita karir yang belum menikah, teruslah b13rkarya. Diharapkan
kepada masyarakat agar tidak memberikan penilaian negatif pada
wanita karir yang belum menikah.
(G) Bahan Bacaan: 28 buku + 2 website + 1 media cetalK ( 1944-2007)

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa
Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatsahabatnya dan para pengikutnya.
Selama pembuatan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan
bahan-bahan, dan lain sebagainya. Namun berkat kesungguhan disertai
dorongan juga bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan itu dapat
penulis hadapi.
Selanjutnya penulis sampaikan rasa horrnat dan terima kasih yang mendalam
kepada:

1. lbu Dra. Hj. Netty Hartati, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta lbu Dra. Hj. Zahrotun
Nihayah, M.Si, Pembantu Dekan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. DR. Hamdan Yasun, M.Si, dosen pembirnbing akadernik.
3. lbu Dra. Hj. Fadhillah Suralaga, M.Si, Pembimbing 1, yang telah
membimbing penulis dengan penuh perhatian dan keikhlasan serta
selalu memberikan motivasi kepada penulis sehingga karya tulis ini
selesaL
4. lbu Yufi Adriani, M.Psi, Psi, Pembimbing 2, yang selalu meluangkan
waktu, mencurahkan pikiran serta menghadapi penulis dengan penuh
kesabaran, sehingga karya tulis ini dapat terwujud.
5. Semua dosen yang telah memberikan berbagai disiplin ilmu dan
membimbing penulis selama kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Semua pihak akademik dan perpustakaan, yang selalu membantu
penulis dalam mendapatkan inforrnasi dan memenuhi kebutuhan yang
penulis butuhkan untuk penelitian ini .
7. Kepada kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang,
perhatian, dan nasehat Love you! Semoga Allah selalu memberikan


rahmat dan kesehatan serta membalas segala kebaikan mereka
berdua, amin.
8. Kepada adikku Annisaa, semua teman-teman di komunitas film, komik,
sepupu-sepupu penulis, terima kasih atas motivasi yang telah
diberikan kepada penulis.
9. Kepada semua teman-teman psikologi angkatan 2003 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas persahabatannya
yang indah selama ini. Sukses buat kalian!
10. Kepada semua responden, terima kasih telah meluangkan waktunya.
Keep up the good work girl.. !
11. Terima kasih buat orang-orang yang pernah penulis temui, baik yang
penulis kenal maupun yang hanya melihat di televisi atau hanya
membaca karyanya, karena telah memberikan banyak inspirasi untuk
penulis.
12. I'd like to thank to Allah SWT again, especially for blessing me with this
great opportunity and for giving me the strength to overcome my 20something life dilemmas! Cheers .. !
13. Last but surely not least, thank to myself! YES .. ! I can do it! You go
girl!


Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan-kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritikan dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Dan hanya
kepada Allah-lah akhirnya penulis berserah diri.
Jakarta, Desember 2007
Penulis

DAFTAR ISi

Halaman Judul ............................................................................. i
Halaman Persetujuan ................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................. iii
Motto dan Dedikasi. ..................................................................... iv
Abstrak ....................................................................................... v
Kata Pengantar . . . .. .. . . .. . . .. .. . ... .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. vii
Daftar lsi .................................................................................... ix
Daftar Tabel ............................................................................... xii
Daftar Gambar ............................................................................ xiii
Daftar Lampiran ......................................................................... xiv

BAB1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah................................................. 1

1.2.

ldentifikasi Masalah................................... ...... .. . .. . .. . .. ... 5

1.3.

Pembatasan dan Perumusan Masalah........ .... .. .... .. . ... .. . ... 5
1.3.1. Pembatasan masalah .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. ... .. .. .. .. .. .. . ....... 5
1.3.2. Perumusan masalah .. .. . .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 6

1.4.

Tujuan dan Manfaat Penelitian...... .... .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 6
1.4.1. Tujuan penelitian .................................................. 6
1.4.2. Manfaat penelitian ................................................. 7

1. 5.

Sistematika Penulisan...... .. .. . . .. .. . .. .. .. .... .. .. . . .. . .. . . . . . .. . .. .. . .. 7

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Gambaran Diri... . .. . . . .. . . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . ... .. .. . . . . . . . . .. . .. .. . . .. .. 9
2.1.1. Definisi gambaran diri ........................................... 9
2.1.2. Definisi konsep diri ............................................... 12
2.1.3. Jenis-jenis konsep diri .......................................... 13
2.1.4. Pandangan wanita tentang karir ............................. 16
2.1.5. Pandangan wanita tentang pria .............................. 17
2.1.6. Pandangan wanita tentang pernikahan dan keluarga .... 19
2.1.7. Dewasa madya .................................................... 22

2.2.

Wanita Karir........ .... . . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. .. . . .. .. . .. .. . . .. . .. . . . .. . .. 23
2.2.1. Definisi wanita karir .............................................. 23
2.2.2. Kategori wanita karir ............................................. 25
2.2.3. Manfaat berkarir bagi wanita .................................. 26

2.3.

Pernikahan... .. . . .. ... .. .. . .. . ... ... . . . ... . . . ... . .. .. . . .. . . . .. . .. . . .. . . . .. . 27
2.3.1. Definisi pernikahan .............................................. 27

2.4.

BAB 3

Kerangka Berpikir.... .. .... .. ............... .. . . . . .. . .. . . .. . .. .. . . .. .. . . . . 29

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis penelitian... .. . . .. .. . .......... .. .. . ... . . . .. . . .. . .. . . . . .. . .. . . . ... . . .... 32
3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian .......................... 32
3.2. Pengambilan subyek ....................................................... 33
3.2.1. Subyek penelitian ................................................ 33
3.3. Teknik Pengumpulan Data............................................... 35
3.3.1. Wawancara .. . . . . .. . . .. . .. . . . .. . . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . .. . . .. ... . 35
3.3.2. Observasi .......................................................... 36
3.4. lnstrumen Pengumpulan Data ........................................... 38
3.4.1. Pedoman wawancara . . . .. . . .. . . . . .. . . . .. . . . . .. . . .. . .. .. . .. . . .. 38
3.4.2. Lembar observasi .. . . .. . . . .. . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. .. 40
3.5. Tekhnik Analisa Data ........................................................ 42

3.6. Prosedur Penelitian........................ .. . . . . .. . . . . .. . . .. .. . . .. . . . . . . .. . 43

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

BAB4

4.1. Gambaran Um um Subyek Penelitian............................... ..

45

4.2. Analisa Kasus Per Subyek.............................................. . 46
4.2.1. Kasus MM.......................................................... 46
4.2.2. Kasus RS . . . . .. . . . .. . . . . .. . . .. .. . . . . . .. .. . .. . . . . .. . . . . .. . ... . . . .. . . 57
4.2.3. Kasus EL .......................................................... 66
4.3. Analisa Antar Kasus...... .. . . . . .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . . .. .. . .. . . . . ... . . . .. .

75

PENUTUP

BABS

5.1. Kesimpulan......... .. .. . . .. .. . . .. .. . . .. . . . .. . .. . . .. . . . . .. .. . . .. . . . .. . . . . ... . . 78
5.2. Diskusi......................................................................... 79
5.3. Saran........................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Blue print wawancara gambaran diri

Tabel 4.1

Gambaran umum subyek

Tabel 4.2

Analisa antar kasus

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan gambaran diri wanita karir yang belum menikah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Pengantar Wawancara
Lampiran 2
Pernyataan Kesediaan
Lampiran 3
Data Kontrol
Lampiran 4
Lembar Observasi
Lampiran 5
Transkip Verbatim

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Beiakang Masalah

Berdasarkan kenyataan yang peneliti perhatikan sendiri akhir-akhir ini, baik di
media televisi maupun di lingkungan sekitar peneliti sendiri, bahwa cukup
banyak wanita yang saat ini memilih untuk bekerja dan berkarir. Dalam media
cetak Pelita yang terbit pada hari Kamis 14 Juni 2007, Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, mengatakan bahwa "60% dari 30
juta pengusaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia kini dikuasai oleh
wanita".

Fenomena itu menggambarkan semakin besamya jumlah wanita yang
bekerja dan semakin banyaknya wanita yang berhasil memasuki jenis-jenis
pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum
pernah dimasuki kaum hawa. Mulai dari posisi pimpinan negara, top
executive, hingga pengusaha.

2

Menurut data sensus dari Biro Pusat Statistik pada tahun 1980-2000 yang
dibuat berdasarkan kelompok usia penduduk, wanita yang belum menikah
jumlahnya adalah sebagai berikut:

Batas Usia

1980

1985

1990

2000

2005

30-34

60.216

113.356

156.799

598.945

873.526

35-39

31.537

48.683

73.456

201.163

549.781

40-44

19.494

27.204

38.165

82.980

197.874

45-49

12.138

19.599

25.267

30.745

36.923

Dari data tersebut menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun semakin
meningkat wanita tidak menikah di Indonesia. lni disebabkan oleh tingkat
pendidikan yang tinggi, dan lapangan pekerjaan yang luas dari tahun
sebelumnya yang menjadikan para wanita cenderung memilih untuk bekerja.
Dan ini terjadi khususnya dikota-kota besar. Kesempatan mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi dan meniti karir pada wanita perkotaan membuat
mereka tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan untuk berumah tangga
(www.e-psikologi.com).

3

Perubahan zaman memang turut mewarnai sikap pada wanita. Kesetaraan
pendidikan, kesempatan kerja, penghasilan yang bagus, luasnya

キ。セョ@

dan cara berpikir global telah membuat wanita semakin percaya diri dan
mandiri. Sehingga kalau sebelumnya masyarakat menganggap peran wanita
yang sebenar-benarnya adalah peran domestik atau peran di dalam rumah,
saat ini sudah merupakan hal yang biasa bila wanita juga dapat mengerjakan
pekerjaan lain selain pekerjaan rumah . Dradjat S Soemitro, staf pengajar
Fakultas Psikologi Sosial UI, mengatakan bahwa "Kini peran gender
tradisional berubah menjadi gender modern" (www.e-psikologi.com).

Jadi, kalau dulu wanita hanya cocok dianggap sebagai ibu rumah tangga
yang juga selalu ikut berpartisipasi melakukan kegiatan ekonomis yang
menjadi sumber penghasilan bagi keluarga, misalnya dalam masyarakat tani,
wanita-lah yang melakukan kegiatan seperti menanam padi, memelihara
tanaman, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan mencangkul, berburu, dilakukan
oleh pria. Sekarang ini, kegiatan yang tadinya hanya dianggap cocok
dilakukan oleh pria, dapat pula dilakukan oleh wanita.

Namun bagi sebagian masyarakat, wanita yang berusia 30 tahun atau lebih
dan belum menikah, akan diberi label yang kurang enak, seperti tidak laku,
perawan tua, sibuk mengejar karir, takut menikah, dan sebagainya.

4

Terkadang orang tua pun turut rnerasa rnalu kalau putri mereka belurn
rnenikah. Adanya rnasyarakat yang cenderung rnernberikan penilaian yang
negatif terhadap wanita yang belurn rnenikah, dapat rnenyebabkan wanita ini
juga rnerniliki pikiran yang negatif terhadap dirinya. Dari sinilah rnuncul
problem kurang percaya diri, dan hobi rnengkritik diri sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat diasurnsikan bahwa pada wanita karir yang
belurn rnenikah biasanya rnerniliki perasaan dan pikiran negatif, seperti
rnenjaga jarak dengan lingkungan sekitar, kurang percaya diri. Untuk itulah
seringkali akan muncul masalah yang berkaitan dengan garnbaran diri yang
tidak benar. Narnun, di lain pihak banyak pula rnasyarakat ataupun orang tua
yang menganggap wanita yang belum menikah sebagai hal yang biasa saja,
sehingga wanita yang belum menikah tersebut tetap merniliki rasa percaya
diri.

Dari beberapa penjelasan di atas, rnaka peneliti tertarik untuk rnelakukan
penelitian tentang "Gambaran Diri Wanita Karir yang Belum Menikah."

5

1.2. ldentifikasi Masalah

ldentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut?
1. Apakah yang dimaksud dengan gambaran diri?
2. Siapakah yang dimaksud dengan wanita karir?
3. Faktor apa yang mempengaruhi gambaran diri?
4. Bagaimana gambaran diri wanita karir yang belum menikah?

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membuat pembatasan masalah. Hal ini
bertujuan untuk menghindari terjadinya perluasan materi yang akan dibahas.
Adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Gambaran Diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pikiran
individu tentang pandangan orang lain terhadap dirinya (Valentina,
2004). Jadi, apa yang orang lain nilai tentang diri kita.

6

2. Wanita karir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wanita yang
memperoleh atau mengalami per1tatan lapangan, dan sebagainya. Pendekatan kualitatif mencoba
menerjemahkan pandangan-pandangan dasar interpretif dan fenomenologis
(Poerwandari, 1998). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini

33

adalah metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok
bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila
peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan
diselidiki dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fonomena
kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin,2006).

3.2. Pengambilan Subyek
3.2.1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian diambil dengan menggunakan pendekatan purposive
sample (sampel bertujuan). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara

pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu (Moleong, 2004).
Pengambilan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri, sifat atau
karakteristik yang ditentukan oleh peneliti.
Adapun karakteristik subyek yang diambil adalah:
1. Wanita belum menikah usia 35 tahun sampai 41 tahun.
Peneliti memilih wanita karir yang berusia madya (3:5-41 tahun) karena
umumnya pada usia ini seseorang sudah memiliki karir yang jelas, tidak
seperti orang dewasa yang lebih muda yang masih mengadakan
percobaan dengan kerja mereka, masih mencari jabatan yang tepat
(Santrock, 2002). Secara fisik, wanita pada usia ini mulai mengalami

34

penurunan fisik dan dianggap kurang aman bila menjalani kehamilan dan
persalinan pertama.
2. Memiliki karir.
Dalam hal ini, peneliti tidak memilih wanita karir yang bekerja di kantor,
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Pandji Anoraga bahwa sebutan
wanita karir ini bukan hanya untuk mereka yang bekerj