Impatiens balsamina L. dengan cara direbus maupun digiling untuk dioleskan pada bagian tubuh yang terinfeksi oleh bakteri. Adfa 2007 menyatakan bahwa
daun pacar air mengandung senyawa kumarin, kuinon, flavonoid, steroid, triterpenoid, fenol dan saponin. Adfa 2008 menyatakan bahwa senyawa 1,4-
naftokuinon dari daun pacar air menunjukkan aktivitas antibakteri 0,5-0,6 kali tetrasiklin dengan konsentrasi yang sama terhadap Staphylococcus aureus dan
Bacillus cereus. Ayu 2012 menyatakan bahwa ekstrak etanol daun pacar air menurunkan jumlah koloni bakteri Salmonella typhi dengan konsentrasi ekstrak 1-
3.
2. Escherichia coli
Klasifikasi bakteri Escherichia coli menurut Songer dan Post 2005 adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli adalah spesies dengan habitat alami di dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan.
Escherichia coli pertama kali diisolasi oleh Theodor Escherich dari tinja seorang anak kecil pada tahun 1885.
Bakteri ini berbentuk batang basil, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 µm, termasuk
bakteri Gram negatif, dapat hidup soliter maupun berkelompok, umumnya motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob Carter Wise
2004. Escherichia coli dapat menyebabkan infeksi traktus urinarius, meningitis, dan septikemia Yenny, 2007. Escherichia coli dapat memfermentasi sukrosa
cair, glukosa cair, dan laktosa padat. Hasil fermentasi menghasilkan gas dan asam Pelczar Chan, 2005. Pengobatan menggunakan ampisilin karena memiliki
spektrum luas terhadap bakteri Gram negatif Setiabudy, 2008.
3. Staphylococcus aureus
Klasifikasi dari bakteri Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut: Kingdom :
Prokariot Divisio
: Protophyta Kelas
: Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Familia : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus Jawetz, et al., 2005
Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk bulat, termasuk bakteri Gram positif, biasanya tersusun dalam rangkaian yang tidak beraturan seperti
buah anggur. Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia, yang menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen
dan bahkan septikemia yang fatal. Staphylococcus aureus mengandung polisakarida dan protein yang berfungsi sebagai antigen dan merupakan substansi
penting didalam struktur dinding sel, tidak membentuk spora, dan tidak membentuk flagel Jawetz, et al., 2005. Uji reaksi gula yang dilakukan Supartono
2006 membuktikan bahwa Staphylococcus aureus dapat memfermentasi glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, dan manitol. Penelitian tentang pola kepekaan
di ruang rawat intensif Rumah sakit Fatmawati Jakarta pada tahun 2001-2002 Staphylococcus aureus telah resisten terhadap antibiotik penisilin G, ampisilin,
sulbenisilin, dan amoksilin Refdanita dkk, 2004.
4. Antibakteri