Konversi Data Mentah ke Z-Score dan T-Score Pengujian Koefisien Korelasi Pengujian Hipotesis Determinasi Kontribusi

102 Tabel 4.1. Deskripsi Statistik Variabel Deskripsi Statistik Variabel X dan Y No. Statistik Variabel X Variabel Y 1 Rata-rata hitung 50,2 50,25 2 Standar deviasi 10 9 3 Range 40 41 4 Skor Minimum 29 31 5 Skor Maksimum 69 72 6 Jumlah Skor 1402 1402 7 Jumlah responden 28 28 6. Melakukan analisis data, yang nantinya akan digunakan dalam pembuktian hipotesis penelitian, dengan prosedur pendekatan statistik baik statistik parametrik ataupun non parametrik, melalui berbagai pengujian yang sesuai, seperti: uji normalitas, distribusi frekuensi untuk kedua variabel, analisis regresi dengan mencari pasangan regresi linier, menguji kelinieran dan keberartian regresi, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi, dan seterusnya menggunakan pendekatan statistik yang sesuai. Masing-masing langkah analisis pengolahan data penelitian tersebut, akan diuraikan panda pembahasan selanjutnya.

4.2.1 Konversi Data Mentah ke Z-Score dan T-Score

Konversi data mentah ke Z-Score dan T-Score dilakukan pada data-data yang telah dikumpulkan . Adapun perhitungan dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 7.1. dan 7.2. hal.191-193 103

4.2.2 Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak . Hal ini berguna untuk menentukan jenis statistik yang digunakan untuk langkah berikutnya.

1. Normalitas Data Variabel X

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Lampiran VIII, hal.195-200 untuk data variabel X, yaitu mata kuliah teknologi sepeda motor, diperoleh harga. χ 2 hitung = 3,9944. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel X No. Kelas Interval f i x i f i . x i x x i – x x i – x f i x i – x SD 1 29 – 35 3 32 96 50,20 -18,2 331,24 993,72 10 2 36 – 42 3 39 117 -11,2 125,44 376,32 3 43 – 49 5 46 230 -4,2 17,64 88, 2 4 50 – 56 11 53 583 2,8 7,84 86,24 5 57 – 63 3 60 180 9,8 96,04 288,12 6 64 – 69 3 66,5 199,5 16,3 265,69 797,07 Jumlah 28 296,5 1405,5 2629,67 Tabel 4.3. Tabel Uji Normalitas Variabel X No. Interval f i Batas Kelas z i z tabel L i e i χ 2 28,5 -2,17 0,5000 1 29 – 35 3 0,0708 1,9824 0,5223 35,5 -1,47 0,4292 2 36 – 42 3 0,1498 4,1944 0,3401 104 42,5 -0,77 0,2794 3 43 – 49 5 0,2515 7,042 0,5921 49,5 -0,07 0,0279 4 50 – 56 11 0,2636 7,3808 1,7747 56,5 0,63 0,2357 5 57 – 63 3 0,1725 4,83 0,6934 63,5 1,33 0,4082 6 64 – 69 3 0,0918 2,5704 0,0718 69,5 1,93 0,5000 ∑ 28 3,9944 Setelah χ 2 hitung diperoleh, kemudian nilai χ 2 hitung diinterpolasikan kedalam persamaan p-value dengan tarap kepercayaan 95 dan 99 dengan dk = 3. Dari tabel di atas diperoleh harga χ 2 = 3,9944 α 1 = 95 = 0,05 ; χ 2 0,95;3 = 7,81 α 2 = 99 = 0,01 ; χ 2 0,99;3 = 11,3 − − = − − = 0,05 − 0,05 − 0,01 7,81 − 3,9944 7,81 − 11,3 = 0,05 − 0,04 7,81 − 3,9944 7,81 − 11,3 = 0,05 − 0,04 3,8156 −3,49 = 0,05 + 0,0437 = 0,0937 Karena p-value = 0,0937, berarti p-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95 dan 99. 105

2. Normalitas Data Variabel Y

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas Lampiran VIII, hal.195-200 untuk data variabel X, yaitu mata kuliah teknologi sepeda motor, diperoleh harga. χ 2 hitung = 4,3623. Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Y No. Kelas Interval f i x i f i . x i x x i – x x i – x fix i – x SD 1 31 – 37 2 34 68 50,25 -16,25 264,06 528,12 9 2 38 – 44 6 41 246 -9,25 85,56 513,36 3 45 – 51 8 48 384 -2,25 5,06 40,48 4 52 – 58 6 55 330 4,75 22,56 135,36 5 59 – 65 5 62 310 11,75 138,06 690,3 6 66 – 72 1 69 69 18,75 351,56 351,56 Jumlah 28 309 1407 2259,18 Tabel 4.5. Tabel Uji Normalitas Variabel X No. Interval f i Batas Kelas z i z tabel L i e i χ 2 30,5 -2,19 0,5000 1 31 – 37 2 0,0778 2,1784 0,0146 37,5 -1,42 0,4222 2 38 – 44 6 0,1833 5,1324 0.1465 44,5 -0,64 0,2389 3 45 – 51 8 0,1832 5,1296 1,6062 51,5 0,14 0,0557 4 52 – 58 6 0,3769 10,5532 1,9645 58,5 0.92 0,3212 5 59 – 65 5 0,1293 3,6204 0,523 106 65,5 1,69 0,4505 6 66 – 72 1 0,0495 1,386 0,1075 72,5 2,47 0,5000 ∑ 28 4,3623 Setelah χ 2 hitung diperoleh, kemudian nilai χ 2 hitung diinterpolasikan kedalam persamaan p-value dengan tarap kepercayaan 95 dan 99 dengan dk = 3. Dari tabel di atas diperoleh harga χ 2 = 4,3623 α 1 = 95 = 0,05 ; χ 2 0,95;3 = 7,81 α 2 = 99 = 0,01 ; χ 2 0,99;3 = 11,3 − − = − − = 0,05 − 0,05 − 0,01 7,81 − 4,3623 7,81 − 11,3 = 0,05 − 0,04 7,81 − 4,3623 7,81 − 11,3 = 0,05 − 0,04 3,4477 −3,49 = 0,05 + 0,0395 = 0,0895 Karena p-value = 0,0895, berarti p-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95 dan 99. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa kedua variabel dalam penelitian ini, yakni variabel X dan variabel Y berdistribusi normal, seperti terlihat pada tabel 4.6. 107 Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas pada Variabel X dan Variabel Y Variabel χ 2 hitung χ 2 tabel Tafsiran X Y 3,9944 4,3623 7,81 7,81 Normal Normal

4.2.3 Analisis Regresi Linier

1. Regresi Linier Sederhana

Analisis Regresi ini menggunakan Uji Korelasi Regresi Linear yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel. Pada penelitian ini terdapat pengaruh yaitu variabel X terhadap Y. Persamaan yang digunakan yaitu: = + Berdasarkan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9.1. hal. 202 , menghasilkan konstanta a = 17,24 dan b = 0,66, sehingga menghasilkan persamaan sebagai berikut: = 17,24 + 0,66 Persamaan di atas menunjukan adanya ketergantungan antara variabel Y terhadap variabel X, atau dalam kata lain, tinggi rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa dan perawatan, yang tergantung pada mata kuliah teknologi sepeda motor. 108

2. Menentukan Besaran Statistik pada Anareg

Dari hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 9.1. hal. 203-204 didapat nilai JK reg , JK res , dan JK t , sebagai berikut: JK reg = 1176,03 JK res = 1491,83 JK t = 2667,86 Besaran statistik yang diperlukan untuk perhitungan analisis regresi adalah sebagai berikut: Koefisien Determinasi • Koefisien Determinasi, R 2 = 0,4408 • Koefisien korelasi, r = 0,66 • Pengujian koefisien regresi korelasi a dan b S 2 yx = 57,39 S 2 a = 4,02 S 2 b = 0,021 • Koefisien regresi F = 215,39 • Varian koefisien regresi korelasi a dan b S 2 reg = 1176,03 S 2 res = 57,38 109 • Menghitung koefisien determinasi = − = 2667,86 − 1491,83 2667,86 = 0,4408

3. Pengujian keterikatan, regresi, dan korelasi

• Nilai F sebesar 20,5 diinterpolasikan terhadap taraf kepercayaan 95 dan 99, kemudian dari hasil perhitungan didapat p-value = -0,136 dianggap nol, berarti p-value 0,05, maka H o ditolak, artinya ada ikatan linier antara variabel X dan variabel Y, yaitu Y = 17,24 + 0,66.X. • Uji parameter a Diperoleh nilai t a = 8,599, dan diinterpolasikan terhadap taraf kepercayaan 99 dan 99,5, kemudian dari hasil perhitungan didapat p-value = -0,092 0,01, interpolasi menjauhi titik nol, maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi Y = 17,24 + 0,66.X. • Uji parameter b Diperoleh nilai t b = 4,55, dan diinterpolasikan terhadap taraf kepercayaan 99 dan 99,5, kemudian dari hasil perhitungan didapat p-value = -0,025 0,01, interpolasi menjauhi titik nol, maka koefisien b sangat bermakna dalam regresi Y = 17,24 + 0,66.X. 110 • Pengujian r Didapat nilai r = 0,66, kemudian nilai r tersebut digunakan untuk perhitungan nilat t sehingga didapat nilai t = 4,49, dan diinterpolasikan terhadap taraf kepercayaan 99 dan 99,5, dari hasil perhitungan didapat p-value = - 0,024, dengan demikian p-value 0,01, maka H o ditolak. Pengujian sangat berarti. Koefisien r = 0,66, memberikan keterkaitan y i terhadap x i , dengan kategori korelasi tinggi. Kontribusi r 2 = 0,4408 menyatakan kontribusi yang sangat berarti.

4.2.4 Pengujian Koefisien Korelasi

Data yang diperoleh dari hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, jadi metode statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Mengukur atau mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y yang berbeda, dinamakan koefisen korelasi yaitu menggunakan korelasi Product Moment. Sejalan dengan pendapat Sugiyono 2008:212 yang menyatakan bahwa: “Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dua variabel itu sama”. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Product Moment seperti pada Lampiran 10.1. hal. 212 , diperoleh nilai r xy = 0,66. Angka ini menunjukkan derajat hubungan yang positif antara variabel X dan variabel Y. derajat keeratan hubungan 111 antara kedua variabel tersebut, dapat dilihat setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r Sugiyono, 2009: 231, maka nilai 0,66 berada pada korelasi kuat.

4.2.5 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan perhitungan seperti pada Lampiran 10.2. hal. 213-214, diperoleh t hitung = 4,49 dan t tabel = 1,17, pada α = 0,05 dan n = 28, dk = n – 2 = 28 – 2 = 26. Ternyata t hitung t tabel atau 4,49 1,17, dan nila p-value = -0,024 α = 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut, maka H o ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat kontribusi yang signifikan antara mata kuliah sepeda motor terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan.

4.2.6 Determinasi Kontribusi

Besarnya persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y ditentukan oleh nilai koefisien determinasi. KD = r 2 × 100 = 0,4408 × 100 = 44,08 Dari hasil perhitungan didapat harga koefisien determinasi sebesar 44,08. Angka tersebut menyatakan kontribusi variabel X terhadap variabel Y tinggi. Pernyataan ini berdasarkan pedoman determinasi pengaruh antara kedua variabel seperti yang tertera pada tabel pedoman determinasi Tabel 3.8. 112

4.3 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian yang dikemukakan pada bagian ini adalah hasil penelitian berdasarkan analisis data untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil data penelitian dianalisis antara lain melalui uji normalitas, uji korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Tentang Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor

Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan penulis, terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Prodi Otomotif angkatan 2006 dan 2007 jenjang S1, mengenai mata kuliah teknologi sepeda motor yang ditinjau dari aspek pengetahuan, pemahaman, dan sikap kerja, dengan taraf signifikansi 5, berdasarkan kriteria Konversi Skala Lima Nurkencana W. 1983 dalam Sumarna N., 2004:112, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.7. Kriteria Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor Kategori Rentang Frekuensi Persentasi Sangat Tinggi 75 ≤ x Tinggi 58 ≤ x 75 6 21,43 Cukup 42 ≤ x 58 16 57,14 Rendah 25 ≤ x 42 6 21,43 Kurang 0 ≤ x 25 Jumlah 28 100 Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi 5 skor mata kuliah teknologi sepeda motor yang berada pada interval 58 ≤ x 75 termasuk pada daerah penilaian tinggi sebanyak 6 orang

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL, MINAT DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH Kontribusi Kemampuan Awal, Minat Dan Kemandirian Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Persamaan Differensial Mahasiswa Semester V Universitas Muhammad

0 3 18

KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL, MINAT DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH Kontribusi Kemampuan Awal, Minat Dan Kemandirian Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Persamaan Differensial Mahasiswa Semester V Universitas Muhamma

0 3 13

PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (STUDIKASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN).

0 1 25

KONTRIBUSI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA KONTRIBUSI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 20

0 0 20

PENDAHULUAN KONTRIBUSI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2007.

0 0 11

RELEVANSI MATERI MATA KULIAH TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR DAN MATERI MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK SEPEDA MOTOR TERHADAP MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN STANDAR BSNP.

3 13 36

KONTRIBUSI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JPTM FPTK UPI BANDUNG.

0 1 33

DAMPAK MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA SETELAH

0 0 11

PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNHASY JOMBANG

0 0 12

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

0 0 12