Universitas Kristen Maranatha | 3
Dalam DKV, desain adalah salah satu dari bentuk solusi dari sebuah masalah. Untuk permasalahan budaya kali ini, penulis akan mengemas ulang Ngalaksa dalam sebuah
event yang menyisipkan unsur edukatif dan memupuk rasa ketertarikkan generasi muda terhadap kebudayaan Ngalaksa. Event dikemas dengan branding, desain, dan
media yang interaktif guna memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan Ngalaksa dalam bentuk yang lebih sesuai untuk anak muda, sehingga acara ini
menjadi lebih menarik bagi anak muda dan menjawab permasalahan tentang pelestarian budaya Ngalaksa.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1
Rumusan Masalah
Rasa ketidakpedulian generasi muda bangsa Indonesia terhadap kebudayaan bangsanya sendiri, merupakan hal yang sangat disayangkan. Melihat hal tersebut,
penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: a.
Bagaimanakah membuat solusi untuk memperkenalkan kebudayaan Ngalaksa dengan cara yang menarik, mengedukasi namun tidak terkesan kuno dan
membosankan? b.
Bagaimana merancang media promosi efektif sehingga mampu menarik minat remaja untuk berperan serta dalam kebudayaan Ngalaksa dan memicu anak
muda untuk bangga dan dapat kreatif melestarikan kebudayaan tersebut ?
Beberapa pertanyaan yang ada akan menjadi acuan penulis dalam membahas masalah ini, juga menjadi acuan untuk memecahkan masalah.
1.2.2
Ruang Lingkup
Melihat pembahasan masalah kebudayaan Ngalaksa yang cukup luas, maka penulis menetapkan beberapa batasan agar pembahasan topik tidak terlalu luas. Penetapan
batasan topik ditentukan dari apa yang dibuat untuk menjadi solusi permasalahan, area, waktu, dan segmen.
Universitas Kristen Maranatha | 4
Untuk menyelesaikan masalah ini, penulis akan membuat rancangan desain promosi event. Lokasinya akan bertempat di daerah Rancakalong, Sumedang, dimana
kebudayaan Ngalaksa masih sering dilakukan. Waktu dilaksanakannya sekitar bulan Juni sampai Juli 2014. Segmen yang diincar adalah anak muda terutama SMA dan
juga perkuliahan. Hal ini dikarenakan anak muda dianggap sebagai penerus bangsa yang diharapkan dapat membawa perubahan. Selain itu gaya hidup anak muda
merupakan sarana komunikasi yang paling cepat berkembang dan sangat mudah membuat trend pada anak muda. Jika anak muda peduli akan budaya, maka
kebudayaan akan tetap terjaga.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan event ini adalah a.
Mempromosikan Ngalaksa melalui event agar kebudayaan ini dikenal anak muda, sehingga tidak tergerus zaman dan punah.
b. Membuat promosi event sebagai media yang efektif bagi anak muda untuk
belajar dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya Ngalaksa
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Sumber dan Narasumber