Perancangan Media Promosi Event Merek Fingerboard Lokal (Fingerplant)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

Perancangan Media Promosi

event

Merek

Fingerboard

Lokal (Fingerplant)

DK 26313/Tugas Akhir Semester 1 2011/2012

Oleh :

Andi Maulana Kasogi NIM:

52108019 Program Studi Desain Grafis

.

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(30)

ABSTRAK

Penulisan laporan pengantar Tugas Akhir ini memiliki judul

“Perancangan Media Promosi event Merek Fingerboard Lokal (Fingerplant)”. Fakultas desain, jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia, dengan pembimbing utama adalah Ivan Kurniawan, S.Sn.

Perancangan dilakukan untuk bisa lebih mengenalkan produk lokal dan menumbuhkan brand awareness dari produk Fingerplant dan juga dapat mengenalkan industri fingerboard lokal yang tidak kalah memiliki produk yang berkualitas dibandingkan dengan produk impor.

Untuk menumbuhkan brand awareness tersebut, akan dilakukan dengan cara membuat sebuah event, didalam event tersebut berisikan sebuah kegiatan kompetisi dan kegiatan promosi dari produk-produk yang Fingerplant jual, sehingga perlu suatu rancangan media promosi untuk mempromosikan kegiatan event tersebut.

Media promosi yang akan digunakan yaitu terdiri dari media utama berupa pamflet dan flyer, serta mediamediapendukung berupa sticker, souvenir poster, X-banner, spanduk dan backdrop. Semua media promosi tersebut, akan berisikan mengenai semua informasi yg berhubungan dengan event yang akan diselenggarakan, dan juga mengenai merek fingerboard lokal Fingerplant. Disertai rancangan desain yg informatif dan menarik.


(31)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan diploma tiga program studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia dengan judul “Perancangan Media Promosi event Merek Fingerboard Lokal (Fingerplant)”

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan laporan tugas akhir ini ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penulis akan selalu berusaha untuk memperbaikinya untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Di dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua Orang Tua tercinta, dan juga ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil.

Bandung, Februari 2012


(32)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS….……….. i

KATA PENGANTAR..……….. ii

DAFTAR ISI……….……. iii

DAFTAR GAMBAR………. v

DAFTAR TABEL………. vi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ……..………. 1

1.2 Identifikasi Masalah .……….. 2

1.3 Fokus Permasalahan ……… 4

1.4 Tujuan Perancangan ……… 5

BAB II Pembahasan Dan Penyelesaian Masalah

2.1 Sejarah Fingerboard ………... 6 2.2 Fingerboard Lokal ………... 8 2.3 Tinjauan Umum Merek Fingerplant ………...……. 10

2.4 Analisis SWOT ………..………..…………. 12

2.5 Penyelesaian Masalah ………..……….. 14

2.6 Promosi melalui Momentum sebuah Kegiatan Kompetisi…….. 16

2.7 Media Promosi………..………...…..… 17

BAB III Strategi Perancangan Dan Konsep Visual

3.1 Strategi Perancangan …………..………..……… 22


(33)

iv BAB IV Teknis Produksi Media

4.1 Media Utama …………..………..……….………… 36

4.2 Media Pendukung …………..……….… 38

DAFTAR PUSTAKA………... 42


(34)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fingerboard dan onderdil. ………....7 Gambar 2.2 Jenis concave atau lekukan pada deck fingerboard… 8

Gambar 2.3 Kayu Vinir.………... 9

Gambar 2.4 Pembentukan dan Pengeleman Menggunakan

Mal dan Clamp C…..………... 9 Gambar 2.5 Roda Fingerboard (wheels).………... 9

Gambar 2.6 Logo Fingerplant. ………..……….. 11

Gambar 2.7 Produk-produk Fingerplant. ………... 12

Gambar 2.8 Produk-produk impor dengan merek dagang...…... 14 Gambar 3.9 Karakter logo promosi. ………... 30 Gambar 3.10 Jenis huruf yang digunakan. ………... 31

Gambar 3.11 Referensi ilustrasi. ………..………... 32

Gambar 3.12 Referensi foto. ……….…………..…. 32

Gambar 3.13 Logo ilustrasi. ………..……... 33 Gambar 3.14 Tipografi untuk logotype. ………... 34 Gambar 3.14 Tipografi untuk informasi detail pada

flyer dan pamflet. ……….………... 34 Gambar 3.14 Warna yang digunakan.………... 35 Gambar 4.15 Pamflet.………..…... 36


(35)

vi

Gambar 4.16 Flyer……….………... 37

Gambar 4.17 Sticker ukuran 80x75 cm. ………..….... 38 Gambar 4.18 Sticker ukuran 60 x 22 cm. ……….... 38 Gambar 4.19 Souvenir poster produk knowledge.……..……….. 39

Gambar 4.20 X Banner……….….. 40

Gambar 4.21 Spanduk………..…. 40

Gambar 4.22 Backdrop……….……. 41

DAFTAR TABEL


(36)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyaknya jenis komunitas baru yang bermunculan di masyarakat kita sekarang ini terutama dikalangan anak muda, merupakan sebuah fenomena yang tengah menjadi tren. Melalui sebuah komunitas sebagian orang dapat menyalurkan berbagai macam hal yang diminatinya, baik itu berupa hobi, pendidikan, pekerjaan, dan berbagai hal lain sebagai faktor penyatunya, dimana sekelompok orang atau masyarakat dapat berkumpul untuk satu tujuan untuk menyalurkan minatnya tersebut.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini muncul beberapa komunitas baru dalam faktor penyatu sebuah hobi seperti komunitas

fixed gear, aggressive inline, yoyo dan salah satunya komunitas

fingerboard. Fingerboard merupakan sebuah miniatur skateboard yang dapat dimainkan oleh jari sebagai pengganti kaki pada skateboard

sesungguhnya, dan juga telah menjadi tren baru dikalangan anak muda selama dua tahun terakhir ini. Pada awalnya fingerboard berkembang dikalangan skateboarder yang hanya digunakan sebagai gantungan kunci, dan kini diminati tidak hanya oleh kalangan skateboarder saja, orang-orang dengan berbagai latar belakang yang tidak ada hubungannya pun dengan komunitas skateboard banyak meminati miniatur skateboard ini. Banyak orang memainkan fingerboard ini untuk mengisi waktu luang pada setiap kesibukan masing-masing, karena


(37)

2

fingerboard yang mudah dibawa-bawa dan dapat dimainkan dimana saja.

Dengan semakin banyaknya peminat fingerboard yang hingga saat ini penyebarannya semakin luas dibeberapa kota besar, seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar, dan masih banyak dibeberapa kota besar lainnya, membuat banyak komunitas fingerboard bermunculan. Kegiatan yang mereka lakukan mulai yang hanya sekedar berkumpul dengan sesama pemain fingerboard sampai membuat kegiatan rutin untuk mengkoordinasikan para anggota komunitasnya sendiri, seperti mengadakan pertemuan rutin, tukar informasi, hingga kompetisi kecil-kecilan, namun keberadaan mereka kurang terwadahi dalam sebuah event kompetisi besar yang dapat menyatukan setiap komunitas yang ada.

Banyaknya jumlah komunitas yang ada hingga saat ini berdampak meningkatnya kebutuhan akan onderdil fingerboard itu sendiri mulai dari deck hingga onderdil yang lainnya. Dengan meningkatnya kebutuhan onderdil tersebut bermunculan produsen-produsen yang dapat membuat beberapa dari onderdil fingerboard

seperti deck, roda, truck dan foamtape, salah satunya yaitu Fingerplant. Fingerplant merupakan merek lokal penyedia kebutuhan onderdil

fingerboard seperti deck, roda, truck dan foamtape yang dibuat sendiri secara handmade oleh industri rumahan yang mereka dirikan. Onderdil tersebut dibuat menggunakan peralatan yang sederhana dan bahan baku yang tersedia dan mudah didapat. Selain menjual onderdil lokal


(38)

3

yang mereka buat sendiri, Fingerplant juga merupakan reseller dari beberapa merek fingerboard asal luar negeri seperti black river, berlin wood, dan lebih diminati para pemain fingerboard.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan mengacu pada penjelasan diatas tadi dan melalui beberapa survei dan wawancara kepada pamain fingerboard sekaligus pemilik dari Fingerplant Alldhika Ganessa, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi komunitas fingerboard ini dalam perkembangannya. Dengan semakin banyaknya komunitas fingerboard

dan penyedia kebutuhannya pun semakin banyak pula, perkembangan

fingerboard pun menghadapi fase maju mundur yang dialami dalam berbagai aspek seperti komunitas dan industrinya itu sendiri. Permasalahan tersebut ada pada 2 aspek yaitu:

 Aspek industri : pada aspek industri yaitu produk deck (papan) lokal masih kurang diminati dibandingkan dengan produk impor yang berasal dari Jerman, karena menurut survei yang dilakukan beberapa waktu lalu melalui pembagian questioner yang dibagikan kepada beberapa pemain fingerboard , produk impor lebih bergengsi untuk dimiliki padahal produk impor memiliki harga yang relatif lebih mahal dan kualitasnya pun tidak jauh berbeda dibandingkan produk lokal.

 Aspek komunitas : kurangnya kegiatan berupa event kompetisi besar yang mewadahi para komunitas fingerboard agar


(39)

4

keberadaan mereka dapat terjaga, dan belum banyaknya media yang secara khusus menyoroti keberadaan mereka, khususnya di kota Bandung.

Dari masalah yang telah ditemukan tersebut diketahui bahwa penggerak sebuah pergerakan komunitas atau community movement

yaitu adalah orang-orang yang berada didalam komunitas tersebut dan industri yang menunjangnya. Karena tanpa dua hal tersebut sebuah komunitas tidak akan berkembang dikarenakan tidak akan adanya aktifitas atau kegiatan yang dapat mewadahi orang-orang yang ada dalam komunitas tersebut agar bisa lebih berkembang, dan juga industrinya pun akan kesulitan untuk mengembangkan usahanya karena kurangnya orang-orang yang membutuhkan produknya.

1.3 Fokus Permasalahan

Pada dua aspek masalah yang telah ditemukan pada identifikasi di atas tadi, maka permasalahan akan lebih difokuskan kepada brand awareness yang belum tumbuh pada produk-produk yang dibuat oleh Fingerplant (aspek industri), adapun subjek dan wilayah observasi yang dilakukan ialah pada komunitas fingerboard yang ada di Bandung. Untuk menumbuhkan brand awareness tersebut, akan dilakukan dengan cara membuat sebuah event, didalam event tersebut berisikan sebuah kegiatan kompetisi dan kegiatan promosi dari produk-produk yang Fingerplant jual.


(40)

5 1.4 Tujuan Perancangan

Perancangan dilakukan untuk bisa lebih mengenalkan produk lokal dan menumbuhkan brand awareness dari produk Fingerplant dan juga dapat mengenalkan industri fingerboard lokal yang tidak kalah memiliki produk yang berkualitas dibandingkan dengan produk impor. Sehingga melalui aspek – aspek yang telah dipaparkan diatas tadi semua kebutuhan pada komunitas fingerboard ini bisa terpenuhi, yang pada akhirnya komunitas fingerboard bisa terus ada ditengah masyarakat kita, dan industrinya pun bisa berjalan dengan baik, dan juga bisa menjadi industri yang inovatif sebagai penggerak roda perekonomian yang baru.


(41)

6

BAB II

Pembahasan Dan Penyelesaian Masalah

2.1 Sejarah Fingerboard.

Menurut beberapa sumber yang berasal dari forum dan media

internet salah satunya seperti yang dilansir www.goarticles.co.in,

fingerboard pada awalnya dibuat sekitar tahun 70an di Amerika. Pada awalnya fingerboard itu digunakan sebagai gantungan kunci pada sebuah skate shop di Amerika dan seorang pemain skateboard

berkebangsaan Amerika bernama Mountain Lance memainkan gantungan kunci berbentuk skateboard tersebut dengan jari. Sampai sebuah perusahaan asal Amerika yaitu Tech Deck memproduksi

fingerboard dengan bahan kayu dan roda yang lebih baik dari gantungan kunci diakhir tahun 90an. Kini fingerboard menjadi sebuah hal yang baru bagi setiap orang di komunitas skateboard maupun diluar komunitas skateboard itu sendiri, karena fingerboard lebih mudah dimainkan dan tidak terlalu beresiko.

Dalam perkembanganya, saat ini sebuah fingerboard dapat diproduksi menyerupai skateboard aslinya, mulai dari grafik, roda yang memakai bearing, sampai skala ukurannya. Ini merupakan sebuah revolusi dari hal yang pada awalnya hanya sebuah gantungan kunci sampai menjadi sebuah hal yang baru dan berharga. Karena untuk

fingerboard dengan spesifikasi yang baik dapat memiliki harga jutaan rupiah.


(42)

7

Bentuk Fingerboard memiliki geometri seperti skateboard

sesungguhnya, memiliki dimensi panjang 10 cm, lebar 2,8 cm, dan tinggi 1,3 cm dan memiliki berbagai jenis dan model tidak hanya menjadi sekedar mainan biasa yang dimainkan banyak anak kecil, akan tetapi telah menjadi tren baru dikalangan anak muda khususnya di Bandung selama dua tahun terakhir ini, sehingga produk – produk

fingerboard banyak dicari, mulai dari yang lokal hingga yang impor, anatomi fingerboard itu sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu : deck

yang terbuat dari kayu maple, truck (dudukan roda), roda, bearing, dan

foamtape yaitu busa pengganti griptape pada skateboard asli,

fingerboard juga memiliki geometri yang bermacam – macam seperti

skateboard asli, yaitu concave (lekukan) yang memiliki 3 macam, yakni

low, mid dan deep, dan juga ada beberapa jenis ukuran papan/deck.

Gambar 2.1 Fingerboard dan Onderdil


(43)

8

Gambar 2.2 Jenis concave atau lekukan pada deck fingerboard

2.2 Fingerboard Lokal.

Fingerboard lokal merupakan fingerboard yang beberapa bagian dari onderdil nya diproduksi sendiri secara hand made seperti deck dan rodanya, untuk deck dibuat dengan bahan dasar kayu vinir yang ditumpuk kurang lebih sebanyak 6 lapisan kemudian dibentuk dengan mengunakan mal lalu direkatkan dengan lem. Mal tersebut bisa dibuat dengan menggunakan resin atau bisa juga dibuat dari dempul. Lalu untuk lemnya sendiri merupakan lem kayu khusus yang memiliki daya rekat yang tinggi. Dan untuk rodanya sendiri dibuat dari selat nylon yang dibubut.


(44)

9

Gambar 2.3 Kayu Vinir

(Dokumen pribadi)

Gambar 2.4 Pembentukan dan Pengeleman Menggunakan Mal dan Clamp C.

(Dokumen pribadi)

Gambar 2.5 Roda Fingerboard (wheels)


(45)

10

2.3 Tinjauan Umum Mengenai Merek Fingerboard Fingerplant.

Fingerplant merupakan sebuah merek dagang penyedia kebutuhan fingerboard asal Indonesia yang beralamat di Jakarta dan didirikan oleh Alldhika Ganessha sejak tahun 2010, berawal dari sebuah ketertarikan memainkan mainan fingerboard dan kemudian memiliki niat untuk terus konsisten mengembangkan komunitas

fingerboard di Indonesia hingga saat ini.

Produk yang mereka hasilkan tentu saja onderdil fingerboard

yang mereka buat sendiri secara konvensional mengunakan tangan pada industri rumahan yang mereka dirikan. Fingerplant juga merupakan reseller resmi produk fingerboard impor dari merek asal Jerman.

Pangsa pasar dari produk Fingerplant ialah para pemain

fingerboard dengan status ekonomi menengah keatas karena harga yang ditawarkan oleh Fingerplant ialah dengan kisaran harga ratusan ribu hingga jutaan Rupiah. Produk dari Fingerplant itu sendiri dipasarkan melalui website yang mereka buat dan juga dengan pendistribusian melalui beberapa toko yang ada dibeberapa kota seperti Bandung, Surabaya, Makasar, dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.


(46)

11

Gambar 2.6 Logo Fingerplant

Sumber: www.Fingerplant.com ( tgl 29 nov 2011 pukul 22:45 )

Gambar 2.7 Produk-produk Fingerplant


(47)

12

2.4 Analisis SWOT

2.4.1 Studi Produk Fingerplant

Strength (Kekuatan)

Keunggulan dari produk yang mereka buat ialah:

- Memiliki kualitas yang baik karena menggunakan bahan baku 6 sampai 7 lapisan kayu vinir yang direkatkan menggunakan lem khusus.

- Dibuat oleh tangan yang terampil dalam membuat

fingerboard secara konvensional.

- Harga yang relatif lebih murah namun memliki kualitas yang sebanding dengan produk impor.

Weakness (Kelemahan)

- Belum kuatnya brand awareness terhadap produk-produk yang Fingerplant buat.

- Kurangnya pengetahuan khalayak mengenai produk-produk yang Fingerplant buat (Product Knowledge) dikarenakan kurangnya informasi mengenai produk tersebut.

- minat akan produk fingerboard lokal yang dibuat oleh Fingerplant masih kurang tidak seperti produk impor yang banyak diminati.

Opportunities (Peluang)

- Memperluas pemasaran produk lokal mereka ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke Asia.


(48)

13

Threat (Ancaman)

- Masuknya produk impor yang lebih diminati dan bergengsi untuk dimiliki oleh para pemain fingerboard meskipun produk impor memiliki harga yang relatif lebih mahal.

2.4.2 Studi Kompetitor

Produk kompetitor yang menjadi ancaman ialah produk-produk impor yang mulai merambah pasar Indonesia karena produk impor lebih memiliki daya tarik dan gengsi untuk dimiliki karena secara tidak langsung produk impor merupakan produk yang dipakai oleh pemain fingerboard internasional yang menjadi favorit para pemain fingerboard di Indonesia.

Strength (Kekuatan)

Keunggulan dari produk impor - Memiliki kualitas yang baik.

- Dibuat dengan bahan yang berkualitas. - Di buat secara massal dan pabrikan. - Memiliki tampilan yang lebih bagus. - Memiliki gengsi yang tinggi.

Weakness (Kelemahan)

- Memiliki harga yang mahal.

- Sulit didapatkan karena masih sedikit yang menjual produk-produk impor.


(49)

14

Opportunities (Peluang)

- Memperluas pemasaran di Indonesia dengan

memperbanyak reseller yang tersebar diseluruh Indonesia.

Threat (ancaman)

- Kualitas produk fingerboard lokal yang mampu bersaing dengan produk impor

Gambar 2.8 produk-produk impor dengan merek dagang

Berlin Wood, Black River, dan wingkler wheels.

( tgl 29 nov 2011 pukul 22:45 )

2.5 Penyelesaian Masalah

Dari data yang diperoleh dari survei dan wawancara serta penjelasan yang telah dijelaskan diatas serta penjelasan dari bab sebelumnya. Maka Fingerplant perlu lebih mengenalkan produknya agar bisa lebih menarik minat konsumen untuk membeli produk yang


(50)

15

meraka buat. Pengenalan produk mereka tersebut akan dilakukan melalui sebuah kegiatan kompetisi yang akan mereka adakan di Bandung, sehingga perlu suatu rancangan media promosi untuk mempromosikan kegiatan tersebut.

2.5.1 Target Audiens

Kompetisi tersebut memiliki sasaran audiens yaitu laki-laki yang berada disekitar kota Bandung dengan umur antara 10 sampai dengan 25 tahun yang memiliki minat untuk bermain

fingerboard,target audiens dapat ditinjau secara:

a. Demografis

Masyarakat perkotaan yang khususnya lelaki dengan dengan kisaran umur anak 10 tahun sampai dengan remaja dewasa 25 tahun, dan memiliki latar belakang ekonomi menengah keatas, serta status pendidikan pelajar sekolah dasar sampai mahasiswa.

b. Psikografis

 Orang yang memiliki kebiasaan bergaul dengan banyak orang dan bergairah untuk banyak mencari pengalaman,

 Orang yang trendi dan senang akan kegembiraan disesuaikan dengan batas kemampuannya.

 Orang yang menyukai akan produk-produk yang telah dikenal oleh banyak orang dan setia pada merek yang telah terkenal.


(51)

16

c. Geografis

Anak muda yang hidup di lingkungan perkotaan yang terbiasa dengan lalu-lintas perkotaan yang padat dan tempat perbelanjaan yang modern seperti supermarket mal dan lain sebagainya dan terbiasa dengan kondisi keramaian yang dipenuhi banyak orang.

2.6 Promosi Melalui Momentum Sebuah Kegiatan Kompetisi

Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang merupakan sifatnya membujuk (Kotler, 1987:5).

Promosi yang akan dilakukan oleh Fingerplant akan dilakukan melalui sebuah momentum event kompetisi fingerboard yang akan mereka adakan.

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Dinas Pendidikan kompetisi ialah suatu pesaingan untuk mengalahkan lawan untuk memperoleh satu tujuan yang diperebutkan.

Kompetisi disini merupakan suatu kegiatan pertandingan

fingerboard untuk mewadahi dan mengapresiasi para pemain


(52)

17

Kompetisi yang akan dilaksanakan oleh Fingerplant ialah kompetisi yang bertujuan untuk lebih mengenalkan produk – produk yang mereka buat dan juga menjaring para pemain fingerboard dalam satu kegiatan kompetisi, dan untuk melaksanakan kompetisi tersebut diperlukan suatu rancangan media promosi agar bisa lebih banyak menarik para pemain fingerboard untuk berpartisipasi.

2.7 Media Promosi

Promosi itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui beberapa media dengan tujuan:

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.

2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba. 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga

kesetiaan pelanggan.

4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.

6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.


(53)

18

Ada berbagai macam media yang dapat digunakan untuk promosi itu diantaranya :

Pamflet.

Pamflet (pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak dikedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat dibagian tengahnya sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamflet itu memiliki nama tersendiri yaitu

leaflet. Penggunaan pamflet atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan juga untuk penyebaran informasi politik. Pamflet pertama kali diperkenalkan pada tahun 1387 sebagai "pamphilet atau "panffet' yang mengikuti kepopuleran komik satir saat itu berjudul Phamphilus, Seu de Amore. Phampilus artinya dicintai semua orang.

Flyer.

Fiyer adalah leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar, flyer

pada umumnya memiliki ukuran yang tidak lebih dari lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm). Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan. Tapi flyer juga umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu seperti pameran.


(54)

19

Poster.

Poster adalah selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan maksud untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya besar yang konvensional adalah 24 x 36 inchi. Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi (pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi pamer1000-an, pertunjuk1000-an theater, dan produk-produk lain di Paris.

Billboard.

Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard termasuk model iklan luar ruang yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di jaman digital, billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga muncullah digital

billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan ke sana ke mari karena di-pasang di mobil (iklan berjalan).

Mobile billboard sendiri sekarang sudah ada yang digital mobile billboard. Di Indonesia billboard punya definisi sendiri. Yaitu


(55)

20

reklame yang berbentuk bidang dengan bahan terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel di bangunan dengan konstruksi tetap, dan reklame tersebut bersifat permanen. Jadi papan iklan di atas toko pun masuk kategori billboard.

Megatron.

Megatron merupakan bentuk lain dari billboard sudah menggunakan tampilan elektronik dengan gambar yang bergerak. Tapi jika gambar tersebut memiliki unsur video memiliki nama videotron.

Baliho.

Selain billboard di Indonesia juga dikenal baliho. Perbedaannya terletak pada permanen atau tidaknya tempat billboard itu berdiri. Jika tempatnya (konstruksinya) sementara atau semi permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahannya bisa berupa kayu, logam, kain, fiberglas dan sebagainya, konten dari baliho merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event) tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil.

Banner.

Dengan makin berkembangnya teknologi cetak format besar, berkembang pula produk poster yang ukurannya lebih besar.


(56)

21

Muncullah format-format poster yang disebut banner yang ukurannya dua hingga empat kali lipat poster atau bahkan lebih besar lagi. Banner ini tak ditempel di dinding melainkan dipasang pada dudukannya sehingga mudah dipindah-pindah. Banner


(57)

22

BAB III

Strategi Perancangan Dan Konsep Visual.

3.1 Strategi perancangan.

Sesuai dengan tujuan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yang diantaranya untuk menumbuhkan brand awareness, mengenalkan industri produk fingerboard lokal, dan mewadahi para pemain fingerboard, maka strategi perancangan yang dilakukan adalah membuat sebuah event yang didalamnya berisikan kegiatan kompetisi dan promosi produk dari Fingerplant. Pada kegiatan kompetisi tersebut diharapkan dapat menjaring dan mewadahi banyak pemain fingerboard yang berkumpul pada event tersebut, secara tidak langsung dengan berkumpulnya para pemain fingerboard tersebut, maka produk Fingerplant dapat dengan mudah diperkenalkan kepada banyak orang baik itu para pemain fingerboard, maupun pengunjung yang datang pada event tersebut.

Untuk menyampaikan informasi mengenai event tersebut, maka perlu dibuat sebuah perancangan media promosi yang tepat agar dapat menjaring banyak khalayak, khususnya para pemain

fingerboard, isi dari media promosi tersebut berupa sebuah informasi yang menjelaskan secara rinci mengenai event yang akan dilakukan, baik itu berupa judul event, waktu dan tempat berlangsungnya event,

dan elemen visual yang berguna untuk menarik perhatian banyak khalayak. Maka beberapa strategi perancangan perlu dilakukan dalam membuat media promosi, strategi perancangan tersebut meliputi :


(58)

23

3.1.1 Strategi Komunikasi.

Komunikasi itu sendiri pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Strategi komunikasi disini yaitu menyampaikan informasi akan sebuah

event / kegiatan kompetisi dengan bahasa yang singkat, menarik, jelas, dan mudah dimengerti. Bahasa tersebut bisa berupa slogan atau tagline yang disesuaikan dengan tema atau konsep kegiatan kompetisi fingerboard yang akan diusung, tema atau konsep yang akan diusung yaitu bersenang – senang dalam sebuah event / kegiatan kompetisi fingerboard,

dan fingerboard itu sendiri dimainkan oleh jari tangan, maka diambil kata kunci (keyword) yaitu kesenangan, jari, dan

fingerboard, maksud dan arti dari ketiga keyword tersebut ialah, kesenangan yang dihasilkan oleh jari tangan dalam bermain

fingerboard, dan dituangkan dalam sebuah event / kegiatan kompetisi yang akan diadakan oleh Fingerplant. Dari kata kunci (keyword) dan pengertianya tersebut, maka diambil sebuah

tagline berbahasa Inggris yaitu FINGER FOR FUN COMPETITION yang memiliki arti bergembira dengan jari dengan mengikuti kompetisi fingerboard, pemilihan tagline

berupa bahasa asing didasari atas kebiasan pangsa pasar yang dipilih yang cenderung menggunakan bahasa asing yang simpel dan mudah dimengerti, dan juga tercantumnya


(59)

24

informasi yang lebih jelas dan detail mengenai kegiatan kompetisi tersebut, seperti lokasi dan waktu berlangsung kegiatan. Selain melalui tata bahasa atau slogan, strategi komunikasi juga dapat dilakukan melalui sebuah simbol, logo, atau gambar yang menarik dan juga disesuaikan dengan tema dan konsep acara.

3.1.2 Strategi Kreatif.

Strategi kreatif yang dilakukan ialah mengolah gagasan utama yang masih berbentuk kata-kata verbal yang berupa

tagline menjadi visual yang berguna untuk lebih banyak menarik perhatian khalayak, pembuatan visual tersebut diantaranya membuat ilustrasi visual, tipografi dan elemen penunjang lainya. Gaya visual yang akan digunakan ialah mengacu pada target khalayak yang telah ditentukan.

3.1.3 Strategi Media.

Pemilihan media bertujuan agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerimanya. Pemilihan media yang tepat sangat berpengaruh dari analisa terhadap target khalayak penerima, karena kebutuhan terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk memecahkan masalah yang selama ini ada.


(60)

25

3.1.3.1 Media Utama

Media utama disini lebih ditekankan untuk menginformasikan event yang akan berlangsung nanti media tersebut diantaranya:

a. Flyer

Flyer yang berbentuk kertas berukuran kecil dipilih karena memiliki fungsi untuk menyampaikan informasi mengenai kegiatan kompetisi secara detail mulai dari logo utama promosi, tagline dan slogan, serta informasi yang lebih detail yang disusun dan dicantumkan dalam sebuah flyer yang disebar dengan cara dibagikan kepada orang-orang yang berada di ruang publik.

b. Pamflet

Pamflet merupakan bentuk lain dari flyer

yang digunakan sebagai media untuk

menginformasikan event / kegiatan kompetisi yang akan dilaksanakan, karena memiliki ukuran yg lebih besar ,biasanya dua kali lipat dari ukuran flyer

maka pamflet akan lebih jelas dilihat dan penyebaranya yaitu dengan cara ditempel di ruang diberbagai tempat yang berpontensi menarik banyak perhatian.


(61)

26

3.1.3.2 Media pendukung.

Selain menggunakan flyer dan pamflet sebagai media utama, dipilih juga beberapa media pendukung untuk melengkapi keperluan branding dan promosi

pada saat event berlangsung dan juga dibeberapa Media pendukung tersebut berfungsi sebagai Pengingat dari merek Fingerplant, adapun media tersebut terdiri dari:

a. Sticker (gambar tempel)

Merupakan media yang terjangkau dan mudah diaplikasikan dimana saja dan juga berfungsi sebagai media reminding dan bersifat tahan lama.

b. Souvenir Poster

Yaitu poster berupa gambar logo utama acara yang dijadikan sebuah souvenir yang nantinya dibagikan secara Cuma-Cuma, poster ini juga memiliki nilai tambah yaitu sebagai reminding

dari merek Fingerplant tersebut, selain itu pada sisi belakang poster, dibuat sebagai media informasi yang didalamnya terdapat produk knowledge dari produk-produk yang Fingerplant jual.


(62)

27

c. X-Banner Company Profile.

X-banner ini berisikan uraian profil dari merek Fingerplant, hal itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung event akan merek Fingerplant.

d. Spanduk Acara.

Spanduk berguna sebagai penanda tempat pada saat acara berlangsung.

e. Backdrop.

Backdrop memiliki fungsi tidak jauh dari spanduk yaitu sebagai penanda tempat pada saat acara belangsung, dan juga sebagai background pada saat pengumunan pemenang dan pembagian hadiah.

3.1.4 Strategi Distribusi

Yang menjadi prioritas pendistribusian ialah media utama berupa flyer dan pamflet yang menjadi media untuk menginformasikan sebuah kegiatan kompetisi yang akan dilaksanakan, media tersebut disebarkan dua minggu sebelum acara berlangsung dibeberapa tempat sekitaran kota Bandung yang banyak berkumpul para pemain fingerboard, dengan tujuan menarik khalayak agar datang pada event yang akan dilaksanakan tersebut, selain itu media pendukung dipasang


(63)

28

dan disebar pada saat event berlangsung karena memiliki fungsi sebagai media untuk mempromosikan merek Fingerplant itu sendiri.

3.1.4.1 Jadwal Penyebaran media

Media Bulan/tempat

Minggu ke 1

4 s/d 10 juni 2012

Minggu ke 2

11 s/d 16 juni 2012

Hari H

17 juni 2012

Flyer Dibagikan kepada orang-orang, disekitaranpusat

kota.

Pamflet Ditempel di berbagai tempat, yg banyak pemain fingerboard

berkumpul.

sticker Dibagikan pada saat event berlangsung

souvenir Dibagikan pada saat event berlangsung

X-Banner Dibagikan pada saat

event berlangsung

Spanduk Dibagikan pada saat

event berlangsung

backdrop Dibagikan pada saat event berlangsung


(64)

29

3.2 Konsep Visual

Konsep visual yang kan diusung yaitu bergaya illustrasi vector

dan dipadu dengan komposisi typografi slogan dan komposisi warna serta bertemakan keceriaan dan kegembiraan.

3.2.1 Ilustrasi

Ilustrasi yang dibuat yaitu ilustrasi dengan gaya kartun, ilustrasi tersebut berupa tangan yang sedang memainkan

fingerboard. Ilustrasi kartun dipilih didasari karena target khalayak yang dipilih selain itu ilustrasi kartun dipilih karena lebih fleksibel untuk diterima semua kalangan umur.

3.2.1.1 Pembuatan ilustrasi Visual.

Pendekatan kreatif untuk menentukan logo visual yang akan dibuat adalah melalui analisa target khalayak yang menerima informasi ini. Target khalayak yang dipilih yaitu anak dengan umur 10 tahun sampai dewasa dengan umur 25 tahun, maka didapatlah gaya visual kartun yang sederhana dengan menampilkan sebuah ilustrasi berupa tangan yang sedang memainkan

fingerboard dengan gaya kartun yang menampilkan kesan keceriaan dan kegembiraan, selain itu juga gaya visual kartun merupakan gaya visual mudah diterima pada kisaran umur tersebut karena memiliki karakter yang lebih fleksibel dibandingkan gaya visual lainnya.


(65)

30

Gambar 3.9 Karakter logo promosi.

3.2.1.2 Pemilihan Tipografi Tagline.

Tipografi merupakan unsur yang penting dalam perancangan sebuah desain, tipografi berfungsi sebagai pesan verbal yang disajikan dalam bentuk visual yang dirancang semenarik mungkin dan disesuaikan dengan pangsa pasar serta tema yang diangkat. Jenis huruf yang digunakan pada perancangan media promosi ini menggunakan jenis huruf Brush Script MT yang memiliki karakter yang sesuai dengan ilustrasi yang telah dibuat, serta sesuai dengan pangsa pasar yang telah ditentukan,


(66)

31

`

Gambar 3.10 Jenis huruf yang digunakan.

3.2.1.3 Referensi Gaya Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan ialah gaya ilustrasi kartun dengan teknik vector semi realis, gaya kartun yang sederhana diambil karena dapat disesuaikan dengan tema acara yang diambil, yaitu kegembiraan dan keceriaan, selain itu juga gaya kartun akan lebih mudah untuk diaplikasikan kedalam media promosi yang akan digunakan nantinya.

Gambar 3.11 Referensi ilustrasi

Sumber www.screensuckstyle.com & www.bloomwebdesign.net ( tgl 3 Januari 2011 pukul 22:45 )


(67)

32

3.2.1.1 Referensi Konsep Ilustrasi.

Konsep visual yang dipakai yaitu ilustrasi berupa gambar kartun dari sebuah tangan manusia yang sedang memainkan

fingerboard, maka dipilihlah foto orang yang sedang mamainkan fingerboard, sebagai studi karakter untuk

mempelajari gesture tangan manusia yang sedang memainkan

fingerboard.

Gambar 3.12 Referensi foto

3.2.1.2 Hasil Pembuatan Ilustrasi Untuk Logo Promosi.

Setelah melakukan studi karakter dan studi

gesture dari tangan manusia yang sedang memainkan

fingerboard, maka dibuatlah bentuk ilustrasi bergaya kartun dari tangan manusia yang sedang memaikan

fingerboard tersebut, ilustrasi tersebut menampilkan tangan dan bentuk dari fingerboard yang sedang dimainkan.


(68)

33

Gambar 3.13 Logo ilustrasi. 3.2.2 Tipografi

Tipografi digunakan untuk menyampaikan informasi verbal kedalam bentuk visual, informasi yang diterapkan ialah tulisan dari tagline yang digunakan dan juga sebagai aksen pendukung dari ilustrasi yang telah dibuat. Jenis huruf Brush script MT ini mewakili karakter kecerian tetapi tidak terlalu berkesan ke kanak-kanakan dan juga tetap bisa terbaca dan masih bisa disesuakan untuk pangsa pasar orang dewasa.

Gambar 3.14 Typografi untuk Logotype

Pada isi konten poster menggunakan jenis huruf sans serif yaitu Century Gothic, yang memiliki karakteristik


(69)

34

sederhana dan mudah dibaca. Pemilihan jenis huruf sans serif

bertujuan agar informasi yang disampaikan mudah dibaca.

Gambar 3.14 Tipografi untuk informasi detail pada flyer dan pamflet 3.2.3 Warna

Warna merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam pembuatan sebuah desain, kombinasi warna yang tepat dapat menambah nilai estetika yang tinggi pada sebuah desain dan juga dapat menentukan target audiens, sehingga dapat menentukan diperuntukan untuk siapa desain yang kita buat, pada perancangan media promosi ini, warna yang digunakan yaitu warna-warna yang memiliki karakter keceriaan dan memberikan kesan semangat yang tinggi. Warna yang akan digunakan yaitu coklat, merah, kuning, dan biru. Dan beberapa

warna turunannya. Warna tersebut digunakan untuk logotype, warna untuk


(70)

35


(71)

36

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 MEDIA UTAMA 4.1.1 Pamflet

Pamflet yang digunakan sebagai media utama memiliki ukuran A3 atau 296 x 420 cm, pamflet ini digunakan untuk menginformasikan tentang event yang akan dilaksanakan, dan pamflet tersebut berisikan design visual dari tema event, dan informsai secara lengkap dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan event, seperti waktu dan tempat berlangsungnya event. Teknis produksi pamflet yaitu dengan teknis cetak offset karena jumlah yang akan dibuat terhitung banyak karena factor distribusi yang mencakup wilayah yang cukup luas.


(72)

37

4.1.2 Flyer

Flyer merupakan salah media yang digunakan sebagai media utama, flyer memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan pamflet yang menjadi perbedaan yaitu dari segi pendistribusianya saja, berbeda dengan pamflet yang metode penyebaranya dengan cara ditempel, flyer disebar dengan cara dibagikan kepada setiap orang yang di pilih sebagai target khalayak. Flyer yang digunakan memiliki desain visual yang sama dengan pamflet namun memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu 148 x 210 cm ata A5, karena kebutuhan yang dipakai memiliki kuantitas yang cukup banyak, maka flyer diproduksi dengan cara cetak offset.


(73)

38

4.2 MEDIA PENDUKUNG. 4.2.1 Sticker

Sticker merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif untuk digunakan dalam proses promosi, ukuran

sticker dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan metode produksinya pun bermacam-macam, dalam perancangan ini 2 desain sticker digunakan untuk media pendukung promosi, karena sticker merupakan media yang murah dan mudah diaplikasikan dimana saja, 2 sticker yang dibuat yaitu sticker

dengan ukuran 80 x 75 cm dan 60 x 22 cm, dan dibuat dengan cara teknik screen printing atau sablon.

Gambar 4.17 Sticker ukuran 80x75 cm


(74)

39

4.2.2 Souvenir Poster

Souvenir poster yaitu sebuah media yang isi nya berupa penjelasan tentang dari merek Fingerplant, dan juga sebagai poster yang bisa ditempel di dinding kamar. Souvenir poster ini dibuat dengan cara dicetak karna kebutuhannya yang banyak karena akan dibagikan dengan Cuma-cuma pada saat event berlangsung.

Gambar 4.19 Souvenir poster produk knowledge

4.2.3 X Banner

X Banner merupakan media yang digunakan sebagai pendukung dan dipasang pada saat event dilaksanakan, dan juga sebagai pelengkap untuk keperluan branding. X Banner yang dibuat memiliki jenis X Banner Indoor dan di produksi dengan menggunakan teknis digital printing. Material yang digunakan yaitu material bernama synthetic paper dengan ukuran 60 x 160 cm dan dilengkapi dengan kaki penyangga agar x banner dapat berdiri.


(75)

40

Gambar 4.20 X Banner

4.2.4 Spanduk

Spanduk merupakan media yang efekti untuk keperluan

branding, spanduk yang ukuran 2 x 0,6 meter akan terlihat jelas dari kejauhan, karena kebutuhannya tidak terlalu banyak, sehingga teknik produksi yang digunakan yaitu digital printing,

material yang digunakan yaitu bernama flexi vinyl yang tahan terhadap air dan panas karena spanduk akan dipasang pada ruang terbuka yang kemungkinan akan terkena hujan dan sinar matahari secara langsung.


(76)

41

4.2.5 Backdrop

Saat ini backdrop merupakan media yang penting dalam suatu event kompetisi, dan segaligus digunakan sebagai media untuk branding, backdrop yang memiliki ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 2,5 x 1,6 meter, berguna sebagai latar belakang pada saat pengumuman pemenang dan pembagian hadiah. Backdrop diproduksi dengan teknik digital printing diatas bahan flexi vinyl.


(77)

42 DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Dian. (2010). First Fingerboard Competition In Bandung. Scool Free Magz, edisi 9. Hal 32

Hendraman, Hendi. (2008). Tips n Trick Graphic Design, Bandung. Informatika.

Kotler, Philip. (1992). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga.

Sumber lain:

Website:

Ganessha, Alldhika. (2009). Article: Jenis-Jenis Fingerboard. Diakses pada 15 Januari 2011.www.facebook/ Fingerboard Indonesia(http://papanjari.web.id) pukul 23.15 WIB.

Macarby, Steve. 2011(12 Agustus) The Fingerboard History.

Diakses pada 20 Desember 2011. http://www.goarticles.co.in/the-fingerboard-history/ pukul 00.24 WIB.

Red and White Magazine. (2011). Featured: Interview with Danan DNA, Pengelola Prambors Concept Store.

Diakses pada 31 Oktober 2011

http://www.redandwhitemagz.com/2011/10/features-interview-with-danan-dna.html pukul 09.15 WIB.


(78)

43 Wawancara:

Wawancara dengan Syahrul Amami, Anggota Fingerplant Team, 27 Oktober 2011, 11.30 WIB

Wawancara dengan Bunks Bernard, Pengrajin fingerboard di Fingerplant , 27 Oktober 2011, 13.36 WIB

Wawancara dengan alldhika Ganessha, Pemilik merek Fingerplant, 27 Oktober 2011, 15.30 WIB


(1)

4.2 MEDIA PENDUKUNG. 4.2.1 Sticker

Sticker merupakan salah satu media promosi yang cukup efektif untuk digunakan dalam proses promosi, ukuran

sticker dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan metode produksinya pun bermacam-macam, dalam perancangan ini 2 desain sticker digunakan untuk media pendukung promosi, karena sticker merupakan media yang murah dan mudah diaplikasikan dimana saja, 2 sticker yang dibuat yaitu sticker

dengan ukuran 80 x 75 cm dan 60 x 22 cm, dan dibuat dengan cara teknik screen printing atau sablon.


(2)

4.2.2 Souvenir Poster

Souvenir poster yaitu sebuah media yang isi nya berupa penjelasan tentang dari merek Fingerplant, dan juga sebagai poster yang bisa ditempel di dinding kamar. Souvenir poster ini dibuat dengan cara dicetak karna kebutuhannya yang banyak karena akan dibagikan dengan Cuma-cuma pada saat event berlangsung.

Gambar 4.19 Souvenir poster produk knowledge 4.2.3 X Banner

X Banner merupakan media yang digunakan sebagai pendukung dan dipasang pada saat event dilaksanakan, dan juga sebagai pelengkap untuk keperluan branding. X Banner yang dibuat memiliki jenis X Banner Indoor dan di produksi dengan menggunakan teknis digital printing. Material yang digunakan yaitu material bernama synthetic paper dengan ukuran 60 x 160 cm dan dilengkapi dengan kaki penyangga agar x banner dapat berdiri.


(3)

Gambar 4.20 X Banner 4.2.4 Spanduk

Spanduk merupakan media yang efekti untuk keperluan

branding, spanduk yang ukuran 2 x 0,6 meter akan terlihat jelas dari kejauhan, karena kebutuhannya tidak terlalu banyak, sehingga teknik produksi yang digunakan yaitu digital printing,

material yang digunakan yaitu bernama flexi vinyl yang tahan terhadap air dan panas karena spanduk akan dipasang pada ruang terbuka yang kemungkinan akan terkena hujan dan sinar matahari secara langsung.


(4)

4.2.5 Backdrop

Saat ini backdrop merupakan media yang penting dalam suatu event kompetisi, dan segaligus digunakan sebagai media untuk branding, backdrop yang memiliki ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 2,5 x 1,6 meter, berguna sebagai latar belakang pada saat pengumuman pemenang dan pembagian hadiah. Backdrop diproduksi dengan teknik digital printing diatas bahan flexi vinyl.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Dian. (2010). First Fingerboard Competition In Bandung. Scool Free Magz, edisi 9. Hal 32

Hendraman, Hendi. (2008). Tips n Trick Graphic Design, Bandung. Informatika.

Kotler, Philip. (1992). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan Pengendalian, Jakarta: Erlangga.

Sumber lain:

Website:

Ganessha, Alldhika. (2009). Article: Jenis-Jenis Fingerboard. Diakses pada 15 Januari 2011.www.facebook/ Fingerboard Indonesia(http://papanjari.web.id) pukul 23.15 WIB.

Macarby, Steve. 2011(12 Agustus) The Fingerboard History.

Diakses pada 20 Desember 2011. http://www.goarticles.co.in/the-fingerboard-history/ pukul 00.24 WIB.

Red and White Magazine. (2011). Featured: Interview with Danan DNA, Pengelola Prambors Concept Store.

Diakses pada 31 Oktober 2011

http://www.redandwhitemagz.com/2011/10/features-interview-with-danan-dna.html pukul 09.15 WIB.


(6)

Wawancara:

Wawancara dengan Syahrul Amami, Anggota Fingerplant Team, 27 Oktober 2011, 11.30 WIB

Wawancara dengan Bunks Bernard, Pengrajin fingerboard di Fingerplant , 27 Oktober 2011, 13.36 WIB

Wawancara dengan alldhika Ganessha, Pemilik merek Fingerplant, 27 Oktober 2011, 15.30 WIB