Latar belakangmasalah Identifikasimasalah Perancangan Boutique Hotel Dengan Tema Neo-Klasik.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakangmasalah

Pariwisataadalahsuatujenisusahayangmemilikinilai ekonomi dansekarang ini pembangunankepariwisataan di Indonesia diharapkanmampumenjadi sektor andalanyangdapatmembantu sektor lainnya. Melaluipendayagunaanberbagaipotensikepariwisataannasionaldiharapkanlapangan kerja, pendapatanmasyarakat, pendapatandaerah, pendapatannegarasertapenerimaandevisadapatditingkatkan. Selarasdengantujuantersebutdibutuhkanbeberapasaranayangmemadaisebag aipenunjang, sepertikemudahan-kemudahansaranatransportasi, komunikasi, akomodasi, sertapelayananmakanandanminuman. Suksesnyaindustripariwisatabanyaksekalididukungolehfaktor- faktoratausaranapendukunglainnya, salahsatunyaadalahperhotelan yang memegangperananpentingdalampenyediaankamarataufasilitasakomodasi.Banyakn yawisatawan yang datangke Indonesia mengakibatkanbanyakwisatawan- wisatawan yang tertarikmembangunbisnisdalambidangperhotelan. Usahaperhotelanadalahsalahsatuunsurdariinfrastrukturyangmendukung industri pariwisata di Indonesia. DepartemenPariwisata, PosdanTelekomunikasimelaluisuratkeputusanMenteriPariwisata, PosdanTelekomunikasi No: KM.37PW-304MPPT-1986 Bab I, pasal1ayat b 2 bahwa: “Hotel adalahsatudiantarausahapenyediaanakomodasiyangmenggunakansebagianatauselu ruhbangunanuntukmenyediakanjasapelayananpenginapan, makandanminumsertajasalainnyabagiumumyangdikelolasecarakomersil”. Salahsatuusahadalammenggenapimisidaerah Bandung adalahdenganmeningkatkanpendapatanaslidaerahyaitudenganmeningkatkankualita spelayanandarisumberdayaprofesional. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, PrianaWirasaputramenjabarkanbahwadengan 52 hotelberbintangdengan3.137kamar. Hotel melati, jumlahnya 166 buahdengan3.331kamar. Sedangkanrestoran 121 buah, belumtermasukrumah makan pujasera, berbagai outlet, barang suvenir sertafactory outletyangterusberkembang. Denganjumlahhotel, restoransertatempat- tempatperbelanjaansetiaptahun Kota Bandung merauppendapatanrata-rataRp 78 miliar per tahun. 1

1.2 Identifikasimasalah

Hotel butik di Bandung sudahada, tetapibelummemenuhikriteriasebagaihotel butik itu sendiri. Maka dari itu, mengingat butik hotel di Bandung masihsedikitsedangkanminatmasyarakatsangattinggi, dibuat butik hotelyangberdasarkankriteriadan tema Neo-Klasikyangmendukung butik hotel itu tersebut, dikarenakan dari bentukbangunanyangsimetris dan facadebangunansudahmendukungkriteriadari tema Neoklasik.Olehkarenalokasibangunanjauh dari pusat kota, hal ini punmenjadisalahsatualasan tema Neoklasikyangdiambilsebagaipenarikperhatian para wisatawan. Berdasarkan latar belakangmasalahyangtelahdiuraikansebelumnya, maka adabeberapapermasalahanyangmunculmengenai : 1. BagaimanamerancangboutiquehoteldengankonsepNeo- Klasikyangdapatmenciptakansuasanaelegansekaligusakrabdiantarauserhot el? 1 http:www.suarakarya-online.comnews., diakses 30 Mei 2010 3 2. Bagaimanamerancangboutiquehotelyangmampumemberikankenyamanand anmemfasilitasikebutuhanuser?

1.3 Tujuanperancangan