ORGANISASI KLASIK NEO KLASIK MODERN dala

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU
ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015

TEORI ORGANISASI

KLASIK, NEO KLASIK DAN MODERN
PADA DUNIA BISNIS

PRESENTASI OLEH :
1. DWI HASTHO
2. MONICA
3. FEBRIAN SIGIT
4. VIOLITA

ORGANISASI KLASIK
1. Industri


Rumahan
Roti
“Lezat”
diproduksi oleh Bu Ririn, Semarang.
2. Industri rumahan ini dijalankan oleh
beberapa
anggota
keluarga
dan
tetangga.
3. Penjualannya dilakukan di toko depan
depan rumah bersama dengan barangbarang lainnya, dan sebagian kecil dijual
beberapa kenalannya.
4. Dikatakan
klasik
karena
anggota
keluarga dan tetangga yang bekerja
mereka berorientasi rasional, yaitu
bekerja untuk mendapatkan penghasilan.


5. Rasionalitas

juga
ditunjukkan
pada
pembagian kerja, ada yang punya keahlian
memasak, ada yang membuat adonan, ada
yang belanja, memasarkan dan ada yang
berfungsi sebagai bendahara.
6. Walaupun telah ada anatomi organisasi,
namun bentuknya hanya sederhana dan
tidak tertulis, hanya bersifa kebiasaan
saja.
7. Jika musim lebaran, maka salah satunya
fokus pada penambahan jumlah personil
yang dikarenakan adanya peningkatan
orderan.
8. Organisasi masih bersifat tertutup, hanya


ORGANISASI NEO-KLASIK
1. Industri Rumahan Roti “” diproduksi oleh
2.
3.

4.

5.

Bu Rena, Semarang.
Industri rumahan ini dijalankan oleh
beberapa anggota keluarga dan tetangga.
Penjualannya dilakukan di toko depan depan
rumah bersama dengan barang-barang
lainnya, dan sebagian kecil dijual beberapa
kenalannya.
Dikatakan Neo klasik karena anggota
keluarga dan tetangga yang bekerja mereka
berorientasi hubungan sosial diantara
anggota kerjanya.

Berdasarkan wawancara salah satu orang
yang ikut menjalankan usaha ini, belum ada

6. Hal

ini ditunjukkan pada pembagian kerja,
semuanya bisa mendapatkan tugas memasak,
semua bisa membuat adonan,semua bisa yang
belanja dan memasarkan roti.
7. Selain sebagai karyawan “serba bisa” pemilik
merangkap menjadi bagian keuangannya.
8. Dalam bekerja lebih menekankan dalam hubungan
antar manusia.
9. Jika ada yang sakit atau berhalangan karena ada
acara, mereka yang lainnya tidak segan untuk
menghentikan produksi dan ikut menolong atau
berpartisipasi dalam acara acara teman mereka
tersebut.
10. Belum ada anatomi organisasi yang jelas,
walaupun secara tidak tertulis.

11. Mobilitas organisasi masih bersifat tertutup, hanya
orang-orang tertentu yang dikenal pemilik usaha

ORGANISASI MODERN
PT Nissin Biscuit Indonesia
1. PT Nissin Biscuit Indonesia termasuk
kategori organisasi beraliran Modern.
2. Hal ini dikarenakan
perusahaan ini
memiliki tim kerja organisasi yang jelas
pada setiap bagian perusahaannya.
3. Ada anatomi dan pembagian kerja yang
jelas dalam perusahaan ini.
4. Adanya fokus hubungan kerja organisasi
dengan lingkungan yang ditunjukkan
dengan merekrut karyawan musiman
menjelang lebaran.

5. Orientasi sistem yang terbuka. Dalam


arti karyawan bisa masuk dari kalangan
mana saja.
6. Keterbukaan juga dilihat dari sistem
teknologi yang digunakannya yang relatif
modern dibandingkan dengan industri
roti yang rumahan atau UMKM.
7. Sistem informasi mengenai PT Nissin
Biscuit Indonesia di Kab. Semarang ini
juga sangat terbuka dan dapat dilihat
oleh masyarakat luas dengan bantuan
akses
internet
dan
juga
melalui
kunjungan langsung ke pabrik yang