Perancangan Boutique Hotel Dengan Tema Neo-Klasik.

(1)

iv

ABSTRACT

Limited facilities and infrastructure which supports accommodation for tourists who travel and visit Bandung, running a chance of great potential in tourism. Therefore, opening a Boutique Hotel is a precise choice to accommodate the tourists.

High level of demand for services such as hotel accommodation, has selected the concept of Boutique hotel with neoclassical theme. This is because there is only one boutique hotel in Bandung nowadays.

The location chosen for the boutique hotel in Bandung located on Jl. Setiabudhi. Facilities at the hotel boutique covers lodging, dining, business and sports as well. Therefore, the facilities are suitable for upper middle class and are also located in commercial areas.

Application of concepts in the design space can be seen from many forms of furniture, floor pattern, color selection, and the atmosphere of space. For furniture, the majority of geometrically shaped by neo-classical ornament. While the ambience is achieved from monochrome color indicating the level of a space exclusively.


(2)

v

ABSTRAK

Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bandung, membuka potensi besardi bidang pariwisata. Oleh karena itu, sangat tepat jika dibangun sebuah Boutique Hotel yang dapat mewadahi para wisatawan.

Tingginya permintaan akan jasa akomodasi seperti hotel, maka dipilih konsepBoutique Hotel dengan Tema Neoklasik. Hal ini dikarenakan hanya terdapat satu buah boutique hotel di Bandung pada saat ini.

Lokasi yang dipilih untuk perancangan boutique hotel di Bandung adalah di Jl. Setiabudhi. Fasilitas boutique hotel ini mencangkup tempat menginap, tempat makan, berbisnis dan juga olahraga. Oleh sebab itu fasilitas tersebut sangat cocok untuk kalangan menengah keatas dan juga berlokasi di daerah komersial.

Penerapan konsep dalam desain ruang banyak terlihat dari bentuk furniture, pola lantai, pemilihan warna, serta suasana ruang. Untuk furniture, mayoritas berbentuk geometris dengan ornamen Neo-klasik. Sedangkan suasana ruang dicapai dari warna monokrom yang menunjukkan tingkat eksklusif suatu ruang.


(3)

vi

DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR………...………....i

ABSTRAK………..………...iii

ABSTRACK………..iv

DAFTAR ISI………..v

DAFTAR GAMBAR……….ix

Bab I Pendahuluan………...…1

1.1 LatarBelakangMasalah……….1

1.2 IdentifikasiMasalah………...2

1.3TujuanPerancangan………...2

1.4 SistematikaPenulisan………....3

Bab II KajianTeoritisMengenai Hotel………....4

2.1 Definisi Hotel………...4

2.1.1 Sejarah Hotel………...5

2.2 PrinsipdanPertimbanganPerancangan Hotel………...…6

2.2.1 KebutuhanPenggunaSebagaiDasarPerancanganRuang….6 2.2.2 Guest RoomdanRuang-RuangpadaBangunan Hotel…...…9


(4)

vii

2.2.3 StrukturdanInfrastukturpada Hotel………22

2.2.3.1 Job description………..23

2.3 Klasifikasi Hotel………..…25

2.3.1 Jenis Hotel MenurutLokasi………..25

2.3.1.1 DefinisiDown Town Hotel……….25

2.3.2 Hotel Butik………26

2.3.2.1 SejarahButik Hotel………26

2.3.2.2 DefinisiButik Hotel………...27

2.3.2.3 FungsiButik Hotel……….27

2.3.2.4 KriteriaatauKarakteristikButik Hotel…………..28

2.4 Neoklasik……….30

2.4.1 Arsitekturdan Interior Neoklasik……….32

2.4.2 Furniture PadaPerancanganBergayaNeoklasik…………..33

2.5 Hotel ButikBernuansaNeoklasik………33

2.6 StudiKasus………..34

2.6.1 Butik Hotel Geulis, Bandung………....34

Bab III DeskripsiObjekStudi………37

3.1 DeskripsiProyek………..37

3.2 Site Analisi………...38

3.3 Programming………41

3.3.1 Strukturorganisasi………41


(5)

viii

3.3.3 Program Fasilitas……….………..43

3.3.4 KebutuhanRuang………..44

3.3.5 Bubble Diagram………44

3.3.6 Zoning………...45

3.3.7 Blocking………46

Bab IV AnalisaPengolahanPerancangan………..47

4.1 IdeImplementasiKonsep……….47

4.1.1 KonsepRuang………...47

4.1.2 KonsepWarna……….……..48

4.1.3 Konsep Material………48

4.1.4 KonsepBentuk………..49

4.2 Denah General………..49

4.2.1 Blocking………....50

4.2.2 Lantai………51

4.2.3 Dinding………..51

4.2.4 Ceiling………...52

4.2.5 Furniture………52

4.2.6 PencahayaandanPenghawaan………..53

4.2.7 Keamanan………..53

4.3 DenahKhusus………..54

Bab V Simpulan……….60


(6)

ix

5.2 Saran……….61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram organisasiruangpada hotel………8

Gambar 2.2 Pola guest room part 1………..10

Gambar 2.3 Pola guest room part 2………..11

Gambar 2.4 Unit servis hotel………....14

Gambar 2.5 Tipe-tipedanlayout guest room………...17

Gambar 2.6 S.George’s Hall………32

Gambar 2.7 Mausoleum………33

Gambar2.8 Peta Hotel Geulis………..35

Gambar 2.9 Kamar Hotel Geulis………..36

Gambar 2.10 Lobby Hotel Geulis………36

Gambar 3.1 Fototampakdepan G.H. Universal………..39

Gambar 3.2 Fotokamartidur G.H. Universal………..39

Gambar 3.3 Petamenuju G.H. Universal……….41

Gambar 3.4 Bubble Diagramlantai 1………..44

Gambar 3.5 Bubble Diagramlantai 2………..45

Gambar 3.6 Zoninglantai 1……….45

Gambar 3.7 Zoninglantai 2……….46

Gambar 3.8 Blockinglantai 1………..46

Gambar 3.9 Blockinglantai 2………..46

Gambar 4.1 Warna………..48


(8)

xi

Gambar 4.3 Layoutlantai 2………..50

Gambar 4.4 Floor pattern lobby………51

Gambar 4.5 Potonganpresident suite………51

Gambar 4.6 Ceiling plan lobby……….52

Gambar 4.7 Sofa lobby………..52

Gambar 4.8 Mejareceptionist………53

Gambar 4.9 Potonganlobby………..54

Gambar 4.10 Layout lobby………54

Gambar 4.11 Ceiling plan lobby………55

Gambar 4.12 Floor plan restaurant………...………55

Gambar 4.13 Potonganrestaurant……….56

Gambar 4.14 Ceiling plan restaurant…………...……….56

Gambar 4.15 Layout president suite………..57

Gambar 4.16 Potonganpresident suite………..………57

Gambar 4.17 Ceiling plan president suite………...………..58

Gambar 4.18 Floor plan president suite………...……….58

Gambar 4.19 Potonganfamily room………..59


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakangmasalah

Pariwisataadalahsuatujenisusahayangmemilikinilai ekonomi dansekarang ini pembangunankepariwisataan di Indonesia diharapkanmampumenjadi sektor andalanyangdapatmembantu sektor lainnya. Melaluipendayagunaanberbagaipotensikepariwisataannasionaldiharapkanlapangan kerja, pendapatanmasyarakat, pendapatandaerah, pendapatannegarasertapenerimaandevisadapatditingkatkan.

Selarasdengantujuantersebutdibutuhkanbeberapasaranayangmemadaisebag aipenunjang, sepertikemudahan-kemudahansaranatransportasi, komunikasi, akomodasi, sertapelayananmakanandanminuman.

Suksesnyaindustripariwisatabanyaksekalididukungolehfaktor-faktoratausaranapendukunglainnya, salahsatunyaadalahperhotelan yang memegangperananpentingdalampenyediaankamarataufasilitasakomodasi.Banyakn yawisatawan yang datangke Indonesia mengakibatkanbanyakwisatawan-wisatawan yang tertarikmembangunbisnisdalambidangperhotelan.

Usahaperhotelanadalahsalahsatuunsurdariinfrastrukturyangmendukung industri pariwisata di Indonesia. DepartemenPariwisata, PosdanTelekomunikasimelaluisuratkeputusanMenteriPariwisata,


(10)

2

bahwa: “Hotel

adalahsatudiantarausahapenyediaanakomodasiyangmenggunakansebagianatauselu ruhbangunanuntukmenyediakanjasapelayananpenginapan,

makandanminumsertajasalainnyabagiumumyangdikelolasecarakomersil”.

Salahsatuusahadalammenggenapimisidaerah Bandung adalahdenganmeningkatkanpendapatanaslidaerahyaitudenganmeningkatkankualita spelayanandarisumberdayaprofesional. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, PrianaWirasaputramenjabarkanbahwadengan 52 hotelberbintangdengan3.137kamar. Hotel melati, jumlahnya 166 buahdengan3.331kamar. Sedangkanrestoran 121 buah, belumtermasukrumah makan pujasera, berbagai outlet, barang suvenir sertafactory outletyangterusberkembang. Denganjumlahhotel, restoransertatempat-tempatperbelanjaansetiaptahun Kota Bandung merauppendapatanrata-rataRp 78 miliar per tahun.1

1.2 Identifikasimasalah

Hotel butik di Bandung sudahada, tetapibelummemenuhikriteriasebagaihotel butik itu sendiri. Maka dari itu,

mengingat butik hotel di Bandung

masihsedikitsedangkanminatmasyarakatsangattinggi, dibuat butik hotelyangberdasarkankriteriadan tema Neo-Klasikyangmendukung butik hotel itu tersebut, dikarenakan dari bentukbangunanyangsimetris dan

facadebangunansudahmendukungkriteriadari tema

Neoklasik.Olehkarenalokasibangunanjauh dari pusat kota, hal ini punmenjadisalahsatualasan tema Neoklasikyangdiambilsebagaipenarikperhatian para wisatawan.

Berdasarkan latar belakangmasalahyangtelahdiuraikansebelumnya, maka adabeberapapermasalahanyangmunculmengenai :

1.

BagaimanamerancangboutiquehoteldengankonsepNeo-Klasikyangdapatmenciptakansuasanaelegansekaligusakrabdiantarauserhot el?


(11)

3 2. Bagaimanamerancangboutiquehotelyangmampumemberikankenyamanand

anmemfasilitasikebutuhanuser?

1.3 Tujuanperancangan

Sesuaidenganidentifikasimasalahyangtelahdipaparkan di atas, maka tujuanperancanganhoteladalah :

1. Perancangan boutique hoteldengankonsepNeo-klasikyangdapatmenciptakansuasanaelegansekaligusakrabdiantarauserhote l.

2. Perancangan boutique

hotelyangdapatmenerapkankonsepyangsesuaidengankriteriahoteltersebutse hinggafungsi dan desainnyadapatberkaitan dan salingmendukung.

3. Perancangan boutique

hotelyangdapatmenerapkankonsepboutiquehoteldengankenyamanandanke mewahanyangdapatdinikmati para wisatawan.

1.4 SistematikaPenulisan

Sistematikapenulisanmakalah ini sebagaiberikut :

BAB I Bab ini merupakanbabpendahuluanyangmenjelaskan latar belakangmasalah, identifikasimasalah, tujuanperancangan, dansistematikapenulisan.

BAB II Bab ini berisilandasan teori mengenaipengertiandanperkembangandesainhotel.Definisidanperkembanganarsite kturNeo-Klasik. PengertiandanperkembanganhotelpadajamanNeo-Klasik. Standar-standarkriteria boutique hotel. Pengertiantentangobjek-objekyangditampilkansepertifurnitur. Sertajugastudi banding terhadapproyekyangsejenis.

BAB III Bab ini berisimengenaideskripsiobyekstudiyangmeliputistudi image, analisistapak, analisakebutuhanruang, programming, struktur organisasisertazoningdanblocking.


(12)

4 BAB IV Bab ini berisimengenaianalisapengolahanrancanganyangberisi ide implementasikonsep, denah general, denahkhusus, perspektifdanfurnitur.

BAB V Simpulan yangberisikesimpulantentangboutiquehotelbertemaNeo-Klasik


(13)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Perancangan butik hotel ini memfasilitasi kebutuhan user (wisatawan domestik dari kota sekitar-mayoritas, maupun luar negeri) dalam hal mewadahi aspek akomodasi untuk keperluan istirahat ataupun tujuan bisnis.

Pada lokasi Bandung Utara (Jl. Setiabudhi) memiliki keunggulan secara alami yaitu cuaca yang sejuk dan dari segi lokasi sendiri merupakan kawasan elit. Maka dari itu tepat untuk dibangun sebuah fasilitas butik hotel, yang sedangkan pada saat ini di Bandung hanya terdapat satu butik hotel yang masih kurang memadai kriterianya.

Perancangan dengan konsep Neo-Klasik yang dapat menciptakan suasana elegan adalah yang didesain dengan bentuk yang simetris, pemilihan warna monokrom, yaitu kuning ke coklat, dan karakter geometris yang muncul pada bentukan persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran dan itu semua adalah ciri khas dari Neo-Klasik itu sendiri.


(14)

61 Butik hotel yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya adalah yang dapat memberikan suguhan dari segi visual baik dari bentukan yang sederhana namun tetap memberikan kesan elegan ataupun pemilihan warna yang sedikit yang dapat memberikan kesan eksklusif.

5.2 Saran

Dalam membuat projek pertama-tama harus meneliti apa yang dibuat, menetapkan tema dan konsep lalu memahaminya dengan seksama, lalu mendesain sesuatu yang unik daripada yang lainnya.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Endang. 1997. Sejarah Arsitektur Yogyakarta: Kanisius

Broadbent, Geoffrey, 1990, Design in Architecture, Architecture and Human Science, John Wiley & Sons, New York.

Chiara, Joseph (editor) 1990, Time Saver Standard: Building System & Material, McGraw Hill, NY.

Ching, Francis DK, 1991, Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, Terjemahan oleh Paulus Hanoto Adjie, Penerbit Erlangga, Jakarta. Crane, Theodore, Architectural Construction.

Hersberger, Robert, 1999, Architectural Programming and Predesign Manager, McGraw Hill, New York.

Krier, Rob, 1988, Architectural Composition, Rizzoli, New York. Lawson, Fred, HOTELS & RESORTS PLANNING, DESIGN AND REFURBISMENT, Butterworth Architecture, Oxford, 1995.

Lawson, Fred, HOTELS, MOTELS & CONDOMINIUMS : PLAING AND MAINTENANCE, The Architectural Press LTD, 1976.

Marlina, Endy.2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: ANDI

Microsoft Encarta Online Encyclopedia 2005

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga Oka. A. Yoeti “Hotel Marketing


(16)

Snyder, J.C., 1979, Pengantar Arsitektur, Judul Asli: Introduction to Architecture, Erlangga, Jakarta.

Time, Saver Standards for Building Materials and Systems, 2000 Time, Saver Standards for Building Types, 1990

Webster’s New World Dictionary

http://www.suarakarya-online.com/news, diakses 30 Mei 2010 http://www.diy.com/diy/, diakses 30 Mei 2010

www.about.com, diakses 30 Mei 2010 www.thamesweb.co.uk, diakses 30 Mei 2010 www.geulis-hotel.com, diakses 30 Mei 2010 www.1st-art-gallery.com, diakses 30 Mei 2010


(1)

3 2. Bagaimanamerancangboutiquehotelyangmampumemberikankenyamanand

anmemfasilitasikebutuhanuser?

1.3 Tujuanperancangan

Sesuaidenganidentifikasimasalahyangtelahdipaparkan di atas, maka tujuanperancanganhoteladalah :

1. Perancangan boutique

hoteldengankonsepNeo-klasikyangdapatmenciptakansuasanaelegansekaligusakrabdiantarauserhote l.

2. Perancangan boutique

hotelyangdapatmenerapkankonsepyangsesuaidengankriteriahoteltersebutse hinggafungsi dan desainnyadapatberkaitan dan salingmendukung.

3. Perancangan boutique

hotelyangdapatmenerapkankonsepboutiquehoteldengankenyamanandanke mewahanyangdapatdinikmati para wisatawan.

1.4 SistematikaPenulisan

Sistematikapenulisanmakalah ini sebagaiberikut :

BAB I Bab ini merupakanbabpendahuluanyangmenjelaskan latar belakangmasalah, identifikasimasalah, tujuanperancangan, dansistematikapenulisan.

BAB II Bab ini berisilandasan teori

mengenaipengertiandanperkembangandesainhotel.Definisidanperkembanganarsite kturNeo-Klasik. PengertiandanperkembanganhotelpadajamanNeo-Klasik. Standar-standarkriteria boutique hotel. Pengertiantentangobjek-objekyangditampilkansepertifurnitur. Sertajugastudi banding terhadapproyekyangsejenis.

BAB III Bab ini berisimengenaideskripsiobyekstudiyangmeliputistudi image, analisistapak, analisakebutuhanruang, programming, struktur organisasisertazoningdanblocking.


(2)

4 BAB IV Bab ini berisimengenaianalisapengolahanrancanganyangberisi ide implementasikonsep, denah general, denahkhusus, perspektifdanfurnitur.

BAB V Simpulan yangberisikesimpulantentangboutiquehotelbertemaNeo-Klasik


(3)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Perancangan butik hotel ini memfasilitasi kebutuhan user (wisatawan domestik dari kota sekitar-mayoritas, maupun luar negeri) dalam hal mewadahi aspek akomodasi untuk keperluan istirahat ataupun tujuan bisnis.

Pada lokasi Bandung Utara (Jl. Setiabudhi) memiliki keunggulan secara alami yaitu cuaca yang sejuk dan dari segi lokasi sendiri merupakan kawasan elit. Maka dari itu tepat untuk dibangun sebuah fasilitas butik hotel, yang sedangkan pada saat ini di Bandung hanya terdapat satu butik hotel yang masih kurang memadai kriterianya.

Perancangan dengan konsep Neo-Klasik yang dapat menciptakan suasana elegan adalah yang didesain dengan bentuk yang simetris, pemilihan warna monokrom, yaitu kuning ke coklat, dan karakter geometris yang muncul pada bentukan persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran dan itu semua adalah ciri khas dari Neo-Klasik itu sendiri.


(4)

61 Butik hotel yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya adalah yang dapat memberikan suguhan dari segi visual baik dari bentukan yang sederhana namun tetap memberikan kesan elegan ataupun pemilihan warna yang sedikit yang dapat memberikan kesan eksklusif.

5.2 Saran

Dalam membuat projek pertama-tama harus meneliti apa yang dibuat, menetapkan tema dan konsep lalu memahaminya dengan seksama, lalu mendesain sesuatu yang unik daripada yang lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Endang. 1997. Sejarah Arsitektur Yogyakarta: Kanisius

Broadbent, Geoffrey, 1990, Design in Architecture, Architecture and Human Science, John Wiley & Sons, New York.

Chiara, Joseph (editor) 1990, Time Saver Standard: Building System & Material, McGraw Hill, NY.

Ching, Francis DK, 1991, Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, Terjemahan oleh Paulus Hanoto Adjie, Penerbit Erlangga, Jakarta. Crane, Theodore, Architectural Construction.

Hersberger, Robert, 1999, Architectural Programming and Predesign Manager, McGraw Hill, New York.

Krier, Rob, 1988, Architectural Composition, Rizzoli, New York. Lawson, Fred, HOTELS & RESORTS PLANNING, DESIGN AND REFURBISMENT, Butterworth Architecture, Oxford, 1995.

Lawson, Fred, HOTELS, MOTELS & CONDOMINIUMS : PLAING AND MAINTENANCE, The Architectural Press LTD, 1976.

Marlina, Endy.2008. Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: ANDI

Microsoft Encarta Online Encyclopedia 2005

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta: Erlangga Oka. A. Yoeti “Hotel Marketing


(6)

Snyder, J.C., 1979, Pengantar Arsitektur, Judul Asli: Introduction to Architecture, Erlangga, Jakarta.

Time, Saver Standards for Building Materials and Systems, 2000 Time, Saver Standards for Building Types, 1990

Webster’s New World Dictionary

http://www.suarakarya-online.com/news, diakses 30 Mei 2010 http://www.diy.com/diy/, diakses 30 Mei 2010

www.about.com, diakses 30 Mei 2010 www.thamesweb.co.uk, diakses 30 Mei 2010 www.geulis-hotel.com, diakses 30 Mei 2010 www.1st-art-gallery.com, diakses 30 Mei 2010