Kerangka Konseptual Perumusan Hipotesis Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

42

2.4. Kerangka Konseptual

Penelitian ini mengenai pengaruh piutang murabahah, mudharabah, musyarakah dan non performing financing NPF terhadap return on asset ROA. Dimana hasil penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan sebelumnya masih terdapat perbedaan. Dengan demikian, penelitian ini menguji kembali pengaruh piutang murabahah, mudharabah, musyarakah dan Non Performing Financing NPF terhadap Return On Asset ROA pada bank umum syariah di Indonesia selama periode 2010 - 2013. Kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar berikut ini: Gambar 2.7 Kerangka Konseptual Return On Asset ROA Y Pembiayaan Murabahah X1 Pembiayaan Mudharabah X2 Pembiayaan Musyarakah X3 Non Performing Financing X4 H1 H2 H3 H4 H5 Universitas Sumatera Utara 43

2.5. Perumusan Hipotesis

Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam melakukan penelitian, dimana dengan berpedoman pada kerangka konseptual diharapkan penelitian ini sesuai dengan tujuannya serta memberikan hasil yang tidak bias. Berdasarkan tujuan penelitian, landasan teori, penelitian sebelumnya dan kerangka konseptual, maka dapat diperoleh hipotesisnya yaitu: H1: Piutang murabahah berpengaruh terhadap Return On Asset ROA pada bank umum syariah di Indonesia. H2: Pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap Return On Asset ROA pada bank umum syariah di Indonesia. H3: Pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap Return On Asset ROA pada bank umum syariah di Indonesia. H4: Non Performing Financing NPF berpengaruh terhadap Return On Asset ROA pada bank umum syariah di Indonesia. H5: Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan Non Performing Financing NPF berpengaruh secara simultan terhadap Return On Asset ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 44 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006 : 31. Pada umumnya variabel dibedakan menjadi 2 jenis, yakni variabel bebas independen dan variabel terikat dependen. Berdasarkan pendahuluan dan landasan teori yang telah dipaparkan, variabel dependen dan independen yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang tidak bebas dalam suatu hubungan penelitian, sehingga variabel ini selalu dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini menyebabkan variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen Erlina dan Mulyani, 2007 : 33. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah ROA Return on asset. B. Variabel Independen Variabel independen sering juga disebut dengan variabel stimulus, predictor, atau antecedent. Variabel ini merupakan variabel yang dapat memberi pengaruh kepada veriabel dependen. Erlina dan Mulyani, 2007 : 34. Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Piutang Murabahah Universitas Sumatera Utara 45 2 Pembiayaan Mudharabah 3 Pembiayaan Musyarakah 4 Non Performing Financing NPF Skala pengukuran yang digunakan dalam setiap variabel adalah skala rasio yang merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk yang diukur. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi operasional variabel- variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu: A. Retrun On Asset ROA Return on assets ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dan menghasilkan laba dengan memanfaatkan efektivitas perusahaan melalui pengoperasian aset yang dimiliki. Rumus : ROA = Laba sebelum pajak X 100 Total Aset B. Piutang Murabahah Salah satu akad yang disalurkan oleh bank syariah dengan prinsip murabahah karena selain itu ada istishna’ dan salam‟‟. Total piutang murabahah diukur dengan logaritma natural dari nilai murabahah tiap periode. Penggunaan logaritma natural bertujuan agar hasilnya tidak menimbulkan bias, mengingat besarnya nilai murabahah antar bank syariah yang berbeda-beda. Selain itu, dimaksudkan agar data total pembiayaan dapat terdistribusi normal dan memiliki standar eror koefisien regresi minimal Theresia dan Tendelilin, 2007 dalam Mulianti, 2010:60. Universitas Sumatera Utara 46 Rumus : C. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan prinsip mudharabah, diukur dengan logaritma natural dari nilai pembiayaan muharabah pada tiap akhir periode. Penggunaan logaritma natural bertujuan agar hasilnya tidak menimbulkan bias, mengingat besarnya nilai pembiayaan mudharabah antar bank syariah yang berbeda-beda. Selain itu, dimaksudkan agar data total pembiayaan mudharabah dapat terdistribusi normal dan memiliki standar eror koefisien regresi minimal Theresia dan Tendelilin, 2007 dalam Mulianti, 2010:60. Rumus : D. Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan prinsip musyarakah, diukur dengan logaritma natural dari nilai pembiayaan musyarakah pada akhir tiap periode. Penggunaan logaritma natural bertujuan agar hasilnya tidak menimbulkan bias, mengingat besarnya nilai pembiayaan musyarakah antar bank syariah yang berbeda-beda. Selain itu, dimaksudkan agar data total pembiayaan musyarakah dapat terdistribusi normal dan memiliki standar eror koefisien regresi minimal Theresia dan Tendelilin, 2007 dalam Mulianti, 2010:60. Rumus : Pembiayaan Murabahah = Ln PMr, thn Pembiayaan Mudharabah = Ln PMd, thn Piutang Murabahah = Ln PMr, thn Universitas Sumatera Utara 47 E. Non Performing Financing NPF Non Performing Financing NPF adalah tingkat pengembalian pembiayaan yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPF merupakan tingkat pembiayaan macet pada bank. NPF diketahui dengan cara menghitung Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF, maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPF tinggi bank tersebut akan mengalami kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet Amalia, 2005. Rumus: NPF = Pembiayaan KL, D, M X 100 Total Pembiayaan Berdasarkan uraian diatas dapat diringkas dalam Tabel 3.1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Skala Pengukuran 1 ROA Y Rasio perbandingan antara Laba sebelum pajak dengan total aset. Rasio R O A = Laba Sebelum Pajak x 100 Total Aset 2 Piutang Murabahah X1 Piutang murabahah yang diukur menggunakan logaritma natural. Rasio PMr = Ln PMr, thn 3 Pembiayaan Mudharabah X2 Pembiayaan mudharabah yang diukur menggunakan logaritma natural. Rasio PMd = Ln PMd, thn 4 Pembiayaan Musyarakah X3 Pembiayaan musyarakah yang diukur menggunakan logaritma natural. Rasio PMs = Ln PMs, thn 5 NPF X4 Rasio perbandingan antara pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiayaan kurang lancer, diragukan dan macet dengan total pembiayaan yang disalurkan. Rasio N P F = Pembiayaan KL,D,M x 100 Total Pembiayaan Sumber: SE BI Universitas Sumatera Utara 49

3.2. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 44 97

pengaruh penyaluran pembiayaan mudharabah,pembiayaan musyarakah,pembiayaan murabahah,dan non performing financing (npf) terhadap kinerja bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia periode januari 2010-maret 2015

0 7 122

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 11

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 13

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 30

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 1 3

Pengaruh Piutang Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 8