Grafik 1. PERSENTASE SEKSUAL DIMORFISME PADA TULANG MANDIBULA POPULASI HARYANA
3
2.4.1 Definisi Seksual Dimorfisme
Seksual dimorfisme adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh manusia serta makhluk hidup lain, dimana adanya perubahan terhadap dimensi pada sebagian
jaringan yang disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin.
1
Perubahan dimensi ini merujuk kepada perbedaan ukuran, bentuk, warna dan lain-lain antara laki-laki dan
perempuan.
2
Menurut Keisu 1990, seksual dimorfisme merujuk kepada perbedaan dari segi ukuran, ketinggian dan paras rupa antara laki-laki dan perempuan yang
dapat diaplikasikan untuk identifikasi dental karena tidak akan pernah ada dua mulut yang sama.
7
9 9,1
9,2 9,3
9,4 9,5
9,6 9,7
Interlingula Interkaninus
Dimensi Interkondilar
Mental Foramen ke
Lingual Diameter
Mesiodistal Gigi Kaninus
p e
rs e
n ta
se
Seksual Dimorfisme pada Mandibula
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Seksual Dimorfisme pada Perkembangan Gigi
Kari et al 1980 dan Harila et al 2003 menyatakan beberapa bulan setelah kelahiran seksual dimorfisme sudah terlihat pada ukuran mahkota gigi desidui.
13
Diameter gigi desidui laki-laki adalah lebih besar dibandingkan perempuan.
19
Jenis kelamin seseorang yang ditentukan melalui gigi geligi berdasarkan pada
perbandingan dimensi gigi antara laki-laki dan perempuan ataupun ditentukan melalui perbandingan secara non-metrik seperti frekuensi cusp carabelli.
16
Menurut Jensen et al 1957 dan Kondo dan Townsend 2004 keberadaan seksual dimorfisme pada gigi permanen merupakan fenomena yang sudah biasa
dijumpai pada beberapa penelitian. Rodriguez 2004 menyimpulkan sifat morfogenetik ini menyebabkan bentuk dan dimensi gigi menjadi stabil dan
merupakan faktor penentu untuk tujuan identifikasi terhadap seksual dimorfisme pada tengkorak.
6
Penelitian Selmer-Olsen 1949, Garn et al 1964 dan Alvesalo 1971 mendapatkan hampir keseluruhan ukuran mahkota gigi permanen menunjukkan laki-
laki lebih besar dibandingkan perempuan antara 2-4. Menurut Alvesalo dan Tammisalo 1981, Stroud et al 1994 dan Harris dan Hicks 1998 perbedaan
ukuran gigi antara laki-laki dan perempuan dapat terlihat melalui ketebalan dentin yang diukur dari foto radiograf sebagai jarak antara mesial dan distal dentinoenamel
junction. Jakobsson dan Lind 1973 menyatakan perbedaan seksual ini jelas terlihat pada panjang akar dimana akar yang sangat pendek sering ditemukan pada
perempuan manakala akar yang sangat panjang sering dijumpai pada laki-laki.
13
Universitas Sumatera Utara
Alvesalo 1971 dalam studinya terhadap pasangan adik beradik dan sepupu telah menyimpulkan bahwa kromosom X dan kromosom Y berpengaruh terhadap
ukuran gigi dengan pengaruh yang berbeda terhadap kuantitas phenotypic. Alvesalo turut menyimpulkan bahwa keberadaan seksual dimorfisme pada ukuran mahkota
gigi merupakan pengaruh dari kromosom Y.
13,15
Alvesalo et al 1975, Alvesalo 1997 dan Lahdesmaki dan Alvesalo 2004 menyimpulkan kromosom seks tidak
hanya berpengaruh pada ukuran mahkota gigi tetapi turut berpengaruh terhadap bentuk dan struktur gigi serta panjang akar termasuklah profil kraniofasial, bentuk
dan ukuran tubuh.
15
Menurut Scott dan Turner II 1997 para peneliti mengindikasikan bahwa gen pada kromosom seks terlibat pada sebagian aspek dari dental ontogeny misalnya
struktur gen untuk amelogenin terletak pada kromosom X dan Y. Amelogenin memainkan peranan penting pada perkembangan enamel. Protein ini membentuk
hampir 90 komponen organik matriks enamel. Amelogenin pada manusia hanya diproduksi oleh satu gen yaitu kromosom seks X dan Y. Hillson 1996 menyatakan
kedua-dua kromosom ini memberi pengaruh yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Menurut Butter dan Joysey 1978 perbedaan seksual pada proses
amelogenesis yaitu proses pembentukan enamel berhubungan perbedaan genetik ini.
20
Alvesalo dan Tammisalo 1981, Alvesalo 1985 dan Alvesalo et al 1991 menyatakan kromosom Y merangsang pertumbuhan mahkota gigi terhadap dentin
dan enamel, sedangkan kromosom X hanya tertumpu pada pembentukan enamel saja.
15
Universitas Sumatera Utara
Alvesalo 1997 berpendapat seksual dimorfisme yang terlihat pada jumlah gigi, ukuran mahkota, panjang akar, morfologi mahkota, genetic pleiotropy dan sifat
somatik yang lain seperti tumbuh kembang dan rasio seksual dimorfisme pada waktu kelahiran adalah mungkin berhubungan dengan pengaruh kromosom X dan
kromosom Y yang berbeda terhadap fungsi sel dan proliferasi terutamanya kromosom Y.
15
2.4.3 Persentase Seksual Dimorfisme