Desain Industri sebagai salah satu HaKI

dilindungi ide karya “konkrit” dari ide manusia, namun jika kembali pada konsep dasar pemberian perlindungan HaKI, maka dari hasil karya yang sudah tertuang tersebut, banyak yang sudah merupakan “public domein”, jadi sesungguhnya yang dilindungi itu “ide” asal dari mereka yang menciptakan hasil karya tersebut. Ide tersebut adalah unik dan akan berbeda satu orang dengan orang lain, meskipun hasil karya yang “diciptakan” mungkin akan serupa. 35

2. Desain Industri sebagai salah satu HaKI

Apabila hendak membahas desain industri sebagai salah satu bagian dari Hak atas Kekayaan Intelektual maka hal ini tidak terlepas dari sejarah atau permulaan timbulnya desain industri itu sendiri. Pemikiran pentingnya suatu perlindungan hukum di bidang hak milik perindustrian timbul dari sekelompok profesional yaitu Patent Lawyers, yang telah mulai berkumpul pada kesempatan Vienna World Fair pada tahun 1873. Perlindungan desain dimaksud tidak terbatas di suatu negara saja melainkan juga butuh perlindungan yang bersifat lintas negara internasional. Hal tersebut terjadi setelah perdagangan melewati batas-batas teritorial suatu negara semakin besar jumlahnya. Adanya kebutuhan perlindungan hukum tersebut membuat mereka mengadakan suatu konvensi di Paris pada tanggal 20 Maret 1883 yang dikenal dengan Paris Union atau secara lengkapnya The Paris Convention for the Protection Property yang sampai Januari 1993 telah diratifikasi oleh 108 negara. Pada prinsipnya Paris Convention ini mengatur perlindungan hak milik perindustrian yang meliputi hak penemuan atau paten invention, patents, model 35 Imam Sjahputra Tunggal dan Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undang Hak Cipta, Paten dan Merek Buku II, Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Harvarindo, 2001, hal. v. 28 Sri Hadiningrum: Persepsi Pengusaha Furniture Di Kota Medan Terhadap Pentingnya perlindungan Desain Industri, 2007. USU e-Repository © 2008 dan rancang bangun utility models, desain industri industrial designs, merek dagang trade marks, nama dagang trade names dan persaingan curang unfair competition. 36 Selain mengatur mengenai paten sederhana, merek, nama dagang, indikasi asal dari persaingan curang, Paris Convention juga mengatur mengenai desain industri industrial designs. Dalam Pasal 5 Paris Convention dinyatakan : Industrial designs shall be protected in all the countries of the union. Berdasarkan ketentuan ini, negara peserta Paris Convention berkewajiban untuk melindungi desain-desain industri. Istilah industrial designs diatur di bawah Section 4 Industrial Designs Pasal 25 dan 26 TRIP’s Agreement. 37 Pasal 25 mengatur mengenai persyaratan untuk perlindungan desain industri. Desain industri yang dapat diberikan perlindungan hanyalah desain industri yang baru novelty. Suatu desain industri 36 Muhamad Djumhana, Aspek-Aspek Hukum Desain Industri di Indonesia, Cet. 1, Bandung: Penerbit PT.Citra Aditya Bakti1999, hal. 18-19. 37 Article 25 1 Members shall provide for protection of independently industrial designs that are new or original. Members may provide that the designs are not new or original if they do not significantly differ from known designs or combinations of known design features. Members provide that such protection shall not extend to designs dictated essensially by technical or funcitional considerations. 2 Each Members shall ensures that requirements for securing protection for textile design, in particular in regard to any cost, examination or publication, do not unreasonably impair the opportunity to seek and obtain such protection. Members shall be free to meet this obligation through industrial designs law or through copyright law. Article 26 1 The Owner of the protected industrial designs shall have the right to prevent third parties not having his concent from making, selling, or importing articles bearing or embodying a designs which is copy, or substantially a copy, of the protected design, when such acts are undertaken for commercial purposes 2 Members may provide limited exception to the protection of industrial designs, provided that such exceptions do not unreasonably conflict with the normal exploitation or protections industrial designs and do not unreasionebly prejudice design, taking eccount of the legitimate interests of third parties. 3 The duration of protection available shall amount to at least ten years. 29 Sri Hadiningrum: Persepsi Pengusaha Furniture Di Kota Medan Terhadap Pentingnya perlindungan Desain Industri, 2007. USU e-Repository © 2008 dikatakan tidak baru bila desain yang bersangkutan tidak berbeda dari desain lain yang telah dikenal atau dikombinasi beberapa desain yang telah dikenal. Pasal 26 mengatur mengenai ruang lingkup perlindungan hukum yang diberikan kepada desain industri. Menurut pasal ini pemilik suatu desain industri yang dilindungi memiliki hak untuk melarang pihak ketiga yang tidak memperoleh izin darinya untuk membuat, menjual atau mengimpor benda yang mengandung atau memuat desain yang merupakan tiruan, atau secara pokok merupakan tiruan dari desain yang dilindungi apabila tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk tujuan komersial. Lamanya perlindungan menurut pasal ini adalah tidak kurang dari sepuluh tahun. 38 Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, istilah yang dipakai adalah desain produk industri. Sedangkan istilah industrial design sering digunakan oleh masyarakat Eropa dan Jepang. Penyebutan nama Undang- Undang No. 31 Tahun 2000 ini dengan nama Undang-Undang Desain Industri lebih tepat sebagai padanan kata industrial design, dari pada menyebutnya dengan nama Undang-Undang tentang Desain Produk Industri. 39 Dalam peraturan perundang-undangan mengenai desain industri tidak akan terlepas dari hak cipta. Pada permulaannya pengaturan desain industri tidak dipisahkan dengan bidang hak cipta. Desain industri dianggap sebagai bagian dari pekerjaan artistik atau paling tidak adalah bagian dari seni pakai applied art. Desain industri tidak bisa terlepas dari kerja cipta manusia yang pengaturannya secara tegas melalui ketentuan hak cipta, yaitu seperti seni lukis, 38 Rachmad Usman, Op.Cit, hal. 415. 39 Suyud Margono dan Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002, hal. 35. 30 Sri Hadiningrum: Persepsi Pengusaha Furniture Di Kota Medan Terhadap Pentingnya perlindungan Desain Industri, 2007. USU e-Repository © 2008 seni patung dan yang lainnya. Hal ini jika dilihat dari wujud desain industri itu yang tidak terlepas dari langkah menggambarkan dan membentuk model. Selain bersinggungan dengan hak cipta, desain industri ini pun dapat bersinggungan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual lainnya misalnya hak paten, hak merek. Hal itu karena melihat bentuknya ini serta penerapannya di bidang perdagangan, maka desain industri tidak akan terlepas dari perhatian aturan hak cipta, hak paten dan hak merek.

3. Pengaturan Internasional di Bidang Industri dan Implikasinya terhadap