Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

Sejak tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional atau Biro Kepramukaan se-dunia dengan 9 orang Anggota yang berada di London, Inggris 26 .

2. Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia

Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sejarah kepramukaan di Indonesia penting untuk dipelajari, yaitu dengan tujuan, agar mengetahui proses pembentukan dan perkembangan gerakan pramuka dan mengetahuin pula peranan apa yang dilakukan dalam perjuangan bangsa Indonesia. Gagasan cemerlang Baden Powell yang dituangkan dalam buku Scouting for Boys itu ternyata sangat menarik dan dapat diterima di Negara – Negara lain diantaranya Nederland Belanda. Oleh orang Belanda gagasan itu kemudian dibawa ke daerah jajahannya termasuk Nederlands Oos Indie Hindia Belanda Indonesia dan didirikan oleh orang-orang Belanda di Indonesia, organisasi yang bernama NIPV Nederlands Indische Padvinders Vereeniging atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda . Pemimpin-pemimpin dalam Pergerakan Nasional, mengambil alih gagasan Baden Powell itu dan dibentuklah organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik, yaitu menjadi kader Pergerakan Nasional. Didirikan bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain, JPO Javaanse Padvinders Organizatie, JJP Jong Java Padvindery, NATIPIJ Nationalle Islamitische Padvinder, SIAP Sarekat Islam Afdeling Padvindery , HW Hizbul Wathandan sebagainya. Pada tanggal 28 Oktober 1928, diadakanlah Kongres Pemuda, di sanalah dicetuskan pemikiran tentang kepanduan dan benar-benar menjiwai tentang kepanduan Indonesia agar dapat bergerak lebih maju. Adanya larangan pemerintah Hindia Belanda kepada organisasi kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan istilah Padvinders dan Padvindery, maka K.H. 26 M. Amin Abbas dkk. Pedoman Lengkap Gerakan Pramuka, Surabaya : Halim Jaya, 2007, Cet. X, h. 20-25 Agus Salim, menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan sebagai pengganti istilah asing Padvinder dan Padvindery. Dengan meningkatnya kesadaran persatuan Indonesia, maka timbulah niat agar lebih meningkatkan persatuan antar organisasi – organisasi kepanduan dan itu terbukti dengan dibentuknya KBI Kepanduan Bangsa Indonesia kemudian terbentuklah suatu federasi yang dinamakan Persatuan Antar Pandu – Pandu Indonesia PAPI pada tahun 1931, yang kemudian berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI pada tahun 1938. Pada waktu kekuasaan Jepang, organisasi kepanduan dilarang adanya, tokoh-tokoh Pandu banyak yang masuk dalam organisasi Seinedan, Keibodan dan Pembela Tanah Air PETA. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diwaktu berkobarnya perang kemerdekaan, dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan yaitu PRI Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 sebagai satu-satunya organisasi Kepanduan di Indonesia. Setelah adanya pengakuan kedaulatan atas Republik Indonesia dan dimulainya masa liberal, terbukalah kesempatan kepada siapapun untuk membentuk organisasi-organisasi Kepanduan, walaupun memang pada waktu itu sudah dibentuk tiga federasi persatuan pandu, yaitu IPINDO Ikatan Pandu Indonesia, POPPINDO Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia dan PKPI Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia. Pada awal tahun 1961 kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, satu keadaan yang dirasa sudah mulai lemah. Karena hal itulah tiga federasi besar itu melebur menjadi satu badan yaitu PERKINDO Persatuan Kepanduan Indonesia. PERKINDO membentuk suatu badan peneliti kelemahan Kepanduan Indonesia, dan hasil dari penelitian itu disimpulkan bahwa Kepanduan Indonesia lemah karena terpecah – pecah, dan selalu mengikuti gaya kepanduan Inggris dan belum disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 1961, Perdana Mentri Ir. H. Djuanda menandatangani keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan memutuskan Gerakan Pramuka sebagai satu – satunya organisasi Kepanduan Indonesia sebagai leburan dari organisasi – organisasi kepanduan yang sudah ada kecuali Kepanduan yang didirikan oleh komunis. Gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Republik Indonesia yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia. Organisasi lain yang menyerupai, yang sama dan yang sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya. Di dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka ditetapkan bahwa dasar Gerakan Pramuka adalah Pancasila. gerakan pramuka bertujuan mendidik anak- anak dan pemuda-pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan Indonesia itu sendiri. Pelaksanaan kepanduan Baden Powell tidak dipakai lagi tetapi tetap menjadi pegangan di kepramukaan Indonesia. Pramuka diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961, sehingga setiap tanggal 14 Agustus selalu diperingati sebagai hari Pramuka Indonesia. 27

H. Pengertian Pramuka dan Gerakan Pramuka