Temperatur Kelembapan Percepatan Media korosif Radiasi Nuklir Media Explosif

II..4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ALAT UKUR Banyak hal yang mempengaruhi kualitas kerja dari alat ukur. Dan tentunya faktor-faktor ini juga mempengaruhi kualitas hasil pengukuran. Faktor yang dimaksud tersebut berasal dari lingkungan terhadap alat ukur dan sebaliknya adalah terdiri dari faktor temperatur, kelembapan, percepatan, media korosif, radiasi nuklir dan media explosif.

a. Temperatur

Faktor ini dapat menyebabkan berubahnya sifat fisis dari bagian-bagian alat ukur. Misalnya panjang atau dimensi fisis dari benda dapat berubah dengan perubahan temperatur.

b. Kelembapan

Kelembapan adalah ukuran dari banyaknya uap air di udara. Kelembapan sangat mempengaruhi kualitas dari macam-macam alat ukur maupun medianya. Misalnya kertas sangat peka terhadap perubahan kelembapan. Persoalan ini sering terjadi pada alat ukur perekam rekorder. Juga pada alat ukur elektronik dapat rusak atau berubah karakteristiknya karena kelembapan.

c. Percepatan

Bila daerah dimana alat ukur berada mengalami getaran atau gerakan maka tidak mungkin pengukuran dengan baik. Apalagi bila alat ukur tersebut mempunyai bagian-bagian yang bergerak, misalnya suatu timbangan mekanis Universitas Sumatera Utara yang diletakkan diatas papan yang bergetar, maka penunjukkannya tidak akan teliti.

d. Media korosif

Alat ukur tekanan, temperatur, laju aliran yang terbuat dari bahan- bahan korosif memerlukan rancangan khusus. Misalnya termokopel tidak dapat lagi digunakan untuk mengukur temperatur larutan FeCl.

e. Radiasi Nuklir

Radiasi dapat mempengaruhi banyak sifat dari material, sehingga alat ukur untuk bidang ini memerlukan rancangan khusus.

f. Media Explosif

Alat ukur untuk media yang mudah meledak atau terbakar harus dirancang aman dan dapat menetralisir usaha-usaha yang dapat mempengaruhinya. II.5. JENIS – JENIS ALAT UKUR TEMPERATUR II.4.1. Jenis – Jenis Alat Ukur dengan metode pemuaian : 1. Termometer Air Raksa Prinsip kerja berdasarkan perubahan temperature menyebabkan perubahan volume, agar perubahan volume tersebut dapat tampak lebih jelas lebih sensitive maka digunakan system reservoir dan kapiler. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4. Termometer Air Raksa 2. Termometer Bimetal Dua buah logam dengan koefisien muai panjang berbeda, dan diletakkan berdasarkan bersama-sama. Karena satu logam mempunyai koefisien muai panjang yang lebih besar, maka kenaikan temperature akan ditunjukkan oleh penyimpangan defleksi dari bimetal. Penurunan temperature akan disertai dengan gerakan pada arah yang berlawanan. Bimetal ini selain pengukur temperature sering pula digunakan sebagai elemen control pada system pengontrol temperature pada kontroler jenis on-off. Konstruksi antara lain :  Spiral  Bentuk U  Washer  Helik Universitas Sumatera Utara  Helik ganda Gambar 2.5. Termometer Bimetal 3. Termokopel Termokopel terdiri dari sambungan junction dari dua logam yang berbeda. Pada sambungan ini tedapat tegangan listrik yang tergantung temperature junction. Perubahan temperature akan memberikan harga tegangan yang berubah pula. Pada termokopel tedapat 3 efek yang saling berkaitan yaitu : 1. Efek Seebeck Bila dua logam yang berbeda dan dihubungkan seperti pada gambar v- 3 maka akan timbul tegangan listrik antara kedua terminal yang besarnya tergantung pada temperature pada junctionnya temperature pada titik hubung antara kedua logam tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Efek Peltier Bila pada junction tersebut mengalir arus listrik maka tegangan litrik yang terjadi akan berubah naik atau turun tegantung dari arah arus listrik yang mengalir pada junction tersebut. 3. Efek Thomson Bila sepanjang logam tersebut terdapat gradient temperature maka besarnya tegangan tersebut juga akan berubah. Gambar 2.6 Termokopel Universitas Sumatera Utara 4. Termometer Tahanan Termometer tahanan listrik berdasarkan perubahan tahanan listrik suatu logam terhadap perubahan temperature, umumnya bila suatu logam dipanaskan maka tahanan listriknya akan naik sesuai dengan temperaturnya menurut hubungan. Konstruksinya seperti pada gambar v-11, terdiri dari elemen perasa berupa filament listrik diselubungi oleh sebuah pelindung. Sebagai filament listrik yang baik umumnya digunakan platina, tembaga dan karbon. Bahan tahanan harus mempunyai sifat : a. penghantar panas b. induktansi minimum c. tidak tedapat tegangan listrik fisik d. homogin Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7. Termometer Tahanan

II.6. Metode Pengukuran Temperatur.