1. Pengertian yang berhubungan dengan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan.
Dibawah ini terdapat beberapa pengertian tentang PBB Sektor Perkebunan antara lain :
a. Sektor Perkebunan adalah objek pajak Pajak Bumi dan Bangunan yang
digunakan untuk pengusahaan tanaman perkebunan dengan luasan paling sedikit 2 dua hektar, termasuk emplasemen.
b. Standar Investasi Tanaman yang selanjutnya disebut SIT adalah jumlah biaya
tenaga kerja, bahan dan alat yang diinvestasikan untuk pembukaan lahan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman.
c. Surat Pemberitahuan Objek Pajak Sektor Perkebunan yang selanjutnya
disebut SPOP adalah surat yang digunakan oleh subjek pajakWajib Pajak untuk melaporkan data objek pajak Sektor Perkebunan ke Direktorat Jenderal
Pajak. d.
Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak Sektor Perkebunan yang selanjutnya disebut LSPOP adalah formulir yang dipergunakan oleh subjek
pajakWajib Pajak untuk melaporkan data rinci objek pajak Sektor Perkebunan.
e. Formulir Data Masukan yang selanjutnya disebut FDM adalah formulir yang
digunakan sebagai sarana perekaman data ke dalam aplikasi SISMIOP untuk Sektor Perkebunan.
f. Nilai Dasar Tanah adalah nilai tanah areal perkebunan tidak termasuk SIT.
Universitas Sumatera Utara
Pembentukan Basis Data adalah rangkaian kegiatan membentuk basis data objek pajak untuk pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor
Perkebunan ke dalam basis data SISMIOP untuk Sektor Perkebunan.
2. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero.
Dalam penghitungan pajak bumi dan bangunan sektor perkebunan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero tarif yang dikenakan yaitu sebesar 40
empat puluh persen. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2002. Nilai Jual Kena Pajak NJKP dikenakan sebesar 40 untuk Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan yang Nilai Jual Objek Pajak NJOP satu milyar rupiah atau lebih. Dan NJKP 20 untuk NJOP
kurang dari satu milyar rupiah. Rumus Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero.
NJKP = 40 × NJOP – NJOPTKP PBB = 0,5 × 40 NIOP – NJOPTKP
= 0,2 × NJOP – NJOPTKP
Universitas Sumatera Utara
B. Pendataan dan Penilaian Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkebunan