Gambaran Umum : Perkembangan Perusahaan Asuransi

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum : Perkembangan Perusahaan Asuransi

Penetapan Undang-undang No 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian menunjukkan perusahaan Asuransi nasional berkembang secara pesat. Per akhir september 2013, jumlah perusahaan peransuransian sebanyak 141 perusahaan, terdiri atas 49 perusahaan asuransi jiwa, 83 perusahaan asuransi kerugian, 4 perusahaan reasuransi, 2 perusahaan penyelenggara program asuransi sosial dan jamsostek dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi untuk PNS, TNI dan POLRI. Jumlah tersebut termasuk pemberian tiga izin usaha baru yaitu PT Asuransi Agrapana Aksata, PT Central Asia Financial dan PT Asuransi Jiwa Indosurya Sukses dan pencabutan dua izin usaha yaitu PT Asuransi Jiwa Nusantara dan PT asuransi Karyamas Sentralindo. Perusahaan Peransuransian berdasarkan usahanya didominasi oleh asuransi kerugian laporan triwulan tahun 2013 terbitan OJK. Perkembangan industri peransuransian semakin pesat dilihat dari total aset yang meningkat 0,4 menjadi sebesar Rp 612,2 triliun, premi bruto sebagai indikator kinerja industri peransuransian sampai dengan juni 2013 naik 10,5 menjadi Rp. 48,3 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Penyumbang terbesar dari kenaikan premi tersebut adalah premi penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Jamsostek dengan kontribusi 39,7 diikuti oleh kenaikan premi asuransi komersial asuransi umum dan reasuransi dan asuransi jiwa masing- masing 34,7 dan 18,9. Dalam hal komposisi premi bruto untuk industri peransuransian konvensional didominasi oleh asuransi jiwa yaitu sebesar 55,8, asuransi kerugian dan reasuransi sebesar 27,6, perusahaan penyelenggara program asuransi untuk PNS dan TNIPOLRI sebesar 8,9, dan premi yang diterima oleh perusahaan penyelenggara program asuransi sosial, jamsostek, dan Jaminan Hari Tua JHT sebesar 7,7. Sampai dengan November 2014, pertumbuhan premi industri asuransi sebesar 40,9 atau naik Rp 237,7, naik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013. Adapun pertumbuhan premi tertinggi pada asuransi sosial sebesar 566,4 sebesar Rp 63,2 triliun. Sedangkan asuransi jiwa sebesar Rp 225,6 triliun, asuransi umum Rp 43,8 triliun, dan reasuransi Rp 5,4 triliun. Sementara untuk klaim asuransi juga mengalami kenaikan 40 sebesar Rp 145,9 triliun. Angka dentitas premi brutojumlah penduduk dan angka penetrasi premi brutoGDP juga menunjukkan nilai positif. Dentitas Asuransi Jiwa sampai November 2014 sebesar Rp 458,980 naik dibanding November 2013 Rp 426,530. Angka penetrasi Asuransi Jiwa sebesar 1,26 naik dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,17. Dentitas Asuransi Umum sampai November 2014 sebesar Rp 174,090 turun dibandingkan November 2013 Rp 175.000. Angka penetrasi asuransi umum sebesar 0,48 atau stagnan dibanding tahun 2013. Dentitas Asuransi Komersial sampai November 2014 sebear Rp 633,070 naik dibanding november 2013 Rp 601,530. Angka penetrasi asuransi komersial sebesar 1,74 naik dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,65 Siaran Pers No.SP-03DKNSOJK012015.

4.2 Hasil Penelitian