Pengertian Sistem Pakar Sistem Pakar

xxxv pada pemerintah AS.

2.2 Sistem Pakar

2.2.1 Pengertian Sistem Pakar

a. Menurut Durkin dalam Sri Kusumadewi, 2003 : 109, sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. b. Menurut Giarratano dan Riley dalam Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2006 : 09 sistem pakar adalah sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar Sistem pakar merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi atau bahasa pemrograman tingkat tinggi High level Language, yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian tertentu. Program ini bertindak sebagai konsultan yang cerdas atau penasihat dalam suatu lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Dengan demikian seorang awam sekalipun bisa menggunakan sistem pakar itu untuk memecahkan berbagai persoalan yang ia hadapi. Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk Rule-Based Sistem, yang mana pengetahuan disimpan dalam xxxvi bentuk aturan-aturan dan biasanya berbentuk IF –THEN. Sistem pakar dengan desain yang benar dan sejumlah komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan integrasi, akan dapat digunakan oleh orang awam untuk membantu memecahkan masalah tertentu dan bagi seorang ahli, sistem pakar dapat dijadikan alat untuk menunjang aktivitasnya yaitu sebagai asisten yang berpengalaman. Rahmat, 2005 Menurut Durkin dalam Muhammad Arhami, 2005 : 6, seorang pakar dengan sistem pakar memiliki banyak perbedaan. Berikut ini tabel perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sistem pakar. Tabel 1. perbandingan seorang pakar dengan sistem pakar Faktor Human Expert Expert System Time Availibility Hari kerja Setiap saat Geografis Lokal tertentu Di mana saja Keamanan Tak tergantikan Dapat diganti Perishable dapat habis Ya Tidak Performansi Variable Konsisten Kecepatan Variable Konsisten Biaya Tinggi Terjangkau xxxvii

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar