2.2.1. Sumber pencemaran air
1. Domestik rumah tangga
Yaitu berasal dari pembuangan air kotor dari kamar mandi, kakus dan dapur.
2. Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung
pada bahan baku, proses industri, bahan bakar dan sistem pengelolaan limbah cair yang digunakan dalam industri tersebut. Secara umum jenis polutan air
dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1.
Fisik Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah air
2. Kimia
Bahan pencemar yang berbahaya : merkuri Hg, cadmium Cd, timah hitam Pb, pestisida dan jenis logam berat lainnya.
3. Mikrobiologi
Berbagai macam bakteri, virus, parasite dan lain-lainnya. Misalnya yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah
potong dan tempat pemerahan susu sapi. 4.
Radioaktif Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh pembangkit listrik
tenaga nuklir PLTN dapat pula menimbulkan pencemaran air.
Universitas Sumatera Utara
3. Pertanian dan perkebunan
Polutan air dari pertanianperkebunan dapat berupa : 1.
Zat kimia Misalnya : berasal dari penggunaan pupuk, pestisida seperti DDT,
Dieldrin dan lain-lain. 2.
Mikrobiologi Misalnya : virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan
cacing tambang di lokasi perkebunan. 3.
Zat radioaktif Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses
pematangan buah, mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat pertumbuhan tanaman Mukono, 2000.
2.2.2. Indikator pencemaran air
Air diperlukan dalam banyak aktivitas organisme, mulai dari kebutuhan konsumsi makhluk hidup termasuk manusia, untuk industri dan sebagainya.
Karena begitu banyaknya kegiatan manusia yang melibatkan air akan dapat mengakibatkan pencemaran air. Beberapa indikator terhadap pencemaran air
dapat diamati dengan melihat perubahan keadaan air dari keadaan yang normal, diantaranya :
1. Perubahan suhu air
Apabila suhu air meningkat maka kelarutan oksigen di dalam air juga akan semakin menurun, akhirnya akan dapat mempengaruhi kehidupan air
karena berkurangnya kadar oksigen yang diperlukan oleh makhluk hidup di
Universitas Sumatera Utara
dalam lingkungan air. Perubahan panas yang sangat besar yang disebabkan yang disebabkan oleh industri sangat berbahaya terhadap kehidupan organisme di
dalam air karena sangat sedikit kehidupan air yang tahan terhadap panas. Akan tetapi apabila perubahan panas ini hanya disebabkan oleh perubahan musim,
misalnya musim panas dan musim dingin, perubahan panas ini masih bisa ditoleransi oleh beberapa jenis makhluk hidup di dalam air.
2. Perubahan tingkat keasaman, basa dan salinitas air
Air dalam keadaan normal mempunyai tingkat keasaman sekitar pH 6,0- 7,5. Tingkat keasaman air dapat berubah disebabkan oleh hadirnya senyawa
kimia buangan ke dalam air. sumber utama asam di dalam air adalah berasal dari air buangan tambang dan bahan buangan industri. Meningkatnya kadar basa di
dalam air biasanya tidak berasal dari aktivitas manusia secara langsung, akan tetapi berasal dari pelapukan bahan mineral di dalam tanah. Tingkat kebasaan air
dapat juga meningkat karena aktivitas manusia misalnya melalui penambahan senyawa basa ke dalam air dalam proses pengolahan bahan tambang. Kadar
garam yang tinggi di dalam air dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya penyuntikan natrium sulfat dalam pengolahan minyak bumi dapat
meningkatkan kadar garam di dalam air. Salinitas air juga dapat meningkat yang disebabkan oleh penambahan pupuk ke dalam air pertanian, kemudian dengan
adanya musim kemarau akan menyebabkan kadar garam di dalam air menjadi meningkat karena proses perubahan konsentrasi.
3. Perubahan warna, bau dan rasa pada air
Air bersih pada keadaan normal tidak berwarna bening, tidak berbau dan tidak berasa. Namun perlu diingat bahwa air yang tidak berwarna tidak
Universitas Sumatera Utara
selalu terbebas dari polusi, karena banyak bahan buangan terutama bahan buangan industri yang dibuang ke dalam air tanpa melalui proses pengolahan air
tidak berwarna sehingga kelihatan fisik air tetap jernih akan tetapi sudah mengandung banyak bahan pencemar berbahaya.
Bau yang terdapat pada air dapat berasal dari bahan buangan industri oleh kehadiran senyawa kimia tertentu penghasil bau misalnya limbah buangan
yang mengandung senyawa yang memberikan bau, akan tetapi dapat juga merupakan hasil degradasi senyawa buangan senyawa organik dan limbah
tumah tangga oleh mikroorganisme dan menghasilkan gas berbau karena proses perubahan senyawa yang mengandung nitrogen dan belerang.
Rasa yang terdapat dalam air dapat berasal dari larutnya ion-ion dalam bentuk kation dan anion. Perubahan rasa pada air biasanya diikuti dengan
perubahan pH air. Air yang diperlukan sebagai air minum harus tidak berasa. 4.
Terbentuknya endapan dan koloid Bahan buangan yang berasal dari industri bila tidak melarut sempurna di
dalam air dapat membentuk koloid dan ada juga yang langsung membentuk endapan pada dasar air setelah didiamkan beberapa saat. Banyak senyawa kimia
yang dibuang dalam bentuk limbah industri larut di dalam air dalam bentuk ion- ion dan dengan kehadiran ion tertentu dapat membentuk senyawa lain berupa
koloid atau bahkan membentuk endapan. Koloid yang melayang-layang pada air akan dapat menghalangi masuknya sinar ke dalam air, sehingga dapat
menghalangi proses fotosintesa pada tumbuhan air, dan akibatnya dapat mengganggu kehidupan di air.
Universitas Sumatera Utara
5. Mikroorganisme dalam air
Kehadiran mikroorganisme seperti bakteri patogen sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan penyakit. Pembuangan limbah berupa
limbah yang berasal dari industri makanan dan limbah rumah tangga dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme di dalam air. Mikroorganisme yang
terdapat di dalam air dapat dikelompokkan sebagai bakteri, fungi, dan alga Situmorang, 2007.
2.2.3. Dampak pencemaran air