Kadar Air Tanah Aplikasi Bahan Organik pada Piringan Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Populasi Cacing Tanahdan Ketersediaan Hara N, P, K.

ditambah dengan inokulum T.harzianum. Namun, TKKS dapat menurunkan BD tanah dengan cara aplikasi yang berbeda yakni dengan diletakkan di pinggir piringan, begitu juga dengan TKKS yang ditambah dengan T.harzianum.

2. Kadar Air Tanah

Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah.Ketersediaan air di dalam tanah dipengaruhi oleh kemampuan tanah menahan air, curah hujan, bahan organik, dan laju evapotranspirasi. Berdasarkan hasil analisis tanah di piringan kelapa sawit akibat pemberian berbagai jenis bahan organik yang diaplikasikan dengan cara berbeda diperoleh bahwa terjadi peningkatan kadar air dari kadar air tanah awal yakni 10,10 menjadi 14,91 yang merupakan kadar air tanah tertinggi. Terdapat perbedaan kadar air tanah pada pemberian bahan organik di setiap perlakuan dengan tanpa bahan organik yang memiliki kadar air tanah lebih rendah Tabel 3. Setelah diaplikasikan TKKS dan serasah tanaman, kadar air tanah meningkat, terutama jika TKKS ditambah dengan inokulum T.harzianum. Hal ini menandakan bahwa bahan organik mampu meningkatkan kadar air tanah dengan bantuan inokulum T.harzianumsehingga tanah menjadi lebih lembab, proses dekomposisi akan berlangsung lebih cepat dan berdampak positif pada populasi cacing tanah, karena cacing tanah lebih menyukai tanah-tanah yang lembab daripada tanah yang kering. Sesuai literatur Hanafiah et al 2009 bahwa mereka menyukai tempat-tempat yang lembab dan mengandung bahan organik yang cukup. Disebar merata Diletakkan di Tanpa Serasah TKKS Serasah + T.harzianu TKKS + T.harzianu Ditumpuk Aplikasi bahan organik dengan cara aplikasi berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar air tanah. Berikut adalah grafik yang menggambarkan kadar air tanah oleh aplikasi bahan organik dan cara aplikasinya. Gambar 3. Grafik Kadar Air Tanah akibat aplikasi akibat aplikasi berbagai jenis Bahan Organik dan Cara Aplikasi berbeda pada piringan kelapa sawit Dari perlakuan kombinasi bahan organik dan cara aplikasi yang berbeda, perlakuan terbaik terdapat pada kombinasi perlakuan interaksi TKKS dengan inokulum T.harzianum yang diaplikasikan dengan cara diletakkan di pinggir piringan B 4 C 3 yaitu sebesar 14,91 yang tidak berbeda jauh dengan serasah yang ditumpuk di sekeliling batang B 1 C 2 yaitu sebesar 14,28 dan interaksi TKKS dengan T.harzianum yang ditumpuk di sekeliling batang B 4 C 2 yaitu sebesar 14,25. TKKS dapat meningkatkan kadar air tanah apabila ditumpuk di sekeliling batang, namun akaan menurunkan kadar air tanah apabila disebar merata selapis karena cara aplikasi ini mempercepat proses evaporasi penguapan air tanah. TKKS mampu menyerap air lebih tinggi dan menyediakannya ke tanah daripada serasah tanaman. Hal ini disebabkan oleh ukuran partikel dan kelunakan serasah yang lebih kecil dan lebih lunak dibandingkan TKKS sehingga menyebabkan nya tidak lama menahan air, sedangkan TKKS cacah memiliki ukuran partikel serabut yang lebih rapat dan kuat sehingga lebih besar dalam menyerap air dan lebih lama dalam menahan air. Sesuai literatur Wahyono et al 2008 TKKS atau empty fruit bunchesmerupakan tandan kelapa sawit yang telah diambil buahnya. Bentuknya oval terdiri atas malai-malai dengan serat yang kuat.Ukurannya berkisar antara 40 sampai 50 cm.Pemberian bahan organik tanpa inokulum T.harzianum memiliki nilai kadar air yang lebih rendah daripada bahan organik dengan inokulum T.harzianum. Hasil ini dapat menjadi masukan yang cukup berarti dalam memperlambat kehilangan air di areal perkebunan terutama piringan kelapa sawit.

3. Reaksi Tanah pH H