Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Persero, Tbk Cabang Medan, 2010.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian. No
. Kegiatan
Oktober November
Minggu Minggu
I II III IV
I II III IV
A. Persiapan
1. Pelaksanaan observasi untuk
mendapatkan topik tugas akhir
2. Bimbingan untuk pelaksanaan tugas
akhir
B. Pelaksanaan
3. Bimbingan untuk pengolahan data
perusahaan.
4. Pengolahan data perusahaan dalam
penyusunan tugas akhir
C. Pelaporan
5. Bimbingan untuk penulisan BAB I
tugas akhir.
6. Bimbingan untuk penulisan BAB II
tugas akhir.
7. Bimbingan untuk penulisan BAB III
tugas akhir.
8. Bimbingan untuk penulisan BAB IV
tugas akhir.
9. Bimbingan tahap akhir dalam
penyusunan tugas akhir.
10. Penyempurnaan tugas akhir.
2.
Laporan Penelitian
Seluruh pembahasan dalam tugas akhir ini disusun secara sistematik yang terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, dan BAB IV
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini yang diuraikan tentang latar belakang masalah, permasalahan,
tujuan dan manfaat, sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Persero, Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah ringkas PT. Bank Negara Indonesia
Syariah, Tbk Cabang Medan, struktur organisasi, uraian tugas, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan
pembahasan mengenai analisis kredit pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk Cabang Medan.
BAB IV : PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan uraian
pembahasan dan saran sebagai bahan masukan guna meningkatkan kinerja perusahaan dalam upaya peningkatan pembiayaan Mudharabah.
Dede Prana Lubis : Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Persero, Tbk Cabang Medan, 2010.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas
Dalam rangka memperluas segmen pasar market development BNI, maka manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya
untuk memperkuat bisnis BNI. BNI unit syariah didirikan sejak tanggal 29 April 2000 dan sampai saat ini telah
mempunyai 10 sepuluh buah cabang yaitu : Yogyakarta, Jepara, Banjarmasin, Jakarta Timur, Padang, Pekalongan, Malang, Jakarta Selatan, Bandung, Makassar.
BNI Syariah Cabang Medan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002. Alasan-alasan BNI membuka cabang Syariah antara lain :
1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap mewujudkan BNI sebagai
Universal Banking. 2.
30masyarakat Indonesia menolak sistem bunga data MUI. 3.
Landasan operasional perbankan, operasional perbankan syariah sudah kuat, 4.
Masih terbatasnya kompetitor. 5.
Respon kepercayaan masyarakarat yang besar atas kehadiran bank syariah hasil survei.