Parameter OFDM pada WiMAX Modulasi 16QAM

32

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

4.1 Parameter OFDM pada WiMAX

Pada Tugas Akhir ini akan membahas pengaruh panjang CP yang digunakan sistem OFDM pada WiMAX yang dipengaruhi oleh noise AWGN dan modulasi yang digunakan adalah QPSK dan 16QAM untuk menganalisa BER yang merupakan salah satu parameter kinerja sistem. Simulasi sistem OFDM pada WiMAX ini menggunakan program Matlab R2006a. Program simulasi dapat dilihat pada Lampiran C. Kinerja OFDM pada WiMAX ditentukan oleh BER sebagai parameter sistem. Parameter-parameter utama yang digunakan dalam simulasi ini ditunjukkan pada Tabel 4.1[6]. Tabel 4.1 Data Parameter Simulasi No Parameter Harga 1 B Bandwidth 2.5 Mhz 2 Subcarrier data 192 bit 3 Subcarrier pilot 8 bit 4 Subcarrier nol 56 bit 5 Nfft Panjang FFT 256 bit 33

4.2 Analisis Data Sistem OFDM pada WiMAX

Analisis yang akan dilakukan pada simulasi ini adalah membandingkan BER terhadap EbNo untuk masing-masing CP pada setiap modulasi yang akan digunakan. Simulasi ini juga dilakukan menggunakan pengkodean dan tanpa pengkodean.

4.2.1 Menggunakan Pengkodean Simulasi yang dilakukan dengan menggunakan pengkodean ada 2, yaitu:

a. Modulasi 16QAM

Untuk menganalisis BER sistem OFDM pada WiMAX dengan modulasi 16QAM maka dilakukan beberapa simulasi dengan perbedaan CP setiap simulasinya. 1. Hasil simulasi untuk CP = 0 didapat data seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil BER untuk Sistem OFDM pada WiMAX CP = 0 EbNodB BER Simulasi 0.4945422535 5 0.3093309859 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 30 Pengaruh EbNo terhadap BER pada kanal AWGN dapat dilihat pada saat EbNo 0 dB didapat nilai BER sebesar 0.4945422535 dan pada saat EbNo 5 dB didapat nilai BER sebesar 0.3093309859 dB. Lamanya waktu simulasi yang dilakukan adalah 51.2406 detik. Dari Tabel 4.2, maka didapat grafik perbandingan antara EbNo dan BER. 34 Gambar 4.1 Perbandingan EbNo dengan BER tanpa CP Dari Gambar 4.1 terlihat perbandingan antara EbNo dan BER yang diterapkan pada OFDM tanpa pengaruh CP CP=0. Untuk nilai EbNo 1 dB atau dapat dikatakan noise yang dibangkitkan adalah sangat besar dibandingkan dengan energi bit menyebabkan tingkat kesalahan dari sistem menjadi tinggi. Pemberian niali EbNo yang semakin tinggi akan menyebabkan noise yang dibangkitkan semakin kecil sehingga performansi dari sistem akan menjadi lebih baik. 35 2. Hasil simulasi untuk CP = 14 didapat data seperti Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil BER untuk Sistem OFDM pada WiMAX CP = 14 EbNodB BER Simulasi 0.4929577464 5 0.3334507042 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 30 Pengaruh EbNo terhadap BER pada kanal AWGN dapat dilihat pada saat EbNo 0 dB didapat nilai BER sebesar 0.4929577464 dB dan pada saat EbNo 5 dB didapat nilai BER sebesar 0.3334507042 dB. Lamanya waktu simulasi yang dilakukan adalah 40.1597 detik. Dari Tabel 4.3, maka didapat grafik perbandingan antara EbNo dan BER. Gambar 4.2 Perbandingan EbNo dengan BER dengan CP = 14 36 Dari Gambar 4.2 terlihat perbandingan antara EbNo dan BER yang diterapkan pada OFDM dengan CP = 14. Jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan CP CP=0, maka dengan menggunakan CP = 14, nilai BER yang didapat lebih baik kecil. 3. Hasil simulasi untuk CP = 18 didapat data seperti Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil BER untuk Sistem OFDM pada WiMAX CP = 18 EbNodB BER Simulasi 0.4947183098 5 0.2822183098 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 30 Pengaruh EbNo terhadap BER pada kanal AWGN dapat dilihat pada saat EbNo 0 dB didapat nilai BER sebesar 0.4947183098 dB dan pada saat EbNo 5 dB didapat nilai BER sebesar 0.2822183098 dB. Lamanya waktu simulasi yang dilakukan adalah 41.3191 detik. Dari Tabel 4.4, maka didapat grafik perbandingan antara EbNo dan BER. 37 Gambar 4.3 Perbandingan EbNo dengan BER dengan CP = 18 Dari Gambar 4.3 terlihat perbandingan antara EbNo dan BER yang diterapkan pada OFDM dengan CP = 18. Jika dibandingkan dengan CP = 14, maka dengan menggunakan CP = 18, BER yang didapat lebih besar. 4. Hasil simulasi untuk CP = 116 didapat data seperti Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil BER untuk Sistem OFDM pada WiMAX CP = 116 EbNodB BER Simulasi 0.4845070422 5 0.2811619718 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 30 38 Pengaruh EbNo terhadap BER pada kanal AWGN dapat dilihat pada saat EbNo 0 dB didapat nilai BER sebesar 0.4845070422 dB dan pada saat EbNo 5 dB didapat nilai BER sebesar 0.2811619718 dB. Lamanya waktu simulasi yang dilakukan adalah 41.2365 detik. Dari Tabel 4.5, maka didapat grafik perbandingan antara EbNo dan BER. Gambar 4.4 Perbandingan EbNo dengan BER dengan CP = 116 Dari Gambar 4.4 terlihat perbandingan antara EbNo dan BER yang diterapkan pada OFDM dengan CP = 116. Jika dibandingkan dengan CP CP=18,CP=14, maka dengan menggunakan CP = 116, BER yang didapat lebih besar buruk. 39 5. Hasil simulasi untuk CP = 132 didapat data seperti Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil BER untuk Sistem OFDM pada WiMAX CP = 132 EbNodB BER Simulasi 0.5012323943 5 0.2998239436 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 30 Pengaruh EbNo terhadap BER pada kanal AWGN dapat dilihat pada saat EbNo 0 dB didapat nilai BER sebesar 0.5012323943 dB dan pada saat EbNo 5 dB didapat nilai BER sebesar 0.2998239436 dB. Lamanya waktu simulasi yang dilakukan adalah 40.3952 detik. Dari Tabel 4.6, maka didapat grafik perbandingan antara EbNo dan BER. Gambar 4.5 Perbandingan EbNo dengan BER dengan CP = 132 40 Dari Gambar 4.5 terlihat perbandingan antara EbNo dan BER yang diterapkan pada OFDM dengan CP = 132. Jika dibandingkan dengan CP CP=116,CP=18,CP=14, maka dengan menggunakan CP = 132, BER yang didapat lebih besar buruk. Secara analitik BER dapat dihitung menggunakan persamaan 2.11 dan hasilnya dapat dilihat seperti Tabel 4.7. Tabel 4.7 BER Teori untuk Modulasi 16QAM EbN0dB BER Teori 0.13916001357 5 0.0293887213 10 1.99502064427 E-4 15 3.4783860252 E-12 20 1.8174044409 E-41 25 4.702349374 E-154 20

b. Modulasi QPSK