Membangun Halaman Website Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan

Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. a. Membuat dokumen baru dengan ukuran panjang 1024 pixel dan lebar 218 pixel. Kemudian mengisi warna gambar background dengan warna hijau transparan. b. Dengan memanfaatkan tool-tool yang ada di Photoshop seperti filter tool, artistic tool, dan neon glow tool dan mengunaka ACDsee seperti add text tool dengan kreasi penulis, dibentuk suatu layoutheader seperti gambar berikut ini: Gambar 4.13 LayoutHeader Website Edit Pakai Photoshop

4.9 Membangun Halaman Website

Adapun halaman - halaman yang dibangun oleh penulis adalah: a. Halaman index.php, merupakan halaman yang pertama kali muncul pada saat website dibuka. Halaman ini berisikan artikel dan link-link menuju halaman berikutnya. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. b. Halaman data_guru.php, merupakan halaman yang berisikan tentang data guru dan pegawai di SMA Negeri 15 Medan. c. Halaman profil.php, sejarah_sklh.php, visimisi.php, organ_sklh.php, fasilitas.php dan ruang.php, merupakan halaman yang memberikan informasi mengenai profil, kata sambutan, sejarah sekolah, visi dan misi sekolah serta fasilitas dan ruang dari SMA Negeri 15 Medan. d. Halaman daftar.php, merupakan halaman ynag digunakan untuk mendaftar sebagai anggota di website ini. Dengan mendaftar di website ini user dapat menulis artikel. e. Halaman admin.php, merupakan halaman yang hanya dapat diakses oleh admin untuk melakukan pengaturan seperti menghapus atau mengubah artikel, alumni dan anggota serta menambah data guru baru f. Halaman creator.php, merupakan halaman yang memuat profil pembuat website SMA Negeri 15 Medan. Tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam membangun halaman website adalah sebagai berikut: 1. Membuka Macromedia Dreamweaver MX 2004 sebagai software pengatur letak layout dan penulisan skrip-skrip PHP dalam membangun halaman. Tampilannya dapat dilihat seperti gambar berikut ini: Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. Gambar 4.14 Tampilan Macromedia Dreamweaver MX 2004 2. Mengatur letak layout dengan memanfaatkan tool dan perintah yang terdapat pada Macromedia Dreamweaver yaitu dengan meletakkan link-link, grafik, isi berita dan modul-modul lainnya di tempat yang telah ditentukan. 3. Menulis dan meletakkan skrip-skrip PHP dan HTML yang diperlukan pada tempat yang sesuai yang dikerjakan di jendela Code pada Macromedia Dreamweaver. 4. Mengerjakan halaman-halaman berikutnya. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010.

4.9.1 Mendefenisikan Website

Pertama sekali yang perlu kita lakukan sebelum merancang situs yang akan kita buat agar semua file tertata rapi dan terkumpul pada satu dokumen maka kita perlu mendefenisikan sebuah website. Dreamweaver memberikan kemudahan bagi kita dalam manajemen file yang digunakan dalam membuat halaman web. Untuk itu kita perlu mendefenisikan sebuah web proyek yang baru kepada area kerja Dreamweaver. Untuk mendefenisikan situs baru, klik menu Site pilih Manage Site seperti yang terlihat dibawah ini : Gambar 4.15 Window Manage site Setelah itu klik New pilih Site untuk menampilkan window yang berisi pengaturan site yang akan dibuat. Pilih tab Advanced pilih Category pilih Lokal Info Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. untuk mengatur folder-folder tempat file yang akan digunakan dalam membuat halaman web. Berikut ini adalah keterangannya : 1. Pada isian Site name, isikan nama proyek situs yang akan kita buat. Pada Tugas Akhir saya ini, saya memberi nama proyeknya dengan Eria. 2. Local root folder merupakan folder utama proyek kita. Beri centang pada Refresh local file list automatically agar file terbaru anda muncul di Dreamweaver. Gambar 4.16 Windo w Site Definition Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. 3 Default image folder merupakan folder tempat file-file gambar anda disimpan. Default images folder harus berada pada didalam Local root folder. 4. Jika kita telah memiliki domain isikan alamat domain kita di isian HTTP address agar semua link yang ada pada halaman web kita selalu dicek. 5. Enable cache memungkinkan Dreamweaver menggunakan temporary file ketika ketika kita mengetes halaman web yang kita buat Preview in Browser pada browser di komputer lokal. Fungsinya untuk mempercepat proses pengeksekusian file ke browser.

4.9.2 Penempatan Layout Situs

Situs yang baik adalah situs yang memperhatikan nilai keindahan pada halamannya. Banyak situs yang mempergunakan halaman sederhana, tetapi kebanyakan juga situs yang menampilkan informasi, dengan tetap menghadirkan halaman dengan template yang indah sehingga menjadikan situs tersebut sering dikunjungi orang. Terkadang dengan pemakaian template halaman pada sebuah situs, bisa jadi waktu untuk mengakses site tersebut menjadi agak lamban, ini disebabkan karena images pada halaman situs tersebut tidak dipotong-potong dibagi menjadi ukuran file kecil. Pengelolaan situs yang benar adalah jika kita mempergunakan halaman template dengan ukuran yang besar, perlu kita potong-potong bagi, agar pengaksesan situsnya menjadi cepat. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. Berikut ini adalah gambar layout tata letak SMA Negeri 15 Medan dengan menggunakan editor web Dreamweaver MX 2004. Gambar 4.17 Layout Web SMA Negeri 15 Medan Pembuatan layout pada Dreamweaver MX 2004, menggunakan fasilitas tabel untuk menempatkan images-images yang telah dibagi. Cara membuat tabel pada Dreamweaver banyak caranya, salah satunya adalah menggunakan menu Insert pada menu bar kemudian pilih Table. Selanjutnya akan tampil sebuah kotak dialog Table, kemudian tentukan jumlah baris tabel dan kolom tabel dengan memasukkan angka pada beberapa kotak teks yang sudah disediakan. Pada Situs SMA Negeri 15 Medan ini penulis menggunakan 2 kolom dan 4 baris. Dibawah ini adalah gambar kotak dialog tabel : Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. Gambar 4.18 Window Tabel Keterangan Pada Window Tabel : A. Bagian Table Size

1. Rows : Bagian yang digunakan untuk menentukan jumlah baris tabel.

2. Columns : Bagian yang digunakan untuk menentukan jumlah kolom tabel.

3. Width : Bagian yang digunakan untuk menentukan ukuran lebar tabel.

dan satuan ukuran yang dipakai pixel atau persentase.

4. Border : Bagian yang digunakan untuk mengatur ketebalan border atau

batas tabel. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010.

5. Cell Padding : Bagian yang digunakan untuk mengatur jarak antara isi sel dengan batas isi sel.

6. Cell Spacing : Bagian yang digunakan untuk menentukan jarak antarsel dalam

tabel. B. Bagian Header Digunakan untuk memberikan keterangan teks pada bagian tabel sesuai dengan pilihan yang tersedia.

1. None : Tanpa menggunakan keterangan teks.

2. Left : Menampilkan keterangan teks pada kolom pertama atau pada

bagian sebelah kiri.

3. Top : Menampilkan keterangan teksa pada pertama atau pada bagian

sebelah atas.

4. Both : Menampilkan keterangan teks pada kolom dan baris pertama.

C. Bagian Accessbility Kita dapat memberikan keterangan judul tabel pada kotak teks Caption. Sedangkan untuk perataan teksnya kita dapat memilih dari daftar yang sudah disediakan pada kotak daftar Align Caption. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010.

4.9.3 Jendela Perancangan Situs

Dalam perancangan situs, kita pasti akan disibukan dalam menangani scripting dan design web yang telah kita buat. Untuk itu di lembar kerja Macromedia Dreamwaver MX 2004 ada 3 tabulasi jendela yang membantu kita dalam merancang situs yang kita buat.. 1. Jendela Code : Pada jendela ini kita hanya bisa menuliskan teks scripting pemrograman web, baik itu HTML, JavaScripts, PHP dan lain- lain . 2. Jendela Split : Pada Jendela ini Dreamweaver memberikan kemudahan bagi kita dalam merancang situs, dengan membagi dua jendela pada lembar kerja yaitu Jendela Code dengan Jendela Design. 3. Jendela Design : Pada Jendela ini kita hanya bisa merancang situs tanpa bisa menuliskan scripting pemrograman web. Pada jendela design kita bisa menuliskan teks, menampilkan images, dan lain-lain. Apa yang kita buat di jendela design maka itulah yang akan kita lihat pada browsingnya atau yang dikenal dengan istilah WYSIWYG What You See Is What You Get. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010.

4.9.4 Halaman Situs

Pada jendela halaman utama atau yang sering juga dinamakan dengan file index memiliki 4 buah link. Link adalah suatu teks atau gambar yang dipakai dalam dokumen HTML untuk melompat dari satu dokumen ke dokumen atau ketempat lain pada dokumen yang sama. Kita dapat menggunakan teks images yang ada didalam halaman Web dan juga dapat membuat teks khusus untuk digunakan sebagai link. Untuk membuat link pada Dreamweaver MX 2004 dapat diikuti cara berikut : 1. Tempatkan kursor pada tempat kerja atau images yang ingin kita jadikan link. 2. Kemudian pada Properti Inspector pilih link dan pilih file yang ingin kita jadikan tempat tujuan dengan mengklik icon berbentuk folder. Berikut ini adalah contoh halaman index yang ditampilkan pada browser Internet Explorer. Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. Gambar 4.19 Halaman Visi dan Misi Pada Situs

4.9.5 Penggabungan Scripts Dengan Layout Situs

Mungkin karena kemudahan serta kecanggihan editor ini, membuatnya lebih banyak dipakai oleh para web desaigner dan web programming. Salah satu kemudahan yang dimiliki oleh Dreamweaver MX 2004 adalah dapat menggabungkan script program pada layout halaman situs. Penggabungan antara script pemrograman web dengan halaman situs seperti JavaScripts, PHP dan lain-lain dapat dengan menuliskan langsung scriptsnya pada tempat yang telah kita tentukan pada jendela Code atau pada jendela Split, atau dengan memanggil nama filenya saja yang terletak dalam satu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. dokumen. Dan ini hanya bisa dilakukan hanya untuk pemrograman Server Side seperti PHP. Untuk memanggil file PHP mis : photo.php untuk ditempatkan pada halaman situs, cukup dengan cara : 1. Tempatkan kursor pada tempat yang telah kita tentukan. 2. Pada Jendela Split, beralihlah pada bagian Code kemudian ketikkan ? include ‘photo.php’ ?.

4.9.6 Membuat Pop-Up Menu

Pop-Up Menu digunakan untuk membuat sebuah menu dengan banyak pilihan link yang langsung dapat diakses oleh pengunjung. Pop-Up Menu tidak memakan banyak tempat dan dapat dibuat bertingkat sehingga kita tidak perlu bingung untuk menempatkan menu ini. Kita dapat menggunakan teks atau gambar image sebagai sarana untuk membuat menu ini. Sebelum kita membuat pop-up menu, ada baiknya kita persiapkan teks atau images sebagai penghubung pop-up menu. Dibawah ini adalah contoh gambar image sebagai penghubung pop-up menu: Gambar 4.20 Gambar Sebagai Link Penghubung Pop-Up Menu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. Adapun cara membuat pop-up menu pada Dreamweaver MX 2004 adalah sebagai berikut : 1. Pilih gambar yang dijadikan penghubung pop-up menu. Misalnya PROFIL 2. Pilih menu Window pilih Behaviors dan aktifkan panel Behaviors atau dapat juga digunakan dengan menekan kombinasi tombol Ctrl + F3. 3. Klik tanda pada panel Behaviors, kemudian pilih submenu Show Pop- Up Menu pada tampilan yang ada sehingga muncul tampilan kotak dialog Show Pop-Up Menu seperti dibawah ini: Gambar 4.21 Window Content Show Pop-Up Menu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. 4. Pastikan kalau kita sudah berada pada tabulasi Contents. Pada bagian ini, isi dan pilih beberapa ketentuan berikut : a. Masukkan nama menu pada kotak Text b. Tentukan nama file yang akan dituju pada kotak Link. c. Tentukan target linknya pada kotak Target. Kita dapat memilih dan menentukan targetnya dengan mengklik panah bawah kotak Target. 5. Aktifkan tabulasi Appearance untuk mengubah tampilan menu pop-up menu, seperti gambar di bawah ini : Gambar 4.22 Window Appearance Show Pop-Up Menu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. a. Vertical Menu atau Horizontal Menu digunakan untuk menampilkan menu dengan arah horizontal dan vertical. b. Pilih jenis dan ukuran font untuk teks menu pada kotak Font dan kotak Size. Tentukan pula style dan perataan dari teks menu. c. Up State digunakan untuk menentukan format teks beserta sel pada saat tidak dipilih. d. Over State digunakan untuk menentukan format teks beserta sel pada saat terpilih atau ditunjuk oleh pointer mouse. 6. Aktifkan tabulasi Advanced. Tab Advanced berfungsi untuk mengubah tampilan kotak menu pop-up. Gambar 4.23 Window Advanced Show Pop-Up Menu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. a. Cell Width dan Cell Height, digunakan untuk menentukan lebar dan tinggi kotak pop-up menu. Jika kita menghendaki agar Dreamweaver mengaturnya secara otomatis, pilih Automatic. b. Cell Padding dan Cell Spacing digunakan untuk menentukan jarak antar sel dan jarak teks dengan sel. c. Tentukan penundaan waktu tampilan menu pada menu Delay. d. Jika kita ingin memberikan border pada kotak men, kita dapat memberikan centang pada kotak Pop-Up Borders. e. Tentukan lebar border pada kotak Border Width, tentukan warna untuk border pada kotak Border Color, warna untuk bayangan menu pada kotak Shadow dan warna untuk sorot menu pada kotak Highlight. 7. Klik tabulasi Position untuk mengatur posisi pop-up menu. Lihat gambar dibawah ini : Gambar 4.24 Windo w Position Show Pop-Up Menu Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. a. Pilih posisi pop-up menu dengan mengklik tombol pada Menu Position. Jika Anda ingin menentukan sendiri posisi pop-up menu, Anda dapat mengisikan pada kotak X dan Y. b. Untuk menyembunyikan tampilan menu pop-up menu pada saat mouse melewati menu. Anda dapat memberikan tanda centang pada kotak Hide menu on onMouseOut event. c. Untuk mengakhiri pembuatan Pop-Up Menu, tekan OK. Hasil dari menu yang dibuat dapat dilihat pada Jendela Browser Internet Explorer berikut ini : Gambar 4.25 Tampilan Pop-Up Menu pada Jendela Browser Jefry Ardiansyah Toy : Portal Akademik SMA Negeri 15 Medan, 2010. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Sistem Informasi