Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan

E. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan

Timur Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Keuangan, tugas KPP Pratama yang termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Timur yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak TidakLangsung Lainnya, Pajak Bumidan Bangunan PBB serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dalam wilayahwewenangnya berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakantugas diatas, KPP Pratama termasuk KPP Pratama Medan Timur menyelenggarakan fungsi yaitu : Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajianinformasi perpajakan, pendataan objekdan subjek pajak, Penetapan dan penerbitanproduk hukum perpajakan, Pengadministrasiandokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan SuratPemberitahuan, serta penerimaan suratlainnya, 1. Penyuluhan perpajakan, 2. Pelaksanaan registrasi wajibpajak, 3. Pelaksanaan ekstensifikasi, 4. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak, 5. Pelaksanaan pemeriksaan pajak, 6. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, 7. Pelaksanaan konsultasi perpajakan, 8. Pelaksanaan intensifikasi, 9. Pembetulan ketetapan pajak, 10. Pelaksanaan administrasi kantor.

F. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan

Timur Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 62PMK.012009 Tentang Organisasi Dan Tata KerjaInstansi Vertikal Direktorat Jenderal Keuangan, KPP Pratama termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Timur terdiri dari : 1. Sub bagian Umum dan Kepatuhan Internal Subbagian umum mempunyai tugas sebagai berikut : a. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar b. Menyusun tanggapantindak lanjut terhadap Surat Hasil PemeriksaanLaporan Hasil Pemeriksaan dari DitejenKemenkeuBPKBPKPUnit Fungsional Pemeriksaan lainnya. c. Menyusun tanggapan terhadap surat pengaduan anggota masyarakat melalui pos maupun secara langsung. d. Menyusun laporan berkala KPP, meliputi Laporan Ketertiban Pegawai, Laporan Penggunaan Anggaran, Laporan Pemakaian Barang – Barang Milik Negara dan lain sebagainya. e. Meneliti pelanggaran disiplin pegawai yang terjadi sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. f. Pengadministrasian hak – hak pegawai antara lain hak cuti, asuransi kesehatan, pengangkatan pegawai, pengajuan pension dan sebagainya. g. Pengadministrasian gaji pegawai h. Pemeliharaan asset-aset negara serta pengadaan barang – barang kebutuhan kantor. i. Pengelolaan dan penggunaan anggaran, serta mengelola Sistem Akuntansi Instansi. j. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Kepatuhan Internal. k. Pengawasan Kepatuhan Internal. 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi Pengolahan Data danInformasi mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana penerimaan pajak berdasarkan ekonomi dan keuangan. b. Menatausahakan penerimaan pajak. c. Membuat Laporan monitoring Penerimaan Pajak dan Extra Effort. d. Perbaikan computer dan aplikasi computer. e. Penatausahaan Alat Keterangan. f. Penatausahaan surat – surat masuk pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi. g. Pengaturan jaringan computer ke seluruh pegawai serta pengawasan terhadap penggunaan jaringan computer. 3. Seksi Pelayanan Seksi Pelayananmempunyai tugas sebagai berikut : a. Menatausahakan surat – surat permohonan dari wajib pajak dan surat – surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu TPT b. Menatausahakan surat – surat masuk untuk seksi pelayanan. c. Penatausahaan arsipberkas perpajakan. d. Menyelesaikan registrasi wajib pajak dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP serta permohonan NPWP. e. Menyelesaikan permohonan penghapusan NPWP dan pengukuhan PKP f. Menerbitkan surat keputusan pembetulan produk hokum g. Pemberitahuan Wajib Pajak keluarpindah masuk h. Menatausahakan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN atau SPT Masa PPh pemotong dan pemungut yang telah diterima kembali dalam rangka pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. i. Menyelesaikan permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh. j. Melayani peminjamanpengiriman berkas darike KPP lain. k. Melaksanakan pemenuhan permintaan konfirmasi atau klarsifikasi. l. Mencetak surat teguran sehubungan dengan SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPN, SPT masa PPh, yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. m. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP dan Surat Tagihan Pajak STP n. Melaksanakan penyuluhan perpajakan o. Melaksanakan pelayanan kebutuhan informasi perpajakan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak 4. Seksi Penagihan SeksiPenagihan mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Penagihan b. Melakukan pengawasan terhadap tunggakan dan angsuranpelunasan pajak. c. Menerbitkan dan menyampaikan surat teguran kepada Wajib Pajak. d. Menerbitkan dan melaksanakan surat paksa. e. Menerbitkan SPMP Surat Perintah Melakukan Penyidikan dan melaksanakan penyitaan. f. Menerbitkan surat permintaan pemblokiran rekening Wajib Pajak kepada pimpinan Bank g. Meakukan proses lelang atas harta kekayaan penunggakan pajak yang telah disita. h. Melakukan penelitian administratif dan penelitian setempat terhadap piutang pajak yang diperkirakan tidak dapat ditagihtidak mungkin ditagih lagi. i. Meakukan penelitian atas usulan penghapusan piutang pajak. j. Menjawab konfirmasi data tunggakan wajib pajak. 5. Seksi Pemeriksaan Seksi Pemeriksaan memiliki tugas sebagai berikut : a. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Pemeriksaan b. Mengusulkan wajib pajak yang akan dilakukan pemeriksaan c. Menerbitkan Surat Perintah SP2, surat pemberitahuan SPT pemeriksaan pajak dan surat pemanggilan pemeriksaan pajak. d. Menatausahakan Laporan Hasil Pemeriksaan LPH dan Nota Perhitungan Nothit e. Mengusulkan dilakukannya penyidikan pajak. f. Membuat laporan tentang Wajib Pajak Patuh. 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Seksi Ekstensifikasi Perpajakanmempunyai tugas sebagai berikut : a. Menatausahakan surat yang nasuk ke Seksi Eksentisifikasi Perpajakan. b. Menerbitkan surat himbauan ber-NPWP. c. Mencari data dari pihak ketiga dalam rangka pembentukan data perpajakan. d. Mencari data potensi perpajakan dalam pembuatan monografi fiskal. e. Pembuatan Daftar Biaya Komponen Bangunan DBKB 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV Seksi Pengawasan dan Konsultasi dibagi menjadi 2 dua kelompok tugas yaitu, Seksi Pengawasan dan Konsultasi I bertugas memberikan pelayanan dan konsultasi teknis kepada Wajib Pajak. Sedangkan Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, III, dan IV melaksanakan pengawasan dengan tugas sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan penerbitan surat teguran kepada Wajib Pajak yang belum menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT b. Melaksanakan penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib Pajak. c. Melakukan penghapusan atau pembatalan ketetapapan pajak yang tidak benar. d. Pengusulan Wajib PajakPKP fiktif. e. Pengusulan Wajib Pajak patuh. f. Melakukan penelitian untuk mengusulkan penerbitan Surat Keterangan Fiskal SKF. g. Pemberian izin penggunaan mesin teraan materai. h. Mengirimkan himbauan perbaikan Surat Pemberitahuan SPT. i. Melakukan kunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak dalam rangka pengawasan data Wajib Pajak. j. Melaksanakan rekonsiliasi data Wajib pajak data matching k. Membuat Surat Keterangan Bebas SKB. 8. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok fungsional mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melakukan pemeriksaan sederhana kantor. b. Membuat Nota Penghitungan Nothit pajak, Daftar Kesimpulan Hasil Pemeriksaan DKHP dan Alat Keterangan Alket c. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan. 27

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Ketentuan

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sangat dipengaruhi oleh perkembangan transaksi bisnis serta pola konsumsi masyarakat objek dari Pajak Pertambahan Nilai atas nilai tambah added valueyang timbul efek pengenaan pajak berganda dapat dihindarkanResmi,2008:1.

B. Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai

Undang-Undang yang mengatur pengenaan Pajak PertambahanNilai PPN adalah Undang-Undang nomor 8 tahun 1983 tentang pajak Pertambahan Nilai Barang dan jasaPajak penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 tahun 2009.

C. Subjek Dan Objek Pajak Pertambahan Nilai

1. Subjek pajak

Dalam buku “Perpajakan Indonesia”Waluyo,2006:57-68 secara garis besarsubjek pajak adalah pihak-pihak orang atau badan yang menerima penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja.