Hubungan Antara Tekanan dan Volume Hubungan Antara Temperatur dan Volume . Persamaan Keadaan. Cara Kompresi

Effisiensi dapat ditentukan dari penggambaran standart untuk effisiensi thermal total overall , berikut : η ov = ���� �� ………………………………………………………….2.14 Effisiensi termal total gabungan pada effisiensi kompressor dan effisiensi turbin. 2.8. Teor i Kompresi

2.8.1. Hubungan Antara Tekanan dan Volume

Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi tersebut dapat diuraikan sebaai berikut. Jika selama kompresi, temperatur gas dijaga tetap tidak bertambah panas maka pengecilan volume terjadi setengah kali akan menikkan tekanan menjadi dua kali lipat. Demikian juga volume menjadi sepertiga kali, maka tekanan menjadi tiga kali lipat dan seterusnya.jadi dapat disimpulkan : “Jika gas dikompresikan atau diekspansikan pada temperatur tetap, maka tekanan akan berbanding terbalik dengan volume”. Pada hukum Boyle : P 1 V 1 = P 2 V 2 = tetap………………………………………………..2.15

2.8.2 Hubungan Antara Temperatur dan Volume .

Gas mempunyai koefesien yang lebih besar daripada zat cair dan zat padat. Dari pengukuran koefesien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai berikut : “semua macam gas apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1 ºC, akan mengurangi volume dengan proporsi yang sama dan apabila temperaturnya dinaikkan sebesar 1 ºC, pada tekanan tetap akan mengalami pertambahan volume Universitas Sumatera Utara sebesar 1 273 dari volumenya pada 0 oC. Menurut hokum Charles [49] : “Pada proses tekanan tetap volume gas berbanding lurus dengan temperatur mutlaknya”. � 1 � 2 = � 1 � 2 ……………………………...……………..…...…………….2.16

2.8.3 Persamaan Keadaan.

Hukum Boyle dan Hukum Charles digabung menjadi hokum Boyle - Charles dapat dinyatakan : pV = GRT ……………………………..……………..……………….2.17 Dimana : P = Tekanan mutlak Pa V = Volume m3 G = Berat gas Kgf atau N T = Temperatur mutlak ºK R = Konstanta gas mol ºK Konstanta R berbeda – beda untuk masing – masing gas. Tabel 2.1 Harga - harga R Persamaan diatas dapat ditulis : pυ = RT ………………………............................................................2.18 Dimana : Universitas Sumatera Utara υ = VG υ = Volume Spesifik �� � = � = Tetap …………………………………………………………….....2.19 Gas yang memenuhi persamaan ini disebut gas ideal. 2.9. Pr oses Kompr esi Gas

2.9.1 Cara Kompresi

Kompresi gas dibagi menurut tiga cara yaitu [50] : proses isothermal, proses adiabatik dan politropik. a. Kompresi Isothermal Kompresi isothermal dapat dapat disebut jika gas dikompresi maka gas tersebut mendapat energi mekanik dan diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas naik dan tekanan naik, namun jika proses dibarengi pendingin untuk mengeluarkan panas yang terjadi dan temperatur tetap dijaga. pV = Tetap p 1 V 1 = p 2 .V 2 = Tetap……………………………….…………….………2.20 b. Kompresi Adiabatik Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke dalam gas. Proses tersebut disebut adiabatik. p .V k = tetap atau p1 . V1 k = p 2 . V2 k = tetap ……………….…….…2.21 Dimana k = Cp Cv Universitas Sumatera Utara c. Kompresi Politropik Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isothermal, karena kenaikan temperatur. Namun juga bukan proses adiabatic karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi sesungguhnya, ada diantara keduanya disebut proses politropik. P . V n = Tetap Atau p1 .V1 n = p 2 .V2 n = Tetap …………………………………..……..2.22

2.9.2. Perubahan Temperatur