yang diwawancarai secara pribadi tidak berani berbicara di depan umum.
3 Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, seperti pada saat wawancara santriwati lebih banyak mengatakan hal-hal
positif tentang pesantren namun di waktu yang berbeda mereka mengatakan hal yang sebaliknya atau terkadang juga tetap
mengatakan hal yang sama dikatakan pada situasi penelitian. 4
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti sesama santriwati,
pengurus pesantren dan pengasuh pesantren dan orang tua santri. Hal ini lebih banyak dilakukan pada saat peneliti mencari data
tentang pemahaman santriwati tentang seksualitas dan reaksi orang-orang di lingkungan pesantren terhadap pelaku atau
santriwati lesbian. 5
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu hasil penelitian terdahulu. Dalam hal ini peneliti membandingkan data hasil
wawancara dengan data penelitian Zuhri yang memiliki tema
serupa dengan objek penelitian dan pesantren yang berbeda.
G. Analisis Data
Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2007: 248 mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
mengemukakan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Analisis data ini dilakukan agar proses penyusunan data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat ditafsirkan.
Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif dari Miles 1992:16 yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,
yaitu yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, membuat yang tidak perlu dan mengorganisasikan data
dengan cara sedemikian rupa sehingga, memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan atau verifikasi. Dalam hal ini, peneliti mengelompokkan data
hasil wawancara dan observasi guna untuk mempermudah peneliti dalam menyajikan data dan penarikan kesimpulan agar sesuai dengan tema
penelitian ini. Dalam penyajian data peneliti harus menyajikan data atau memberikan
sekumpulan informasi yang tersusun rapi sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Penyajian hasil wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara
bertahap melalui proses pembimbingan yang dilakukan bertahap dari BAB I, BAB II, dan seterusnya.
Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah tinjauan ulang pada cacatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna yang
muncul dari data yang harus di uji kebenarannya, kekokohannya yaitu merupakan validitasnya Miles, 1992:19. Kesimpulan dalam penelitian
merupakan peninjauan ulang dari catatan yang diperoleh peneliti di lapangan, dan kemudian data tersebut diinterpretasikan kembali melalui pandangan
peneliti, selanjutnya untuk ditarik suatu kesimpulan. Hasil penelitian yang telah disajikan dalam bentuk BAB I sampai dengan BAB IV kemudian ditarik
kesimpulan. Kesimpulan dari data-data yang terkumpul untuk dijadikan bahan pembahasan yaitu tentang perilaku homoseksual dalam pondok
pesantren. Ketiga alur kegiatan analisis data kualitatif dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut: Bagan 02. Alur Kegiatan Analisis Data Kualitatif
Komponen analisis data model interaktif Miles,1992 :19 Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Penyajian Data
Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama-tama peneliti melakukan penelitian di
lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap pengumpulan data. karena data yang dikumpulkan banyak maka diadakan
reduksi data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Setelah ketiga alur tersebut selesai dilakukan, maka diambil suatu
kesimpulan atau verifikasi.
A. Gamb