PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

( Skripsi )

Oleh

MUHAMAD BURHAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

MUHAMAD BURHAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda sebanyak sepuluh kelas dengan jumlah keseluruhan 326 siswa. Menggunakan rumus Slovin dengan simple random sampling diperoleh sampel sebanyak 180 siswa.Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif

verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sumber belajar

terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda sebesar 23,7%; (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda sebesar 18 %; (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelasVIII SMP Negeri 1 Kalianda sebesar 37,7%.

Kata kunci: hasil belajar ips terpadu, motivasi dan pemanfaatan sumber belajar.


(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

MUHAMAD BURHAN Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 9 maret 1992 dengan nama lengkap Muhamad Burhan. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Raden Permata dan Ibu Masitoh.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Tajimalela diselesaikan pada tahun 2003. 2. SMP Negeri 1 Kalianda diselesaikan pada tahun 2006. 3. SMA Negeri 1 Kalianda diselesaikan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung. Pada bulan maret 2011, penulis aktif di Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung sampai dengan desember 2014. Pada bulan januari 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo-Semarang-Bali-Yogyakarta-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli- September 2013, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Pekon Kegeringan, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat, Lampung.


(8)

MOTO

“Rasulullah SAW bersabda: “ Dan barangsiapa yang berjalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”

(HR. Muslim)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan ornag-orang yang beri ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Q.s. Al Mujadalah: 11)

“Sesungghnya ilmu pengetahuan menempatkan orang nya kepada kedudukan terhormat dan mulia (tinggi) . Ilmu pengetahuan adalah

keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat” (H.R Ar- Rabii’)

Do Small Think Big Move Fast

(Muhamad Burhan)


(9)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Persembahan

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji untuk Mu Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau

berikan selama ini. Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang akan

selalu berharga dalam hidupku: Kedua Orang Tua ku tercinta

yang selalu berdo’a untuk keberhasilanku dan berjuta kasih dan

sayang yang kau berikan semoga ananda mampu mengukir senyum bahagia di wajah penuh kasihmu

Kakak , Adik dan keluarga Besarku

Yang selalu memberikan motivasi, semangat dan do’a untuk

kesuksesanku Para Pendidik ku

Atas bimbingan dan ajarannya hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu dan mempunyai keberanian untuk menjalani hidup

yang lebih baik

Sahabat – sahabatku

Menemaniku saat suka dan dukaku, memberi pengalaman serta menjadikan hari-hari yang ku lalui lebih berwarna dengan

kebersamaan.


(10)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 ”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, sebagai wujud rasa hormat, penulis

menyampaikan terima kasih seluruhnya kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, umum dan kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.


(11)

xi

4. Bapak Drs. Hi. Muhammad Fuad, M. Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang juga sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan

Pemimbing II saya yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan juga motivasi motivasi yang diberikan.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M. Si. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan membimbing hingga selesainya Skripsi ini.

8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si. selaku penguji yang telah memberi bimbingan penulis, saran dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu dosen Program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.

10.Bapak Muji raharjo, S. Pd. Selaku kepala SMP Negeri 1 Kalianda yang telah membantu selama melaksanakan penelitian si SMP Negeri 1 Kalianda.

11.Ibu Nuraidah, S. Pd. selaku guru mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda. Terimakasih atas bimbingannya dan nasehatnya serta informasi yang diberikan semoga bermanfaat untuk peneliti maupun pembaca nantinya.

12.Seluruh guru, karyawan staf Tata usaha SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan.


(12)

13.Seluruh siswa siswi SMP Negeri 1 Kalianda Khususnya kelas VIII, terimakasih atas kerjasamanya.

14.Ibu dan Ayahku Tercinta, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, do’ a, pengorbanan dan pembelajaran yang tak kan pernah ternilai oleh apapun.

15.Kakak ku Mely Asuti dan adik ku syahrul fatah serta seluruh keluarga besarku terimakasih atas dukungan , doa dan perhatiannya serta motivasi dan pengorbanannya selama ini.

16.Sahabat seperjuangan dimasa perkuliahan yang penuh dengan kenangan Ardi Tri Saputra, Eka Suderajat dan Kusworo terimakasih atas

kebersamaannya dimasa perkuliahan walaupun kalian diwisuda terlebih dahulu namun semangat untuk memberiku motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini sangatlah besar, terimakasih yakinlah waktu yang kalian berikan tak kan pernah sia sia, semoga persahabatan ini menjadi bekal dimasa depan.

17.Teman teman angkatan 2010 baik ganjil maupun genap (wira, rama, hardian, tendi, ali, anggoro, bachtiar, joko, arif, sis subagyo, dll) yang tak dapat disebutkan satu persatu namanya, terimakasih atas kebersamaanya semoga ilmu yang kita peroleh bermanfaat untuk orang lain di masa depan.

18.Kakak tingkat (Eko, wardani, Aprohan, dll) terimakasih atas

bimbingannya, saran dan pengetahuan yang diberikan, terimakasih juga untuk adik adik tingkat 2011, 2012 dan 2013 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih semangat dan kerjasamanya.


(13)

xiii

19.Keluarga Peratin Kegeringan Bapak Sirojudin beserta Ibu terimakasih atas waktu dan tempat yang telah diberikan, banyak pelajaran yang dapat di ambil di rumah panggung yang penuh kenangan itu selama kurang lebih 3 bulan disana.

20.Teman – teman KKN dan PPL di desa kegeringan Lampung barat azmi, wayan, sofia, clara dwi, liza fitri, endang, nita, mey arianti, siskayanti, rannisa, Rianita dan Resti kalian memang luar bisa BBC.

21.Teman Teman dan kakanda di UKPM Teknokra Kanda Rudiyansah, Aprohan, Novalinda, Vina Oktavia, Yurike , Fitri W, Faris, Nisa dll, terimakasih bimbingannya dan kerjasamanya selama di Pojok PKM mudah mudahan tali silaturahmi kita tetap terjaga.

22.Teman teman kontrakan Yan Agusni dan Fermansyah semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga.

23.Semua pihak yang tidak penulis sebutkan, terimakasih untuk semuanya.

Semoga bantuan, bimbingan dorongan dan do’a yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

Bandar Lampung, 7 April 2015 Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 8

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. TinjauanPustaka ... 10

1. Hasil Belajar ... 10

2. Motivasi Belajar... 12

3. Pemanfaatan Sumber Belajar IPS Terpadu... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

C. KerangkaPikir ... 26

D. Hipotesis... . 28

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29

B. Populasi danSampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 30

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 31


(15)

xv

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 33

1. Definisi Konseptual Variabel ... 33

2. Definisi Operasional Variabel ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 39

1. Uji Validitas Angket ... 39

2. Uji Reliabilitas Angket ... 41

G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 43

1. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas ... 44

H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 45

1. Uji Kelinieran Garis Regresi ... 45

2. Uji Autokolerasi... 47

3. Uji Multikolinieritas ... 48

4. Uji Heteroskedastisitas ... 49

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 50

1. Regresi Linier Sederhana ... 50

2. Regresi Linier Multiple ... 51

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

1. Sejarah singkat berdirinya SMP Negeri 1 Kalianda ... 53

2. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kalianda ... 54

3. Proses Belajar Mengajar ... 55

4. Fasilitas SMP Negeri Kalianda ... 56

B. Deskripsi Data ... 56

1. Data Pemanfaatan Sumber Belajar (X1) ... 57

2. Data Motivasi belajar (X2) ... 59

3. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 61

C. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 64

1. Uji Normalitas ... 64

2. Uji Homogenitas ... 69

D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 71

1. Uji Kelinieritas Garis Regresi ... 71

a. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar ... 71

b. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel Motivasi Belajar .. 72

2. Uji Multikolinieritas ... 73

3. Uji Autokorelasi ... 75

4. Uji Heteroskedastisitas ... 76

E. Uji Hipotesis ... 78

1. Regresi Linier Sederhana ... 78

a. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 78

b. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 81

2. Regresi Linier Multipel... 83

a. Persamaan Garis Regresi ... 83


(16)

F. Pembahasan ... 87 1. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar (X1) Terhadap

Hasil Belajar ... 87 2. Pengaruh Motivasi Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar ... 90 3. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar ( X1) dan Motivasi

Belajar (X2) Terhadap Hasil belajar IPS Terpadu (Y) ... 93 G. Keterbatasan Penelitian ... 98

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 100 B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Uji Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten Lampung Selatan

Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

2. Tabel rekapitulasi pengunjung Perpustakaan ... 5

3. Hasil Penelitian yang Relevan ... 24

4. Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2014/2015) ... 30

5. Perhitungan Jumlah Sampel Setiap Kelas ... 32

6. Definisi Operasional Variabel ... 36

7. Uji Realibilitas Angket Uji Coba Pemanfaatan sumber belajar (X1) ... 42

8. Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Motivasi Belajar (X2) ... 43

9. Ringkasan Anava Keberartian dan Kelinieran Regresi ... 47

10. Daftar Pejabat Kepala Sekolah SMP Negeri 1 kalianda Tahun 1959 – 2015 ... 54

11. Sarana dan prasarana SMP Negeri 1 Kalianda ... 56

12. Distribusi Frekuensi persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah ... 58

13. Kategori Variabel Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah (X1). ... 59

14. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar (X2) ... 60

15. Kategori Motivasi Belajar (X2) ... 61

16. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 62

17. Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 63

18. Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah(X1) ... 64

19. Hasil Pengujian Normalitas Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (X2) ... 66

20. Hasil Pengujian Normalitas Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 68

21. Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ... 70

22. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah (X1) ... 71 23. Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar


(18)

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (X2) ... 72

24. Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 73

25. Hasil Uji Multikolinieritas ... 74

26. Hasil Uji Autokorelasi... 75

27. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 77

28. Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 77

29. Korelasi Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 78

30. Koefisien Regresi Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 79

31. Korelasi Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 81

32. Koefisien Regresi Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 81

33. Koefisien Regresi Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah (X1) Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 83

34. ANOVA untuk Uji Hipotesis Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah (X1) dan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (X2) Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 85

35. Korelasi Regresi Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Di Sekolah (X1) dan Motivasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu (X2) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 86


(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber

Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Tahun Pelajaran 2013/2014……… 28 Gambar 2.Kurva Normal Q-Q Plot Persepsi Siswa Tentang

Pemanfaatan Sumber Belajar di Sekolah (X1) ………. 65 Gambar 3.Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar Siswa (X2) ……… 67 Gambar 4.Kurva Normalitas Q-Q Plot Hasil Belajar IPS Terpadu ……… 69


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi - Kisi Angket Uji Coba ... 107

2. AngketAngket Uji Coba ... 109

3. Data Uji Coba Angket (X1) ... 112

4. Data Uji Coba Angket (X2) ... 113

5. Validitas X1 ( Pemanfaatan Sumber Belajar) ... 114

6. Validitas X2 ( Motivasi Belajar ) ... 116

7. Reliabilitas X1 ( Pemanfaatan Sumber Belajar ) ... 118

8. Reliabilitas X2 ( Motivasi Belajar ... 119

9. Kisi - Kisi Angket Penelitian ... 120

10. Angket penelitian ... 122

11. Data Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar (X1) ... 125

12. Data Variabel Motivasi Belajar ( X2 ) Kisi - Kisi Angket Uji Coba ... 130

13. Hasil Belajar Siswa (Y) ... 135

14. Rekapitulasi data X1, X2 dan Y ... 140

15. Uji Normalitas X1, X2 dan Y ... 145

16. Uji Homogenitas ... 148

17. Uji Kelinieritas ... 149

18. Uji Multikolinieritas ... 150

19. Uji Autokorelasi ... 151

20. Uji Heteroskedastisitas ... 152

21. Uji Hipotesis ... 153


(21)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mendapatkan pelatihan dan

pengajaran mulai dari anak-anak, remaja di sekolah, hingga perguruan tinggi. Proses ini dapat mengubah sikap, tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara dan setiap individu yang terlibat dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri.

Setiap pelaku pendidikan harus mengerti dan juga memahami hakikat dan tujuan dari pendidikan yaitu membangun kualitaas manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang selalu meningkatkan

hubungan dengan-Nya. Pendidikan pada hakikatnya ikhtiar untuk memajukan kehidupan bangsa yang ditandai dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu sarana dan prasarana yang baik untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas adalah sekolah. Pembelajaran serta pelatihan yang ada di sekolah mampu membentuk manusia yang berilmu pengetahuan yang luas sehingga mampu bersaing.


(22)

Ketersediaan sumber belajar di sekolah maupun lingkungan sekitar sangatlah penting bagi sekolah untuk menunjang proses pembelajarannya. Semakin banyak sumber belajar seperti guru yang profesional, perpustakaan, laboraturium, lingkungan serta fasilitas yang menunjang lainnya sehingga proses kegiatan belajar akan semakin lancar. Kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses merupakan sistem yang tidak terlepas dari komponen –

komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnnya salah satu komponen proses pembelajaran adalah pemanfaatan sarana pembelajaran yang juga merupakan bagian dari sumber belajar.

Upaya peningkatan mutu pendidikan mutu lulusan pendidikan khususnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Apabila kita membahas tentang hasil belajar maka tidak terlepas dari proses atau kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami siswa sebagai anak didik.

SMP Negeri 1 Kalianda merupakan salah satu SMP yang berada di pusat kota Kalianda di Lampung Selatan, namun hasil belajar siswa yang dicapai masih tergolong minim dan sebagian besar belum mencapai KKM yaitu sebesar 75. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut pengaruh yang

membuat hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Kalianda menjadi rendah. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di pengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern merupakan


(23)

3

faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti motivasi, minat, kecerdasan dan disiplin. Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti sarana belajar dan lingkungan sekolah keterampilan mengajar siswa yang kesemuanya saling berkaitan dan

mendukung dalam proses pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada SMP Negeri 1 Kalianda dan keterangan guru bidang studi yang diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda kurang optimal. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemanfaatan sumber belajar yang ada dan motivasi belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik sangat minim. Oleh karena itu hasil belajar siswa SMP Negeri 1 kalianda terbilang rendah.

Tabel 1. Hasil Belajar IPS Terpadu Mid Semester Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kalianda Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Kelas Nilai Jumlah

siswa < 75 ≥75

1 VIII 1 5 30 35

2 VIII 2 6 26 32

3 VIII 3 20 13 33

4 VIII4 26 5 31

5 VIII5 27 6 33

6 VIII 6 31 3 34

7 VIII 7 20 10 30

8 VIII 8 28 3 31

9 VIII 9 26 7 33

10 VIII 10 24 10 34

Jumlah Siswa 213 113 326

% 65,64% 34,35 % 100%

Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Kalianda

Berdasarkan standar ketuntasan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Kalianda yang mencapai 75. Maka siswa yang lulus dari 326 siswa hanya 113 siswa atau 34,35% sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah 75 dan yang


(24)

dianggap belum tuntas belajarnya adalah 213 siswa atau 65,64%. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kalianda , khususnya kelas VIII 1 sampai VIII 10 ditemukan bahwa hasil belajar yang dimiliki siswa masih kurang memuaskan. Keberhasilan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.Faktor intenal meliputi kesehatan, kecerdasan, minat dan motivasi, serta cara belajar siswa itu sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan sekitar, masyarakat, dan sekolah.

Berdasarkan penelitian pendahuluan faktor yang diduga berkaitan erat mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan antara lain rendahnya pemanfaatan sumber belajar . Faktor yang kedua adalah kurangnya motivasi belajar yang dimiliki siswa yang masih banyak belajar hanya pada saat akan ujian saja. Jika hal ini dibiarkan maka hasil belajar siswa akan semakin rendah. Rendahnya hasil belajar siswa akan berdampak pada prestasinya dan mutu pendidikan di Indonesia.

Faktor pertama yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya pemanfaatan sumber belajar. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Hal ini


(25)

5

belajar adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar dari peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung.

Namun berdasarkan hasil observasi pemanfaatan sumber belajar masih dikatakan kurang dimanfaatkan terlihat dari pemanfaatan perpustakaan misalnya yang merupakan salah satu sumber belajar yanag ada di sekolah terutama pada siswa kelas VIII yang sangat sedikit memanfaatkan

perpustakaan sebagai sumber belajar dibandingkan dengan siswa kelas VII dan IX

Tabel 2. Rekapitulasi Pengunjung Perpustakaan Semester Ganjil SMP Negeri 1 Kalianda Tahun Pelajaran 2014/2015

No Bulan Pengunjung

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

1 Juli - - -

2 Agustus 117 14 33

3 September 289 28 77

4 Oktober 167 12 71

5 Novembe 698 21 206

6 Desember 104 44 33

Jumlah 1375 119 420

Sumber: Perpustakaan SMP Negeri 1 Kalianda

Faktor kedua yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah motivasi belajar. Motivasibelajar adalah energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh hasil yang baik. Namun pada


(26)

kenyataannya, dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada guru mata pelejaran IPS Terpadu dan kepada beberapa siswa SMP Negeri 1 Kalianda khususnya kelas VIII umumnya siswa tidak tekun dalam belajar, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, siswa melakukan kegiatan belajar bila ada bimbingan dari guru, frekuensi dalam belajar hanya sedikit, tidak mempunyai dorongan ingin tahu terhadap pelajaran, dan selalu bosan dalam belajar.

Sardirman (2004: 84) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat digambarkan sebagai berikut. (1) Siswa berusaha menyelesaikan tugas secara benar dan tepat waktu. (2) Siswa merasa bertujuan akan keberhasilan dalam belajar serta melaksanakan kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas ia belajar tanpa tergantung bimbingan guru. (3) Siswa memiliki sifat mengarahkan dan mengontrol diri sendiri dalam memanfaatkan sarana. (4) Siswa berusaha mencari dan meningkatkan hubungan siswa dengan temannya dan dengan orang yang lebih dewasa. (5) Siswa melaksanakan kegiatan belajar bukan sekedar syarat minimal melainkan ia selalu berkeinginan untuk lebih baik.

Disisi lain motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar juga sangat mendukung keberhasilan siswa karena motivasi merupakan pendorong yang membuat siswa tertarik pada bidang pelajaran tertentu. Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan siswa yaitu hasil belajar siswa adalah minimnya persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini mengambil judul; “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda Tahun Pelajaran 2014/2015”


(27)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka permasalahan ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Persepsi siswa tentang sumber belajar masih rendah.

2. Pemanfaatan sumber belajar yang ada di SMP Negeri 1 Kalianda kurang. 3. Motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Kalianda yang masih rendah. 4. Sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada aspek persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar (X1), motivasi belajar siswa (X2), dan hasil belajar siswa (Y) SMP Negei 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Kalianda tahun pelajaran 2014/2015?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015?


(28)

3. Apakah ada Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah 1. Kegunaan teoritis

a. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai masalah yang diteliti.

b. Menambah literatur atau referensi dalam memperluas kajian ilmu pendidikan yang berhubungan dengan hasil belajar.

c. Sebagai latihan dalam menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah.


(29)

9

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan.

b. Bagi sekolah sebagai bahan masukan untuk dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran untuk lebih efektif dan efisien. c. Bagi guru dan calon guru sebagai sumbangan pemikiran dalam

menggunakan sumber belajar yang tepat dan efektif.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah 1. Objek Penelitian

Persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar (X1), motivasi belajar siswa (X2) dan hasil belajar siswa (Y).

2. Subjek Penelitian Siswa kelas VIII 3. Tempat Penelitian

SMP Negeri 1 Kalianda 4. Waktu Penelitian


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai siswa. Keberhasilan belajar sangat membutuhkan adanya nilai-nilai etika yang mampu menumbuhkan suatu kearifan moralitas dasar yang berarti mengerti dan paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seorang anak atau peserta didik.

Hasil belajar merupakan suatu proses bagi seseorang dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Dalam keseluruhan proses disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan seagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dilingkungan.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3). Sedangkan menurut Sukmadinata (2007: 102) hasil belajar merupakan realisasi atau


(31)

11

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran di sekolah. Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern

1. Faktor intern

a. Faktor jasmaniah (1) Faktor kesehatan (2) Cacat tubuh b. Faktor psikologis

(1) Intelegensi (2) Minat (3) Perhatian (4) Bakat (5) Motif

(6) Kematangan (7) Kesiapan c. Faktor kelelahan

(1) Kelelahan jasmani (2) Kelelahan rohani 2. Faktor ekstern

a. Faktor keluarga

(1) Cara orang tua mendidik moral anak (2) Realisasi antar anggota keluarga (3) Suasana rumah

(4) Keadaan ekonomi keluarga (5) Pengertian orangtua

(6) Latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah

(1) Metode mengajar (2) Kurikulum

(3) Relasi siswa dengan guru (4) Relasi siswa dengan siswa (5) Disiplin sekolah

(6) Alat pelajaran (7) Metode belajar (8) Tugas rumah c. Faktor masyarakat


(32)

(2) Media massa (3) Teman bergaul

(4) Bentuk kehidupan masyarakat (Slameto: 2012 54 – 71) Hasil belajar secara fungsional berkaitan satu sama lain tetapi dapat didiskusikan secara terpisah. Hasil-hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Hasil belajar juga dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. Hasil belajar lambat laun akan dipersatukan menjadi keperibadian dengan kecepatan yang berbeda-beda dan hasil belajar yang dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah, jadi tidak sederhana dan statis (Oemar Hamalik 2001: 32).

2. Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, dalam teorinya Mc Cellend mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.

Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi. Mc Cellend menjelaskan bahwa Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam


(33)

13

pekerjaan. Ada beberapa Karakteristik dan sikap motivasi prestasi pada teori Mcclelland:

a). Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.

b). Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.

c). Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses

Konsep motivasi yang di jelaskan Mc Cellend yaitu kebutuhan akan prestasi sangat dekat dengan kebutuhan siswa akan mencapai suatu prestasi belajar yaitu hasil belajarnya sendiri. Hal ini didukung oleh

pendapat Sardiman (2001: 85) yang menyatakan “Intensitas motivasi

seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi

belajarnya”.

Motivasi belajar dapat menimbulkan rasa senang dan semangat dalam kegiatan belajar, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong mereka melakukan kegiatan belajar dengan skala tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa, seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi, adanya motivasi yang baik

menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun dan terutama didasarkan pada motivasi maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Sardiman, A. M (2005: 85). Motivasi akan memberikan semangat, keinginan yang kuat dan perasaan senang, seperti yang diungkapkan Slameto (2003: 57) seseorang yang


(34)

belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah, dan semangat.

Sebaliknya belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas dan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi adalah melalui

“mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi,

memberikan stimulus baru misalnya memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan peserta didik untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik seperti gambar, foto, diagram dan sebagainya. Secara umum peserta didik akan terangsang untuk belajar (terlibat aktif dalam pengajaran) apabila ia melihat bahwa situasi pengajaran memuaskan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan”. Slameto (2003: 11-12)

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar (Sardiman (2008: 75).

Sedangkan Suryabrata (2003: 70) mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi belajar seseorang tercermin dari aktivitas belajarnya. Motivasi berkaitan erat dengan situasi pada saat pencapaian tujuan itu dilaksanakan. Oleh karena itu, situasi yang berbeda dapat menimbulkan motivasi yang berbeda pula.

Definisi motivasi menurut Whittaker dalam Soemanto (2002: 25) bahwa motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai


(35)

15

tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Sedangkan Hamalik (2001: 108) mempunyai pendapat bahwa “Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan dan prestasi belajar siswa, belajar tanpa

motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal”.

Setiap siswa mempunyai hambatan dan kesulitan masing-masing dalam belajar. Selama siswa memiliki kemauan dan motivasi belajar yang kuat selama itu pula segala hambatan dan kesulitan dalam proses belajar dapat diatasi atau setidaknya dapat dicegah agar tidak sampai menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi siswa yang bersangkutan. Sesungguhnya

kemauan atau motivasi itu merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam proses belajar.

Semua perbuatan memiliki motif tertentu. Demikian pula halnya dengan siswa dalam belajar agar hasil belajar siswa meningkat dapat diupayakan dengan membangkitkan motivasi belajar siswa yang bersangkutan. Menurut Sardiman (2008: 92-95), ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah:

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan

belajarnya.Bagi siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat.Sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angka-angkanya baik.

2. Hadiah

Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau kompetitor

Saingan atau kompetitor dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.


(36)

4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5. Memberi ulangan

Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi. 6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

7. Pujian

Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dn sekaligus merupakan motivasi yang baik.

8. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

10. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat.Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting.

Selanjutnya menurut Sardiman (2001: 88), bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi:

1. Motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2. Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan uraian di atas, maka motif intrinsik dan ekstrinsik sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, karena peranan motivasi bagi


(37)

17

siswa atau mahasiswa adalah mengarahkan serta menjaga ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar sehingga hasil belajarnya akan baik. Selain itu, dalam proses belajar mengajar di sekolah guru juga berperan penting dalam memotivasi siswa belajar seperti dikemukakan oleh Slameto (2003: 99) yaitu membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, menjelaskan secara konkret kepada siswa dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang lebih baik dikemudian hari dan membentuk

kebiasaan belajar yang baik.

Motivasi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan. Sehubung dengan fungsi motivasi Rohani dan Ahmadi (2005: 11) menyebutkan fungsi motivasi sebagai berikut :

1. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap berminat dan siaga.

2. Memusatkan perhatian peserta didik pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.

3. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dari hasil jangka panjang.

Proses belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing guru dituntut untuk menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi proses belajar mengajar yang kondusif. Motivasi mempunyai nilai yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Menurut Sardiman (2008: 89) menyatakan bahwa didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat


(38)

diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan, dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi menurut Sardiman (2008: 85) adalah bermacam-macam: motivasi memegang fungsi sangat penting. Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

1. mendorong manusia untuk berbuat sebagai penggerak yang melepaskan energi.

2. menentukan arah dan perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai 3. menyediakan perbuatan-perbuatan yang harus dijalankan dengan serasi

guna mencapai tujuan.

Setiap siswa mempunyai hambatan dan kesulitan masing-masing dalam belajar. Selama siswa memiliki kemauan dan motivasi belajar yang kuat maka segala hambatan dan kesulitan dalam proses belajar di sekolah dapat teratasi atau setidaknya dapat dicegah agar tidak sampai menimbulkan kerugian pada siswa yang bersangkutan.

Menurut Cronbach, Harold Spears, dan Geoch dalam Sardiman (2008: 20) a. Cronbach memberikan definisi belajar adalah “ Learning is shown by a

change in behavior as a result of experience”

Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman sedangkan menurut

b. Harold Spears memberikan batasan “ Learning is to observe, to read,

to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan

c. Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result

of practice”


(39)

19

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya

merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan.

Prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran, mendorong timbulnya tingkah laku serta mengubah tingkah laku (Hamalik, 2004: 108). Itu sebabnya motivasi merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.

Mengenai prinsip-prinsip motivasi belajar, Hamalik (2004: 114) mengutip pendapat Kenneth H. Hoover yang menggolongkan prinsip-prinsip

motivasi sebagai berikut :

a. Pujian lebih efektif daripada hukuman

b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang perlu mendapat kepuasan

c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi berasal dari luar

d. Pemahaman yang jelas terdapat tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar


(40)

3. Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Sumber Belajar Persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengorganisasi, dan menginterpretasikan serta menilai stimulus yang sama belum tentu membuat seseorang mempunyai persepsi yang sama mengenai suatu hal.

Menurut Suwarno (2009: 53) “persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang ketika berusaha memahami informasi

yang diterimanya”. Slameto (2003: 102) menyatakan bahwa “persepsi

adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indranya

yaitu indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, atau pencium”. Pendapat

lain menyatakan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Jalaluddin, 2001: 51).

Berdasarkan kajian di atas, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa yang diperoleh oleh seseorang dan ditangkap oleh indranya, kemudian dari hasil interprestasinya itu muncul tindakan-tindakan yang menunjang kearah penilaian, pandangan atau pendapat. Pengertian persepsi menunjukkan aktivitas merespon, menginterpretasikan, dan memahami objek baik fisik maupun non-fisik. Persepsi berada pada pikiran dan perasaan manusia secara individu sehingga memungkinkan orang yang satu dengan yang lain memiliki persepsi yang berbeda walaupun objek yang dikaji sama.


(41)

21

Proses belajar, cara berfikir, minat atau potensi dapat berkembang dengan baik jika seseorang guru memiliki suatu pandangan, penilaian yang memadai. Oleh karena itu, bagi seorang guru mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut paut dengan persepsi sangat penting. Hal tersebut dikarenakan sebagai berikut.

1. Makin baik suatu objek, orang, peristiwa atau hubungan diketahui, makin baik objek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat.

2. Dalam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah satu pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru yang tidak relevan; dan

3. Jika salah mengajarkan sesuatu guru perlu mengganti benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru (Slameto, 2003: 102).

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau

mencapai kompetensi tertentu.

Sumber belajar yang ada di sekitar kita itu banyak yang dapat kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Guru hanya merupakan salah satu dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber belajar yang berupa orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium, tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.


(42)

Menurut Warsita (2008: 209) sumber belajar adalah semua komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu Sudjana dan Rivai (2009: 76) mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.

Setiap anak merupakan individu yang unik (berbeda satu sama lain), maka sedapat mungkin guru memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa. Dengan begitu maka diharapkan kegiatan mengajar benar-benar membuahkan kegiatan belajar pada diri setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan kalau guru berusaha menggunakan berbagai sumber belajar secara bervariasi dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar yang ada.

Peran guru dalam pemanfaatan sumber belajar adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang , melainkan juga sumber-sumber belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang khusus, melainkan juga sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan. Semua sumber belajar itu dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa.


(43)

23

menurut Ahmad Rohani (2010: 185) menyatakan bahwa sumber belajar adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan

proses/aktivitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, di luar dari peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung.

AECT (Association of Education Communication Technology) Warsita (2008: 209-210) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam yaitu:

1. Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh

komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan

sebagainya.

2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpanan, pengolah, dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya, guru/dosen, tutor, peserta didik, dan sebagainya.

3. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori material, seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, najalah, buku, dan sebagainya.

4. Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, overhead proyector, slide, video tape/recorder, pesawat radio/TV, dan sebagainya.

5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya, pengajaran berprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.

6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan nonfisik; misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, ramai, lelah, dan sebagainya.

(Ahmad Rohani, 2010: 188-189)


(44)

1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Contohnya adalah : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).

2. Sumber belajar yang dimanfaatkan(learning resources by

utilization), yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak lagi yang lain.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan sudah pernah dilaksanakan adalah sebagai beikut:

Tabel 3. Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Ria Agus Tari

(2008) Pengaruh Motivasi Belajar dan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2007/2008.

Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung tahun

pelajaran 2007/2008. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji F yang menunjukkan


(45)

25

bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 0,372 > 0,186. 2. Adi Suroso

(2009) Pengaruh persepsi siswa tentang fasilitas belajar disekolah, motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil di SMA Negeri 1

Semendawai Suku III Oku Timur pada tahun pelajaran 2008/2009.

Ada pengaruh persepsi siswa tentang fasilitas belajar disekolah, motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil di SMA Negeri 1 Semendawai Suku III Oku Timur pada tahun pelajaran 2008/2009 yang dibuktikan dengan menggunakan uji t di peroleh koefesien korelasi (r) 0,470 dan koefesien korelasi (r2) sebesar 0,221; (2) 3 Novita Caturria

(2010)

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dan

pemanfaatan media

pembelajaran terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2009/2010.

Ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas dan pemanfaatan media pembelajaran terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah tahun pelajaran 2009/2010 yang

dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t

diperoleh thitung > ttabel yaitu 34,553 > 3,035 4 Agus Mulyanto

(2011) Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun

Ada pengaruhmotivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2009/2010 yang

dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang menunjukkan t hitung >


(46)

Pelajaran 2009/2010.

t tabel yaitu 4,429 > 1,989 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,191.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes, dari hasil belajar tersebut dapat diketahui apakah selama proses belajar mengajar siswa berhasil memahami apa yang disampaikan dan diinginkan oleh guru sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan kurikulum sekolah.

Keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa baik berupa angka yang tetera pada rapor maupun perubahan tingkah laku, ketangkasan, kecakapan, kepribadian dan juga keterampilan yang lebih baik. Hasil yang nyata yang dapat dilihat secara langsung sebagai cerminan keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tertera pada rapor yang diperoleh dari hasil evaluasi dalam suatu periode tertentu. Perolehan hasil belajar IPS Terpadu yang bervariasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 kalianda tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, motivasi belajar dan pemanfaatan sumber belajar.


(47)

27

Motivasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Motivasi yang mendorong siswa dalam belajar ada dua

macam yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Menurut Sardiman (2008: 89)

menyatakan bahwa didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan, dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar

Selain itu Pemanfaatan sumber belajar merupakan faktor penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan adanya sumber belajar yang memadai dan terjangkau dapat membantu memperlancar serta

mempermudah proses pembelajaran. Menurut Sudjana dan Rivai (2009: 76) mengatakan bahwa sumber belajar adalah suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Apabila sumber belajar di rumah kurang memadai, maka dapat menimbulkan rasa malas atau enggan untuk mengulang kembali materi yang diperoleh pada jam pelajaran di sekolah. Jika hal ini terjadi, maka hasil belajar siswa akan sulit dicapai dan cendurung semakin menurun.

Berdasarkan uraian di atas, maka keterikatan antara motivasi belajar (X1), dan pemanfaatan sumber belajar disekolah (X2),dengan hasil belajar (Y),


(48)

dapat dirumuskan dalam kerangka pikir yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma ganda dengan dua variabel independen X1 dan X2, dan satu variabel dependen Y (Sugiyono,2010: 10).

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

2. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015. 3. Ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di

sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan

Sumber Belajar Disekolah (X1) Motivasi Belajar

(X2)

Hasil Belajar (Y)


(49)

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini tergolong penelitian Deskriftif Verifikatif, penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007: 11). Sedangkan verifikatif menunjukan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2004: 63).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan ex post facto dan survey. Pendekatan ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan

kegiatan tersebut (Sugiyono, 2007: 7). Sedangkan pendekatan survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distributive, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologos maupun psikologos (Riduwan, 2005: 49).


(50)

Metode ini dipengaruhi karena penelitian ini berusaha untuk menemukan ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah dan motivaasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda tahun pelajaran 2014/2015.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Kalianda yang berjumlah 326 siswa.

Tabel 4. Jumlah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalianda No Kelas Jumlah siswa yang

menjadi sampel

Laki-laki Perempuan

1 VIII.1 35 20 15

2 VIII.2 32 17 15

3 VIII.3 33 13 20

4 VIII.4 31 9 22

5 VIII.5 33 20 13

6 VIII.6 34 19 15

7 VIII.7 30 16 14

8 VIII.8 31 7 24

9 VIII.9 33 11 22

10 VIII.10 34 10 24

Jumlah 326 142 184

Sumber: Guru SMP Negeri 1 kalianda 2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Dikatakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto, 2007: 131). Menurut Sugiyono (2010: 62), sampel adalah


(51)

31

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini untuk menghitung besarnya sampel dari populasi dihitung berdasarkan rumus Slovin, yaitu:

n= 2

1 Ne N

 keterangan:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = Nilai Kritis (batas ketelitian) yang diinginkan dan persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolirir. tingkat signifikansi (0,05)

(Kasinu dan Basrowi, 2007:274).

Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

n= 2 1 Ne N  2 ) 05 . 0 ( 326 1 326   n 180 61 ,

179 dibulatkanmenjadi n

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 180 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel (Sugiyono,2007:74).


(52)

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nasir, 2003: 34), hal ini dilakukan dengan cara :

Jumlah sampel tiap kelas =

X jumlah siswa tiap kelas

Tabel 5. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase (%) VIII 1 35

326 180

32 ,

19 19 10,55%

VIII 2 32 17,66 326

180

 18 10,00%

VIII 3 33 18,22 326

180

 18 10,00%

VIII 4 326 31 17,11

180

17 9,44%

VIII 5 33 18,22 326

180

 18 10,00%

VIII 6 34 18,77 326

180

19 10,55%

VIII 7 30 16,56 326

180

17 9,44%

VIII 8 31 17,11 326

180

17 9,44%

VIII 9 33 18,22 326

180

18 10,00%

VIII 10 34 18,77 326

180

 19 10,55%

Jumlah 180 100%

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik sampel dengan menggunakan simple random sampling (Nasir, 2003 :36).


(53)

33

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60).

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah 1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar (X1), Motivasi belajar di sekolah (X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu (Y).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Definisi Konseptual Variabel

a. Persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah (X1) sumber belajar (Learning Resource) adalah segala daya yang dapaat dipergunakan untuk kepentingan proses/aktifitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung, diluar dari peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung. (Rohani, 2010:185)

b. Motivasi Belajar (X2)

Motivasi Belajar adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2005: 73)


(54)

c. Hasil belajar

Hasil belajar adalah pencapaian yang diperoleh peserta didik melalui kegiatan belajar dan untuk mengukurnya dilakukan dengan evaluasi atau penilaian (Sudjiono, 2005: 28)

2. Definisi Operasional Variabel

a. Persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar di sekolah (X1)

Persespsi Siswa tentang pemanfaatan sumber belajar meliputi sebagai berikut. 1. Massage (pesan), yaitu informasi/ ajaran yang diteruskan oleh komponen

lain dalam bentuk gagasan ,fakta, arti dan data. Sedangkan yang termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.

2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai

penyimpanan,pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya, guru/ dosen, peserta didik, tutor dan sebagainya.

3. Material (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/ perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri

4. Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, video tape /recorder, slide, tv/pesawat radio dan sebagainya

5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan


(55)

35

pesan. Misalnya, pengajaran berprogram/modul, simulasi, demonstrasi, Tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.

6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan.Baik lingkungan fisik, ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboraturium, taman, lapangan, dan sebagainya.juga lingkungan nonfisik ; misalnya suasan belajar itu sendiri , tenang, ramai, lelah dan sebagainya.

b. Motivasi Belajar (X2)

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak atau dorongan yang kuat di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan untuk belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa yaitu pencapaian prestasi belajar yang optimal dapat dicapai.

Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Motivasi internal

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan b. Motivasi eksternal

1) Adanya penghargaan dalam belajar

2) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

c. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar pada suatu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan


(56)

mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Beberapa indikator dalam menilai kemampuan ini antara lain adalah: 1. Besarnya nilai yang diperoleh dari hasil ujian semester

2. Prestasi atau peringkat siswa di sekolah 3. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan

Tabel 6. Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Sub Indikator Skala 1. Persepsi

siswa tentang pemanfaatan sumber belajar (X1)

1. Pesan (Massege)

2. Orang (People)

3. Bahan (Material)

1. informasi yang ditranmisikan seperti: ide fakta data

2. manusia yang bertindak sebagai penyimpan , pengolah atau penyaji pesan, seperti: guru dosen tutor tokoh masyarakat peserta didik 3. 4. penggunaan berbagai program media, seperti: slide film buku majalah Ordinal


(57)

37

4. Alat (device)

5. Teknik 6. (technique) 7. Lingkungan (setting) video modul

5. perangkat keras untuk menyampaikan pesan, proyektor overhead video tape pesawat televisi 6.

7. prosedur atau acuan untuk menyampaikan pesan belajar sendiri demonstrasi tanya jawab ceramah. 8.

9. situasi sekitar yang bersifat fisik dan non fisik, kampus perpustakaan laboraturium studio museum suasana belajar 2 Motivasi

Belajar

1. Motivasi internal

2. Motivasi eksternal 8.

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 1. Adanya penghargaan dalam belajar 2. Adanya kegiatan yang menarik dalam Ordinal


(58)

belajar 3. Adanya

lingkungan belajar yang kondusif 3. Hasil belajar Hasil tes atau hasil

ujian semester pada mata pelajaran IPS Terpadu

Tingkat besarnya nilai yang

diperoleh dari hasil ujian semester pada mata pelajaran IPS terpadu

Ordinal

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data mengenai hal atau berupa variabel yang berisi catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, leger dan agenda (Arikunto, 2002: 206).

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang

berkenaan dengan jumlah siswa, sumber-sumber yang ada dan sejarah atau gambaran umum mengenai SMP Negeri 1 Kalianda.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan yang ada di lapangan pada saat mengadakan penelitian pendahuluan.


(59)

39

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data secara langsung dari resonden yang digunakan untuk menguji

hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini. d. Kuisoner (angket)

Kuisoner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 135). Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi menegenai pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar disekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 Kalianda. Hasil yang diperoleh diolah dengan data interval dengan menggunakan rating scale 5-1.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas Angket

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keahlian atau kesatuan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data


(60)

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud” (Arikunto,

2002: 145).

Untuk mengetahui kecepatan data ini diperlukan teknik uji validitas dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

 

2 2

2

 

2

Y N X -X N X -XY N r

 

Y Y xy

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah responden/sampel

= jumlah perkalian x dan y = jumlah skor item X = jumlah skor total (item) Y

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung< r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid.

Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba angket variabel X1 dan X2 kepada 20 responden, kemudian dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS.Hasil perhitungan kemudian dicocokan dengan tabel r Product Momentdengan 0,05adalah 0.444.

Kriteria yang digunakan adalah jika r hitung > r tabelmaka soal/ pernyataan tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 3


(61)

41

pernyataan yang tidak valid dan dalam penelitian pada variabel pemanfaatan sumber belajar, pernyataan tersebut di drop. Dengan demikian angket yang digunakan dalam penelitian pemanfaatan sumber belajar terhadap hasil belajar berjumlah 17 pernyataan.

Sedangkan pada variabel motivasi belajar terdapat 2 pernyataan yang tidak valid dan dalam penelitian ini pernyataan tersebut di drop. Dengan

demikian angket yang digunakan dalam penelitian motivasi belajar terhadap hasil belajar berjumlah 13 pernyataan.

2. Uji Reliailitas

Realibilitas menunjukan pengertian bahwa “suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2005: 86)

Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu :

 

          

2

2

11 1

-1 -n n r t i   Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

2

i

: Jumlah varians skor tiap-tiap item n : Banyaknya butir soal

2 t

: Varians total (Arikunto, 2005: 109)


(62)

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut:

a. Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi b. Antara 0,600-0,799 : tinggi c. Antara 0,400-0,599 : sedang d. Antara 0,200-0,399 : rendah e. Antara 0,000-0,199 : sangat rendah

(Arikunto, 2007:75).

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan.

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Pemanfaatan Sumber Belajar (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.855 20

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015.

Bedasarkan perhitungan SPSS 16, diperoleh hasil rhitung> rtabel, yaitu 0.855> 0.444. Hal ini berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.855, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi.


(63)

43

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 20 item pernyataan.

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel Motivasi Belajar (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.855 15

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2015.

Bedasarkan perhitungan SPSS 16, diperoleh hasil rhitung> rtabel, yaitu 0.855> 0.444. Hal ini berarti alat instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r = 0.855, maka memiliki tingkat reliabel sangat tinggi

G. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Karena data penelitian masih dalam ukuran ordinal maka harus diubah menjadi data interval. Untuk menguji analisis data menggunakan uji statistik parametrik apabila syaratnya terpenuhi yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas. 1. Uji Normalitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan ststistik Kolmogorov-Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S.


(64)

Untuk menguji normalitas distribusi data populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian sebagai berikut:

Menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan tingkat alpha yang ditetapkan

sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriteria pengujian yaitu.

a. Tolak Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti distribusi sampel tidak normal.

b. Terima Ho apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 berarti distribusi sampel adalah normal.

(Sudarmanto, 2005 : 105-108). 2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Varians populasi adalah homogen. Ha : Varians populasi adalah tidak homogen.


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan penguijian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sumber belajar

terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika Pemanfaatan sumber belajar yang dimiliki siswa tinggi maka hasil belajar akan meningkat. Sebaliknya, jika pemanfaatan sumber belajar yang dimiliki siswa rendah maka hasil belajar siswa akan rendah.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015. Jika motivasi belajar yang dimiliki siswa baik maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya jika motivasi belajar yang dimiliki siswa tidak baik maka hasil belajar akan rendah.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap hasil IPS Terpadu pada siswa kelas VIII


(2)

semester ganjil di SMP Negeri 1 Kalianda Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

B.Saran

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki persepsi pemanfaatan sumber belajar yang positif. Hal itu karena, dengan mampu memanfaatkan sumber belajar yang tinggi siswa akan terpacu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik di dalam proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu di dalam diri siswa harus mempunyai hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Dalam hal ini, guru juga dapat menumbuhkan untuk memaksimalkan sumber belajar siswa dengan cara mengajar yang bervariasi, memberikan

penghargaan atau pujian dalam belajar, memberikan kegiatan belajar yang menarik, memberikan tugas yang mengarah ke sumber belajar selain buku mata pelajaran

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal itu karena, dengan memiliki motivasi belajar yang tinggi siswa akan terpacu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik di dalam proses pembelajaran di sekolah. oleh karena itu di dalam diri siswa harus

mempunyai hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Dalam hal ini, guru juga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan cara mengajar yang

bervariasi, memberikan penghargaan atau pujian dalam belajar, memberikan kegiatan belajar yang menarik.


(3)

102

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan persepsi siswa tentang pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa. Dan peneliti juga

mengharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Sudjiono. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-DasarEvaluasiPendidikan. Bumi Jakarta. Jakarta

Arikunto, Suharsimi.2007. Manajemen Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Metodologi Penelitian Sosial konsep,

prosedur dan Aplikasi. CV Jenggala Pustaka Utama. Kediri

Caturria, Novita. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Semester Genap SMP Negeri 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung:Alfabeta

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Gujarati, Damodar N. 2000. EkonometrikaDasar. Penerbit Erlangga. Jakarta Hadari, Nawawi. 2004. MetedologiPenelitianBidangSosial. Gajah Mada

Universitas Press. Yogyakarta

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Hamalik, Oemar. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.


(5)

104

Mulyanto, Agus. 2011. “Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010”. Universitas Lampung.

Nasir, Moh, Ph.D. 2003. MetodePenelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya.

Bandung

Riduan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta

Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Bandar Lampung.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo. Jakarta

Sardiman, 2004. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Sardiman, A.M. 2008. InteraksidanMotivasiBelajar- Mengajar. PT Radja Grafindo Persada. Jakarta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty. 2002. Psikologi Pendidikan .Rineka Cipta. Jakarta

Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Liniear Ganda dengan SPSS. Graha Ilmu. Yogyakarta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung

Sudjana, N dan Rivai, A. 2009. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. CV Alfabeta. Bandung


(6)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Rosdakarya. Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodelogi Penelitian. Raja Grafindo. Jakarta Suryabrata. 2003. Psikologi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Suwarno.2009.Pengantar Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 69

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DAN PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 80

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 NATAR

1 16 116

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 90

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 15 93

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78