PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER

GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

( Skripsi )

Oleh

ARDI TRI SAPUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2014


(2)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER

GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

ARDI TRI SAPUTRA

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil MTs Negeri Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTsN Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Poncowati sebanyak empat kelas dengan jumlah keseluruhan 187 siswa. Menggunakan rumus T. Yamane dengan simple random sampling diperoleh sampel sebanyak 127 siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII MTsN Poncowati sebesar 26,3%; (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII MTsN Poncowati sebesar 24,3%; (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII MTsN Poncowati sebesar 46,9%.


(3)

Narna Mahasiswa

No. Pokok Mahasiswa

Program Studi

Jurusan

Fakultas

NrP 19600818 198603

I

005

Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pongetahuan Sosial

PONCOWATI LAMPUNG TANGAII

TAIITJN PELAJARAN 20/.3 N0J4

'{fdi

$7i

$cputt'c

r0r3mr023

Pendidikan Ekonomi Pendidikan IP,S

. 't.

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MEI{YETUJUI

1. Komisi Pembimbing

2. Mengetahui

Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

NIP

19600817 198603

I 003

Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonorni

Drs. Hi. Nurdin,

M.S{

NIP

19600817 198603 1003

Pembimbing II,

r{il Buchori Asyilq M.Si.g


(4)

l.

Tim Penguji

Ketua

: Drs. Yon

Rizalo M.Si.

Sekretaris

Penguji

: Drs.

Hi. Nurdin, M.Si.

BukanPembimbing

:

Dr. Pujiatir,5.Pd., M.Pi.

Tanggal Lulus Ujian Skripsi ; 05 Maret 2014

t

./

J

i--2ry!{a

\+f,rH:

Keglruan dan llmu Pendidikan

ng


(5)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

1. Nama

2.

NPM

3.

Program Studi

4.

Jurusan/Fakultas

5- Alamat

Ardi Tri Saputra 1013031023

Pendidikan Ekonomi

Pendidikan IPS/ FKIP Unila

Jl. Negara Yukum Jay4 Kab. Lampung Tengah

Dengan iru menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan

di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapatkaxya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

BandarLampung, Maret20l4

Ardi Tri Saputra 1013031023


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Gisting Kabupaten Tanggamus pada tanggal 24 Januari 1992 dengan nama lengkap Ardi Tri Saputra. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Ahmad Ambari (Alm) dan Ibu Nurbaiti.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Negeri Agung diselesaikan pada tahun 2004. 2. MTs Negeri Poncowati diselesaikan pada tahun 2007.

3. SMK Negeri 3 Terbanggi Besar diselesaikan pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2011, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo-Semarang-Bali-Yogyakarta-Bandung-Jakarta. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Desa Way Sido, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.


(7)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Persembahan

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji untuk Mu Allah SWT atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia yang Engkau

berikan selama ini. Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang akan

selalu berharga dalam hidupku:

Ibu dan Almarhum Bapakku tercinta

yang selalu berdo’a untuk keberhasilanku dan berjuta kasih dan sayang yang kau berikan semoga ananda mampu mengukir

senyum bahagia di wajah penuh kasihmu Kakak , Adik dan keluarga Besarku

Yang selalu memberikan motivasi, semangat dan do’a untuk

kesuksesanku

Para Pendidik ku

Atas bimbingan dan ajarannya hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu dan mempunyai keberanian untuk menjalani hidup

yang lebih baik

Sahabat – sahabatku

Menemaniku saat suka dan dukaku, memberi pengalaman serta menjadikan hari-hari yang ku lalui lebih berwarna dengan

kebersamaan “ for you all I miss you forever.


(8)

Moto

“Rasulullah SAW bersabda: “ Dan barangsiapa yang berjalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”

(HR. Muslim)

“ Barang siapa merintis jalan mencari ilmu maka alloh akan memudahkan Baginya jalan ke surga “

(H.R Muslim)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan ornag-orang yang beri ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Q.s. Al Mujadalah: 11)

“Sesungghnya ilmu pengetahuan menempatkan orang nya kepada

kedudukan terhormat dan mulia (tinggi) . Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat”

(H.R Ar- Rabii’)

“Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan

“ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “ (Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)


(9)

SANCAWACANA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N

Poncowati Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, sebagai wujud rasa hormat, penulis

menyampaikan terima kasih seluruhnya kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(10)

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membantu mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku penguji yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran, memberikan saran, serta nasihat yang amat berharga bagi penulis.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Bapak H. Irwin, S.Pd., M.Pd selaku Kepala MTsN Poncowati yang telah bersedia membantu memberikan saran-saran selama melaksanakan penelitian di MTsN Poncowati.

11. Ibu Nursamsiyah, S.Pd, selaku guru mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII MTsN Poncowati. Terimakasih atas bimbingan, nasehat, dan motivasi serta informasinya yang bermanfaat untuk kepentingan penelitian dalam skripsi ini.


(11)

13. Semua siswa-siswi MTsN Poncowati khususnya kelas VIII, terima kasih atas perhatian, kerjasama, dan dukunganya.

14. Ibuku dan Almarhum Ayahku tersayang, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, do’a, airmata, kasih sayang, dan semua pengorbanan beliau untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun.

15. Kakakku A’a Febri, Bang Andi dan adikku Dayat serta seluruh keluarga besarku tercinta terima kasih atas dukungan, do’a, perhatian, kasih sayang, motivasi, dan pengorbanannya selama ini.Terimakasih karena selalu menjagaku sepanjang umur ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya untuk kalian.

16. Sahabat seperjuangan Kusworo Bujang Padang Cermin, Burhan Bujang Kalianda, Jajat Bujang Panjang, Muti dan Ika gadis Metro terimakasih atas kebersamaannya selama ini, kalian telah banyak mengajarkanku arti persahabatan, terimakasih untuk semua kenangan indah yang telah kalian berikan kepadaku, selalu menerima dan membantuku disetiap kesulitan menghadapi segala sesuatu dalam perkuliahan. Semoga persahabatan kita

tidak sampai disini saja “You Are My Best Friend”.

17. Teman - teman seluruh angkatan 2010 ganjil ( Wira, Rama, Anggoro, Rendi, Ali, Rian, Tendi, Made dll ), dan teman-teman 2010 genap ( Joko, Adit, Arif, Mbah Sis, Hendra, Riski, Imam dll ) yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Suka dan duka kita


(12)

18. Kakak tingkat ( Ka Sehan, Ka Joko, Ka Lay, Mba Allen dll ). Terkhusus untuk Ka Wardani yang telah memberikan bimbingan, saran, dan

pengetahuan yang luar biasa, thanks ya kx. Adek tingkat angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih telah

memberikan semangat dan do’a nya.

19. Keluarga kecil di desa Way Sido, Bapak Serda Jumin, Buk Nur, Fitri, Bang Supri, Bang Karman, Bunda dan seluruh masyarakat Way Sido terimakasih atas doanya.

20. Teman seperjuangan ketika KKN dan PPL (Fadil, Dani, Diah, Carina, Ebi, Uli, Sulis, Resta, Paulina). Terimakasih untuk kekeluargaanya di desa Way sido.

21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terimakasih untuk semuanya.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan do’a yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Maret 2014 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ... 1

B. IdentifikasiMasalah... 7

C. PembatasanMasalah ... 8

D. RumusanMasalah ... 8

E. TujuanPenelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. RuangLingkupPenelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. TinjauanPustaka ... 12

1. MotivasiBelajar... 12

2. Cara Belajar ... 18

3. Hasil Belajar IPS Terpadu ... 29

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 34

C. KerangkaPikir ... 35

D. Hipotesis... 38

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 39

B. PopulasidanSampel ... 40

1. Populasi ... 40

2. Sampel ... 41

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 41

C. VariabelPenelitian... 42


(14)

1. Observasi ... 48

2. Interview ... 48

3. Dokumentasi ... 48

4. Angket / Kuisioner ... 49

F. UjiPersyaratanInstrumen ... 49

1. UjiValiditas Angket ... 49

2. UjiReliabilitas Angket ... 52

G. UjiPersyaratanAnalisis Data ... 54

1. UjiNormalitas ... 54

2. UjiHomogenitas ... 55

H. UjiPersyaratanRegresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 56

1. UjiKelinieranGaris Regresi ... 56

2. UjiMultikolinearitas ... 58

3. UjiAutokorelasi... 59

4. UjiHeteroskedastisitas ... 61

I. TeknikPengujianHipotesis ... 62

1. Regresi Linier Sederhana ... 62

2. Regresi Linier Multiple ... 63

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 66

1. Sejarah singkat berdirinya MTs N Poncowati ... 66

2. Situasi dan Kondisi MTs N Poncowati ... 67

3. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan MTs N Poncowati ... 68

4. Proses Belajar Mengajar ... 70

B. Gambaran Umum Responden ... 70

C. Deskripsi Data ... 70

1. Data Motivasi Belajar (X1) ... 71

2. Data Cara belajar (X2) ... 73

3. Data Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 75

D. Uji PersyaratanStatistikParametrik (Analisis Data) ... 78

1. Uji Normalitas ... 78

2. Uji Homogenitas ... 84

E. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda (Uji Asumsi Klasik) ... 86

1. Uji Kelinieritas Garis Regresi ... 86

a. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel Motivasi Belajar . 86 b. Uji Kelinieran Garis Regresi Variabel Cara Belajar ... 87

2. Uji Multikolinieritas ... 88

3. Uji Autokorelasi ... 90

4. Uji Heteroskedastisitas ... 91

F. Uji Hipotesis ... 93

1. Regresi Linier Sederhana ... 93

a. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 93

b. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 96


(15)

1. Pengaruh Motivasi Belajar (X1) Terhadap Hasil Belajar ... 102 2. Pengaruh Cara Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar ... 104 3. Pengaruh Motivasi Belajar ( X1) dan Cara Belajar (X2)

Terhadap Hasil belajar IPS Terpadu (Y) ... 108 H. Keterbatasa Penelitian ... 112

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 114 B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel ... Halaman 1. Hasil Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester

Ganjil MTs N Poncowati Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

2. PenelitianYangRelevan... ... 34

3. Data JumlahSiswaKelas VIII MTs N Poncowati TahunPelajaran 2013/2014 ... 40

4. PerhitunganJumlahSampelUntukMasingMasing Kelas... 42

5. Indikator dan Sub Indikator Variabel dan Skala ... 46

6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (X1) ... ... 50

7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Cara Belajar (X2) ... 51

8. HasilAnalisisUjiReliabilitasAngketUntukVariabel X1 ... 53

9. HasilAnalisisUjiReliabilitasAngketUntukVariabel X2 ... 54

10. RingkasanAnavakeberartiandankelinieranregresi ... 58

11. DaftarSaranadanPrasarana MTs NegeriPoncowati ... 68

12. DistribusiFrekuensiVariabelMotivasiBelajar (X1) ... 72

13. KategoriMotivasiBelajar (X1) ... 73

14. DistribusiFrekuensiVariabel Cara Belajar (X2) ... 74

15. KategoriVariabel Cara Belajar (X2) ... 75

16. DistribusiFrekuensiVariabelHasilBelajar IPS Terpadu (Y) ... 76

17. KategoriHasilBelajar (Y) ... 77

18. HasilPengujianNormalitasMotivasiBelajar (X1) ... 79

19. HasilPengujianNormalitas Cara Belajar (X2) ... 81

20. UjiNormalitasHasilBelajar (Y) ... 83

21. HasilUjiHomogenitasDenganMenggunakan SPSS ... 85

22. HasilUjiKelinieranRegresiuntukVariabelMotivasiBelajar (X1) ... 86

23. HasilUjiKelinieranRegresiuntukVariabel Cara Belajar (X2) ... 87

24. KesimpulanHasilUjiLinieritasGarisRegresi ... 88

25. HasilUjiMultikolinieritas ... 89

26. HasilUjiAutkorelasi ... 90

27. HasilUjiHeteroskedastisitas ... 92

28. HasilAnalisisDenganPendekatanRank Spearman ... 93

29. Korelasi MotivasiBelajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 94

30. Koefisien Regresi MotivasiBelajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 94

31. Korelasi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 96

32. Koefisien Regresi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu... 96

33. KoefisienRegresiMotivasiBelajar (X1) dan Cara Belajar (X2) TerhadapHasilBelajar IPS Terpadu ... 98

34. ANOVA untukUjiHipotesisPengaruhMotivasiBelajar (X1) dan Cara Belajar (X2) TerhadapHasilBelajar IPS Terpadu (Y) ... 100


(18)

(19)

DAFTAR GAMBAR GambarHalaman

1. Kerangka Pikir Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Lampung Tengah

Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 37

2. Kurva Normal Q-Q Plot MotivasiBelajar (X1) ... 80

3. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar (X2) ... 82


(20)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Kisi - Kisi Angket Uji Coba 2. AngketAngket Uji Coba 3. Data Uji Coba Angket (X1) 4. Data Uji Coba Angket (X2) 5. Validitas X1 ( Motivasi Belajar) 6. Validitas X2 ( Cara Belajar ) 7. Reliabilitas X1 ( Motivasi Belajar ) 8. Reliabilitas X2 ( Cara Belajar ) 9. Kisi - Kisi Angket Penelitian 10. Angket penelitian

11. Data Variabel Motivasi Belajar (X1) 12. Data Variabel Cara belajar ( X2 ) 13. Hasil Belajar Siswa (Y)

14. Rekapitulasi data X1, X2 dan Y 15. Uji Normalitas X1, X2 dan Y 16. Uji Homogenitas

17. Uji Kelinieritas 18. Uji Multikolinieritas 19. Uji Autokorelasi 20. Uji Heteroskedastisitas 21. Uji Hipotesis

22. Tabel Harga Kritis distribusi T 23. Tabel r product moment 24. Surat Penelitian


(21)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Kisi - Kisi Angket Uji Coba 2. Angket Uji Coba

3. Data Uji Coba Angket (X1) 4. Data Uji Coba Angket (X2) 5. Validitas X1 ( Motivasi Belajar) 6. Validitas X2 ( Cara Belajar ) 7. Reliabilitas X1 ( Motivasi Belajar ) 8. Reliabilitas X2 ( Cara Belajar ) 9. Kisi - Kisi Angket Penelitian 10. Angket penelitian

11. Data Variabel Motivasi Belajar (X1) 12. Data Variabel Cara belajar ( X2 ) 13. Hasil Belajar Siswa (Y)

14. Rekapitulasi data X1, X2 dan Y 15. Uji Normalitas X1, X2 dan Y 16. Uji Homogenitas

17. Uji Kelinieritas 18. Uji Multikolinieritas 19. Uji Autokorelasi 20. Uji Heteroskedastisitas 21. Uji Hipotesis

22. Tabel Harga Kritis distribusi T 23. Tabel r product moment 24. Surat Penelitian


(22)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan warganya. Karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi diri untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mencerdaskan bangsa, sehingga menuntut orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk bekerja sama dan bertanggung jawab agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang pencapaiannya dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan usaha yang

sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik. Dalam upaya peningkatan dan kemajuan mutu pendidikan, guru harus dapat melakukan tugas dan perannya dengan baik, karena keberhasilan ini juga ditentukan oleh guru di dalam proses belajar dan pembelajaran. Selain itu, guru


(23)

harus melakukan pembelajaran yang sesuai dengan disiplin ilmunya agar pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan.

MTs N Poncowati Lampung Tengah adalah salah satu madrasah yang beralamat di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Maksud dan tujuan MTs N Poncowati adalah turut serta berusaha dan menunjang upaya-upaya pemerintah di bidang pendidikan dan keagamaan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa.

Pencapaian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar siswa. Pada dasarnya kegiatan belajar merupakan suatu proses dan prestasi

merupakan hasil dari proses itu sendiri. Jika hasil belajar siswa tinggi, maka menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Sebaliknya, jika hasil yang dicapai rendah, tujuan belum tercapai. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya hasil belajar anak didik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, antara lain tujuan, materi, sumber belajar, metode, suasana kelas dan evaluasi belajar. Salah satu faktor yang tidak kalah penting


(24)

dalam mempengaruhi hasil belajar anak didik adalah motivasi belajar dan cara belajar.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII semester ganjil MTs N Poncowati tahun pelajaran 2013/2014, diperoleh hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Terpadu kurang optimal dan masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal). Sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Tahun Pelajaran 2013/2014

Sumber : Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII MTs N Poncowati. Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII siswa MTs N Poncowati Lampung Tengah dari 187 siswa yang mendapat nilai kurang dari 73 sebanyak 140 siswa atau sebesar 74,87 %. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2006: 18) apabila bahan No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan

< 73 ≥ 73

KKM yang ditetapkan sekolah adalah ≥ 73

1 VIII A 36 11 47

2 VIII B 29 19 48

3 VIII C 42 5 47

4 VIII D 33 12 45

140 47 187

Jumlah


(25)

pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

MTs N Poncowati Lampung Tengah terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di MTs N Poncowati Lampung Tengah adalah 73. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus

mengadakan remedial.

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses pembelajaran. Dalam pendidikan di sekolah proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting. Hasil belajar yang baik menunjukkan proses belajar yang baik, dan sebaliknya proses belajar yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.

Keberhasilan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor intenal meliputi kesehatan, kecerdasan, minat dan motivasi, serta cara belajar siswa itu sendiri. Faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan sekitar, masyarakat, dan sekolah.

Berdasarkan penelitian pendahuluan faktor yang diduga berkaitan erat

mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah antara lain rendahnya motivasi belajar. Faktor yang kedua


(26)

adalah kurang baiknya cara belajar yang dilakukan siswa yang masih banyak belajar hanya pada saat akan ujian saja. Jika hal ini dibiarkan maka hasil belajar siswa akan semakin rendah. Rendahnya hasil belajar siswa akan berdampak pada prestasinya dan mutu pendidikan di Indonesia.

Faktor pertama yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah motivasi belajar. Motivasi belajar adalah energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Keinginan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai akan menimbulkan energi dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar sesuai dengan kebutuhan berprestasi guna memperoleh hasil yang baik. Namun pada

kenyataannya, dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada guru mata pelejaran IPS Terpadu dan kepada beberapa siswa MTs Negeri Poncowati khususnya kelas VIII umumnya siswa tidak tekun dalam belajar,

mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, siswa melakukan kegiatan belajar bila ada bimbingan dari guru, frekuensi dalam belajar hanya sedikit, tidak

mempunyai dorongan ingin tahu terhadap pelajaran, dan selalu bosan dalam belajar.

Seseorang siswa harus memiliki rasa kebutuhan akan belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya. Hal ini dimaksud agar siswa dapat belajar dengan baik tanpa adanya kendala sehingga akan mencapai hasil yang optimal. Faktor motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar siswa, karena motivasi merupkan

keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri siswa dan memberi arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki.


(27)

Sadirman (2004: 84) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat digambarkan sebagai berikut. (1) Siswa berusaha menyelesaikan tugas secara benar dan tepat waktu. (2) Siswa merasa bertujuan akan keberhasilan dalam belajar serta melaksanakan kegiatan belajar di dalam maupun di luar kelas ia belajar tanpa tergantung bimbingan guru. (3) Siswa memiliki sifat mengarahkan dan mengontrol diri sendiri dalam memanfaatkan sarana. (4) Siswa berusaha mencari dan meningkatkan hubungan siswa dengan temannya dan dengan orang yang lebih dewasa. (5) Siswa melaksanakan kegiatan belajar bukan sekedar syarat minimal melainkan ia selalu berkeinginan untuk lebih baik. Motivasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil belajar karena tinggi rendahnya motivasi menentukan giat tidaknya seorang siswa dalam melakukan aktivitasnya, terutama dalam kegiatan belajar.

Faktor kedua yang diduga dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu adalah faktor cara belajar. Dimana siswa dalam menjalankan aktivitas belajar, siswa memerlukan suatu cara belajar yang efektif, praktis dan mudah diterapkan agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Tapi kenyataannya, dari hasil observasi yang dilakukan bahwa cara belajar siswa belum efektif. Hal ini dapat dilihat dari cara belajar siswa yang hanya belajar pada saat akan ujian saja, pembagian waktu mengerjakan tugas seperti mengerjakan pekerjaan rumah di kelas dan pengumpulan tugas yang tidak tepat waktu. Konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang, hal ini terlihat pada siswa seperti memperhatikan namun ketika guru

menanyakan tentang pelajaran maka hanya satu atau dua orang siswa yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Siswa pun malas membaca buku pelajaran dan mengulang pelajaran yang telah disampaikan, siswa hanya membaca buku saat akan melaksanakan evaluasi. Bahkan ketika guru


(28)

memeriksa catatan, hampir setengah dari jumlah siswa yang ada ditiap-tiap kelas tidak memiliki catatan lengkap.

Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa motivasi belajar siswa dan cara belajar siswa mempunyai peranan penting dalam pendidikan pada umumnya dan pencapaian hasil belajar pada khususnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Belajar Dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurang efektifnya cara belajar yang digunakan siswa kelas VIII MTs N Poncowati.

2. Banyak siswa yang tidak bisa mengatur waktu belajarnya di rumah. 3. Masih rendahnya usaha siswa untuk mengerjakan sendiri tugas-tugas yang

diberikan oleh guru IPS Terpadu.

4. Rendahnya minat dan motivasi siswa untuk belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu.


(29)

5. Rendahnya dukungan dan motivasi yang diberikan oleh guru mata dan orang tua terhadap siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh sangat rendah.

6. Rendahnya hasil belajar IPS Terpadu siswa, terlihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang sesuai dengan judul, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Motivasi Belajar (X1), Cara Belajar (X2), dan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII (Y). Tujuan pembatasan masalah ini agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014?


(30)

3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil

belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

F. Kegunaan Penelitian

Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapakan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut:


(31)

1. Manfaat teoritis

a. Memperkaya ilmu pendidikan bagi peneliti khususnya dan masyarakat pada umumnya.

b. Memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu pendidikan yang menyangkut hasil belajar.

c. Sebagai salah satu referensi bagi para peneliti-peneliti yang lain yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di MTs N Poncowati.

b. Bagi guru

Dapat memberikan masukan kepada guru untuk memotivasi siswanya agar dapat menggunakan waktu belajar dengan baik di rumah.

c. Bagi Orang Tua

Dapat memberikan masukan untuk memperhatikan cara belajar anaknya serta untuk memberikan motivasi kepada anaknya.


(32)

d. Bagi Siswa

Dapat memberikan masukan kepada siswa tentang pentingnya waktu belajar yang teratur dan cara-cara belajar yang efektif agar memperoleh hasil yang maksimal khususnya IPS Terpadu.

G.Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang Lingkup Objek penelitan ini adalah motivasi belajar (X1), cara belajar (X2), dan hasil belajar IPS Terpadu (Y).

2. Ruang Lingkup Subyek Penelitian

Ruang linkup subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.

3. Ruang Linkup Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah di MTs N Poncowati Lampung Tengah.

4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini dilakukan pada Tahun Pelajaran 2013/2014.


(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A.Tinjauan Pustaka 1. Motivasi belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Peranan motivasi dalam belajar pada hakikatnya orang ingin mencapai tujuan yang memenuhi kebutuhannya untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu. Jika siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar maka ia akan berusaha untuk belajar dengan sebaik-baiknya, jadi jelas bahwa bila seseorang siswa ingin mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik selain mempunyai kemampuan akal juga harus mempunyai motivasi belajar. Menurut B.Uno (2011: 23) Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman (2005: 73) motivasi berasal dari kata “motive” atau

“motion” yang berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.


(34)

Menurut Mc. Donald dalam Djamarah (2008: 148) yang megatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu dapat berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Oleh karena seseorang mempunyai tujuan dalam aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan.

Menurut Dalyono (2009: 57) motivasi adalah daya penggerak atau dorongan untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Sedangkan menurut Sumiati (2007: 236) mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk bertingkah laku. Dorongan itu pada umumnya diarahkan untuk mencapai sesuatu tujuan. Sehingga motivasi dapat memberikan semangat yang luar biasa terhadap seseorang untuk berprilaku dan dapat memberikan arah dalam belajar. Motivasi ini pada dasarnya merupakan keinginan yang ingin dipenuhi, maka ia akan timbul jika ada rangsangan, baik karena adanya kebutuhan maupun minat terhadap sesuatu.

Hamalik (2004: 162:163) membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi intrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

2. Motivasi ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.


(35)

Berdasarkan pendapat Hamalik di atas, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada waktunya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya. Selain itu, dalam proses belajar mengajar di sekolah guru juga berperan penting dalam memotivasi siswa belajar seperti dikemukakan oleh Slameto (2003: 99) yaitu membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, menjelaskan secara konkret kepada siswa dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang lebih baik dikemudian hari dan membentuk

kebiasaan belajar yang baik.

Menurut pendapat Hamalik (2004: 159) “Belajar yang efektif bila didasari

oleh dorongan yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri. Peranan motivasi sangat besar terutama untuk mendorong kegiatan belajar,

serta untuk mencapai tujuan belajar siswa”.

Proses belajar dalam pelaksanaannya sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sadirman, (2005:75) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu tercapai.


(36)

Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas. 2. Ulet menghadapi kesulitan.

3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin. 6. Dapat mempertahankan pendapatnya.

7. Tidak mudah melepas hal yang diyakinnya itu.

8. Senang mencari dan memecahkan soal-soal ( Sadirman, 2004: 83).

Lebih lanjut Hamalik, (2004: 161) mengemukakan tentang fungsi motivasi sebagai berikut:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.

Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Fungsi motivasi dalam belajar sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagi penggerak atau motor yang melepas energi.

2. Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang

disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sadirman, 2004: 84-85).

Cara menumbuhkan motivasi belajar menurut Thursan Hakim (2005: 30) antara lain:

1. Memahami manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pelajaran atau kuliah.

2. Memilih bidang studi yang paling disenangi dan paling sesuai minat. 3. Memiliki jurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan

pengetahuan.


(37)

Motivasi akan memberikan semangat, keinginan yang kuat dan perasaan senang, seperti yang diungkapkan Slameto (2003: 57) seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah, dan semangat.

Sebaliknya belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas dan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Proses belajar mengajar dituntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh untuk mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa.

Slameto (2003: 11-12) mengungkapkan beberapa cara untuk menumbuhkan

motivasi adalah melalui “mengajar yang bervariasi, mengadakan

pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan peserta didik untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik seperti gambar, foto, diagram dan sebagainya. Secara umum peserta didik akan terangsang untuk belajar (terlibat aktif dalam pengajaran) apabila ia melihat bahwa situasi pengajaran memuaskan diri peserta didik sesuai dengan kebutuhan. Mengenai prinsip-prinsip motivasi belajar, Hamalik (2004: 114) mengutip pendapat Kenneth H. Hoover yang menggolongkan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut:

a. Pujian lebih efektif daripada hukuman

b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang perlu mendapat kepuasan

c. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motivasi berasal dari luar

d. Pemahaman yang jelas terdapat tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar


(38)

Ada beberapa bentuk dan cara yang dilakukan oleh guru untuk

menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, cara-cara itu sebagai berikut:

1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai yang adap pada rapor. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

2. Hadiah. Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau competitor. Saingan atau kompetitor dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat

meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar

merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.

5. Memberi ulangan. Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi. 6. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7. Pujian. Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif

dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karna itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti ada unsur

kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat. Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat.Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan


(39)

memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar (Sadirman, 2004: 87).

Berdasarkan pendapat tersebut, motivasi belajar merupakan dasar penggerak atau pendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Cara

membangkitkan motivasi belajar yang telah diuraikan di atas, selain perlu diterapkan oleh siswa, perlu juga dikembangkan lebih jauh agar motivasi siswa tersebut semakin lama semakin kuat, mantap, dan stabil.

Setiap siswa biasanya mempunyai hambatan dan kesulitan masing-masing dalam proses belajar. Selama siswa memiliki kemauan atau motivasi belajar yang kuat dan mantap, selama itu pula segala hambatan dan kesulitan dalam proses belajar dapat diatasi atau setidaknya dapat dicegah agar tidak

menibulkan hal-hal yang sangat merugikan siswa yang bersangkutan. Sesungguhnya kemauan atau motivasi itu merupakan motor penggerak pertama dan utama dalam proses belajar.

2. Cara Belajar

Cara belajar dilihat dari sisi orang yang belajar merupakan upaya belajar yang efektif sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran. Banyak siswa yang belum mencapai hasil belajar yang optimal dalam kegiatan belajar. Selain itu, tidak sedikit pula siswa yang mengalami kejenuhan dalam berfikir terutama dalam menghadapi bagian-bagian yang sulit dalam


(40)

pelajaran. Hal ini terjadi karena siswa belum mengetahui cara-cara belajar yang baik.

Cara belajar adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh siswa untuk menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan

kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Seperti menurut Dalyono (2005: 57), cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.

Menurut Slameto (2003: 32) cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Belajar untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan ketrampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.

Djamarah dan Zain (2006:44) mengatakan sebagai berikut.

“Cara belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar, atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh relevansi penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut Slameto (2010 :2) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sehingga hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, cara belajar adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh siswa untuk menguasai ilmu dengan lebih


(41)

mudah dan cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.

Cara belajar siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Banyak siswa yang belum dapat menemukan cara atau gaya belajar mereka sehingga mereka tidak dapat memperoleh hasil maksimal di sekolah. Sebelum siswa belajar seharusnya siswa harus mengetahui cara atau gaya belajar mereka sehingga ada rasa kecocokan atau kenyamanan dengan cara atau gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Menurut Hamalik (2008: 23) cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

Cara belajar bersifat individual ( suatu cara yang tepat bagi seseorang belum tentu tepat pula bagi orang lain) dalam arti yang berhubungan dengan aspek khusus tertentu misal, kebiasaan membaca, waktu belajar, dan hal lain yang bersifat teknis. Tapi untuk suatu yang menyangkut metode umum, dapatlah dijumpai hal-hal yang dapat dipraktekkan oleh siapapun . walaupun

demikian terkadang perlu juga memodifikasi metode sesuai dengan keadaan khusus individu.

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, meski seringkali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada banyak


(42)

cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin mendapatkan prestasi belajar yang maksimal.

Beberapa cara belajar yang efektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan Jadwal dan pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlulah seorang siswa mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin.

Menurut Djamarah (2008: 24) cara membuat jadwal pelajaran yang baik adalah sebagai berikut:

a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.

b. Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari. c. Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan

jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari. d. Menyelidiki waktu-waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar

dengan hasil terbaik. Sebaliknya, pelajarilah mata pelajaran yang dianggap sulit pada malam hari atau pagi hari. Sedangkan yang dianggap mudah, dipelajari pada jam yang lain, misalnya di sore hari. e. Berhematlah dengan waktu, setiap siswa janganlah ragu-ragu untuk

memulai pekerjaan, termasuk juga belajar.

Cara lain untuk membuat jadwal menurut Slameto (2003: 83) adalah sebagai berikut:

“Setiap hari ada 24 jam, 24 jam ini digunakan untuk:

a. Tidur : ± 8 jam

b. Makan, mandi, olahraga : ± 3 jam c. Urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam


(43)

d. Sisanya untuk belajar : ± 11 jam

Waktu 11 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di rumah atau di perpustakaan. Kemudian macam-macam mata pelajaran yang dipelajari untuk tiap-tiap harinya diatur/ditentukan, sehingga setiap hari tertentu (misalnya tiap rabu) mempelajari mata pelajaran yang sama secara sungguh-sungguh. Hari minggu digunakan untuk ibadah dan rekreasi demi kesegaran badan yang sudah 6 hari belajar. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat harus dilaksanakan secara teratur, disiplin, dan efisien.

b. Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar siswa dapat belajar dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik menurut Gie dalam Slameto (2003: 84) adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/ catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan

konsentrasi penuh.

Sebelum membaca perlu meninjau/ menyelidiki dulu tentang gambaran/garis besar dari bab/buku yang akan dibaca, sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca, sedudah itu barusalah membaca. Sesudah membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan (dengan bermakna) pokok-pokok yang penting, terus mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada dalam buku.


(44)

Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah dipelajari.

Kesehatan membaca penting artinya demi keberlangsungan membaca. Kesehatan membaca itu meliputi: memejamkan mata atau memandang jauh sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihatan jelas dengan sinar yang terang, tidak silau/ada bayangan pada buku, jarak mata dengan buku ± 25-30 cm, membaca pada meja belajar dan istirahat sesudah membaca ± 1 sampai 2 jam. Untuk keteraturan dan kedisiplinan dalam membaca perlulah adanya jadwal yang ditepati pelaksananya. Memberi tanda-tanda dalam buku bacaan akan mempermudah untuk membacanya, selain itu perlu juga adanya catatan-catatan baik di buku tersindiri atau pada buku bacaan (pada sisi kanan atau kiri halaman yang tidak ditulisi). Perpustkaan adalah sumber buku yang akan melengkapi buku-buku pribadi seseorang. Membaca haruslah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berkonsentrasi penuh untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya.

Selain kebiasaan baik, ada juga kebiasaan belajar yang jelek/buruk, kebiasaan itu antara lain: membaca sambil menggerakkan bibir/bersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mundur kembali/

mengulang-ngulang, melihat satu kata demi satu kata, sambil tiduran, sambil mendengarkan siaran radio atau TV dengan suara keras, sambil

melamun, dan lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan itu perlu ditinggalkan dan diganti dengan kebiasaan yang baik.


(45)

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan yang tidak jelas, semrawut dan tidak teratur antara materi yang satu yang lain akan menimbulkan rasa bosan dalam membaca, selanjutnya belajar menjadi kacau. Sebaliknya catatan yang baik, rapi,lengkap, teratur akan

menambah semangat dalam belajar, khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan membaca. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dikatakan guru ditulis, tetapi diambil inti sarinya saja. Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dibaca/dipelajari. Perlu ditulis juga tanggal dan hari pencatatannya, pelajaran apa, gurunya siapa, bab/pokok yang dibicarakan, dan buku pegangan wajib/pelengkap. Catatan yang tidak jelas dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam membaca, selanjtnya belajar jadi kacau.

c. Mengulangi Bahan Pelajaran

Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan (review) “bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah

terlupakan” akan tetap tetanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat

secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari. Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuat.


(46)

Djamarah (2008: 64) menyatakan sebagai berikut:

“Mengulangi bahan pelajaran bisa dilakukan pada malam, pagi, atau

sore hari. Pada malam hari, waktu yang baik adalah selesai shalat maghrib atau sekitar pukul 19.10 hingga pukul 22.00. pada pagi hari, waktu yang disarankan adalah sekitar 04.30 hingga 06.00. pada sore hari, waktu yang baik adalah sekitar pukul 16.10 sampai pukul 18.00. tetapi jangan lupa sepulang dari sekolah, istirahat sebentar, lalu ulangi bahan pelajaran dengan membacanya. Setelah itu dapat dilakukan istirahat atau melakukan apa saja yang bermanfaat bagi

diri sendiri dan bagi masyarakat”.

Mengulangi bahan pelajaran dapat berjalan dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu itu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh. Agar dapat menghafal bahan dengan baik hendaklah memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar.

2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal. 3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal.

4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.

d. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.


(47)

Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap siswa, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan siswa tersebut, lingkungan dan pengalaman. Pemusatan pemikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat. Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.

Konsentrasi dalam belajar memang sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Jika seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu, dan biaya. Jadi kebiasaan untuk berkonsentrasi harus dimiliki oleh setiap siswa yang belajar. Dalam kenyataannya seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang semrawut, cuaca buruk, dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/masalah-masalah

kesehatan (jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah), bosan terhadap pelajaran/sekolah dan lain-lain.

Berkonsentrasi dengan baik perlulah usaha sebagai berikut: pelajar hendaknya berminat atau punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kejenuhan/kebosanan, menjaga kesehatan dan memperhatikan kelelahan,


(48)

menyelesaikan soal/masalah-masalah yang mengganggu dan bertekat untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali belajar.

Kondisi yang menyebabkan terganggunya konsentrasi adalah sebagai berikut:

1. Pikiran terfokus kepada hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

2. Pikiran terfokus kepada hal-hal yang tidak jelas.

3. Kelemahan individu dalam mengendalikam pikirannya. (Hakim,2005: 75)

Menurut Hakim (2005: 75) gangguan konsentrasi belajar dapat dicegah dengan cara berikut:

1. Mencegah terjadinya masalah-masalah hidup yang dapat menimbulkan beban mental yang berat.

2. Berfikir positif dalam masalah apapun. 3. Meningkatkan daya konsentrasi siswa. e. Mengerjakan Tugas

Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup mengerjakan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, tes/ulangan harian, ulangan umum, dan ujian. Sesuai prinsip di muka, jelas

mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.


(49)

Menghadapi tugas/ ujian perlu dilaksanakan cara-cara belajar yang baik, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 89) adalah sebagai berikut:

a. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terakhir menjelang tes (semua bahan hendaknya sudah siap jauh-jauh sebelumnya).

b. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya.

c. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali.

d. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan.

e. Peliharalah kondisi kesehatan

f. Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan ditempuh. g. Siapkanlah segala alat/perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan

syarat-syarat tertentu, bereskanlah seawal mungkin.

Menurut Hakim (2005: 7) menyatakan bahwa dengan metode belajar yang tepat akan memungkinkan seorang siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Dengan kata lain, metode/cara belajar yang tepat tersebut akan memungkinkan siswa belajar lebih efektif dan efisien. Penggunaan cara belajar yang tepat sesuai dengan penjelasan

sebelumnya, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah. Maka siswa harus dapat menemukan cara belajar yang baik, efektif, dan tepat agar pemahaman terhadap materi pelajaran di sekolah lebih mudah dipahami.


(50)

3. Hasil Belajar IPS Terpadu

Salah satu tujuan proses pembelajaran adalah meningkatnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Menurut pendapat Dimiyanti dan Mujiono, (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Lebih lanjut dikatakan oleh Gagne dalam Dimyati dan Mujiono (2006: 10) bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengelolaan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dimana belajar terdiri dari tiga faktor penting yaitu kondisi eksternal, internal dan hasil belajar. Sedangkan menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar


(51)

meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yang didapat melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan lingkungan belajarnya yang akan nampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2001: 63) hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar

merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 4) hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring.Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan siswa.Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Sedangkan dampak pengiring adalah terapa pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Ada faktor yang dapat diubah (seperti: cara mengajar, mutu rancangan, model evakuasi,


(52)

dan lain-lain), ada pula faktor yang harus diterima apa adanya (seperti: latar belakang siswa, gaji, lingkungan sekolah, dan lain-lain) Suhardjono dalam Arikunto (2006: 55).

Menurut Slameto, (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain sebagai berikut:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi: a. Faktor jasmaniah, yaitu kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis, yaitu intelegensi, bakat, motif, kematangan, kesiapan.

c. Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani, rohani. 2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa), meliputi:

a. Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang rumah, dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Selanjutnya Dalyono (2005: 55) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil berlajar siswa yaitu sebagai berikut: 1. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri), meliputi:

a. Kesehatan

b. Intelegensi dan bakat c. Minat dan motivasi d. Cara belajar

2. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri), meliputi: a. Keluarga

b. Sekolah c. Masyarakat

d. Lingkungan sekitar

Faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat yaitu:

1. Bahan atau materi yang dipelajari 2. Lingkungan


(53)

3. faktor instrumental

4. kondisi peserta didik. Faktor- faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama- sama memberikan kontribusi tertentu terhadap prestasi belajar peserta didik (Darmadi, 2010: 187).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, yang dimaksud hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada

kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran.

Suparno dalam Sardiman (2004: 38) mengatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Djaali (2008: 99) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan

b. Intelegensi

c. Minat dan Motivasi d. Cara Belajar

2. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri) a. Keluarga

b. Sekolah c. Masyarakat d. Lingkungan.


(54)

Menurut Bloom dan kawan-kawan dalam Dimyati dan Mudjiono (2006: 26) ada tiga taksonomi yang dapat dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar.

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif (Krathwohl dan Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap,

organisasi, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik

Ranah Psikomotorik (Simpson) terdiri dari tujuh jenih perilaku yaitu persepsi, kesiapan,gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas.

Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut:

1. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%.

3. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%. 4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%.

(Djamarah, 2006: 107).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studisosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. (Diah Harianti, 2006: 7).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPS Terpadu adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari


(55)

mengajar yang dilakukan secara maksimal yang dinyatakan dalam bentuk skor.

B.Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan sudah pernah dilaksanakan adalah sebagai beikut:

Tabel 2. Penelitian Yang Relevan

No. Nama Judul Skripsi Hasil

1 Agus Mulyanto (2011)

Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010.

Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester genap SMA Negeri 1 Kalirejo tahun pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang

menunjukkan t hitung > t tabel yaitu 4,429 > 1,989 dan

koefisien determinasi (r²) sebesar 0,191.

2 Ferli Hermawan (2012)

Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar dan Perhatian Orang tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 5 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

Ada pengaruh positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP N 5 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang

menunjukkan t hitung > t tabel yaitu 5,764 > 1,986 dan

koefisien determinasi (r²) sebesar 0,267.

3 Febri Listiana Damayanti (2013)

Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar dan Sikap akan Cara Guru Mengajar Terhadap Prestasi Belajar IPS

Ada pengaruh signifikan cara belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas VIII semester ganjil SMP N 1 Natar Lampung Selatan tahun


(56)

Semester Ganjil Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

2008/2009.

pelajaran 2008/2009 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,808 >1,753 dan koefisiensi determinasi (r2) sebesar 0,345.

4 Ria Agus Tari (2008)

Pengaruh Motivasi Belajar dan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2007/2008.

Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2007/2008. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji F yang menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 0,372 > 0,186. 5 Ayu

Imelda Viguna (2013)

Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Way Lima Tahun Pelajaran 2012/2013.

Ada pengaruh pengaruh motivsi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu yang dibuktikan dari hasil perhitungan yang menunjukkan Fhitung > Ftabel yaitu 33,424>3,10 dan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,426.

C.Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan pencerminan dari hasil proses belajar mengajar di sekolah. Setiap sekolah selalu menginginkan para siswanya untuk

mendapatkan nilai yang baik. Karena dengan adanya nilai yang baik inilah suatu sekolah dapat diukur mutu pendidikannya. Mutu pendidikan dapat


(57)

para guru. Hasil belajar yang dicapai siswa beraneka ragam ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Setiap siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif mempunyai kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi banyak faktor, diantaranya motivasi belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat dilihat dari kebiasaan bertingkah laku seperti tekun dalam mengerjakan tugas, ulet mengerjakan soal-soal, lebih senang bekerja mandiri, dapat

mempertahankan pendapatnya dengan alasan yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak mudah melepaskan hal-hal yang

diyakininya. Hasil belajar akan lebih baik jika hal-hal tersebut dimiliki siswa. Diharapkan motivasi belajar akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa. Jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka cenderung menghasilkan hasil belajar yang tinggi. Sebaliknya jika siswa memiliki motivasi yang rendah maka akan menghasilkan hasil belajar yang rendah.

Selanjutnya faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah cara belajar. Dimana para siswa biasanya melakukan kegiatan belajar bila hanya akan ada ujian atau tes saja, sehingga hasil yang diperoleh pun kurang memuaskan. Padahal banyak cara belajar yang dapat mereka lakukan untuk mencapai hasil belajar yang baik sehingga dapat sukses dalam belajar. Djamarah, (2008: 11) mengemukakan bahwa rahasia sukses belajar terletak pada penguasaan cara belajar yang baik sebagai penuntun ke arah penguasaan ilmu yang optimal.


(58)

Cara belajar merupakan metode atau teknik yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran baik itu di sekolah atau di luar sekolah. Apabila seseorang siswa memiliki cara belajar yang baik dan efektif maka akan memungkinkan siswa tersebut mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki cara belajar yang baik.

Berdasarkan uraian di tersebut, diduga bahwa variabel hasil belajar (Y) dipengaruhi dengan berbagai faktor penyebab, diantaranya motivasi belajar (X1) dan cara belajar (X2) maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 1. Gambar Model Pengaruh Motivasi Belajar (X1) dan Cara

Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)

Motivasi Belajar (X1)

Cara Belajar (X2)

Hasil Belajar IPS Terpadu (Y)


(59)

D.Hipotesis

Menurut Sugiono (2012: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data atau fakta yang ada dan terjadi di lapangan.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Ada Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada Pengaruh Motivasi Belajar dan Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil MTs N Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.


(60)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sugiyono,2009: 6). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi. Menurut Nawawi, (2003: 63) verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pendekatan ex post facto merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut

(Sugiyono, 2010: 7). Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2009: 7).


(61)

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar dan cara belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII MTs N Poncowati Lampung Tengah tahun pelajaran 2013/2014.

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 117) Populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs N Poncowati tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 187 siswa seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Data Jumlah Siswa Kelas VIII MTs N Poncowati Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Kelas Jumlah Siswa (Populasi)

1 VIII A 47

2 VIII B 48

3 VIII C 47

4 VIII D 45

Jumlah 187

Sumber: Absensi SiswaKelas VIII SMP MTs N Poncowati Tahun Pelajaran 2013/2014.


(62)

2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan rumus sebagai berikut:

n

=

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi d2 = Presisi yang ditetapkan (dalam Riduwan, 2005: 65).

Jadi besarnya sampel yang diambil dengan menggunakan rumus T. Yamane dalam penelitian ini berjumlah 127 siswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan menggunakan simple random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel (Sugiyono,2012: 120). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan


(63)

alokasi proporsional untuk tiap kelas agar sampel yang diambil lebih proporsional. Hal ini dilakukan dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas =

X jumlah siswa tiap kelas

Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil alokasi perhitungannya. Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing - Masing Kelas

Kelas Perhitungan Pembulat Presentase (%) VIII.A 47 31,91

187

127

32 25.19 %

VIII.B 48 32,59 187

127

33 25.99 %

VIII.C 47 31,91 187

127

32 25,19 % VIII.D 45 30,56

187

127

30 23,63 %

Jumlah 127 100%

Sumber : Hasil pengolahan data 2013

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik sampel dengan menggunakan Proposional random sampling (Nazir dalam silvia,2009: 26).

C.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012: 2). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :


(64)

a. Variabel bebas (Independent Variable)

Variable bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan nya variabel terikat (Sugiyono, 2002: 33). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X1), dan cara belajar (X2)

b. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variable terikat yaitu variabel yang disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS Terpadu (Y).

D.Definisi Konseptual dan Operasional Variabel a. Definisi Konseptual Variabel

Definisi konseptual variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas, dan tegas (Imam Chourmain, 2008: 36). Adapun definisi konseptual dari variabel bebas serta variabel terikat dalam penelitian sebagai berikut:

1. Motivasi Belajar (X1)

Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Hamzah B. Uno, 2011: 31).


(65)

2. Cara Belajar (X2)

Cara belajar adalah langkah-langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto, 2003: 32).

3. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan (Arikunto, 2001: 63).

b. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Sujarwo, 2002: 174). Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak atau dorongan yang kuat di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan untuk belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa yaitu pencapaian prestasi belajar yang optimal dapat dicapai.

Indikatornya adalah sebagai berikut: a. Motivasi internal

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab 5 ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan penguijian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di MTs Negeri Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika motivasi belajar yang dimiliki siswa tinggi maka hasil belajar akan meningkat. Sebaliknya, jika motivasi belajar yang dimiliki siswa rendah maka hasil belajar siswa akan rendah.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di MTs Negeri Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika cara belajar yang dimiliki siswa baik maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya jika cara belajar yang dimiliki siswa tidak baik maka hasil belajar akan rendah.


(2)

115

3. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di MTs Negeri Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi belajar dan cara belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII semester ganjil di MTs Negeri Poncowati Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal itu karena, dengan memiliki motivasi belajar yang tinggi siswa akan terpacu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik di dalam proses pembelajaran di sekolah. oleh karena itu di dalam diri siswa harus

mempunyai hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Dalam hal ini, guru juga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan cara mengajar yang

bervariasi, memberikan penghargaan atau pujian dalam belajar, memberikan kegiatan belajar yang menarik.

2. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya dapat mengetahui cara belajar yang baik dan efektif bagi dirinya. Untuk dapat belajar yang baik dan efektif siswa harus dapat memperhitungkan waktu untuk istirahat, belajar, makan, olahraga dan lain-lain. Selain itu, siswa harus dapat menerapkan metode belajar yang baik seperti membuat jawdal belajar, membaca dan membuat catatan ringkas, mengulangi bahan pelajaran yang telah diajarkan,


(3)

116

konsentrasi dalam belajar dan mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan oleh guru. Bila hal ini dilaksanakan dengan baik, sangat besar kemungkinan siswa mendapatkan hasil belajar yang baik.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya pihak-pihak yang terkait memperhatikan motivasi belajar dan cara belajar yang dimiliki oleh siswa. Dan peneliti juga mengharapkan kepada peneliti lain untuk mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi.2009.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta

Dimiyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah , Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, B. Uno. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Harianti, Diah. 2006. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hermawan, Ferli. 2012. “Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar dan Perhatian

Orang tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 5 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Universitas Lampung.


(5)

Koestoro, Budi dan Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Surabaya: Yayasan Kampusina.

Mulyanto, Agus. 2011. “Pengaruh Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010”. Universitas Lampung.

Nawawi, H. Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Riduan. 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Rusman, Teddy. 2011. Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Bandar Lampung.

Sardiman, 2004. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman. 2005. Interaksi Belajar dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman. 2007. Interaksi Belajar dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman .2008. Interaksi dan Motivasi Balajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Bandar Lampung: Graha Ilmu.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Universitas Lampung,2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas

Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Universitas Lampung,2010. Peraturan Akademik dan Kode Etik Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 69

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 1

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIDOMULYO SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 83

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 80

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DI RUMAH CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 75

PENGARUH MOTIVASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL MTS NEGERI PONCOWATI LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 92

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 90

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 15 93

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 KALIANDA LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 13 78